[:id]Literary Day #2: Pentas Transformasi karya Sastra Mahasiswa Semester 4 PBI, FKIP UNTIDAR[:en]Literary Day #2: Stage for the Works of Literary Transformation by 4th Semester Students of PBI, FKIP UNTIDAR[:]

[:id]

Transformasi adalah salah satu bentuk apresiasi karya sastra yang melibatkan perubahan yang cukup dramatis pada teks untuk memunculkan sesuatu yang baru.  Ketika sebuah karya ditransformasikan ia membuka ruang kemungkinan eksplorasi yang kompleks  karena melibatkan bentuk dan media yang berbeda. Transformasi tampaknya merupakan jurus favorit dalam mengapresiasi sastra Munculnya banyak film kekinian di bioskop yang merupakan adaptasi novel Best Sellers, FTV yang diadaptasi dari puisi, dan sebagainya menegaskan klaim tersebut. Transformasi bentuk lain yaitu pentas drama dari novel dikemas apik dalam sebuah gelaran Literary Day #2: A Day to Remember, Kamis 26 Juli 2018 di Auditorium UNTIDAR.

Pada kesempatan tersebut 4 judul pementasan drama berbahasa Inggris yaitu Sunshine Becomes You, Harry Potter and the Half Blood Princess, Milea, dan Love Will Find a Way yang merupakan hasil transformasi dari 4 judul novel yang berbeda dipentaskan secara berurutan oleh mahasiswa semester 4 PBI FKIP yang menempuh mata kuliah Literary Appreciation. Penonton terlihat memadati tikar-tikar yang digelar sejak pagi. Bapak dan Ibu dosen UNTIDAR juga tampak menikmati rangkaian pementasan. Sesekali tepuk tangan antusias bergemuruh menandai satu judul pementasan berakhir. Pergantian judul pementasan diisi oleh hiburan atraktif yang dipersembahkan oleh mahasiswa.

Menanggapi kegiatan yang digagas oleh Ali Imron, M.Hum dan telah dilaksanakan selama tiga tahun berturut-turut sejak 2015, Dosen PBI FKIP yang juga adalah pengampu mata kuliah Literary Appreciation tersebut mengatakan bahwa ia sangat bangga dengan usaha yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris dalam mewujudkan sebuah pementasan transformasi karya sastra yang tentu saja membutuhkan fokus dan usaha yang tidak ringan.

Winda Candra Hantari, M.A yang juga mengampu mata kuliah tersebut menambahkan “Harapan kami dengan adanya acara seperti Literary Day #2: A Day to Remember, mahasiswa terutama dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris yang telah menempuh mata kuliah Literary Appreciation mampu menangkap esensi transformasi sastra serta mampu mengapresiasi sastra melalui karya yang lahir dari proses mereka sendiri, sekaligus mempraktikkannya. Semoga geliat bersastra di kampus UNTIDAR semakin intens”. (WD)

[:en]

Transformation is a form of appreciation for literary works which involves a dramatic change in the text to bring out something new. When a work is transformed, it opens up the possibility of complex exploration space because it involves different forms and media. Transformation seems to be a favorite way in appreciating literature. The emergence of many contemporary films in cinema which are adaptation of best seller novels, Television Cinema (FTV) adapted from poems, and so on confirm the claim. Another form of transformation is a drama performance from a novel packed neatly in a Literary Day #2 title: A Day to Remember, Thursday 26 July 2018 at UNTIDAR Auditorium.

The show gave 4 drama performances to the audience namely, Sunshine Becomes You, Harry Potter and the Half Blood Princess, Milea, and Love Will Find a Way. Those 4 were the results of the transformation of 4 different novels staged in sequence by 4th semester students of the PBI, FKIP who had taken Literary Appreciation course before. The audience was seen packed the mats that had been spread since morning. Many lecturers of UNTIDAR from different study programs were seen during the occasion and seemed to enjoy the series of performances. Applause enthusiastically thundered the auditorium once in a while, especially when one performance ended. The four main shows were separated by attractive entertainment performances presented by students.

Responding to the activities initiated by Ali Imron, M.Hum and had been held for three consecutive years since 2015, the FKIP PBI lecturer who is also the lecturer in the Literary Appreciation course said that he was very proud of the efforts made by students in English Language Education in making a performance transformation of literary works which of course requires focus and hard efforts.

