PKM “GAME SCIENCE” PEMANFAATAN BARANG BEKAS MENJADI ALAT SEDERHANA IPA SEBAGAI MEDIA BELAJAR SISWA SMP SELAMA PANDEMI

Barang bekas banyak yang tidak dimanfaatkan, sehingga hal ini akan menyumbang produksi sampah yang semakin banyak. Beberapa sekolah masih belum bisa mengoptimalkan barang bekas yang sudah tidak dipakai dengan baik. Guru IPA sebagai salah satu guru yang seharusnya bisa menjadikan barang bekas sebagai media pembelajaran belum terlihat. Hal inii mengakibatkan, siswa di sekolah mitra belum terbiasa memanfaatkan barang bekas untuk media belajar IPA. Oleh karena itu, siswa belum bisa mengaplikasikan dan menerapkan teori dalam IPA dalam kehidupan sehari-hari. Tim PKM FKIP memiliki gagasan untuk memanfaatkan barang bekas yang ada dilingkungan sekitar siswa menjadi alat IPA sederhana yang bisa digunakan dalam memahami materi IPA. PKM dilaksanakan di SMPN 2 Magelang pada tanggal 8,9 dan 11 Agustus 2022 dan di SMPN 13 Magelang pada tanggal 15,16 dan 18 Agustus 2022. Peserta dalam kegiatan PKM yaitu siswa dari kelompok ilmiah remaja (KIR). Di SMPN 2 Magelang terdapat 22 siswa sehingga dijadikan menjadi 5 kelompok dan si SMPN 13 Magelang terdapat 15 siswa dan dibagi menjadi 5 kelompok.

            Kegiatan pada pertemuan pertama masing-masing mitra yaitu penyampaian materi terkait dengan pemanfaatan barang bekas dan materi terkait dengan alat sederhana IPA yang akan dibuat. Alat IPA sederhana yang akan dibuat yaitu siklus hidrologi dan alat pengukur gempa (seismograf) sederhana. Materi tersebut disampaikan oleh tim PKM dan dilakukan diskusi dengan siswa. Beberapa siswa aktif bertanya selama kegiatan berlangsung. Mereka Sebagian besar bertanya terkait dengan fenomena yang mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah diskusi, tim PKM juga menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya terkait dengan pembuatan alat IPA sederhana. Penyampaian yang berkaitan dengan alat IPA sederhana meliputi alat dan bahan yang akan digunakan dan langkah kerja, sehingga diharapkan siswa dapat mempersiapkan dengan baik.

Gambar 1. Penyampaian Materi

            Kegiatan pembuatan alat sederhana IPA berkaitan dengan siklus hidrologi dan alat sesimograf sederhana dilaksanakan pada pertemuan kedua dan ketiga di masing-masing sekolah mitra. Semua siswa bekerjasama dalam kelompoknya masing-masing untuk membuat alat peraga dari siklus hidorologi dan seismograf sederhana dengan alat dan bahan yang sudah disediakan. Mereka saling bekerjasama dalam membuat kedua alat IPA tersebut berdasarkan Langkah kerja yang terdapat di LKPD. Semua siswa sangat antusias dalam membuat alat IPA dan saling bekerjasama, sehingga pembuatan kedua alat IPA dapat diselesaikan dengan baik.

ambar 2. Pembuatan Alat IPA Sederhana

[:id]English for Children in Practice 2018 Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Tidar di Selangor Malaysia[:en]English Education, Universitas Tidar Held ENGLISH FOR CHILDREN IN PRACTICE 2018  at Selangor Malaysia[:]

[:id]

Praktik Kerja Lapangan English for Children (English for Children in Practice) merupakan salah satu mata kuliah dalam kurikulum Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar. Mata kuliah ini membekali pengalaman mengajar Bahasa Inggris anak-anak bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Tidar.

Tahun ini, Program EFC in Practice Prodi PBI FKIP UNTIDAR bekerja sama dengan Jabatan Kemajuan Masyarakat (KEMAS) Negeri Selangor Kementrian Kemajuan Luar Bandar dan Wilayah, Malaysia. EFC in Practice ini akan dilaksanakan pada 11 Februari – 10 Maret 2018 di Tabika KEMAS Bandar Sungai Buaya 1 dan 2, Malaysia.

Sebanyak 8 mahasiswa akan mengikuti program ini. Mereka adalah Ines Miftakhuljanah, Linda Putri Sulistiyana, Bunga Umi Luthfiyani, Rasyda Imadita, Sholikhah Dwi Astuti, Indah Fitriliany, Shrily Hapsari Winahyu Lestari, dan Nurul Dwi Astari. Delapan mahasiswa tersebut telah melalui proses seleksi yang terdiri atas sosialisasi, pendataan, dan proses seleksi. Untuk lolos seleksi ini, dari sisi akademik, mahasiswa harus memiliki IPK lebih dari 3,50.

Moch. Malik Al Firdaus, M.Pd., Koordinator Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, menyampaikan bahwa program EFC in Practice ini akan memberikan manfaat berupa proses pengembangan diri mahasiswa dalam bidang pengajaran Bahasa Inggris bagi anak-anak, dalam hal ini adalah pengajaran Bahasa Inggris bagi anak-anak di Malaysia. Mahasiswa-mahasiswa tersebut akan mengimplementasikan metode-metode pengajaran Bahasa Inggris bagi anak yang sudah mereka pelajari saat menempuh mata kuliah Children Language Teaching Methodology dan Program Development.

