[:id]Dosen IPA Menjadi Pembicara Dalam Semnas ke V Hayati[:en]PIPA Lecturer Became A Keynote Speaker at National Seminar V Hayati[:]

[:id]

Koorporodi Pendidikan IPA FKIP Untidar, Dr. Ahmad Muhlisin, M,Pd. FKIP tampil sebagai pembicara pada Seminar Nasional V HAYATI 2017 dengan tema “Penguatan Pembelajaran di perguruan Tinggi dan Sekolah melalui Inovasi Penelitian dan Pengabdian Bidang Biologi Dasar dan Terapan”. Semnas tersebut diselenggarakan pada hari Sabtu, 4 November 2017 di Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Semnas tersebut mengundang tiga pemateri utama yaitu Dr.Ahmad Muhlisin, M.Pd, dan pemateri lainnya adalah Prof.Dr. Ir.Agus Soegianto, DEA, dan Dr. Sulistiono, M.Si. Peserta yang hadir terdiri atas dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi serta para guru dari berbagai sekolah.

Dihadapan 130 peserta Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd. menyampaikan materi “Inovasi Strategi Pembelajaran RMS untuk Meningkatkan Kecakapan Abad 21”. Menurut beliau hal yang dibutuhkan dalam pengajaran di abad 21 meliputi keterampilan berpikir, kolaboratif, dan komunikasi. Keterampilan berpikir meliputi keterampilan berpikir kritis, metakognitif, dan kreatifitas memecahkan masalah. Keterampilan kolaboratif dapat diintregasikan dengan pembelajaran IPA khususnya Biologi. Model Pembelajaran yang digunakan adalah model RMS (Reading, Mind Maipping, and Sharing). Langkah pertama adalah dengan membaca topik yang akan dipelajari, membuat mind map individu dan kelompok, selanjutnya sharing dengan cara mempresentasikan hasil kolaborasi. Adapun keterampilan komunikasi juga diperlukan untuk menyampaikan dan menerima dengan baik setiap informasi.

Dalam kesempatan wawancara Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd. menyampaikan rasa bahagianya dapat dipercaya menjadi pemateri dalam semnas tersebut. “Saya merasa senang dan bahagia karena dapat berbagi ilmu dengan para praktisi IPA khususnya Biologi”, kata Dr. Muhlisin, M.Pd. (DZ)

[:en]

The Head of Natural Science study program FKIP Untidar, Dr. Ahmad Muhlisin, M,Pd. Became a keynote speaker at National Seminar V Hayati 2017 with the theme “Strengthening learning atmosphere in colleges and schools through research innovation and dedication for basic and applied biology”. The seminar was held on Saturday, November 4, 2017 at Universitas Nusantara PGRI Kediri.

In the seminar, there were three invited three main speakers, Dr.Ahmad Muhlisin, M.Pd, Prof. Dr. Ir.Agus Soegianto, DEA, and Dr. Ir. Sulistiono, M.Si. The participants of the seminar were lecturers and students from various universities as well as teachers from various schools.

In front of 130 participants Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd. delivered his speech on “Innovation of RMS Learning Strategy to Improve 21st Century Skills”. As he said, the fundamental issues needed in teaching in the 21st century include thinking skills, collaborative, and communication. Thinking skills include critical thinking skills, metacognitive, and problem-solving creativity. Collaborative skills can be integrated with science learning such as Biology. The learning model used is RMS model (Reading, Mind Mapping, and Sharing). In the event, Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd. delivered his appreciation to be one of the invited speakers. (translated WR)

[:]

[:id]Ujian Tengah Semester Gasal FKIP Untidar[:en]FETT: Mid-Term Test of the Odd Semester[:]

[:id]

FKIP Untidar melaksanakan ujian tengah semester (UTS) gasal pada 30 Oktober—10 November 2017. UTS diikuti oleh mahasiswa dari tiga prodi di FKIP Untidar, yaitu PBSI, PBI, dan Pendidikan IPA.

Untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan UTS, setiap dosen harus menyerahkan soal UTS minimal tiga hari sebelum jadwal ujian. Dosen juga berkewajiban mengawas ujian sesuai jadwal yang telah dibagi oleh Korprodi.

Sementara itu, mahasiswa harus membawa kartu peserta ujian agar dapat mengikuti UTS. Kartu peserta ujian itu ditandatangani pengawas ujian sesuai dengan jadwal ujian yang diikuti.