Winda Candra Hantari, MA who also teaches the course added “Our hope is that with events such as Literary Day # 2: A Day to Remember, students, especially from the English Education Study Program who have taken Literary Appreciation course, are able to capture the essence of literary transformation and to appreciate literature through works which are born from their own processes, while practicing them. Hopefully literature wriggles more intensively at UNTIDAR” (WD/AL)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP ke Filipina Ikuti Program SEA Teachers[:en]FETT Students Go to Philippines to Join SEA Teachers Program[:]

[:id]

FKIP Untidar – Dua mahasiswa FKIP Untidar ke Filipina dalam rangka program SEA Teachers pada Rabu (15/08/18). Mereka adalah Umi Rahmawati dan Eka Kusuma Adianingrum. Keduanya mahasiswa Prodi Bahasa Inggris (PBI). Di Filipina mereka praktik di Iloilo Science and Technology University (ISATU).

SEA Teachers merupakan program pertukaran mahasiswa yang mengajar di berbagai negara di kawasan Asia Tenggara. SEA Teachers termasuk dalam salah satu program Southeast Asian Minister of Education Organization (SEAMEO).

Sementara itu, pada waktu hampir bersamaan, dalam program yang sama, dua mahasiswa asal Thailand tiba di Untidar pada Jumat (10/08/18). Mereka adalah Naulemon Suksaeng dan Pimpawan Kantakheaw. Keduanya berasal dari Chiang Rai Rajabhat University.

Melalui program SEA Teachers, mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan pedagogiknya. Kemampuan pedagogik tersebut tidak cukup hanya dipelajari di kelas, tetapi juga harus ditingkatkan dengan praktik langsung di lapangan. (IS)

[:en]

FETT UNTIDAR – Two students of FETT UNTIDAR go to Philippines in joining the SEA Teachers program on Wednesday (15/08/18). They are Umi Rahmawati and Eka Kusuma Adianingrum. They are the students of English Education Study Program. In Philippines, they do teaching practices at Iloilo Science and Technology University (ISATU).

SEA Teachers is a student-exchange program which has an aim to teach in several countries in Southeast Asian region.  SEA Teachers is one of the programs of Southeast Asian Minister of Education Organization (SEAMEO).

At the same time and in the same program, two Thailand students arrived at UNTIDAR on Friday (10/08/18). They are Naulemon Suksaeng and Pimpawan Kantakheaw. They are from Chiang Rai Rajabhat University.

Through this program, the students can improve their pedagogical skill. The pedagogical skill is not only learned in the classroom but also it must be practiced in the real situation. (CA)

[:]

[:id]PBSI Kembali Menyelenggarakan Program PKL Jurnalistik dan Kepewaraan[:]

[:id] 

FKIP Untidar – Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Tidar kembali menyelenggarakan program Praktik Kerja Lapangan Jurnalistik dan Kepewaraan. Program yang diikuti oleh mahasiswa semester 5 tersebut berlangsung mulai 24 Juli sampai 3 September 2018.

PKL Jurnalistik dan Kepewaraan merupakan program magang di bidang jurnalistik dan kepewaraan untuk mendukung kriteria lulusan mahasiswa PBSI. Mahasiswa diperbolehkan untuk memilih instansi di bidang jurnalistik dan kepewaraan yang mereka inginkan. Seluruhnya terdapat 22 kelompok yang magang di 13 instansi di Magelang.

Berbeda dengan tahun lalu, PKL tahun ini diselenggarakan pada masa libur kuliah sehingga mahasiswa dapat fokus mengikuti PKL tanpa terganggu oleh jadwal kuliah. Penyelenggaraan kegiatan PKL di masa libur ini merupakan hasil evaluasi atas penyelengaraan sebelumnya yang dinilai tidak efektif karena mahasiswa harus menyesuaikan jadwal magang dengan jadwal kuliah mereka.

Program PKL Jurnalistik dan Kepewaraan ini mendapat sambutan baik dari mahasiswa. Mahasiswa bernama Candra Dewi mengatakan bahwa ia dapat memiliki banyak pengalaman yang tidak diperoleh di kelas. Ia senang dapat bekerja sama dengan orang lain dalam tim. Ia juga berharap, dengan adanya program ini, ia dapat menerapkan ilmunya di lapangan.