Lebih lanjut, Moch. Malik Al Firdaus, M.Pd., berharap mahasiswa-mahasiswa tersebut dapat mengambil sisi positif dari pengalaman yang berharga itu. Mereka mampu membandingkan pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia dan Malaysia. Selain itu, program kerjasama dengan luar negeri ini diharapkan memberikan dampak positif bagi proses perkembangan prodi, khususnya poin positif pada akreditasi dari sisi kontribusi mahasiswa dalam kancah internasional. (ER)

[:en]

English for Children (English for Children in Practice) is one of courses in English Education curriculum, FETT, Universita Tidar. This course equips teaching practice for children to the students of English Education.

This year, EFC in Practice cooperates with Jabatan Kemajuan Masyarakat (KEMAS) Negeri Selangor Kementrian Kemajuan Luar Bandar dan Wilayah, Malaysia. EFC in Practice will be held on February 11 to March 10, 2018 in Tabika KEMAS Bandar Sungai Buaya 1 and 2, Malaysia.

There are eight students join this program. They are Ines Miftakhuljanah, Linda Putri Sulistiyana, Bunga Umi Luthfiyani, Rasyda Imadita, Sholikhah Dwi Astuti, Indah Fitriliany, Shrily Hapsari Winahyu Lestari, and Nurul Dwi Astari. Those eights students have passed the selection process that consist of socialization and administration. Academically, the students must possess GPA more than 3, 50 to pass this selection.

Moch. Malik Al Firdaus, M.Pd., the coordinator of English Education stated that EFC in Practice program will give benefit for students in term of self-development process in teaching English for children especially in Malaysia. The students will apply the methods in teaching English for children which they have learned in Children Language Teaching Methodology and Program Development.

Furthermore, Moch. Malik Al Firdaus, M.Pd., hoped that the students can gain the positive side from this program. They are able to compare English teaching in Indonesia and Malaysia. In addition, this cooperation program is hoped to be able to give positive impacts for study program development process especially in accreditation and in the students’ contribution in international level. (AW)

[:]

[:id]Literature Day, Panggung Sastra Inggris di FKIP UNTIDAR[:]

[:id]

Kamis, 18 Januari 2018, Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris semester 3 Universitas Tidar mengadakan acara pementasan sebagai bagian akhir dari mata kuliah Introduction to Literature. Acara tersebut dilaksanakan di ruang Auditorium Universitas Tidar yang menyajikan sebanyak 14 penampilan dari pagi hingga petang.

14 penampil terdiri atas 120 mahasiswa semester 3 Prodi Pendidikan Bahasa Inggris dalam pementasan drama dan pembacaan puisi yang kesemuanya dilaksanakan dalam bahasa Inggris sepenuhnya. Acara ini dibuka oleh Dekan FKIP Prof. Dr. Sukarno M.Si, yang sangat mendukung dan bangga terhadap pelaksanaan acara di tahun keduanya. Sukarno menjelaskan bahwa pementasan ini sangat mendukung pencapaian skills kebahasaan para mahasiswa melalui dunia sastra.

Wahyu Setyono, ketua panitia acara tersebut mengatakan,”kami sangat senang bisa belajar tentang sastra meskipun sebenarnya latar belakang kami adalah mahasiswa pendidikan. Disini kami dapat berekspresi dan menunjukan kreativitas kami untuk ditampilkan sebagai sebuah karya sastra”. Meskipun awalnya, tajuk acara ini adalah dalam rangka Ujian Akhir Semester (UAS), mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris semester 3 Universitas Tidar mencoba menampilkan sebaik mungkin layaknya sebuah pementasan besar. Mereka bahkan memanfaatkan barang tidak terpakai yang disulap menjadi properti pendukung untuk pementasan. “Kami sudah melakukan persiapan untuk acara ini sejak 3 minggu sebelum pementasan,” tutur Wahyu.

Ditanya mengenai tujuan acara sebagai UAS mahasiswa, Ali Imron, M.Hum selaku pengampu mata kuliah ini menyebut bahwa bukan UAS tujuan utama dari pementasan ini, melainkan capaian keahlian mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris yang kelak diharapkan menjadi pengajar Bahsa Inggris yakni penguasaan kebahasaan Inggris. Sastra dan Bahasa adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan, sambungnya yang menjelaskan sejak dahulu, bahasa pasti terkait dengan sastra, maka pementasan sastra utamanya mengenalkan sastra kepada mahasiswa kaitannya dengan penguasaan, penggunaan, dan pengajaran bahasa. Hal ini langsung diamini oleh Winda Candra Hantari, M.A selaku dosen pengajar Sastra Inggris selain Ali yang dimiliki FKIP UNTIDAR. Winda menyebutkan bahwa sastra adalah salah satu hal yang menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi kemampuan kebahasaan mereka.