Ujian yang berlangsung selama dua minggu tersebut sukses dilaksanakan. Tidak ada kendala berarti selama masa ujian berlangsung. Dosen, karyawan, dan mahasiswa dapat bekerja sama dengan baik. (IS)

[:en]

FETT Untidar held a mid-term test of the odd semester on October 30 – November 10, 2017.This examination was attended by students from three study programs in FETT Untidar, English Education, Indonesian Language and Literature, and Science Education.

To support the implementation of the examination, every lecturer must submit the questions sheet at least three days before the exam schedule.Lecturers are also obliged overseen the examination as scheduled by the progrma study coordinator.

In the meantime, the students must bring the examination card in order to attend the examination.The examinees card was signed by the exam supervisor according to the exam schedule that is attended.

The two-weeks trial was successfully implemented.There are no significant obstacles during the exam.Lecturers, employees, and students can work together well.(ER)

[:]

[:id]Dosen IPA Menjadi Pemakalah Dalam Seminar Nasional di UIN Walisongo[:]

[:id]

Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd, Siswanto, S.Pd, M.Pd, dan Eko Julianto, S.Pd, M.Pd. adalah dosen Program studi IPA Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untidar. Ketiganya hadir dalam acara seminar nasional  bertema “Menguatkan Fundamental Research dan Pembelajaran MIPA untuk Kemanusiaan dan Peradaban” di UIN Walisongo Semarang. Semnas tersebut diselenggarakan  pada hari Sabtu tanggal 21 Oktober 2017  di gedung Audtorium II Kampus 3 UIN Walisongo.

Pemateri utama yang dihadirkan dalam semnas adalah M. Abdul Kadir Martoprawiro, Ph.D dengan judul makalah “Peningkatan dan Penguatan Fundamental Research di Indonesia untuk Kemanusiaan dan Peradaban yang Lebih Baik”, Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd., menyampaikan materi berjudul “Peningkatan dan Penguatan Fundamental Research melalui Pembelajaran MIPA”,  dan Prof. Dr. Ibnu Hajar menyampaikan tentantang “Integrasi Nilai-nilai Keislaman dalam Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)”.

Setelah pemaparan dari  tiga pemateri utama, acara dilanjutkan dengan presentasi peserta call for paper. Para peserta mempresentasikan hasil dari masing-masing penelitian atau kajian konsep yang mereka kirimkan. Pada kesempatan itu Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd menyampakaian mater mengenai “Analisis Pespon Mahasiswa dalam Implementasi Model Pembelajaran RMS (reading, mind mapping, and sharing) Pada Mata Kuliah Filsafat Sains)” dan Eko Julianto, S.Pd, M.Pd.  menyampaikan materi tentang “Persepsi Pola Penalaran Siswa SD dalam Memahami Fenomena Buah Jatuh: Miskonsepsi atau P-Prims?”. Adapun Siswanto,S.Pd.,M.Pd. memaparkan dua makalahnya yaitu “Melatihkan Keterampilan Berargumentasi Melalui Inovasi Pembelajaran Inkuiri” dan “Disain Pembelajaran Fisika Berbasis Simulasi Virtual untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa”

Menurut  Dr. Ahmad Muslihudin, M.Pd yang saat ini menjabat sebagai Koorprodi Program Studi Pendidikan IPA, seminar ini sangat baik dan dapat membuka wawasan tentang research dasar pembelajaran MIPA untuk mewujudkan suber daya bangsa yang kompetitif.(DZ)

[:]

[:id]5 Dosen PBSI Ikuti Gelaran Seminar Internasional PIBSI 39[:]

[:id]

Selasa s.d. Rabu (7-8/10) Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI) ke XXXIX usai digelar di Hotel Grandhika Semarang oleh tuan rumah Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Tema Seminar Internasional yang rutin diadakan setiap satu tahun sekali ini adalah “Peran Strategis Bahasa, Sastra, dan Filologi Indonesia Menghadapi Transformasi Budaya Media Massa di Era Global.” Dihadiri sebanyak 124 pemakalah, bisa dibilang bahwa peserta membludak dan acara berlangsung secara meriah. Hampir seluruh perguruan tinggi di wilayah Jawa Tengah berbondong-bondong mengirimkan wakilnya untuk mengikuti seminar bergengsi tersebut. Tak terkecuali Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP Untidar yang mengirimkan 5 wakilnya untuk mengikuti acara ini.