“Banyak pengalaman yang tidak bisa didapat di dalam kelas. Terus juga bisa buat belajar untuk bekerja sama dengan orang lain. Selain itu, juga karena PKL ini berkelompok jadi harus banyak komunikasi antaranggota tim biar tidak ada salah paham. Harapannya, semoga ilmu saya bisa saya gunakan terus-menerus. Ke depannya, saya berharap pelaksanaan PKL dapat lebih maksimal lagi,” ujar Candra di sela-sela magang di Gemilang FM pada Rabu (08/08/2018). (IS)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Juara Satu Lomba PCTA Tingkat Jawa Tengah[:]

[:id]

FKIP Untidar – Dua mahasiswa FKIP Untidar berhasil menjuarai lomba Parade Cinta Tanah Air (PCTA) tingkat Jawa Tengah yang digelar oleh Kemenhan RI perwakilan Jawa Tengah di Wisma Pemda Jawa Tengah pada Rabu dan Kamis (25-26/07/2018). Kedua mahasiswa itu adalah Adinda Rahma, mahasiswa PBSI, dan Wilda Ulfiyanti, mahasiswa PBI.

Mereka berhasil mengungguli wakil Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang yang menduduki juara kedua dan wakil Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang yang menduduki juara ketiga. Berkat keberhasilan tersebut, mereka berhak mewakili Jawa Tengah dalam final lomba PCTA tingkat nasional kategori perguruan tinggi di Bandung pada September 2018 mendatang.

Dalam sambutan penutupannya, Kepala Kantor Kemenhan RI Jawa Tengah, Marsekal Pertama TNI Latif Ainul Yakin, S.E., M.M. mengatakan, sesungguhnya semua peserta memiliki semangat dan kemampuan yang tinggi.

“Pada diri mereka sudah tertanam rasa cinta tanah air dan bela negara sehingga begitu mudah mengikuti kegiatan apa saja yang diselenggarakan semua pihak, termasuk Parade Cinta Tanah Air ini,” ujar Latif.

Latif menambahkan, Pemerintah telah memiliki rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk membina para peserta agar memiliki rasa nasionalisme tinggi dan makin cinta tanah air serta memiliki semangat bela negara yang tangguh sehingga dapat memberikan pengaruh yang sama bagi generasi muda lain.

“Kita sudah punya rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk mereka sehingga mereka nanti akan kita bina dan jaga agar rasa nasionalisme, cinta tanah air, dan bela negaranya tidak luntur, melainkan bisa ditularkan kepada lingkungannya dan generasinya,” ungkapnya.

Di tengah krisis rasa nasionalisme dewasa ini penting bagi Pemerintah untuk membina kembali rasa nasionalisme, cinta tanah air, dan semangat bela negara di kalangan generasi muda. Semoga lomba PCTA ini dapat menggugah generasi muda agar semakin cinta pada NKRI. (IS)

[:]

[:id]Bawa Nama Universitas Tidar, Dua Wakil FKIP Masuk Final 7 Besar Duta Bahasa[:]

[:id]

Magelang (03/08/2018). Sebagai sebuah agenda rutin, Balai Bahasa mengadakan Seleksi Duta Bahasa Jawa Tengah untuk kesekian kalinya. Selain sebagai sebuah kontes tahunan, kegiatan prestisius dan bergengsi ini bertujuan untuk mencari wakil-wakil terbaiknya yang mampu mengemban tugas sebagai duta bahasa. Hal inilah yang menarik puluhan mahasiswa Untidar termasuk mahasiswa FKIP untuk mengikuti ajang kompetisi ini. Para pendaftar melewati 3 tahapan yaitu seleksi administrasi, UKBI dan wawancara, serta Final.

Setelah melewati serangkaian seleksi administrasi 16 mahasiswa FKIP berhasil lolos administrasi dan mengikuti tes UKBI dan wawancara. Mereka dituntut mampu menggunakan tiga bahasa Indonesia, Jawa, dan Inggris. Selain itu, mereka dihimbau mampu menunjukkan bakat seni tertentu seperti tari daerah, nembang, dan pranata cara. Menjelang tahap 2 ini, persiapan terus digenjot salah satunya dengan pendampingan intensif penggunaan bahasa Jawa oleh Drs. FX. Samingin, M.Hum.