Satu hal lain yang menjadi catatan penting sekaligus menutup acara pada sore hari itu adalah ditetapkannya tanggal 18 Januari sebagai English Department’s Literature Day yang disingkat  “Edelid”, oleh mahasiwa angkatan 2016 dan 2015 yang telah menyelenggarakan acara ini pada tahun ini dan tahun sebelumnya. 18 Januari menjadi hari sastranya Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNTIDAR dan diharapkan pada setiap tahunnya menjadi hari yang berisi kegiatan Sastra Inggris oleh mahasiswa sebagai bagian penting dari pengajaran bahasa Inggris. (AL/WD)

[:]

[:id]TEFL Days 2018 : Solusi Hadapi Generasi Milenial[:en]TEFL Days 2018: Solutions for Teaching the Millennial Generation[:]

[:id]

Mahasiswa semester 5 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) beramai-ramai unjuk strategi pembelajaran di Auditorium Universitas Tidar dalam acara bertajuk “TEFL Days 2018”. Acara yang menjadi penanda berakhirnya mata kuliah TEFL (Teaching English as a Foreign Language) ini berlangsung selama dua hari pada Senin hingga Selasa (15-16/1). Acara ini mempunyai salah satu tujuan, yakni untuk membekali mahasiswa bagaimana cara mengajarkan Bahasa Inggris sebagai bahasa asing kepada siswanya kelak. “Tujuan lain dari TEFL Days 2018 ini adalah untuk mendorong mahasiwa melakukan inovasi dalam pembelajaran menggunalan media dan teknologi. Seperti yang kita tau bahwa mereka nantinya akan mengajar generasi milenial sehingga mereka harus melek teknologi untuk mengimbanginya,” ungkap Lilia Indriani sebagai salah satu dosen mata kulaih TEFL. Peserta TEFL Days 2018 menggunakan berbagai media dan teknologi untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang nantinya dapat diterapkan di dunia kerja. Setidaknya terdapat 108 strategi yang dipamerkan dalam acara tersebut.

Mengusung tema Strategies Beyond Galaxy, TEFL Days kali ini berbeda dengan tahun lalu.“Yang membedakan adalah TEFL Days 2018 kali ini menjadi momentum Launching buku karya mahasiswa semseter 5,” tutur Widya Kusumaningrum sebagai salah satu dosen Mata Kuliah TEFL. Buku ber-ISBN  dengan judul “Language Teaching Strategies: How to get students active in the class” ini berisi kumpulan strategi pembelajaran karya mahasiswa PBI semeser 5.  Buku tersebut mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) disela-sela sambutanya.  “Saya sangat mengapresiasi karya mahasiswa ini, buku ini akan saya sandingkan dengan buku saya dan buku-buku lain karya dosen FKIP di ruangan saya,” ungkap Sukarno, sebagai Dekan FKIP.

Selain dari Dekan FKIP, acara ini juga di apresiasi oleh para dosen FKIP dan pengunjung yang datang silih berganti di Auditorium Untidar. “Para dosen berpendapat bahwa semua peserta memiliki kreatifitas yang tinggi, bisa menciptakan strategi mulai dari permainan tradisional hingga teknologi yang kekinian,” tambah  Widya Kusumaningrum. Selain para dosen, sejumlah guru dan mahasiswa lain yang berkunjung turut menyatakan kekagumanya pada macam-macam strategy yang dipamerkan. “Mereka sangat tertarik dengan strategi, permainan maupun media, terutama yang menggunakan teknologi,” tegas Lilia Indriani. Berbagai strategi yang menggunakan permainan tradisional sebagai medianya, juga turut membuka mata pengunjung bahwa kearifan lokal Bangsa Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai media untuk mengajar Bahasa Inggris. “Banyak yang terinspirasi dari acara ini, ada yang ingin mengaplikasikan strategy ini untuk mengajarkan mata kuliah yang mereka ampu. Ada juga mahasiswa dari kampus lain yang ingin membuat acara serupa. Bahkan para guru dengan semangat mencoba berbagai permainan untuk diterapkan di sekolahnya,” tegasnya lagi.

Acara yang turut dimeriahkan oleh komunitas costplay dan pantomim ini sukses menyita animo pengnjung. “Acaranya inovatif dan menginspirasi. Mungkin saya harus belajar salah satunya untuk diaplikasikan kelak,” tutur Puji Lestari, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia saat berkunjung. Senada dengan Puji Lestari, Widya Kusumaningrum sebagai dosen juga berharap nantinya mahasiswa dapat mengimplementasikanya saat Program Pengalaman Lapangan (PPL). “Diharapkan mahasiswa dapat mengimplementasikan strateginya di kelas-kelas praktik PPL. Sehingga kepercayaan sekolah terhadap Untidar terus meningkat. Selain itu publikasi tahun depan juga harus lebih digencarkan,” tutup Widya Kusumaningrum sebagai dosen PBI.

[:en]

The 5th semester students of the English Education Study Program (PBI) demonstrated some teaching strategies at the Tidar University Auditorium in an event entitled “TEFL Days 2018”. The event which marked the end of the TEFL (Teaching English as a Foreign Language) course lasted for two days from Monday to Tuesday (15-16 / 1). This event had a goal, i.e. to equip students how to teach English as a foreign language to their future students. “Another goal of this event was to encourage students in innovating the teaching learning process using media and technology. As we know that these students will teach millenial generations so they must be technological literate, “said Lilia Indriani as one of the TEFL lecturers. TEFL Days 2018 participants used various media and technology in developing learning strategies that can be applied. There are at least 108 strategies presented in the event.

Using the theme of Strategies Beyond Galaxy, the TEFL Days 2018 was different from last year. “The difference was that this event launched the book written by the students,” said Widya Kusumaningrum as one of the TEFL lecturers. The book which has ISBN entitled “Language Teaching Strategies: How to get students active in the class” contains various teaching-learning strategies, received appreciation from the Dean of the Faculty of Education and Teacher Training (FKIP). “I really appreciate the work, this book will be put with other books written by FKIP lecturers in my room,” said Sukarno, as Dean of FKIP.

