[:id]Dosen IPA Menjadi Pemakalah Dalam Seminar Nasional di UIN Walisongo[:]

[:id]

Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd, Siswanto, S.Pd, M.Pd, dan Eko Julianto, S.Pd, M.Pd. adalah dosen Program studi IPA Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untidar. Ketiganya hadir dalam acara seminar nasional  bertema “Menguatkan Fundamental Research dan Pembelajaran MIPA untuk Kemanusiaan dan Peradaban” di UIN Walisongo Semarang. Semnas tersebut diselenggarakan  pada hari Sabtu tanggal 21 Oktober 2017  di gedung Audtorium II Kampus 3 UIN Walisongo.

Pemateri utama yang dihadirkan dalam semnas adalah M. Abdul Kadir Martoprawiro, Ph.D dengan judul makalah “Peningkatan dan Penguatan Fundamental Research di Indonesia untuk Kemanusiaan dan Peradaban yang Lebih Baik”, Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd., menyampaikan materi berjudul “Peningkatan dan Penguatan Fundamental Research melalui Pembelajaran MIPA”,  dan Prof. Dr. Ibnu Hajar menyampaikan tentantang “Integrasi Nilai-nilai Keislaman dalam Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)”.

Setelah pemaparan dari  tiga pemateri utama, acara dilanjutkan dengan presentasi peserta call for paper. Para peserta mempresentasikan hasil dari masing-masing penelitian atau kajian konsep yang mereka kirimkan. Pada kesempatan itu Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd menyampakaian mater mengenai “Analisis Pespon Mahasiswa dalam Implementasi Model Pembelajaran RMS (reading, mind mapping, and sharing) Pada Mata Kuliah Filsafat Sains)” dan Eko Julianto, S.Pd, M.Pd.  menyampaikan materi tentang “Persepsi Pola Penalaran Siswa SD dalam Memahami Fenomena Buah Jatuh: Miskonsepsi atau P-Prims?”. Adapun Siswanto,S.Pd.,M.Pd. memaparkan dua makalahnya yaitu “Melatihkan Keterampilan Berargumentasi Melalui Inovasi Pembelajaran Inkuiri” dan “Disain Pembelajaran Fisika Berbasis Simulasi Virtual untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa”

Menurut  Dr. Ahmad Muslihudin, M.Pd yang saat ini menjabat sebagai Koorprodi Program Studi Pendidikan IPA, seminar ini sangat baik dan dapat membuka wawasan tentang research dasar pembelajaran MIPA untuk mewujudkan suber daya bangsa yang kompetitif.(DZ)

[:]

[:id]5 Dosen PBSI Ikuti Gelaran Seminar Internasional PIBSI 39[:]

[:id]

Selasa s.d. Rabu (7-8/10) Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI) ke XXXIX usai digelar di Hotel Grandhika Semarang oleh tuan rumah Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Tema Seminar Internasional yang rutin diadakan setiap satu tahun sekali ini adalah “Peran Strategis Bahasa, Sastra, dan Filologi Indonesia Menghadapi Transformasi Budaya Media Massa di Era Global.” Dihadiri sebanyak 124 pemakalah, bisa dibilang bahwa peserta membludak dan acara berlangsung secara meriah. Hampir seluruh perguruan tinggi di wilayah Jawa Tengah berbondong-bondong mengirimkan wakilnya untuk mengikuti seminar bergengsi tersebut. Tak terkecuali Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP Untidar yang mengirimkan 5 wakilnya untuk mengikuti acara ini.

Rangga Asmara, M.Pd. menjelaskan bahwa pertemuan tersebut sudah menjadi agenda tahunan dan prodi yang sudah terdata sebagai anggota wajib mengirimkan perwakilannya untuk terus mengikuti acara. “Prodi PBSI mengambil musyawarah bahwa perwakilan yang mengikuti pertemuan ilmiah ini dipilih secara bergantian sehingga bisa merata dan seluruh dosen ikut andil,” tambahnya. Tahun ini kelima dosen yang terpilih untuk hadir yakni Imam baihaqi, M.A., Dzikrina Dian Cahya, M.A., Theresia Pinaka Ratna Ning Hapsari, M.Pd., Asri Wijayanti M.A., serta Koorprodi PBSI Rangga Asmara, M.Pd.

Setiap dosen yang mengikuti PIBSI sebelumnya diminta mengirimkan artikel (call for paper) untuk diseminarkan dalam diskusi panel. Tahun ini PIBSI memiliki gaya yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena selain mengirimkan makalah dan presentasi panel, ada beberapa peserta yang dikelompokkan untuk membuat poster dan presentasi dalam bentuk poster. Dari kelima dosen PBSI, Dzikrina Dian Cahyani, M.A adalah perwakilan yang melakukan presentasi makalah dalam siding panel, sedangkan keempat dosen lainnya melakukan presentasi dalam bentuk poster.