Dari tahap ini, 2 wakil FKIP Filsafat Ash Shauffi (Prodi Pendidikan Bahasa Inggris) dan Khairunnisa Aisya (Prodi Pendidikan Bahasa Inggris) terus melaju hingga tahap final. Beserta dengan para finalis lainnya, keduanya membuat video pendek yang berisi ajakan untuk mendukung penggunaan bahasa daerah di kalangan pemuda. Keduanya mengikuti karantina selama 2 hari di Hotel Grand Wahid Salatiga pada tanggal 17-18 Juli 2018. Dalam kegiatan karantina ini, keduanya wajib melakukan presentasi makalah tentang penggunaan bahasa, pembekalan materi serta grand final Jawa Tengah. Dalam tahap ini, keduanya berhasil melaju hingga babak 7 besar.

“Alhamdulillah, kami mampu melaju hingga tahap ini. Kami mengalami hal yang luar biasa dalam fase hidup kami. Terima kasih untuk FKIP yang terus mendukung langkah kami. Meskipun demikian, kami tetap mengemban pesan Duta Bahasa untuk mengajak generasi muda khususnya di Wilayah Magelang untuk melestarikan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia ditengah gempuran bahasa Inggris sebagai Bahasa Global” ungkap Filsafat saat ditemui usai kembali dari kegiatan Grand Final Duta Bahasa 2018. (WR)

[:]

[:id]FKIP Adakan Sosialisasi dan Penguatan Komitmen sebagai Tindak Lanjut Program PDS[:en]Lecturer Goes to School: How the Socialization Program Run?[:]

[:id]

Jumat (27/7), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar mengadakan acara Sosialisasi dan Penguatan Komitmen Program Penugasan Dosen di Sekolah (PDS). Acara tersebut dibuka oleh Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. sebagai penanggung jawab program. Selain itu, perwakilan keempat sekolah mitra PDS juga datang, yaitu SMA Negeri 2 Magelang, SMA Negeri 5 Magelang, SMK Negeri 3 Magelang, dan SMP Negeri 11 Magelang.

“Perwakilan sekolah yang datang terdiri atas kepala sekolah, satu Guru Bahasa Indonesia, dan satu Guru Bahasa Inggris yang telah ditunjuk oleh kepala sekolah untuk mengikuti program ini. Khusus untuk SMP, ditambah satu Guru IPA,” tutur Rangga Asmara, M.Pd., Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untidar sekaligus koordinator program.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si menegaskan program ini bemanfaat bagi dosen maupun guru. Dosen dapat meningkatkan kemampuan paedagogik, sedangkan guru memiliki satu artikel Penelitian Tindakan Kelas. Siswa juga dapat merasakan manfaat program ini dengan adanya pembelajaran aktif di kelas.

“Konsep dasar program ini adalah dosen yang ada di Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK) mampu menghadirkan pengalaman nyata proses pelaksanaan pembelajaran yang baik dan relevan dengan tuntutan mutu sekolah. Oleh karena itu, dosen harus mengalami langsung menjadi guru melalui program ini,” tutur Rangga Asmara, M.Pd., saat menjelaskan konsep PDS.

Selain dihadiri perwakilan dari sekolah mitra, acara ini juga dihadiri oleh Dosen FKIP yang terlibat sebagai pengelola program. Beberapa dosen terlibat sebagai pengelola dan sebagian lain menjadi mitra guru di sekolah untuk melaksanakan proses pembelajaran.

Setelah sosialisasi, program ini akan dilanjutkan pada tahap berikutnya. Tahap tersebut adalah orientasi sekolah dan kelas; pengembangan perangkat pembelajaran; pelaksanaan pembelajaran; pelatihan dan pendampingan PTK, serta seminar hasil PTK.

Program PDS merupakan salah satu kebanggan FKIP. Pasalnya, program ini merupakan hibah revitalisasi LPTK yang dimenangkan FKIP. Hibah ini diinisiasi oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristek Dikti. Semoga FKIP makin jaya. (WJ)

[:en]

On Friday (27/7), the Faculty of Education and Teacher Training (FETT) held a Socialization and Strengthening Program for Lecturer Goes to School (PDS). The event was ceremonially opened by the Dean of FETT, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. as the advisor of the program. The event was attended by the PDS partner schools such as SMA Negeri 2 Magelang, SMA Negeri 5 Magelang, SMK Negeri 3 Magelang, and SMP Negeri 11 Magelang.