In addition to the Dean of FKIP, this event was also appreciated by FKIP lecturers and other visitors. “The lecturers argues that all participants have high creativity, can create strategies ranging from traditional games to the current technology,” added Widya Kusumaningrum. In addition, a number of other visiting teachers and students expressed admiration for the various strategies.. “They are very interested in implementing strategies, games and media, especially those using technology,” said Lilia Indriani. Various strategies that use traditional games as media, also made the visitors understood about local wisdom as a medium to teach English. “Many are inspired by this event, some wants to apply this strategy to teach the subjects that they are teaching. There are also students from other campuses who want to create similar events. Even, the teachers have willingness to try out these various games to be applied in their schools, “she said again.

In the event, there were performance from the community of costplay and pantomime which had successfully attracted the visitors’ interest. “The show is innovative and inspiring. Maybe I should learn one of them to be applied later, “said Puji Lestari, a student of Indonesian Language and Literature Education (PBSI) during her visit. In line with Puji Lestari, Widya Kusumaningrum also hopes that students will be able to implement these strategies in their Field Experience Program (PPL). “It is expected that students can implement their strategies in PPL practice. So the collaborative schools will continue their trust to our university. In order to make the event known by public, next year’s publications should also be more intensified, “add her.  (translated WR)

[:]

[:id]Mata Kuliah Entrepeneurship Bekali Mahasiswa Soft Skill Kewirausahaan[:en]Entrepeneurship Course: Providing the Students of English Education Study Program with Soft Skills Enhancement in Entrepreneurship[:]

[:id]

Sesuai dengan visi Univesitas Tidar yaitu “universitas berbasis riset dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan kewirausahaan”, maka mata kuliah kewirausahaan menjadi mata kuliah wajib penciri universitas. Pada Program Studi Bahasa Inggris, mata kuliah ini bernama entrepreneurship dengan beban 4 sks. Mata kuliah entrepreneurship 1 dengan beban 2 sks diajarkan pada semester 4 yang membekali mahasiswa tentang teori kewirausahaan dan rancangan usaha. Sedangkan mata kuliah entrepreneurship 2 dengan beban 2 sks diajarkan pada semester 5. Mata kuliah entrepreneurship 2 merupakan mata kuliah berbasis proyek dimana materinya adalah pemagangan dan setting usaha. Materi magang yang dimaksud adalah mahasiswa melakukan kegiatan observasi pada pelaku wirausaha seperti home industry. Sedangkan setting  usaha merupakan proyek mahasiswa untuk membuat suatu usaha dalam bidang barang/jasa. Mata kuliah yang diampu oleh Sri Sarwanti, M. Hum ini meliputi rancang modal, proses produksi, pemasaran, dan evaluasi pemasaran.

Tujuan dari mata kuliah entrepeneurship ini adalah membekali mahasiswa soft skill tentang kewirausahaan. Mata kuliah ini membantu mahasiswa untuk melihat peluang usaha yang mungkin sebelumnya belum terpikirkan oleh mereka. Pengampu mata kuliah entrepeneurship sudah memiliki sertifikat pelatihan tentang kewirausahaan. Beberapa contoh hasil usaha yang dilakukan oleh mahasiswa antara lain srikandi jilbab, sate donat, remen katsu, creepy cake, dll. Beberapa dari usaha yang dibuat oleh mahasiswa mampu menghasilkan omset yang mencukupi, bahkan diantaranya sudah mencapai omset jutaan rupiah. Bunga Umi Luthfiyani pemilik usaha remen katsu memaparkan mata kuliah entrepeneurship sangat bermanfaat untuk mahasiswa yang ingin menjajal berwirausaha bahwa dalam berwirausaha ada tahapan-tahapan yang harus dilalui. Mata kuliah ini menambah wawasan bagaimana membuat packaging yang menarik, cara memanage keuangan agar tidak rugi, dan cara mempromosikan usaha. Lebih lanjut lagi, pemilik usaha di bidang kuliner ini menyampaikan menariknya mata kuliah entrepeneurship adalah mahasiswa tertantang untuk memproduksi suatu barang/jasa yang unik, lain daripada yang lain sehingga meningkatkan kreativitas mereka. Hal yang paling seru ketika mereka sudah memiliki brand-nya masing-masing dan menjualkan produk pada pelanggan.(ET)

[:en]

Carrying out the vision of Tidar University, which is “university-based research in developing science, technology, art, and entrepreneurship”, Entrepreneurship Course turned out to be one of particular compulsory courses in Tidar University. The students of English Education Study Program, could take this course in the fourth and fifth semester. The total credit for Entrepreneurship Course is 4 credits, 2 credits for Entrepreneurship 1 are taken in the fourth semester and 2 credits for Entrepreneurship 2 are taken in the fifth semester. In Entrepreneurship 1, the students are equippied with entrepreneurship theory and business design. While in Entrepreneurship 2, it is a project-based course in which the material is apprenticeship and business settings. The apprenticeship material itself is conducting an observation on entrepreneurial actors such as home industry. While business setting is a project for the students to make a business in the field of goods or services. The courses taught by Sri Sarwanti, M. Hum., include capital design, production process, marketing, and marketing evaluation.