“Ini pengalaman pertama saya ikut PIBSI dan sangat luar biasa sekali karena saya dipilih untuk mempresentasikan makalah dalam siding panel,” ungkap dosen yang menekuni bidang sastra. Dia mengaku sedikit nervous karena disejajarkan dengan dosen senior yang sudah memiliki jam terbang tinggi, namun hal ini tidak diambil pusing olehnya. “Ambil sisi positifnya, wawasan saya menjadi bertambah dan itu hal yang menyenangkan. Saya mempresentasikan makalah berjudul Puisi Tuhan Sembilan Senti sebagai Kritik Sosial dan Pendidikan Karakter Bahaya Rokok. Saya harap banyak para akademisi yang turut memikirkan tentang masalah sosial salah satunya tentang bahaya rokok melalui kajian-kajian sastra,” ungkapnya.

Dalam pertemuan ilmiah ini, para koorprodi yang diwajibkan hadir selalu melaksanakan rapat koorprodi yang membahas isu terkini dan pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh prodi Bahasa dan Sastra Indonesia dari seluruh perguruan tinggi se-Jawa Tengah. Rangga mengungkapkan, “Hasil rapat kemarin memutuskan kalau tuan rumah PIBSI XXXX adalah Universitas Pekalongan. Format seminar diserahkan secara bebas pada tuan rumah, apakah mau seminar nasional atau internasional dan prosiding ber-ISBN saja atau terindeks scopus, bebas. Terakhir setiap perguruan tinggi harus memenuhi kewajibannya soal pengiriman delegasi PIBSI, untuk PTN mengirimkan 5 wakil sedangkan PTS mengirimkan 3 wakil, hal itu harus ditaati.” (TP)

[:]

[:id]Dosen dan mahasiswa FKIP UNTIDAR ikuti Konferensi Literasi Pendidikan di UMP[:en]Some Lecturers and A Student of FETT Untidar Attended a Literacy Education Conference in MP[:]

[:id]

Empat Dosen dan satu mahasiswa FKIP UNTIDAR telah mengikuti International Conference on Education (ICE) 2017 yang diselenggarakan oleh FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) pada hari Sabtu (4/11/2017). Konferensi yang berlangsung selama sehari bertempat di ruang seminar UMP tersebut mengangkat tema Strengthening Education Literacy for Global Competitiveness. Penguatan literasi pendidikan guna menghadapi kompetisi global menjadi topik utama yang diperbincangkan dalam konferensi tersebut.

Peserta konferensi berasal dari kalangan akademisi, praktisi, dan pakar pendidikan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa peserta berasal dari luar Indonesia, antara lain Polandia, Singapura, Ruanda, Uganda, Malaysia, dan Taiwan. Empat pembicara dihadirkan dalam ICE yang baru kali pertama digelar ini yaitu Prof. Ocky Karna Radjasa, M. Sc., Ph.D. (DRPM Risktek Dikti Indonesia), Assoc. Prof. Dr. Hamdan Said (University Teknologi Malaysia), Dr. Jessy Png Lay Hoon (NIE Nanyang Technological University Singapore), dan Prof. Dr. Sugeng Eko Putro Widoyoko M. Pd. (UMP).

Dosen FKIP Untidar yang berpartisipasi sebagai pemakalah dalam ICE adalah Dr. Sri Haryati, M.Pd. dengan judul tulisan The Implementation Of 21st Century Learning To Improve High Level Thingking Skill Through Various Model, Fifit Firmadani, M.Pd. dengan judul tulisan Active Learning Through Film Analisys And Simulation To Increase Critical Thingking Skill, Lilia Indriani, M.Pd. dengan judul Teacher’s Role In 21st Century Classroom dan Sri Sarwanti, M.Hum. dengan judul tulisan EFL Student’s Perspectives Towars Peer Talks In Learning. Mahasiswa yang mempresentasikan tulisannya adalah Umi Rahmawati dengan judul Approaches In Curriculum Design : Lecturers’ Perspective.

“Megikuti konferensi internasional semacam ini dapat memberikan ilmu baru mengenai literasi pendidikan. Kita dapat memperbarui ilmu yang kita punya. Selain itu, juga dapat menambah pengalaman serta teman baru,” ungkap Fifit Firmadani, M.Pd..

[:en]

Fourlecturersanda student of FETT UNTIDAR attendedInternational Conference on Education (ICE) 2017 heldby FKIP University of MuhammadiyahPurworejo (UMP) on  Saturday 4, 2017.The theme of the conference is Strengthening Education Literacy for Global Competitiveness.

The conference participantswereacademics, practitioners, and education expert.SomeparticipantswerefromPoland, Singapore, Rwanda, Uganda,   Malaysia, and   Taiwan.Fourspeakerswere Prof.OckyKarnaRajasa, M.Sc., Ph.D.(DRPM RisktekIndonesia for Higher Education), Assoc.Prof.Dr.Said Hamdan (Universiti Teknologi Malaysia), Dr.Jessy Png Lay Hoon (NIE Singapore Nanyang Technological University), and Prof.Dr.SugengEkoPutroWidoyoko M.Pd.(UMP).