Rangga Asmara, M.Pd. menjelaskan bahwa pertemuan tersebut sudah menjadi agenda tahunan dan prodi yang sudah terdata sebagai anggota wajib mengirimkan perwakilannya untuk terus mengikuti acara. “Prodi PBSI mengambil musyawarah bahwa perwakilan yang mengikuti pertemuan ilmiah ini dipilih secara bergantian sehingga bisa merata dan seluruh dosen ikut andil,” tambahnya. Tahun ini kelima dosen yang terpilih untuk hadir yakni Imam baihaqi, M.A., Dzikrina Dian Cahya, M.A., Theresia Pinaka Ratna Ning Hapsari, M.Pd., Asri Wijayanti M.A., serta Koorprodi PBSI Rangga Asmara, M.Pd.

Setiap dosen yang mengikuti PIBSI sebelumnya diminta mengirimkan artikel (call for paper) untuk diseminarkan dalam diskusi panel. Tahun ini PIBSI memiliki gaya yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena selain mengirimkan makalah dan presentasi panel, ada beberapa peserta yang dikelompokkan untuk membuat poster dan presentasi dalam bentuk poster. Dari kelima dosen PBSI, Dzikrina Dian Cahyani, M.A adalah perwakilan yang melakukan presentasi makalah dalam siding panel, sedangkan keempat dosen lainnya melakukan presentasi dalam bentuk poster.

“Ini pengalaman pertama saya ikut PIBSI dan sangat luar biasa sekali karena saya dipilih untuk mempresentasikan makalah dalam siding panel,” ungkap dosen yang menekuni bidang sastra. Dia mengaku sedikit nervous karena disejajarkan dengan dosen senior yang sudah memiliki jam terbang tinggi, namun hal ini tidak diambil pusing olehnya. “Ambil sisi positifnya, wawasan saya menjadi bertambah dan itu hal yang menyenangkan. Saya mempresentasikan makalah berjudul Puisi Tuhan Sembilan Senti sebagai Kritik Sosial dan Pendidikan Karakter Bahaya Rokok. Saya harap banyak para akademisi yang turut memikirkan tentang masalah sosial salah satunya tentang bahaya rokok melalui kajian-kajian sastra,” ungkapnya.

Dalam pertemuan ilmiah ini, para koorprodi yang diwajibkan hadir selalu melaksanakan rapat koorprodi yang membahas isu terkini dan pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh prodi Bahasa dan Sastra Indonesia dari seluruh perguruan tinggi se-Jawa Tengah. Rangga mengungkapkan, “Hasil rapat kemarin memutuskan kalau tuan rumah PIBSI XXXX adalah Universitas Pekalongan. Format seminar diserahkan secara bebas pada tuan rumah, apakah mau seminar nasional atau internasional dan prosiding ber-ISBN saja atau terindeks scopus, bebas. Terakhir setiap perguruan tinggi harus memenuhi kewajibannya soal pengiriman delegasi PIBSI, untuk PTN mengirimkan 5 wakil sedangkan PTS mengirimkan 3 wakil, hal itu harus ditaati.” (TP)

[:]

[:id]Dosen dan mahasiswa FKIP UNTIDAR ikuti Konferensi Literasi Pendidikan di UMP[:en]Some Lecturers and A Student of FETT Untidar Attended a Literacy Education Conference in MP[:]

[:id]

Empat Dosen dan satu mahasiswa FKIP UNTIDAR telah mengikuti International Conference on Education (ICE) 2017 yang diselenggarakan oleh FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) pada hari Sabtu (4/11/2017). Konferensi yang berlangsung selama sehari bertempat di ruang seminar UMP tersebut mengangkat tema Strengthening Education Literacy for Global Competitiveness. Penguatan literasi pendidikan guna menghadapi kompetisi global menjadi topik utama yang diperbincangkan dalam konferensi tersebut.

Peserta konferensi berasal dari kalangan akademisi, praktisi, dan pakar pendidikan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa peserta berasal dari luar Indonesia, antara lain Polandia, Singapura, Ruanda, Uganda, Malaysia, dan Taiwan. Empat pembicara dihadirkan dalam ICE yang baru kali pertama digelar ini yaitu Prof. Ocky Karna Radjasa, M. Sc., Ph.D. (DRPM Risktek Dikti Indonesia), Assoc. Prof. Dr. Hamdan Said (University Teknologi Malaysia), Dr. Jessy Png Lay Hoon (NIE Nanyang Technological University Singapore), dan Prof. Dr. Sugeng Eko Putro Widoyoko M. Pd. (UMP).