The purpose of this course is to equip the students with soft skills in entrepreneurship. This course helps the students to see business opportunities that may not have occurred yet to them before. The lecturer already has a training certificate on entrepreneurship. Some examples of business run by the students include srikandi hijab, donut, ramen katsu, creeps, cake, etc. Some of their businesses are able to generate sufficient turnover, surprisingly the have reached millions of rupiah turnover. Bunga Umi Luthfiyani, one of the students who owns remen katsu,  explained that the course is very useful for students who want to try to run their own businesses. She said that in entrepreneurship,  there are stages to go through.  This course adds insight into how to create attractive packaging, how to manage finances in getting turnover, and how to promote business. Moreover, she conveyed the interesting part of this course is the students are challenged to produce a unique goods or services, which is different from the others, to enhance their creativity. “The most exciting thing is when we already have our own brand and try to sell products to customers,” she added. (ET-NA)

[:]

[:id]Ikuti EPIC CAMP 2018, Dua Mahasiswa PBI Pamitan ke Dekan FKIP[:en]Joining EPIC CAMP 2018, Two Students of English Education Study Program Meet the Dean of FETT[:]

[:id]

Rabu pagi (3/1), dua orang mahasiswi program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) berpamitan kepada Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar (UNTIDAR) untuk mengikuti program EPIC CAMP 2018 yang diselenggarakan oleh kedutaan Amerika Serikat. Mereka adalah Agustina Lestari Wilujeng dan May Willyana. Agustina Lestari Wilujeng menjadi peserta EPIC CAMP 2018, sedangkan May Willyana terpilih menjadi konselor EPIC CAMP 2018 yang sebelumnya menjadi peserta EPIC CAMP 2017.

Dalam pamitan ini, Prof. Dr. Sukarno, M.Si., selaku Dekan FKIP UNTIDAR menyampaikan beberapa pesan kepada Agustina Lestari Wilujeng dan May Willyana, diantaranya berpesan agar kedua mahasiswa ini memberi kesan yang baik selama mengikuti program EPIC CAMP 2018 ini. “Saya berharap ada kesinambungan dan kaderisasi untuk adik kelas, serta membuka kesempatan untuk membangun kerja sama dengan RELO”, imbuh Prof. Dr. Sukarno, M.Si.

Agustina Lestari Wilujeng dan May Willyana direncanakan akan berangkat pada tanggal 8 Januari 2018. Untuk mengikuti program EPIC CAMP 2018 yang akan dilaksanakan pada tanggal 8-20 Januari 2018 ini, kedua mahasiswi ini melakukan beberapa persiapan. Tina, panggilan akrab Agustina Lestari Wilujeng, mempersiapkan drama pendek untuk ditampilkan pada sesi Talent Show. “Pada sesi Talent Show ini, peserta diminta untuk memperkenalkan kebudayaan dari daerah asalnya”, ungkap Tina. Berbeda dengan Tina, May Willyana yang tahun ini menjadi konselor mempunyai tugas yang lebih berat dibandingkan tahun lalu yang hanya menjadi peserta. “Sebagai konselor, saya harus membantu para campers (sebutan untuk peserta EPIC CAMP, Red) untuk melakukan persiapan dan menjadi penghubung antara campers dengan Camp Director (sebutan untuk penyelenggara EPIC CAMP, Red)”, ungkap mahasiswi yang akrab dipanggil May ini.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si. dalam kalimat penutupnya berpesan kepada Tina dan May untuk selalu menjaga nama baik UNTIDAR. Selain itu, beliau berharap kepada Tina dan May untuk dapat terus membangun jaringan dan kerja sama. (EJ)

[:en]

Wednesday (3/1), two students of English Education Study Program (EESP) meet the Dean of Faculty of Education and Teachers’ Training (FETT) Tidar University (UNTIDAR) for their valediction in order to involve in EPIC CAMP 2018 program that is hosted by the US Embassy. They are Agustina Lestari Wilujeng and May Willyana. Agustina Lestari Wilujeng is the participant of EPIC CAMP 2018, while  May Willyana is chosen as the counselor  of EPIC CAMP 2018 in which she has ever become the participant of EPIC CAMP 2017.

In the valediction, Prof. Dr. Sukarno, M.Si., the Dean of FETT UNTIDAR gives advices for  Agustina Lestari Wilujeng and May Willyana. He advises that they need to give superb impressions in joining the program of EPIC CAMP 2018. “I hope there will be continuity and regeneration for the new participant, and there will be a chance for having cooperation with RELO”, adds Prof. Dr. Sukarno, M.Si.

Agustina Lestari Wilujeng and May Willyana are going to betake in January 8, 2018.  In joining the program of EPIC CAMP 2018 that will be held in January 8-20, 2018, these two students have great preparations. Tina, a nick name of  Agustina Lestari Wilujeng, has prepared a short drama in which it will be performed in a talent show session. “In the talent show session, participants are asked to introduce their culture from their region” says Tina. In addition, May Willyana who becomes the counselor has more challenging tasks. “As counselor, I must help the campers (participants of EPIC CAMP) to do the preparation and be a link between campers and Camp Director” states May Willyana.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si. reminds  Tina and May to keep an excellent name of UNTIDAR. Moreover, he aspires to Tina and May for getting the great network and cooperation. (CA)

[:]

[:id]Dosen FKIP ikuti pertemuan rutin APSBI[:]

[:id]

Pada tanggal pada tanggal 1 sampai 3 Oktober 2017 Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Tidar, Moch. Malik Al Firdaus,. M. Pd.,  mengikuti pertemuan rutin APSPBI (Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris) regional Jawa Timjr. Pertemuan yang diadakan di Universitas Mahammadiyah Jember tersebut dihadiri sebanyak 48 anggota asosiasi. Pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari pertemuan rutin sebelumnya yang diadakan pada 29-29 Juli 2107 yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Jakarta.  Dalam pertemuan rutin kali ini, para pengurus asosiasi regional Jawa Timur mendiseminasikan hasil pertemuan sebelumnya serta menyampaikan laporan hasil perkembangan mengenai pengembangan kurikulum program studi pendidikan Bahasa Inggris yang didasarkan pada taksonomi keilmuan sesuai dengan disiplin ilmu.