The FETT lecturers who were participated in the ICE are Dr. Sri Haryati, M.Pd. presented “The Implementation of the 21 st Century Learning to Improve High Level Thinking Skill through Various Models”; Fifit Firmadani, M.Pd. presented “Active Learning through Movie Analysis and Simulation to Increase Critical Skill Thinking”; Lilia Indriani, M.Pd. presented “Teacher’s Role in 21st Century Classroom”;and Sri Sarwanti, Hum.presented “EFL Student’s Perspectives toward Peer-talks In Learning.” The studentwho presentedher writingisUmiRahmawatiof the article entitled “Approaches in Curriculum Design: Lecturers’ Perspective.”

Fifit, one of the lecturers who attended the conference, said that attending thisinternational conference is an opportunity to get new information, share ideas, and get great experience. (ER)

[:]

[:id]Prima Ferry, Publikasikan Karya Ilmiah Lewat Seminar Internasional LLTC[:en]Prima Ferry, Published Scientific Work Through LLTC International Seminar[:]

[:id]

Salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang dosen yakni melakukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian. Tak berhenti sampai di situ, luaran dari kegiatan Tri Dharma PT adalah setiap dosen diharuskan untuk mempublikasikan hasilnya dalam pertemuan ilmiah baik nasional maupun internasional. Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) FKIP – Untidar, C. Prima Ferry Karma, M. Pd., usai menjadi pemakalah pada Seminar LLTC pada Jumat s.d Sabtu, (3-4/10) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. LLTC (Language and Language Teaching Conference) adalah sebuah konferensi/seminar tentang bahasa dan pengajarannya yang diselenggarakan setiap tahun di Universitas Sanata Dharma. LLTC tahun 2017 mengangkat tema “Empowering Learner’s Autonomy” dengan mengundang keynote speakers Thomas Robb dari Kyoto Sangyo University, Prof. Dr. Stephen J. Hall dari Sunway University, dan Paulus Kuswandono, Ph.D. dari Sanata Dharma University.

Pada kesempatan itu “Pak Ferry”, begitu beliau acap dipanggil,  menyampaikan hasil penelitiannya tentang peningkatan kemampuan berbahasa Inggris para satpam di lingkungan Balai Konservasi Candi Borobudur menggunakan Role Play. Beliau mengungkapkan tentang pentingnya kemampuan berbahasa Inggris bagi satpam di sana. “Hal ini menjadi penting bagi mereka untuk berkomunikasi dengan turis asing, karena pada hari libur pengunjung bisa sampai lima puluh ribu per hari. Satu hal juga yang menjadi sangat penting untuk ditingkatkan adalah motivasi mereka dalam belajar bahasa Inggris,” ujarnya.

Menurut hasil penelitiannya para satpam di sana mempunyai motivasi yang kurang tinggi. Salah satu cara untuk meningkatkannya adalah dengan cara menggunakan aktivitas  Role Play. Role Play atau bermain peran adalah suatu aktivitas yang umum digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara seorang pembelajar bahasa. Dengan menggunakan aktivitas  Role Play, pembelajar akan lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya. Meskipun belum mendapatkan hasil maksimal, beliau mengungkapkan bahwa teknik ini bagus untuk diterapkan pada aktivitas pembelajaran berbicara. (TP)

[:en]

It is a must for a lecturer to do Tri Dharma Perguruan Tinggi which includes teaching, doing research, and social service. Not merely doing the three, every lecturer is required to publish the results in scientific meetings both nationally and internationally as one of the outcomes of them. A Lecturer of English Education Study Program (PBI) of FKIP – Untidar, C. Prima Ferry Karma, M. Pd., became a speaker at LLTC Seminar on Friday to Saturday, (3-4/10) at Sanata Dharma University, Yogyakarta. LLTC is abbreviation of Language and Language Teaching Conference is a conference/ seminar on language and teaching held annually at Sanata Dharma University. LLTC in 2017 took the theme of “Empowering Learner’s Autonomy” by inviting Thomas Robb from Kyoto Sangyo University, Prof. Dr. Stephen J. Hall of Sunway University, and Paulus Kuswandono, Ph.D. from Sanata Dharma University as keynote speakers.

On that occasion “Mr. Ferry”, he was often called, delivered his research on improving the English language skills of the guard at the Conservation Hall of Borobudur Temple using Role Play. He stated about the importance of English proficiency for the security guard there. “It is important for them to communicate with foreign tourists, because on holidays, visitors can be up to fifty thousands per day. One thing that is very important to be improved is their motivation in learning English, “he said.