“The school representatives who came to the event were the principal, an Indonesian Language Teacher, an English Language Teacher, and Particularly for junior high school level, we involve two science teacher, “said Rangga Asmara, M.Pd., as the coordinator of the program.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si. emphasized that this program is useful for both lecturers and teachers. As he said, lecturers can improve pedagogical abilities, while teachers will learn how to do Classroom Action Research. Not to mention, students will get the benefits from the active teaching learning process in the class.

“The basic concept of this program is that the Teacher Training Institution (LPTK) presents the authentic and good experience which is relevant to school need. Therefore, the lecturers must go and teach in the school directly “explained Rangga Asmara, M.Pd. In addition, the event was attended by FETT lecturers as the school collaborators who are actively involved in the teaching process and program organizers who manage the program.

After socialization, this program will be continued to the next stage, i.e., school and class orientation, material development, learning implementation, teaching practice, classroom action research, seminar on action research.

The PDS program is one of the presticious FETT’s program. FETT won a LPTK revitalization grant given by Director General of Learning and Studen Affairs (BELMAWA) – Ministry of Research, Technology, and Higher Education (Kemenristek Dikti). Last but not least, FETT will have a better future. FETT is the Best. (WR)

 

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Lakukan Tugas sebagai Guru Saat PPL[:]

[:id]

Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa keguruan. Mata kuliah ini diambil oleh mahasiswa Semester 7 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar. Tahun ini, sebanyak 211 mahasiswa FKIP mengikuti PPL yang diselenggarakan di 16 sekolah di Kota dan Kabupaten Magelang.

“PPL tahun ini diikuti oleh 101 mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan 110 mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Selain itu, terdapat 11 mahasiswa yang mengikuti PPL Antarbangsa di Malaysia,” tutur Ketua Jurusan Bahasa dan Seni FKIP Untidar sekaligus Koordinator PPL.

“Mahasiswa wajib mengajar selama sekurang-kurangnya 12 kali. Selain itu, mahasiswa juga mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah, seperti piket, ekstrakurikuluer, pengelolaan perpustakaan, penanganan kesulitan belajar, dan kegiatan lain yang bersifat insidental. Misalnya, pembinaan lomba, peringatan hari kemerdekaan, maupun acara lainnya. Mahasiswa juga wajib menulis laporan PPL yang terdiri atas laporan kelompok dan individu. Laporan kelompok berupa laporan persekolahan, sedangkan laporan individu terdiri atas laporan mengajar dan kesulitan belajar,” tutur Endah Ratnaningsih, M.Pd., Dosen PBI sekaligus Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) pada saat penyerahan PPL di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan.

Mustika Rosiana, Mahasiswa PPL dari PBSI mengaku dilibatkan dalam acara pramuka bertajuk Maratama (Penerimaan Tamu Ambalan) sebagai rangkaian kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) di SMA Negeri 2 Magelang. “Mahasiswa PPL dibagi menjadi dua shift, 15 mahasiswa mengikuti kegiatan MPLS pada pagi hari dan 10 mahasiswa dilibatkan untuk mengikuti acara puncak pada malam hari,” tutur Mustika Rosiana dengan penuh semangat.

“Pada minggu awal PPL, kami mulai melaksanakan kegiatan observasi dan piket. Kami mulai mengumpulkan data delapan standar nasional pendidikan untuk melengkapi laporan persekolahan. Selain itu, kami melaksanakan piket di sekolah, yaitu merekap presensi siswa dan memberikan tugas, serta mengawasi kelas saat guru yang sedang mengajar sedang berhalangan. Kami juga sudah mulai mengikuti guru pamong untuk observasi kelas sebelum praktik mengajar,” tutur Indah Meiliani, mahasiswa PBI yang PPL di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan.

Setelah tahap observasi, mahasiswa akan mulai mengajar di kelas. Sebelum mengajar, mahasiswa wajib menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan harus dikonsultasikan dengan guru pamong dua hari sebelum praktik.

