[:id]Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PPL 2017: Mengawal Proses, Menjaga Mutu[:en]Monitoring and Evaluation of Teaching Practice Program 2017: Guarding Process, Maintaining Quality[:]

[:id]

Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa FKIP Tahun 2017 telah memasuki tahap monitoring dan evaluasi (Monev). Kegiatan Monev PPL tahun 2017 ini dilaksanakan oleh tim yang dibentuk FKIP Universitas Tidar. Tim Monev PPL FKIP tahun 2017, yang diketuai oleh Rini Estiyowati Ikaningrum, S.S., M.Pd., mulai melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah dalam rangka melaksanakan kegiatan Monev sejak bulan Agustus 2017. Kegiatan ini akan terus berjalan hingga pertengahan Oktober tahun ini. Sebelum dilaksakan Monev oleh tim Monev fakultas, Monev terlebih dahulu dilaksanakan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Pelaksanaan Monev oleh DPL beriringan dengan bimbingan lapangan dan penilaian praktik yang dilaksanakan minimal selama 12 kali kunjungan.

Kegiatan monev PPL ini, menurut Rini Estiyowati Ikaningrum, S.S., M.Pd., bertujuan untuk mengetahui apakah ada kendala dalam pelaksanaan PPL Tahun 2017 sehingga dapat dijadikan bahan perbaikan pelaksanaan PPL di tahun mendatang. “Monev ini juga bertujuan untuk melakukan kroscek antara apa yang dilakukan mahasiswa praktikan dengan apa yang dilaporkannya nanti di laporan PPL”, imbuh beliau. Monev dilaksanakan dengan memantau proses pembelajaran di kelas, proses bimbingan mahasiswa baik dengan guru pamong maupun DPL, dan proses kegiatan di luar proses pembelajaran.

Kegiatan monev PPL ini dilaksanakan di seluruh sekolah yang digunakan mahasiswa FKIP Universitas Tidar melaksanakan PPL, yang bejumlah 17 sekolah yang berada di wilayah kota Magelang, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Temanggung. “Sejauh ini sambutan dari sekolah praktik sangat baik”, ungkap dosen yang akrab dipanggil Bu Rini ini. “Meskipun ada riak-riak kecil yang berasal dari sebagian individu mahasiswa, namun hal tersebut dapat diselesaikan dengan baik”, lanjut beliau.

Pada pelaksanaan PPL tahun ini, terdapat pilot project penempatan mahasiswa praktikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tim Monev fakultas mendapat temuan bahwa pelaksanaan PPL di SMK berjalan dengan baik, meskipun kurikulum yang dijalankan di SMK sedikit berbeda dengan kurikulum yang diterapkan di SMA. “Dengan demikian, pada tahun yang akan datang kemungkinan besar kami akan usulkan untuk menambah sekolah mitra PPL pada jenjang SMK”, ungkap Bu Rini.

[:en]

The Teaching Practice Program (PPL) of FKIP students in 2017 has entered the monitoring and evaluation stage (Monev). This 2017 PPL Monev activity was conducted by a team formed by FKIP of Tidar University, chaired by Rini Estiyowati Ikaningrum, S.S., M.Pd. The team began to visit schools in August 2017 and continued the activity until the mid-October this year. Prior to the Monev by faculty team, it was first implemented by Field Supervisor (DPL). The implementation of Monev by DPL is accompanied by field guidance and practice assessment carried out for at least 12 visits.

This PPL monev activity, according to Rini Estiyowati Ikaningrum, S.S., M.Pd., aims to determine whether or not there are obstacles in the implementation of 2017 PPL, so that it can be used as material to improve the implementation of PPL in the coming year. “This monev also aims to do a cross check between what the practising students do with what it will be reported later in the PPL report”, she added. Monev is done by monitoring the learning process in the classroom, the process of students’ guidance both with the tutor and DPL, and the process of activities outside the learning process.

This PPL monev activity was conducted in all partnering schools used by FKIP students of Tidar University to implement PPL, consisting of 17 schools located in Magelang municipality, Magelang and Temanggung regencies. “So far, the response from the practice schools is very good”, said the lecturer who is familiarly called Mrs. Rini. “Although there are small ripples coming from some students individually, those can be solved well”, she continued.

In the implementation of PPL this year, there is a pilot project of placement of practising students in Vocational High School (SMK). Faculty Monev team got a finding that the implementation of PPL in SMK runs well, although the curriculum run in SMA is slightly different. “Thus, in the coming year we will most likely propose to add PPL partner schools in SMK level”, said Mrs. Rini.