According to the results of his research the security guard there has a low motivation. One way to improve it is by using Role Play activity. Role Play is an activity that is commonly used to improve the speaking ability of a language learner. By using Role Play activity, learners will be more motivated to improve their abilities. Despite not getting the most out of it, he revealed that this technique is good to be applied to speech learning activities. (AL)

[:]

[:id]Dosen Prodi Pendidikan IPA mengikuti Kegiatan Pelatihan PEKERTI[:en]Lecturers of Science Education Study Program Joined PEKERTI Workshop[:]

[:id]

Kegiatan pembelajaran yang berkualitas sangat bergantung pada tenaga pengajar. Tenaga pengajar yang menguasai kompetensi kegiatan pembelajaran di samping penguasaan akademik dalam bidang mata ajarannya merupakan salah satu syarat terwujudnya dosen profesional. Dalam rangka mewujudkan dosen professional, dosen Prodi Pendidikan IPA telah mengikuti pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) yang diselenggarakan oleh Bidang Akademik UNTIDAR pada hari Sabtu (4/11/2017) bertempat di Gedung E2.03.06. Sasaran kegiatan pelatihan tersebut adalah dosen prodi baru dan dosen baru prodi lama di lingkungan UNTIDAR yang belum pernah mengikuti kegiatan pelatihan PEKERTI.

Kegiatan pelatihan dibuka oleh Rektor UNTIDAR, Prof. Dr, Cahyo Yusuf, M.Pd. Dalam sambutannya, rektor berpesan agar dosen baru, terutama yang tidak berasal dari prodi pendidikan, untuk memahami dan meningkatkan kompetensi pembelajaran di kelas. Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh tiga narasumber. Materi pertama mengenai belajar berbasis riset dan kurikulum pendidikan tinggi disampaikan oleh Prof. Dr, Cahyo Yusuf, M.Pd. Materi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd. mengenai desain kompetensi dan KKNI. Materi ketiga mengenai pendekatan, metode, dan hasil belajar disampaikan oleh Prof. Dr. Sukarno, M.Si. Kegiatan diakhiri dengan pemberian tugas kepada peserta pelatihan.

Dr. Farikah selaku panitia berpesan agar peserta mampu menggunakan materi pelatihan yang diperoleh untuk menggali kemampuan menjadi dosen profesional. “Dosen baru teruslah bersemangat untuk belajar dan mengembangkan diri” imbuhnya. Semoga kegiatan fasilitasi seperti pelatihan PEKERTI dapat mendorong terwujudnya dosen professional di FKIP. FKIP Jaya!.

[:en]

A first-rate teaching and learning process depends on the lecturers.  The lecturers need to master learning competences in their field as one of requirements to be professional lecturers. In order to be the professional lecturers,  lecturers of Science Education Study Program   (SESP)  had already joined  PEKERTI (Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional) workshop that  was hosted by Academic Board of UNTIDAR on Saturday (4/11/2017) in  E2.03.06 room. The workshop was conducted for the lecturers who had never joined PEKERTI yet.

The workshop was opened by Rector of UNTIDAR, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. In his speech, the rector stated that new lecturers should understand and improve their teaching and learning competences. Then, the workshop was continued by the presentation of three superb speakers. The first presentation was delivered by Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. with the material of learning-based research and the curriculum in higher education. The second presentation was explained by Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd.  about  the design of competences and KKNI. The third presentation was about the learning approach, method, and result that were   explained by Prof. Dr. Sukarno, M.Si. The last session of the workshop was the assignment session for the participants.

Dr. Farikah, the workshop committee, advised the participants to be able to apply the workshop materials in their teaching so that they will be professional lecturers. “New lecturers need to learn and develop themselves in teaching” she added. It is hoped that this workshop will contribute to make the realization of being professional lecturers in FETT.  FETT is the best! (CA)

[:]

[:id]Acara Sosialisasi dan Penggalian Ide/Gagasan Penyusunan PKM 2017[:en]Socialization and Extraction of the ideas in Arranging Student Creativity Program (PKM) 2017[:]

[:id]

Kamis (2/10), FKIP mengadakan acara sosialisasi dan penggalian ide/gagasan penyusunan proposal PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) tahun 2017 yang ditujukan pada mahasiswa penerima beasiswa. Acara tersebut dihadiri oleh dosen FKIP sebagai pembimbing penyusunan proposal PKM dan mahasiswa FKIP penerima beasiswa. Acara dibuka oleh dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M. Si. Beliau menyampaikan bahwa tujuan dari PKM adalah membelajarkan mahasiswa untuk hidup. Lebih lanjut lagi beliau berpesan pada mahasiswa calon penyusun proposal PKM bahwa “ karya yang baik adalah karya yang selesai”.