PPL ini dilaksanakan dengan sistem blok selama tiga bulan. Jadwal kegiatan PPL diawali dengan penyerahan ke sekolah pada 16 – 20 Juli 2018; observasi pembelajaran dan persekolahan pada 23 – 27 Juli 2018; pelaksanaan pembelajaran dan laporan 30 Juli – 19 Oktober 2018; penarikan PPL 22 – 26 Oktober 2018. Setelah itu mahasiswa mengikuti ujian PPL di kampus.(WJ)

[:]

[:id]Mahasiswa S-2 Pendidikan Bahasa Indonesia KKL di Malaysia[:en]Post-graduate Students of Indonesian Language and Literature Education Study Program Held Fieldwork in Malaysia[:]

[:id]

Mahasiswa Program Pascasarjana S-2 Pendidikan Mahasiswa mengadakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Malaysia pada Senin – Kamis (23 – 26 Juli 2018) lalu. Kegiatan ini sebagai penguatan dan penunjang perkuliahan di kelas.

“Mahasiswa diharapkan memiliki pengalaman mengobservasi pembelajaran di sana. Selain itu, setelah mengikuti KKL mahasiswa dapat menemukan kenyataan yang terjadi di lapangan sehingga mereka tidak hanya mempelajari teori. Oleh karena itu, tempat tujuan KKL mahasiswa adalah instansi yang berhubungan dengan disiplin ilmu mahasiswa,” tutur Dr. Yulia Esti Katrini, M.S., Koordinator Program Studi S-2 Pendidikan Bahasa Indonesia Untidar.

Seluruh mahasiswa S-2 kompak untuk mengikuti KKL ini. Mereka didampingi langsung oleh Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Dekan FKIP, sekaligus Dosen Pascasarjana S-2 Pendidikan Bahasa Indonesia. Kegiatan yang memadukan kunjungan atau study-banding dan wisata ini dilaksanakan di Semashur (Sekolah Menengah Sains Hulu Selangor) setara sekolah menengah kejuruan (SMK)  dan 4 sekolah kebangsaan (SK) setara sekolah dasar (SD) di Indonesia. Setelah itu, mahasiswa berkunjung ke Genting Highlands, pasar seni, Kuala Lumpur City Centre (KLCC), Twin Tower, bukit bintang, dan Putrajaya.

Tahun 2018 ini merupakan KKL S-2 pertama kali yang diikuti mahasiswa semester 3 pascasarjana. Pasalnya, tahun 2017 kemarin merupakan angkatan pertama Program Pascasarjana S-2 Pendidikan Bahasa di Indonesia di Untidar. Pada tahun pertama ini tercatat 7 mahasiswa aktif yang mengikuti perkuliahan. Semoga ke depan Pascasarjana Untidar lebih maju dan berkembang.(WJ)

[:en]

Post-graduate Students of Indonesian Language and Literature Education Study Program conducted fieldwork in Malaysia on Monday – Thursday (23-26 July 2018). This activity aimed to class lecture’s reinforcement and support.

“Students are expected to have some experiences of learning observation at the class. After joining fieldwork, the students found the reality so that they do not only learn theory. Hence, , the destination of the student is an institution that deals with student disciplines,” said Dr. Yulia Esti Katrini,M.Si as the Coordinator of Indonesian Language and Literature Education Post-graduate Program UNTIDAR.

All post-graduate students are coincided to follow this fieldwork. They were accompanied by Prof. Dr. Sukarno, M.Sc, Dean of FETT and Postgraduate Indonesian Language and Literature lecturer. This fieldwork integrated both visitation and vacation that were carried out at Semashur (Sekolah Menengah Sains Hulu Selangor) equivalent to vocational high schools (SMK) and 4 Sekolah Kebangsaan (SK) equivalents to elementary schools in Indonesia. After that, students visit Genting Highlands, art markets, Kuala Lumpur City Centre (KLCC), Twin Tower, Bukit Bintang, and Putrajaya.