Dosen FKIP Untidar yang berpartisipasi sebagai pemakalah dalam ICE adalah Dr. Sri Haryati, M.Pd. dengan judul tulisan The Implementation Of 21st Century Learning To Improve High Level Thingking Skill Through Various Model, Fifit Firmadani, M.Pd. dengan judul tulisan Active Learning Through Film Analisys And Simulation To Increase Critical Thingking Skill, Lilia Indriani, M.Pd. dengan judul Teacher’s Role In 21st Century Classroom dan Sri Sarwanti, M.Hum. dengan judul tulisan EFL Student’s Perspectives Towars Peer Talks In Learning. Mahasiswa yang mempresentasikan tulisannya adalah Umi Rahmawati dengan judul Approaches In Curriculum Design : Lecturers’ Perspective.

“Megikuti konferensi internasional semacam ini dapat memberikan ilmu baru mengenai literasi pendidikan. Kita dapat memperbarui ilmu yang kita punya. Selain itu, juga dapat menambah pengalaman serta teman baru,” ungkap Fifit Firmadani, M.Pd..

[:en]

Fourlecturersanda student of FETT UNTIDAR attendedInternational Conference on Education (ICE) 2017 heldby FKIP University of MuhammadiyahPurworejo (UMP) on  Saturday 4, 2017.The theme of the conference is Strengthening Education Literacy for Global Competitiveness.

The conference participantswereacademics, practitioners, and education expert.SomeparticipantswerefromPoland, Singapore, Rwanda, Uganda,   Malaysia, and   Taiwan.Fourspeakerswere Prof.OckyKarnaRajasa, M.Sc., Ph.D.(DRPM RisktekIndonesia for Higher Education), Assoc.Prof.Dr.Said Hamdan (Universiti Teknologi Malaysia), Dr.Jessy Png Lay Hoon (NIE Singapore Nanyang Technological University), and Prof.Dr.SugengEkoPutroWidoyoko M.Pd.(UMP).

The FETT lecturers who were participated in the ICE are Dr. Sri Haryati, M.Pd. presented “The Implementation of the 21 st Century Learning to Improve High Level Thinking Skill through Various Models”; Fifit Firmadani, M.Pd. presented “Active Learning through Movie Analysis and Simulation to Increase Critical Skill Thinking”; Lilia Indriani, M.Pd. presented “Teacher’s Role in 21st Century Classroom”;and Sri Sarwanti, Hum.presented “EFL Student’s Perspectives toward Peer-talks In Learning.” The studentwho presentedher writingisUmiRahmawatiof the article entitled “Approaches in Curriculum Design: Lecturers’ Perspective.”

Fifit, one of the lecturers who attended the conference, said that attending thisinternational conference is an opportunity to get new information, share ideas, and get great experience. (ER)

[:]

[:id]Prima Ferry, Publikasikan Karya Ilmiah Lewat Seminar Internasional LLTC[:en]Prima Ferry, Published Scientific Work Through LLTC International Seminar[:]

[:id]

Salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang dosen yakni melakukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian. Tak berhenti sampai di situ, luaran dari kegiatan Tri Dharma PT adalah setiap dosen diharuskan untuk mempublikasikan hasilnya dalam pertemuan ilmiah baik nasional maupun internasional. Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) FKIP – Untidar, C. Prima Ferry Karma, M. Pd., usai menjadi pemakalah pada Seminar LLTC pada Jumat s.d Sabtu, (3-4/10) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. LLTC (Language and Language Teaching Conference) adalah sebuah konferensi/seminar tentang bahasa dan pengajarannya yang diselenggarakan setiap tahun di Universitas Sanata Dharma. LLTC tahun 2017 mengangkat tema “Empowering Learner’s Autonomy” dengan mengundang keynote speakers Thomas Robb dari Kyoto Sangyo University, Prof. Dr. Stephen J. Hall dari Sunway University, dan Paulus Kuswandono, Ph.D. dari Sanata Dharma University.