Acara berikutnya penyampaian materi tentang kebijakan penyusunan PKM FKIP oleh Drs. Hari Wahyono, M. Pd. Kebijakan PKM tahun 2017 mengalami perubahan, yaitu dengan adanya klasterisasi Perguruan Tinggi pengusul yang didasarkan pada ranking pemeringkatan kemahasiswaan dan rekam jejak PKM dari setiap Perguruan Tinggi, saat ini Universitas Tidar berada pada klaster IV sehingga jumlah maksimal proposal yang dapat diajukan sebanyak 50 proposal untuk PKM 5 bidang (PKM-P, PKM-K, PKM-M, PKM-KC, PKM-T) dan 20 proposal untuk PKM KT (PKM-AI, PKM-GT). Drs. Hari Wahyono, M. Pd. menambahkan bahwa penerima beasiswa bidikmisi tahun 2016 dan sebelumnya wajib menjadi ketua PKM, sedangkan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi 2017 wajib mencari kakak tingkat untuk menjadi ketua. Beliau juga sangat menganjurkan pada mahasiswa untuk bergabung dengan mahasiswa fakultas lain demi terciptanya ide-ide PKM yang lebih menarik, tetapi perlu diperhatikan bahwa dosen pembimbing dari dosen FKIP. Proposal PKM yang terkumpul akan melewati beberapa tahap seleksi, yaitu seleksi tingkat fakultas dan seleksi tingkat universitas yang akan dilaksanakan pada tanggal 16 November 2017.

Pada kesempatan ini, Drs. Hari Wahyono, M. Pd. juga memberikan berbagai macam tips dan trik agar proposal yang disusun oleh mahasiswa dapat lolos seleksi. Tips dan trik tersebut diantaranya tema yang dipilih baru dan orisinil, judul yang dipilih harus mempesona, dan adanya kolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu. Acara dilanjutkan penyampaian materi tentang teknis penyusunan proposal PKM oleh Rangga Asmara, M. Pd. Beliau adalah dosen Prodi PBSI yang sudah sering membimbing mahasiswa PKM sampai tingkat Pimnas (pekan ilmiah mahasiswa nasional). Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan berbagai macam pengalaman dalam membimbing penyusunan proposal PKM dan menyampaikan gambaran Pimnas secara detail. Harapan dari semua pemateri adalah banyaknya proposal PKM dari mahasiswa FKIP yang lolos seleksi sampai tingkat universitas, bahkan sampai tingkat Pimnas. (ET)

[:en]

On Thursday (2/10), FETT held the socialization and ideas digging about arranging Student Creativity Program proposal 2017 that is intended to scholarship grantees. It was attended by FETT lecturers as the mentors of PKM arrangement and FETT scholarship grantees. The socialization was opened by Prof. Dr. Sukarno, M.Si as the FETT Dean. He said that the purpose of Student Creativity Program (PKM) is to learn students for living. In addition, He also suggested to the students that “The good work is the finished work”

The next material was delivering the wisdom of FETT Students Creativity Program by Drs. Hari Wahyono, M.Pd. The Students Creativity Program wisdom in 2017 has changed. There were clustering on college proposer based on student’s rank and tracking record of College Students Creativity Program. Nowadays, Untidar is in fourth cluster which means the maximum proposals are 70. These proposals consist of 50 Students Creativity Program (PKM) in 5 field (PKM-P, PKM-K, PKM-M, PKM-KC, PKM-T) and 20 proposals for PKM-KT (PKM-AI, PKM-GT).

Drs. Hari Wahyono, M.Pd added that 2016/2015 Bidikmisi scholarship grantees are required to be the PKM leader, while 2017 Bidikmisi scholarship grantees are the members of PKM. He suggested that students are interested in sharing with other faculty in order to get appealing PKM. These ideas will be guided by FETT lecturers. The submitted proposals will be analyzed by several selections in faculty and university level. The selections are held in November 16, 2017.

In the occasion, Drs. Hari Wahyono, M.Pd gives some tips and tricks in arranging the proposal. The tips and tricks aim to make the proposals qualified. The tips and tricks are the original and latest theme, appealing title, and collaboration with another science field. In that socialization, Rangga Asmara, M.Pd mentioned about technical arrangement of PKM proposal. He is PBSI lecturer who had ever guided student’s PKM to National level. He shared some experiences in guiding PKM proposal and talked about PKM in National level. The presenters are hoping many qualified PKM proposal in University level, even National level. (AG)

[:]

[:id]Sosialisasi dan Workshop Kurikulum Prodi Pendidikan IPA[:]

[:id]

Bulan Oktober menjadi bulan yang spesial bagi FKIP, pasalnya bulan ini menjadi bulan bahasa bagi Prodi PBSI dan PBI. Tidak ingin kehilangan momen spesial, Prodi Pendidikan IPA juga mengadakan acara sosialisasi dan workshop kurikulum. Acara ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan meninjau ulang kurikulum yang sudah disusun di Prodi Pendidikan IPA. Tinjauan kurikulum melibatkan stakeholder baik dari internal maupun eksternal dan juga ahli.

Tinjauan internal dilakukan oleh dekan dan wakil dekan bidang akademik dan kemahasiswaan FKIP. Peninjau eksternal dari dinas pendidikan dan kebudayaan kota Magelang, ketua MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) IPA kota Magelang, dan ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMP kota Magelang. Ahli sekaligus perwakilan dari PPII (Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia) yang meninjau kurikulum Prodi Pendidikan IPA disampaikan oleh Prof. Dr. Sudarmin, M. Si., wakil ketua PPII.