This year is the first time for third semester postgraduate students joined fieldwork. Last year was the first generation of Postgraduate Program in Indonesian Language and Literature Education at Untidar. There were 7 students who attending the lectures. Hopefully, Postgraduate Untidar is more advanced and developed. (AG)

[:]

[:id]Sebelas Dosen dari Pendidikan Matematika dan Dosen Pendidikan Biologi menjadi Keluarga Baru FKIP[:]

[:id]

Rabu 11 Juli 2018 menjadi hari yang membahagiakan bagi FKIP karena bertambahnya sebelas orang dosen yang menjadi keluarga baru. Keluarga baru dari dosen Pendidikan Matematika meliputi Arief Wicaksono, M.Pd., Nurul Aprilia, M.Pd., Zuida Ratih, M.Pd., Yesi Franita, M.Pd., Fadhilah Rahmawati, M.Pd., dan Megita Dwi P, M.Pd. Sementara Dosen Baru Pendidikan Biologi meliputi Dr. Ericka Darmawan, Ika Sukmawati, M.Pd., Karunia Galih P., M.Sc., Sekar Jati P., M.Pd., dan M.Radian, Nur Alamsyah, M.Pd. Pada hari tersebut secara resmi diserahkan Surat Keputusan Rektor Untidar tentang pengangkatan Dosen Program Studi Baru di Lingkungan FKIP. Dalam hal ini Dekan FKIP Prof. Dr. Sukarno, M.Si. mewakili Pelaksana Tugas Rektor Untidar menyerahkan SK tersebut secara langsung kepada dosen yang bersangkutan didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Dr. Dwi Winarsih, M.Pd. di Ruang Multimedia Untidar. Dalam sambutannya Prof. Dr. Sukarno, M.Si menyampaikan selamat bergabung dengan keluarga FKIP, semoga bisa bekerja keras dan kerja cerdas untuk kejayaan FKIP Untidar. Dr. Ericka Darmawan, M.Pd., menyampaikan rasa syukur dan terima kasih telah dipercaya untuk bergabung di keluarga FKIP, selanjutnya dia berharap agar dengan bergabungnya teman-teman bisa menambah amunisi baru untuk kejayaan FKIP.

Dosen Prodi Pendidikan Matematika dan Pendidikan Biologi pada awalnya merupakan tim penyusun proposal pengusulan program studi baru yang dimulai sejak awal tahun 2017. Pada pertengahan tahun pendirian program studi disetujui dan pada tahun 2018 ini mulai menerima mahasiswa baru. Berdasarkan pengumuman hasil seleksi SNMPTN dan SBMPTN setidaknya Program Studi Pendidikan Matematika telah memiliki 80 Mahasiswa yang telah melakukan registrasi. Sementara Program Studi Pendidikan Biologi telah memiliki 74 Mahasiswa yang telah melakukan registrasi. Total seluruh mahasiswa diterima pada masing-masing prodi ini sejumlah 105 mahasiswa yang terbagi ke dalam 3 kelas. (SP)

[:]

[:id]Praktek Mengajar di Luar Negeri, Mahasiswa FKIP Pamitan ke Rektor[:en]Teaching Practice Abroad, FKIP Students Said Goodbye to the Rector[:]

[:id]

Pada hari kamis (19/7) bertempat di gedung Rektorat Universitas Tidar (UNTIDAR), sebanyak 20 orang mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNTIDAR berpamitan ke Rektor UNTIDAR untuk mengikuti program praktek mengajar di luar negeri. Dari kedua puluh mahasiswa tersebut, 11 orang mahasiswa mengikuti program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Kebangsaan, 2 orang mahasiswa mengikuti Program SEA Teacher dan 7 orang mahasiswa S2 mengikuti Program KKL. Kedua puluh mahasiswa tersebut berpamitan ke Rektor, yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Among Wiwoho, S.E., M.M., selaku Kepala Biro Umum dan Keuangan, sedangkan mahasiswa FKIP didampingi oleh Dekan, Wakil Dekan Bidang Administrasi dan Keuangan, serta Ketua Jurusan Bahasa dan Seni FKIP UNTIDAR.

Program PPL Kebangsaan, yang diikuti 8 orang mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan 3 orang mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Indonesia (PBSI) ini, dilaksanakan di lima sekolah di Malyasia, yaitu di Sekolah Menengah Sains Hulu Selangor, SK Hulu Yam Baru, SK Taman Bunga Raya 1, SK Taman Bunga Raya 2, dan SK Bandar Sungai Buaya. PPL Kebangsaan ini rencananya akan dilaksanakan dari tanggal 23 Juli sampai 19 Agustus 2018.