Pada kesempatan itu “Pak Ferry”, begitu beliau acap dipanggil,  menyampaikan hasil penelitiannya tentang peningkatan kemampuan berbahasa Inggris para satpam di lingkungan Balai Konservasi Candi Borobudur menggunakan Role Play. Beliau mengungkapkan tentang pentingnya kemampuan berbahasa Inggris bagi satpam di sana. “Hal ini menjadi penting bagi mereka untuk berkomunikasi dengan turis asing, karena pada hari libur pengunjung bisa sampai lima puluh ribu per hari. Satu hal juga yang menjadi sangat penting untuk ditingkatkan adalah motivasi mereka dalam belajar bahasa Inggris,” ujarnya.

Menurut hasil penelitiannya para satpam di sana mempunyai motivasi yang kurang tinggi. Salah satu cara untuk meningkatkannya adalah dengan cara menggunakan aktivitas  Role Play. Role Play atau bermain peran adalah suatu aktivitas yang umum digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara seorang pembelajar bahasa. Dengan menggunakan aktivitas  Role Play, pembelajar akan lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya. Meskipun belum mendapatkan hasil maksimal, beliau mengungkapkan bahwa teknik ini bagus untuk diterapkan pada aktivitas pembelajaran berbicara. (TP)

[:en]

It is a must for a lecturer to do Tri Dharma Perguruan Tinggi which includes teaching, doing research, and social service. Not merely doing the three, every lecturer is required to publish the results in scientific meetings both nationally and internationally as one of the outcomes of them. A Lecturer of English Education Study Program (PBI) of FKIP – Untidar, C. Prima Ferry Karma, M. Pd., became a speaker at LLTC Seminar on Friday to Saturday, (3-4/10) at Sanata Dharma University, Yogyakarta. LLTC is abbreviation of Language and Language Teaching Conference is a conference/ seminar on language and teaching held annually at Sanata Dharma University. LLTC in 2017 took the theme of “Empowering Learner’s Autonomy” by inviting Thomas Robb from Kyoto Sangyo University, Prof. Dr. Stephen J. Hall of Sunway University, and Paulus Kuswandono, Ph.D. from Sanata Dharma University as keynote speakers.

On that occasion “Mr. Ferry”, he was often called, delivered his research on improving the English language skills of the guard at the Conservation Hall of Borobudur Temple using Role Play. He stated about the importance of English proficiency for the security guard there. “It is important for them to communicate with foreign tourists, because on holidays, visitors can be up to fifty thousands per day. One thing that is very important to be improved is their motivation in learning English, “he said.

According to the results of his research the security guard there has a low motivation. One way to improve it is by using Role Play activity. Role Play is an activity that is commonly used to improve the speaking ability of a language learner. By using Role Play activity, learners will be more motivated to improve their abilities. Despite not getting the most out of it, he revealed that this technique is good to be applied to speech learning activities. (AL)

[:]

[:id]Dosen Prodi Pendidikan IPA mengikuti Kegiatan Pelatihan PEKERTI[:en]Lecturers of Science Education Study Program Joined PEKERTI Workshop[:]

[:id]

Kegiatan pembelajaran yang berkualitas sangat bergantung pada tenaga pengajar. Tenaga pengajar yang menguasai kompetensi kegiatan pembelajaran di samping penguasaan akademik dalam bidang mata ajarannya merupakan salah satu syarat terwujudnya dosen profesional. Dalam rangka mewujudkan dosen professional, dosen Prodi Pendidikan IPA telah mengikuti pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) yang diselenggarakan oleh Bidang Akademik UNTIDAR pada hari Sabtu (4/11/2017) bertempat di Gedung E2.03.06. Sasaran kegiatan pelatihan tersebut adalah dosen prodi baru dan dosen baru prodi lama di lingkungan UNTIDAR yang belum pernah mengikuti kegiatan pelatihan PEKERTI.

Kegiatan pelatihan dibuka oleh Rektor UNTIDAR, Prof. Dr, Cahyo Yusuf, M.Pd. Dalam sambutannya, rektor berpesan agar dosen baru, terutama yang tidak berasal dari prodi pendidikan, untuk memahami dan meningkatkan kompetensi pembelajaran di kelas. Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh tiga narasumber. Materi pertama mengenai belajar berbasis riset dan kurikulum pendidikan tinggi disampaikan oleh Prof. Dr, Cahyo Yusuf, M.Pd. Materi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd. mengenai desain kompetensi dan KKNI. Materi ketiga mengenai pendekatan, metode, dan hasil belajar disampaikan oleh Prof. Dr. Sukarno, M.Si. Kegiatan diakhiri dengan pemberian tugas kepada peserta pelatihan.