Dalam pertemuan tersebut, turut mengundang Associate Profesor Handoyo Puji Widodo., Ph. D., yang membahas beberapa hal terkait dengan kurikulum perkuliahan. Pembahasan diawali dengan  penamaan mata kuliah yang didasarkan pada taksonomi keilmuan dan berorientasi pada hasil akhir karya ilmiah mahasiswa (skripsi). Penamaan mata kuliah tersebut diiringi dengan penyusunan deslripsi mata kuliah dan assessment based.

Selain pembahasan mengenai penamaan mata kuliah, Handoyo Puji Widodo., Ph. D., juga membahas mengenai publikasi jurnal internasional. Dia menjelaskan tentang beberapa kriteria yang wajib untuk diketahui mengenai publikasi jurnal internasional seperti publisher, editorial board, issue publication, quality of published articles, abstracting and indexing, peer review process, publication atau submission fee, open access option, complimentary copy, dan solicited permission.

Pergeseran paradigma metodologi penelitian juga menjadi pembahasan dalam pertemuan ini. Konsentrasi jenis penelitian diharapkan mempunyai intensitas yang berkelanjutan. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka pemenuhan karya ilmiah (skripsi) diharapkan untuk disesuaikan dengan kebutuhan internasional yang berkembang sangat pesat. Sedangkan perkembangan paradigma penelitian yang sedang berkembang di Indonesia adalah Penelitian Tindakan Kelas (TPK). Dengan mengikuti perkembangan paradigma metodologi penelitian, diharapkan mahasiswa mampu memenuhi tuntutan kebutuhaan internasional. (NA)

[:]

ENGLISH WEEK COMPETITION: UPGRADE YOUR ABILITY, SHOW YOUR CREATIVITY

[:id]

EDSA FKIP Untidar pekan ini menyelenggarakan English Week. Acara yang berlangsung mulai tanggal 25 September – 28 September 2017 ini diantaranya pembukaan dan lomba Spelling Bee (Senin, 25 sept 2017), News anchor (Selasa, 26 sept 2017),  Speech dan deadline pengiriman esai (Rabu, 27 sept 2017), dan Debate Competition (Kamis, 28 sept 2017).

Acara tersebut diselenggarakan sebagai wadah bagi mahasiswa PBI untuk menyalurkan kemampuan mereka di bidang yang terkait dengan bahasa inggris. Ahmad Ruhin Hidayat, mahasiswa PBI Semester 5, selaku ketua English Week Competition, mengatakan “Meski belum semua bidang terwakili tapi semoga saja karena baru pertama kali akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang. Dan ini juga sebagai penjaringan untuk mahasiswa baru mana yang terlihat aktif untuk bisa diajak bergabung ke EDSA.”

Meski persiapan yang dilakukan oleh EDSA belum maksimal, total peserta yang mengikuti acara tersebut mencapai 104 peserta. Sebenarnya, peminat dari mahasiswa non-PBI sangat banyak, akan tetapi mengingat terbatasnya persiapan jadi untuk tahun ini baru untuk mahasiswa PBI.

Sri Sarwanti, M.Hum., selaku juri dalam Spelling Bee Competition, menyampaikan “Saya senang melihat antusisme anak-anak. Mereka bersemangat. Pronunciation mereka bagus, meski ada beberapa yang sudah baik namun kurang pas. Over all, dapat dikatakan acaranya sukses.”

Berdasarkan wawancara dengan ketua panitia English Week Competition, akan ada hadiah berupa uang pembinaan bagi 3 besar pemenang. Ahmad Ruhin mengatakan, “Alhamdulillah senang banget ma’am, namanya acara ya pasti ada kekurangan tapi melihat persiapan yang hanya seminggu dan jumlah peserta yang sudah lumayan ya bisa dibilang cukup puas lah ma’am. Meski masih banyak hal yang harus diperbaiki lagi.” (ER)

[:en]

EDSA FKIP Untidar pekan ini menyelenggarakan English Week. Acara yang berlangsung mulai tanggal 25 September – 28 September 2017 ini diantaranya pembukaan dan lomba Spelling Bee (Senin, 25 sept 2017), News anchor (Selasa, 26 sept 2017),  Speech dan deadline pengiriman esai (Rabu, 27 sept 2017), dan Debate Competition (Kamis, 28 sept 2017).

Acara tersebut diselenggarakan sebagai wadah bagi mahasiswa PBI untuk menyalurkan kemampuan mereka di bidang yang terkait dengan bahasa inggris. Ahmad Ruhin Hidayat, mahasiswa PBI Semester 5, selaku ketua English Week Competition, mengatakan “Meski belum semua bidang terwakili tapi semoga saja karena baru pertama kali akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang. Dan ini juga sebagai penjaringan untuk mahasiswa baru mana yang terlihat aktif untuk bisa diajak bergabung ke EDSA.”

Meski persiapan yang dilakukan oleh EDSA belum maksimal, total peserta yang mengikuti acara tersebut mencapai 104 peserta. Sebenarnya, peminat dari mahasiswa non-PBI sangat banyak, akan tetapi mengingat terbatasnya persiapan jadi untuk tahun ini baru untuk mahasiswa PBI.