Peninjauan kurikulum Prodi Pendidikan IPA terkait dengan profil program studi, visi dan misi, sasaran dan strategi pencapaian, profil lulusan, standar kompetensi lulusan, standar bahan kajian dan mata kuliah. Sosialisasi dan workshop kurikulum ini dilaksanakan selama 2 hari, selasa dan rabu 24 – 25 Oktober 2017. Eko Juliyanto, M. Pd. ketua panitia kegiatan, menuturkan “Kegiatan ini penting untuk dilaksanakan guna menyelaraskan kurikulum pendidikan IPA dengan perkembangan zaman dan pengguna lulusan”. Beliau juga menambahkan bahwa “acara ini akan diadakan rutin, paling tidak 1 – 2 tahun sekali dalam rangka meningkatkan kualitas layanan akademik”. Tindak lanjut kegiatan ini untuk memperbaharui kurikulum Program Studi Pendidikan IPA. (ET)

[:]

[:id]FKIP UNTIDAR  Jalin Kerjasama dengan FMIPA UNNES[:en]Mutual Cooperation between FETT UNTIDAR and FMIPA UNNES[:]

[:id]

FKIP UNTIDAR telah menjalin kerjasama dengan FMIPA UNNES. Bentuk kerjasama yang akan dilakukan ditandai dengan penandatanganan Memorandum Of Agreement (MoA) antara Dekan FKIP UNTIDAR dengan Dekan FMIPA UNNES pada hari Rabu, 18 Oktober 2017, bertempat di Gedung Dekanat FMIPA UNNES. Selain Dekan, penandatanganan MoA tersebut juga dihadiri oleh 9 perwakilan dosen FKIP UNTIDAR, ketua jurusan FMIPA UNNES, serta seluruh dosen IPA Terpadu UNNES.  MoA tersebut memuat kesepatakan kerja sama dalam rangka pengembangan kompetensi dan peningkatan kualitas SDM serta membina hubungan kelembagaan antara kedua belah pihak dalam melaksanakan fungsi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta bidang kemahasiswaan.

Kegiatan diawali dengan pemutaran video profil FMIPA UNNES, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan MoA. Dalam sambutannya, Dekan FMIPA UNNES, Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt. menyampaikan bahwa Prodi IPA UNTIDAR untuk segera bergabung bersama dalam berbagai kegiatan komunitas seperti Jaringan Kerjasama Nasional Lembaga Pendidikan Tinggi bidang MIPA (MIPAnet). Sementara itu, Dekan FKIP UNTIDAR menyampaikan bahwa UNNES selayaknya seperti ibu bagi UNTIDAR karena banyak dosen UNTIDAR yang merupakan lulusan sarjana, magister, doktor dari UNNES dan beberapa pejabat UNTIDAR merupakan dosen UNNES dengan tugas tambahan. Oleh karena itu, UNTIDAR terutama FKIP siap untuk dibimbing oleh FMIPA UNNES.

Kegiatan penandatangan MoA dilanjutkan dengan pemaparan profil Prodi Pendidikan IPA yang meliputi kurikulum, jurnal, kemahasiswaan, dan laboratorium. Kegiatan diakhiri dengan kunjungan ke laboratorium IPA FKIP UNNES. Semoga kerja sama yang dijalin antara FKIP UNTIDAR dengan FMIPA UNNES dapat mendukung FKIP UNTIDAR untuk lebih maju. FKIP Jaya!.

[:en]

Faculty of Education and Teacher Training (FETT) Universitas Tidar have established the cooperation with Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA) Universitas Negeri Semarang. The form of cooperation was marked by signing of Memorandum of Agreement (MoA) between the dean of FETT Untidar and the dean of FMIPA UNNES. This MoA signing was also attended by nine representative lecturers of FETT Untidar, the head of FMIPA UNNES, and all lecturers of integrated science UNNES. The MoA contains the agreement of cooperation in developing the competence and increasing the quality of human resources and also build the relationship between FETT Untidar and FMIPA UNNES in implementing the function of education, research, community service, and student affairs.

The FMIPA’s Video profile playback began this event followed by MoA signing. The dean of FMIPA UNNES, Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt. asked the natural science study program of Untidar to join every community activities like The National Cooperation Network of Higher Education Institutions in Science (MIPAnet). Meanwhile, the dean of FETT Untidar said that UNNES is like Untidar’s mother because many lecturers of Untidar are the alumna of UNNES in undergraduate, magister, and doctor. Furthermore, some functionaries of Untidar are the lecturers of UNNES with additional tasks. Therefore, Untidar especially FETT are ready to be guided by FMIPA UNNES.

The signing of MoA was continued with the profile explanation of natural science study program such as the curriculum, journal, student affairs, and laboratory. This event was ended with laboratory visitation of FMIPA UNNES. Hopefully this cooperation between FETT Unttidar and FMIPA UNNES can support FETT Untidar to be more advanced. Bravo FETT!