Dr. Farikah selaku panitia berpesan agar peserta mampu menggunakan materi pelatihan yang diperoleh untuk menggali kemampuan menjadi dosen profesional. “Dosen baru teruslah bersemangat untuk belajar dan mengembangkan diri” imbuhnya. Semoga kegiatan fasilitasi seperti pelatihan PEKERTI dapat mendorong terwujudnya dosen professional di FKIP. FKIP Jaya!.

[:en]

A first-rate teaching and learning process depends on the lecturers.  The lecturers need to master learning competences in their field as one of requirements to be professional lecturers. In order to be the professional lecturers,  lecturers of Science Education Study Program   (SESP)  had already joined  PEKERTI (Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional) workshop that  was hosted by Academic Board of UNTIDAR on Saturday (4/11/2017) in  E2.03.06 room. The workshop was conducted for the lecturers who had never joined PEKERTI yet.

The workshop was opened by Rector of UNTIDAR, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. In his speech, the rector stated that new lecturers should understand and improve their teaching and learning competences. Then, the workshop was continued by the presentation of three superb speakers. The first presentation was delivered by Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. with the material of learning-based research and the curriculum in higher education. The second presentation was explained by Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd.  about  the design of competences and KKNI. The third presentation was about the learning approach, method, and result that were   explained by Prof. Dr. Sukarno, M.Si. The last session of the workshop was the assignment session for the participants.

Dr. Farikah, the workshop committee, advised the participants to be able to apply the workshop materials in their teaching so that they will be professional lecturers. “New lecturers need to learn and develop themselves in teaching” she added. It is hoped that this workshop will contribute to make the realization of being professional lecturers in FETT.  FETT is the best! (CA)

[:]

[:id]Acara Sosialisasi dan Penggalian Ide/Gagasan Penyusunan PKM 2017[:en]Socialization and Extraction of the ideas in Arranging Student Creativity Program (PKM) 2017[:]

[:id]

Kamis (2/10), FKIP mengadakan acara sosialisasi dan penggalian ide/gagasan penyusunan proposal PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) tahun 2017 yang ditujukan pada mahasiswa penerima beasiswa. Acara tersebut dihadiri oleh dosen FKIP sebagai pembimbing penyusunan proposal PKM dan mahasiswa FKIP penerima beasiswa. Acara dibuka oleh dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M. Si. Beliau menyampaikan bahwa tujuan dari PKM adalah membelajarkan mahasiswa untuk hidup. Lebih lanjut lagi beliau berpesan pada mahasiswa calon penyusun proposal PKM bahwa “ karya yang baik adalah karya yang selesai”.

Acara berikutnya penyampaian materi tentang kebijakan penyusunan PKM FKIP oleh Drs. Hari Wahyono, M. Pd. Kebijakan PKM tahun 2017 mengalami perubahan, yaitu dengan adanya klasterisasi Perguruan Tinggi pengusul yang didasarkan pada ranking pemeringkatan kemahasiswaan dan rekam jejak PKM dari setiap Perguruan Tinggi, saat ini Universitas Tidar berada pada klaster IV sehingga jumlah maksimal proposal yang dapat diajukan sebanyak 50 proposal untuk PKM 5 bidang (PKM-P, PKM-K, PKM-M, PKM-KC, PKM-T) dan 20 proposal untuk PKM KT (PKM-AI, PKM-GT). Drs. Hari Wahyono, M. Pd. menambahkan bahwa penerima beasiswa bidikmisi tahun 2016 dan sebelumnya wajib menjadi ketua PKM, sedangkan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi 2017 wajib mencari kakak tingkat untuk menjadi ketua. Beliau juga sangat menganjurkan pada mahasiswa untuk bergabung dengan mahasiswa fakultas lain demi terciptanya ide-ide PKM yang lebih menarik, tetapi perlu diperhatikan bahwa dosen pembimbing dari dosen FKIP. Proposal PKM yang terkumpul akan melewati beberapa tahap seleksi, yaitu seleksi tingkat fakultas dan seleksi tingkat universitas yang akan dilaksanakan pada tanggal 16 November 2017.