Sri Sarwanti, M.Hum., selaku juri dalam Spelling Bee Competition, menyampaikan “Saya senang melihat antusisme anak-anak. Mereka bersemangat. Pronunciation mereka bagus, meski ada beberapa yang sudah baik namun kurang pas. Over all, dapat dikatakan acaranya sukses.”

Berdasarkan wawancara dengan ketua panitia English Week Competition, akan ada hadiah berupa uang pembinaan bagi 3 besar pemenang. Ahmad Ruhin mengatakan, “Alhamdulillah senang banget ma’am, namanya acara ya pasti ada kekurangan tapi melihat persiapan yang hanya seminggu dan jumlah peserta yang sudah lumayan ya bisa dibilang cukup puas lah ma’am. Meski masih banyak hal yang harus diperbaiki lagi.” (ER)

ENGLISH WEEK COMPETITION: UPGRADE YOUR ABILITY, SHOW YOUR CREATIVITY

EDSA (English Department Students Association) held English Week this week. The event was started from September 25th – 28th, 2017. The events included spelling bee competition (Monday, September 25th 2017), News Anchor competition (Tuesday, September 26th, 2017), Speech competition and essay’s deadline submission (Wednesday, September 27th, 2017), and debate competition (Thursday, September 28th, 2017).

This event was held as place for English department students to express their talent related to English. Ahmad Ruhin, chairman of English Week Competition, said “although it still can’t reach all sectors, it is hoped it will develop next years. In here, we also select active students to be next generation of EDSA.”

Even though the preparation was not maximum, there were 104 participants who joined this event. Due to limited time in preparing this event, the participant who comes from outside English department unfortunately cannot join this event.

Sri Sarwanti, M.Hum, as a judge of Spelling Bee competition, said “I like to see students’ enthusiasm. They are exciting in joining this event. Their pronunciation is good, even some of them are still inappropriate. Over all, it can be said their event was successful.”

In interview with chairman of English Week, he said that there were prizes for 3 winners for each competition. “Alhamdulillah I am so happy ma’am. We only prepared this event for only a week. I am satisfied with the lot of participants who joined this event, even there were lot things need to repaired.”(GF)

[:]

[:id]FKIP: Dosen PBI Menjadi Pembicara dalam The Fifth International Conference on Educational Research and Innovation (ICERI) di Universitas Negeri Yogyakarta[:en]FETT: PBI Lecturer Becomes Presenter in The Fifth International Conference on Educational Research and Innovation (ICERI) in Yogyakarta State University[:]

[:id]

Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UNTIDAR, Endah Ratnaningsih, M.Pd., mengikuti the Fifth ICERI di LPMP (Institute of Research and Community Service) UNY pada 8 – 9 Mei 2017. Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UNTIDAR tersebut mempresentasikan artikel berjudul “Early Education and the Quality of Life: the Students’ Perspective toward English for Children in Practice.”

Dalam konferensi ini, Dr. Suyanto, Kepala LPPM UNY, menyampaikan sebanyak 192 artikel dipresentasikan dalam konferensi ini dan jumlah ini merupakan kelipatan dari artikel yang dipresentasikan tahun lalu. Selanjutnya, Dr. Margana, M.A. menyampaikan bahwa konferensi ini memfasilitasi partisipan untuk memperbaharui informasi yang berkaitan dengan penelitian pendidikan dan inovasinya.

Konferensi yang mengusung tema “Optimizing Educational Research Findings to Improve the Quality of Life” tersebut menghadirkan Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. (Director of Research and Community Service, Ministry of Research, Technology, and Higher Education) sebagai keynote speaker yang menyampaikan tentang “Strengthening Research Community.” Pada kesempatan itu, Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. menyampaikan bahwa riset berkaitan erat dengan pendanaan. Selain itu, beliau mengingatkan dosen-dosen untuk meningkatkan riset dan sebagai informasi pada November 2017 akan dilakukan evaluasi untuk mengevaluasi produktifitas profesor.

Pada konferensi tersebut, hadir sebagai pembicara diantaranya Prof. Laurance Splitter, Ph.D. (APNME, Education University of Hong Kong) yang menyampaikan tentang “Powerful thinking as Key to Improving the Quality of Life,” Prof. Richard Luke Daniels (The College of Idaho, USA) menyampaikan tentang “Capturing the Potential of Indonesia,” Prof. Dr. Sri Atun (Yogyakarta State University), Dr. Subiyanto (Center for Innovation of LIPI) menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan paten, Dr. Minako Sakai (The University of New South Wales, Australia) berbicara tentang Perbankan Syariah di indonesia, Dr. Deendarlianto (Gadjahmada University), dan Dee Dee A. Salle, Ph. D. (Exercise Physiologist, Nutritionist, and Consultant, Singapore). (ER)

[:en]

The lecturer of English Education Study Program UNTIDAR, Endah Ratnaningsih, M.Pd., attended the Fifth ICERI at LPMP (Institute of Research and Community Service) UNY on May 8-9, 2017. She presented an article entitled ” Early Education and the Quality of Life: the Students’ Perspective toward English for Children in Practice.”

In this conference, Dr. Suyanto, Head of LPPM UNY, said that there were 192 articles presented at this conference and this number is a multiple of articles presented last year. Furthermore, Dr. Margana, M.A., Vice Rector of Yogyakarta State University, said that the conference facilitates participants to update information related to educational research and innovation.