[:]

[:id]Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PPL 2017: Mengawal Proses, Menjaga Mutu[:en]Monitoring and Evaluation of Teaching Practice Program 2017: Guarding Process, Maintaining Quality[:]

[:id]

Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa FKIP Tahun 2017 telah memasuki tahap monitoring dan evaluasi (Monev). Kegiatan Monev PPL tahun 2017 ini dilaksanakan oleh tim yang dibentuk FKIP Universitas Tidar. Tim Monev PPL FKIP tahun 2017, yang diketuai oleh Rini Estiyowati Ikaningrum, S.S., M.Pd., mulai melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah dalam rangka melaksanakan kegiatan Monev sejak bulan Agustus 2017. Kegiatan ini akan terus berjalan hingga pertengahan Oktober tahun ini. Sebelum dilaksakan Monev oleh tim Monev fakultas, Monev terlebih dahulu dilaksanakan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Pelaksanaan Monev oleh DPL beriringan dengan bimbingan lapangan dan penilaian praktik yang dilaksanakan minimal selama 12 kali kunjungan.

Kegiatan monev PPL ini, menurut Rini Estiyowati Ikaningrum, S.S., M.Pd., bertujuan untuk mengetahui apakah ada kendala dalam pelaksanaan PPL Tahun 2017 sehingga dapat dijadikan bahan perbaikan pelaksanaan PPL di tahun mendatang. “Monev ini juga bertujuan untuk melakukan kroscek antara apa yang dilakukan mahasiswa praktikan dengan apa yang dilaporkannya nanti di laporan PPL”, imbuh beliau. Monev dilaksanakan dengan memantau proses pembelajaran di kelas, proses bimbingan mahasiswa baik dengan guru pamong maupun DPL, dan proses kegiatan di luar proses pembelajaran.

Kegiatan monev PPL ini dilaksanakan di seluruh sekolah yang digunakan mahasiswa FKIP Universitas Tidar melaksanakan PPL, yang bejumlah 17 sekolah yang berada di wilayah kota Magelang, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Temanggung. “Sejauh ini sambutan dari sekolah praktik sangat baik”, ungkap dosen yang akrab dipanggil Bu Rini ini. “Meskipun ada riak-riak kecil yang berasal dari sebagian individu mahasiswa, namun hal tersebut dapat diselesaikan dengan baik”, lanjut beliau.

Pada pelaksanaan PPL tahun ini, terdapat pilot project penempatan mahasiswa praktikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tim Monev fakultas mendapat temuan bahwa pelaksanaan PPL di SMK berjalan dengan baik, meskipun kurikulum yang dijalankan di SMK sedikit berbeda dengan kurikulum yang diterapkan di SMA. “Dengan demikian, pada tahun yang akan datang kemungkinan besar kami akan usulkan untuk menambah sekolah mitra PPL pada jenjang SMK”, ungkap Bu Rini.

[:en]

The Teaching Practice Program (PPL) of FKIP students in 2017 has entered the monitoring and evaluation stage (Monev). This 2017 PPL Monev activity was conducted by a team formed by FKIP of Tidar University, chaired by Rini Estiyowati Ikaningrum, S.S., M.Pd. The team began to visit schools in August 2017 and continued the activity until the mid-October this year. Prior to the Monev by faculty team, it was first implemented by Field Supervisor (DPL). The implementation of Monev by DPL is accompanied by field guidance and practice assessment carried out for at least 12 visits.

This PPL monev activity, according to Rini Estiyowati Ikaningrum, S.S., M.Pd., aims to determine whether or not there are obstacles in the implementation of 2017 PPL, so that it can be used as material to improve the implementation of PPL in the coming year. “This monev also aims to do a cross check between what the practising students do with what it will be reported later in the PPL report”, she added. Monev is done by monitoring the learning process in the classroom, the process of students’ guidance both with the tutor and DPL, and the process of activities outside the learning process.

This PPL monev activity was conducted in all partnering schools used by FKIP students of Tidar University to implement PPL, consisting of 17 schools located in Magelang municipality, Magelang and Temanggung regencies. “So far, the response from the practice schools is very good”, said the lecturer who is familiarly called Mrs. Rini. “Although there are small ripples coming from some students individually, those can be solved well”, she continued.

In the implementation of PPL this year, there is a pilot project of placement of practising students in Vocational High School (SMK). Faculty Monev team got a finding that the implementation of PPL in SMK runs well, although the curriculum run in SMA is slightly different. “Thus, in the coming year we will most likely propose to add PPL partner schools in SMK level”, said Mrs. Rini.

[:]

[:id]Jaga Kualitas, FKIP Menerima Kunjungan Monitoring Internal dari Tim Penjaminan Mutu Untidar[:en]A Visit from PJM: Keeping and Maintaining the Quality of FETT[:]

[:id]

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menerima kunjungan monitoring dan evaluasi dari Tim Penjaminan Mutu Universitas pada Kamis (31/7). Tim PJM disambut oleh Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Si, di ruang microteaching. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di-monitoring oleh Anis Rakhmawati, S.T., M.T (Dosen S1 Teknik Mesin) dan Drs. Lorentino Togar Laut (Dosen S1 Ekonomi Pembangunan). Di tempat terpisah, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris di-monitoring oleh Wandi Arnandi, S.T., M.Eng. (Dosen D3 Teknik Mesin) dan Ir. Yulia Eko Susilowati, M.P. (Dosen S1 Agroteknologi).