Pada kesempatan ini, Drs. Hari Wahyono, M. Pd. juga memberikan berbagai macam tips dan trik agar proposal yang disusun oleh mahasiswa dapat lolos seleksi. Tips dan trik tersebut diantaranya tema yang dipilih baru dan orisinil, judul yang dipilih harus mempesona, dan adanya kolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu. Acara dilanjutkan penyampaian materi tentang teknis penyusunan proposal PKM oleh Rangga Asmara, M. Pd. Beliau adalah dosen Prodi PBSI yang sudah sering membimbing mahasiswa PKM sampai tingkat Pimnas (pekan ilmiah mahasiswa nasional). Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan berbagai macam pengalaman dalam membimbing penyusunan proposal PKM dan menyampaikan gambaran Pimnas secara detail. Harapan dari semua pemateri adalah banyaknya proposal PKM dari mahasiswa FKIP yang lolos seleksi sampai tingkat universitas, bahkan sampai tingkat Pimnas. (ET)

[:en]

On Thursday (2/10), FETT held the socialization and ideas digging about arranging Student Creativity Program proposal 2017 that is intended to scholarship grantees. It was attended by FETT lecturers as the mentors of PKM arrangement and FETT scholarship grantees. The socialization was opened by Prof. Dr. Sukarno, M.Si as the FETT Dean. He said that the purpose of Student Creativity Program (PKM) is to learn students for living. In addition, He also suggested to the students that “The good work is the finished work”

The next material was delivering the wisdom of FETT Students Creativity Program by Drs. Hari Wahyono, M.Pd. The Students Creativity Program wisdom in 2017 has changed. There were clustering on college proposer based on student’s rank and tracking record of College Students Creativity Program. Nowadays, Untidar is in fourth cluster which means the maximum proposals are 70. These proposals consist of 50 Students Creativity Program (PKM) in 5 field (PKM-P, PKM-K, PKM-M, PKM-KC, PKM-T) and 20 proposals for PKM-KT (PKM-AI, PKM-GT).

Drs. Hari Wahyono, M.Pd added that 2016/2015 Bidikmisi scholarship grantees are required to be the PKM leader, while 2017 Bidikmisi scholarship grantees are the members of PKM. He suggested that students are interested in sharing with other faculty in order to get appealing PKM. These ideas will be guided by FETT lecturers. The submitted proposals will be analyzed by several selections in faculty and university level. The selections are held in November 16, 2017.

In the occasion, Drs. Hari Wahyono, M.Pd gives some tips and tricks in arranging the proposal. The tips and tricks aim to make the proposals qualified. The tips and tricks are the original and latest theme, appealing title, and collaboration with another science field. In that socialization, Rangga Asmara, M.Pd mentioned about technical arrangement of PKM proposal. He is PBSI lecturer who had ever guided student’s PKM to National level. He shared some experiences in guiding PKM proposal and talked about PKM in National level. The presenters are hoping many qualified PKM proposal in University level, even National level. (AG)

[:]

[:id]Sosialisasi dan Workshop Kurikulum Prodi Pendidikan IPA[:]

[:id]

Bulan Oktober menjadi bulan yang spesial bagi FKIP, pasalnya bulan ini menjadi bulan bahasa bagi Prodi PBSI dan PBI. Tidak ingin kehilangan momen spesial, Prodi Pendidikan IPA juga mengadakan acara sosialisasi dan workshop kurikulum. Acara ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan meninjau ulang kurikulum yang sudah disusun di Prodi Pendidikan IPA. Tinjauan kurikulum melibatkan stakeholder baik dari internal maupun eksternal dan juga ahli.

Tinjauan internal dilakukan oleh dekan dan wakil dekan bidang akademik dan kemahasiswaan FKIP. Peninjau eksternal dari dinas pendidikan dan kebudayaan kota Magelang, ketua MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) IPA kota Magelang, dan ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMP kota Magelang. Ahli sekaligus perwakilan dari PPII (Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia) yang meninjau kurikulum Prodi Pendidikan IPA disampaikan oleh Prof. Dr. Sudarmin, M. Si., wakil ketua PPII.