Program SEA Teacher diikuti 2 orang mahasiswa Program Studi S1 PBI. Program SEA Teacher merupakan salah satu program dari SEAMEO (Southeast Asian Ministerof Education Organization)yang mengadakan pertukaran mahasiswa yang akan mengajar bahasa inggris di berbagai negara Asia Tenggara. Dalam program ini, FKIP UNTIDAR mengirim dua orang mahasiswa yang akan melakukan praktik mengajar di Iloilo Science and Technology University – Filipina dan menerima dua orang mahasiswa asing dari Chiang Rai Rajabhat University – Tahiland yang akan melakukan praktik mengajar di SMA Negeri 1 Magelang. Program ini berlangsung 13 Agustus – 11 September 2018. Dalam pamitan ini juga turut serta tujuh orang mahasiswa Program Studi S2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Malaysia.

Dalam berpamitan, Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Si., yang mewakili rombongan menyampaikan bahwa diharapkan mahasiswa praktikan tidak hanya mengasah hard skill, tetapi juga harus mengasah soft skill, terutama kemampuan beradaptasi dengan kebudayaan di negara lain. “Mahasiswa praktikan diharapkan mampu meningkatkan kompetensi secara internasional”, imbuh Prof. Dr. Sukarno, M.Si.

Dalam sambutannya, Kepala BUK, Among Wiwoho, S.E., M.M., menyampaikan selamat bertugas dan menjaga nama baik UNTIDAR dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Teman-teman mahasiswa diharapkan mencermati perbedaan kultur antara di Indonesia dan di Malaysia agar tidak terjadi masalah selama bertugas di sana”, imbuh beliau. (EJ)

[:en]

On Thursday (7/19), at the Office of Rector of Universitas Tidar (UNTIDAR), 20 students from the Faculty of Teachers Training and Education (FKIP) UNTIDAR said goodbye to the Rector of UNTIDAR to join the teaching practice program abroad. Of the twenty students, 11 students participated in the Kebangsaan Teaching Practice Program (PPL), 2 students joined the SEA Teacher Program and 7 students of Masters Degree participated in the MPA Program. The twenty students said goodbye to the Rector, who was represented by Among Wiwoho, SE, MM, as the Head of the General and Financial Bureau, while FKIP students were accompanied by the Dean, Vice Dean of Administration and Finance, and the Head of the Language and Arts Department of FKIP UNTIDAR.

The Kebangsaan PPL Program, which is joined by 8 undergraduate program students of the English Language Study Program (PBI) and 3 of the Indonesian Language Education Study Program (PBSI), will be held at five schools in Malyasia, namely at the Hulu Selangor Science Middle School, SK Hulu New Yam, SK Taman Bunga Raya 1, SK Taman Bunga Raya 2, and SK Bandar Sungai Buaya. The PPL is scheduled to be held from July 23 to August 19, 2018.

The SEA Teacher Program, which is joined by 2 undergraduate program students of the PBI, is one of the programs from SEAMEO (Southeast Asian Minister of Education Organization) which holds exchanges for students who will teach English in various Southeast Asian countries. In this program, FKIP UNTIDAR sends two students who will do teaching practice at Iloilo Science and Technology University – the Philippines and received two foreign students from Chiang Rai Rajabhat University – Thailand who will practice teaching at SMA Negeri 1 Magelang. The program will take place on August 13 – September 11, 2018. In this occasion, there were also seven post graduate students of the Indonesian Language and Literature Education who would conduct Field Work Lectures (KKL) in Malaysia.

In saying goodbye, the Dean of FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Sc., who represented the group said that the students were expected to hone not only the hard skills, but also the soft skills, especially the ability to adapt to cultures in other countries. “Students are expected to improve their competence internationally”, Prof. Dr. Sukarno, M.Sc added.

In his remarks, the Head of BUK, Among Wiwoho, S.E., M.M., conveyed his congratulations on the duty and asked them to maintain the good name of UNTIDAR and the Unitary State of the Republic of Indonesia. “Students are expected to look at the differences in culture between Indonesia and Malaysia so that there will be no problems during their duty there,” he closed. (AL)

[:]