“Pada dasarnya, unit penjaminan mutu di bawah Lembaga Penjaminan Mutu, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat Untidar berusaha mengadakan penilaian internal kepada tiap prodi. Tujuannya agar kualitas prodi terjaga dan terbantu saat akreditasi nantinya. Jadi, hal yang dievaluasi adalah 7 standar sesuai dengan boring akreditas,” kata Drs. Lorentinus Togar Laut saat memberikan sambutan sebelum menilai PBSI.

“Kami menyambut baik kedatangan para reviewer dan kami melaporkan bahwa perkuliahan di FKIP ini relative tertib. Semua dosen mengajar selama 16 kali pertemuan. Sebagian besar juga melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat. Ada dosen yang tidak meneliti, tetapi menjadi pemakalah di seminar internasional,” ujar Prof. Dr. Sukarno, M.Si. saat menyambut para reviewer.

Hal-hal yang dinilai saat monev internal dari penjaminan mutu Untidar adalah 7 standar dari borang akreditasi sarjana. Ketujuh standar tersebut meliputi: visi misi, tata pamong, mahasiswa dan lulusan, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana, serta penelitian dan pengabdian masyarakat. Ketujuh standar tersebut akan disesuaikan dengan program fakultas. Lalu, tim penjaminan mutu juga mendakan simulasi nilai sesuai dengan standar akreditasi.

“Dokumen yang dimiliki prodi sudah sangat lengkap. Hal ini akan sangat mendukung akreditasi prodi yang akan 2019 mendatang. Semoga sukses,” tutur Ir. Yulia Eko Susilowati, M.P., reviewer PBI.

Kegiatan monev internal tersebut dipandu oleh koordinator prodi masing-masing. PBSI dipandu oleh Rangga Asmara, M.Pd., dan PBI Moch. Malik Al Firdaus, M.Pd. Acara tersebut berlangsung pukul 08.00 sampai dengan 12.00 WIB dan diikuti oleh dosen-dosen FKIP. Dosen prodi baru di FKIP, Pendidikan IPA juga mengikuti acara tersebut untuk menambah pengetahuan akreditasi prodi 2 tahun yang akan datang.

[:en]

FETT (Faculty of Education and Teacher’s Training) accepted a visit for monitoring and evaluation (monev) from Center for Quality Assurance (PJM) of Tidar University  on Thursday, 31st August 2017.  The team was welcomed warmly by the Dean of FETT, Prof. Dr. Sukarno., M. Si., at Microteaching Room of FETT. There were two evaluators who monitored and evaluated Indonesian Language and Literature Education Study Program (PBSI), they were Anis Rakhmawati, S.T., M.T (lecturer of Faculty of Engineering) and Drs. Lorentino Togar Laut (lecturer of Economic Faculty). In the other hand, English Education Study Program (PBI) was monitored and evaluated Wandi Arnandi, S.T., M.Eng. (lecturer of Faculty of Engineering) and Ir. Yulia Eko Susilowati, M.P. (lecturer of Faculty of Agriculture).

“Basically, the Quality Assurance Unit is working under the Institute of Research, Community Service, and Education Standard of Tidar University (LPPM-PMP) The team tries to conduct monev in every study programs at Tidar University. It is to maintain the quality of the study programs and is helpful for their accreditation.  The team evaluated seven standards based on accreditation forms,” explained Drs. Lorentinus Togar Laut.

“We ,ofcourse, accept the team and we also report that the lectures at FETT runs well. All of the lecturers hold the lectures for sixteen meetings. Most of them also conduct reasearch and community service. There is only few of them who don’t conduct research but they still become presenters on international seminar,” said Prof. Dr. Sukarno, M.Si.

The elements evaluated by the team were based on seven standards of the accreditation form. Those seven standards include: 1. Vision, Mission, Goal and Target, Strategy, 2. Government, Leaderships, Management System and Quality Assurance, 3. Students and Graduates, 4. Human Resources, 5. Curriculum, Learning Process and Academic Atmosphere, 6. Funding, Facilities, and Information System, and 7. Research, Community Service and Cooperation. Those standards were suited to the faculty program. Then, the team held a simulation for scoring based on the standards.

“Our documents have been completed. It will be a real support for next study program accreditation which will be held in 2019.” said Ir. Yulia Eko Susilowati, M.P.

The monev event was guided by the coordinators of PBSI and PBI, Rangga Asmara, M.Pd., is for PBSI and Moch. Malik Al Firdaus, M.Pd., is for PBI. It had been lasted from 8 a. m. until 12 p. m., and been followed by the lecturers of FETT. Some new lecturers from Science Education Study Program also joined on the event to gain knowledge and experience about accreditation for their study program accreditation which will be held in the next two years. (WJ-NA).

[:]