Peninjauan kurikulum Prodi Pendidikan IPA terkait dengan profil program studi, visi dan misi, sasaran dan strategi pencapaian, profil lulusan, standar kompetensi lulusan, standar bahan kajian dan mata kuliah. Sosialisasi dan workshop kurikulum ini dilaksanakan selama 2 hari, selasa dan rabu 24 – 25 Oktober 2017. Eko Juliyanto, M. Pd. ketua panitia kegiatan, menuturkan “Kegiatan ini penting untuk dilaksanakan guna menyelaraskan kurikulum pendidikan IPA dengan perkembangan zaman dan pengguna lulusan”. Beliau juga menambahkan bahwa “acara ini akan diadakan rutin, paling tidak 1 – 2 tahun sekali dalam rangka meningkatkan kualitas layanan akademik”. Tindak lanjut kegiatan ini untuk memperbaharui kurikulum Program Studi Pendidikan IPA. (ET)

[:]

[:id]FKIP UNTIDAR  Jalin Kerjasama dengan FMIPA UNNES[:en]Mutual Cooperation between FETT UNTIDAR and FMIPA UNNES[:]

[:id]

FKIP UNTIDAR telah menjalin kerjasama dengan FMIPA UNNES. Bentuk kerjasama yang akan dilakukan ditandai dengan penandatanganan Memorandum Of Agreement (MoA) antara Dekan FKIP UNTIDAR dengan Dekan FMIPA UNNES pada hari Rabu, 18 Oktober 2017, bertempat di Gedung Dekanat FMIPA UNNES. Selain Dekan, penandatanganan MoA tersebut juga dihadiri oleh 9 perwakilan dosen FKIP UNTIDAR, ketua jurusan FMIPA UNNES, serta seluruh dosen IPA Terpadu UNNES.  MoA tersebut memuat kesepatakan kerja sama dalam rangka pengembangan kompetensi dan peningkatan kualitas SDM serta membina hubungan kelembagaan antara kedua belah pihak dalam melaksanakan fungsi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta bidang kemahasiswaan.

Kegiatan diawali dengan pemutaran video profil FMIPA UNNES, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan MoA. Dalam sambutannya, Dekan FMIPA UNNES, Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt. menyampaikan bahwa Prodi IPA UNTIDAR untuk segera bergabung bersama dalam berbagai kegiatan komunitas seperti Jaringan Kerjasama Nasional Lembaga Pendidikan Tinggi bidang MIPA (MIPAnet). Sementara itu, Dekan FKIP UNTIDAR menyampaikan bahwa UNNES selayaknya seperti ibu bagi UNTIDAR karena banyak dosen UNTIDAR yang merupakan lulusan sarjana, magister, doktor dari UNNES dan beberapa pejabat UNTIDAR merupakan dosen UNNES dengan tugas tambahan. Oleh karena itu, UNTIDAR terutama FKIP siap untuk dibimbing oleh FMIPA UNNES.

Kegiatan penandatangan MoA dilanjutkan dengan pemaparan profil Prodi Pendidikan IPA yang meliputi kurikulum, jurnal, kemahasiswaan, dan laboratorium. Kegiatan diakhiri dengan kunjungan ke laboratorium IPA FKIP UNNES. Semoga kerja sama yang dijalin antara FKIP UNTIDAR dengan FMIPA UNNES dapat mendukung FKIP UNTIDAR untuk lebih maju. FKIP Jaya!.

[:en]

Faculty of Education and Teacher Training (FETT) Universitas Tidar have established the cooperation with Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA) Universitas Negeri Semarang. The form of cooperation was marked by signing of Memorandum of Agreement (MoA) between the dean of FETT Untidar and the dean of FMIPA UNNES. This MoA signing was also attended by nine representative lecturers of FETT Untidar, the head of FMIPA UNNES, and all lecturers of integrated science UNNES. The MoA contains the agreement of cooperation in developing the competence and increasing the quality of human resources and also build the relationship between FETT Untidar and FMIPA UNNES in implementing the function of education, research, community service, and student affairs.

The FMIPA’s Video profile playback began this event followed by MoA signing. The dean of FMIPA UNNES, Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt. asked the natural science study program of Untidar to join every community activities like The National Cooperation Network of Higher Education Institutions in Science (MIPAnet). Meanwhile, the dean of FETT Untidar said that UNNES is like Untidar’s mother because many lecturers of Untidar are the alumna of UNNES in undergraduate, magister, and doctor. Furthermore, some functionaries of Untidar are the lecturers of UNNES with additional tasks. Therefore, Untidar especially FETT are ready to be guided by FMIPA UNNES.

The signing of MoA was continued with the profile explanation of natural science study program such as the curriculum, journal, student affairs, and laboratory. This event was ended with laboratory visitation of FMIPA UNNES. Hopefully this cooperation between FETT Unttidar and FMIPA UNNES can support FETT Untidar to be more advanced. Bravo FETT!

[:]