The conference entitled “Optimizing Educational Research Findings to Improve the Quality of Life.” In that occasion, Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. (Director of Research and Community Service, Ministry of Research, Technology, and Higher Education) as the keynote speaker delivered about “Strengthening Research Community.” Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. said that research is closely related to budgeting. In addition, he reminded the lecturers to improve research and as an information in November 2017 will be evaluated to evaluate the productivity of professors.

At the conference, there were some international presenters like Prof. Laurance Splitter, Ph.D. (APNME, Education University of Hong Kong) who delivered on “Powerful thinking as Key to Improving the Quality of Life,” Prof. Richard Luke Daniels (The College of Idaho, USA) presented “Capturing the Potential of Indonesia,” Prof. Dr. Sri Atun (Yogyakarta State University), Dr. Subiyanto (Center for Innovation of LIPI) presented a material related to patent, Dr. Minako Sakai (The University of New South Wales, Australia) presented about Syariah Banking in Indonesia, Dr. Deendarlianto (Gadjahmada University) presented about international research, and Dee Dee A. Salle, Ph. D. (Exercise Physiologist, Nutritionist, and Consultant, Singapore) presented about the healthy and the quality of life. (ER)

[:]

[:id]Dosen dan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Presentasikan Paper Penelitian di ELLIC 2017 [:en]Lecturers and Students of English Education Study Program Presented Their Research Papers in ELLIC 2017[:]

[:id]

Sabtu, 6 Mei 2017, tiga dosen dan dua mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP Universitas Tidar mempresentasikan paper penelitian mereka pada seminar internasional “1st English Language & Literature International conference (ELLIC 2017) di Universitas Muhamadiyah Semarang (Unimus). Mereka adalah Arum Nisma Wulanjani, M.Pd., Atsani Wulansari, M.Hum., Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd,, Zaqy Mubarok, dan Axel Alessandro Satriawan. Selain sebagai presenter, dua mahasiswa semester 4 Pendidikan Bahasa Inggris, Ines dan Anggitya pun ikut turut serta sebagai peserta seminar. Seminar tersebut menghadirkan keynote speaker dari koordinator TEFLIN Jawa Tengah (Dr. Issy Yuliasri, M.Pd)., RELO Former (Fabio Coelho), dan Executive Vice Chairman ERICAN Education Group, Malaysia, (Aslam Khan Bin Samash Khan). Jumlah Paper yang akan dipresentasikan dalam seminar tersebut adalah 63 paper yang berasal dari perguruan tinggi di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, DIY, dan DKI Jakarta.

Zaqy dan Axel mengaku merasa nervous sesaat sebelum melakukan presentasi karena ini adalah pengalaman pertama mereka melakukan presentasi di acara Seminar Internasional. Mereka mengaku sudah menyiapkan slide presentasi beberapa hari sebelum acara seminar dan menyiapkan segala sesuatu semaksimal mungkin. Persiapan ini mampu membantu mereka tampil dengan baik saat presentasi. “Alhamdulillah, saya bisa melakukan presentasi dan menjawab pertanyaan dengan lancar.” Kata Zaqy sesaat setelah acara seminar selesai. Senada dengan Zaqy, Axel juga menyatakan bahwa dia merasa lega karena presentasinya berjalan dengan lancar. Axel juga mengungkapkan bahwa papernya yang membahas tentang penerjemahan bahasa figurative dalam lirik lagu ini sempat mendapatkan beberapa pertanyaan dan masukan dari peserta seminar, namun dia mampu melewatinya dengan baik.

Di sisi lain, Arum Nisma Wulanjani, M.Pd, salah satu dosen Pendidikan Bahasa Inggris yang mengikuti seminar internasional ini mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang pengajaran abad ke-21. “Saya terkesan dengan materi yang diberikan oleh para keynote speaker. Materinya bagus dan memberikan beberapa masukan untuk pengajaran.” (AW)

[:en]

Saturday, May 6 2017, three lecturers and two students of English Education Study Program, FETT (Faculty of Education and Teachers Training) Tidar University presented their research papers in International Conference “1st English Language & Literature International conference (ELLIC 2017) at Muhammadiyah University of Semarang (Unimus)”. Ther were Arum Nisma Wulanjani, M.Pd., Atsani Wulansari, M.Hum., Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd, Zaqy Mubarok, and Axel Alessandro Satriawan. Moreover, two students of English Education Study Program, Ines and Anggitya became participants in the conference.

The keynote speakers in the conference were TEFLIN coordinator of Central Java (Dr. Issy Yuliasri, M.Pd)., RELO Former (Fabio Coelho), and Executive Vice Chairman ERICAN Education Group, Malaysia, (Aslam Khan Bin Samash Khan). Furthermore, 63 papers of Central Java, West Java, East Java, Special Region of Yogyakarta, and DKI Jakarta Universities were presented in the conference.

Zaqy and Axel felt so nervous before presenting their papers due to it was their first experience to do their international conference. They shared that they had prepared their presentation slides several days before the presentation and they did their best. The preparation helped them to present their best in the conference. “ Alhamdulillah¸I can do it and answer the questions well.” Zaqy said. Besides, Axel added that he was relieved since he presented his paper well. He also shared that his paper that discussed about figurative translation in song lyric got many questions and suggestions, but he could handle them well.

Furthermore, Arum Nisma Wulanjani, M.Pd, one of English Education Study Program lecturers who joined the conference, got many new experiences about 21st Century of Learning.” I am so impressed with the keynote speakers’ materials. The materials were excellent to support teaching and learning process,” (CA)

[:]