[:]

[:id]Dosen FKIP ikuti pertemuan rutin APSBI[:]

[:id]

Pada tanggal pada tanggal 1 sampai 3 Oktober 2017 Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Tidar, Moch. Malik Al Firdaus,. M. Pd.,  mengikuti pertemuan rutin APSPBI (Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris) regional Jawa Timjr. Pertemuan yang diadakan di Universitas Mahammadiyah Jember tersebut dihadiri sebanyak 48 anggota asosiasi. Pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari pertemuan rutin sebelumnya yang diadakan pada 29-29 Juli 2107 yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Jakarta.  Dalam pertemuan rutin kali ini, para pengurus asosiasi regional Jawa Timur mendiseminasikan hasil pertemuan sebelumnya serta menyampaikan laporan hasil perkembangan mengenai pengembangan kurikulum program studi pendidikan Bahasa Inggris yang didasarkan pada taksonomi keilmuan sesuai dengan disiplin ilmu.

Dalam pertemuan tersebut, turut mengundang Associate Profesor Handoyo Puji Widodo., Ph. D., yang membahas beberapa hal terkait dengan kurikulum perkuliahan. Pembahasan diawali dengan  penamaan mata kuliah yang didasarkan pada taksonomi keilmuan dan berorientasi pada hasil akhir karya ilmiah mahasiswa (skripsi). Penamaan mata kuliah tersebut diiringi dengan penyusunan deslripsi mata kuliah dan assessment based.

Selain pembahasan mengenai penamaan mata kuliah, Handoyo Puji Widodo., Ph. D., juga membahas mengenai publikasi jurnal internasional. Dia menjelaskan tentang beberapa kriteria yang wajib untuk diketahui mengenai publikasi jurnal internasional seperti publisher, editorial board, issue publication, quality of published articles, abstracting and indexing, peer review process, publication atau submission fee, open access option, complimentary copy, dan solicited permission.

Pergeseran paradigma metodologi penelitian juga menjadi pembahasan dalam pertemuan ini. Konsentrasi jenis penelitian diharapkan mempunyai intensitas yang berkelanjutan. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka pemenuhan karya ilmiah (skripsi) diharapkan untuk disesuaikan dengan kebutuhan internasional yang berkembang sangat pesat. Sedangkan perkembangan paradigma penelitian yang sedang berkembang di Indonesia adalah Penelitian Tindakan Kelas (TPK). Dengan mengikuti perkembangan paradigma metodologi penelitian, diharapkan mahasiswa mampu memenuhi tuntutan kebutuhaan internasional. (NA)

[:]

ENGLISH WEEK COMPETITION: UPGRADE YOUR ABILITY, SHOW YOUR CREATIVITY

[:id]

EDSA FKIP Untidar pekan ini menyelenggarakan English Week. Acara yang berlangsung mulai tanggal 25 September – 28 September 2017 ini diantaranya pembukaan dan lomba Spelling Bee (Senin, 25 sept 2017), News anchor (Selasa, 26 sept 2017),  Speech dan deadline pengiriman esai (Rabu, 27 sept 2017), dan Debate Competition (Kamis, 28 sept 2017).

Acara tersebut diselenggarakan sebagai wadah bagi mahasiswa PBI untuk menyalurkan kemampuan mereka di bidang yang terkait dengan bahasa inggris. Ahmad Ruhin Hidayat, mahasiswa PBI Semester 5, selaku ketua English Week Competition, mengatakan “Meski belum semua bidang terwakili tapi semoga saja karena baru pertama kali akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang. Dan ini juga sebagai penjaringan untuk mahasiswa baru mana yang terlihat aktif untuk bisa diajak bergabung ke EDSA.”

Meski persiapan yang dilakukan oleh EDSA belum maksimal, total peserta yang mengikuti acara tersebut mencapai 104 peserta. Sebenarnya, peminat dari mahasiswa non-PBI sangat banyak, akan tetapi mengingat terbatasnya persiapan jadi untuk tahun ini baru untuk mahasiswa PBI.

Sri Sarwanti, M.Hum., selaku juri dalam Spelling Bee Competition, menyampaikan “Saya senang melihat antusisme anak-anak. Mereka bersemangat. Pronunciation mereka bagus, meski ada beberapa yang sudah baik namun kurang pas. Over all, dapat dikatakan acaranya sukses.”

Berdasarkan wawancara dengan ketua panitia English Week Competition, akan ada hadiah berupa uang pembinaan bagi 3 besar pemenang. Ahmad Ruhin mengatakan, “Alhamdulillah senang banget ma’am, namanya acara ya pasti ada kekurangan tapi melihat persiapan yang hanya seminggu dan jumlah peserta yang sudah lumayan ya bisa dibilang cukup puas lah ma’am. Meski masih banyak hal yang harus diperbaiki lagi.” (ER)

[:en]

EDSA FKIP Untidar pekan ini menyelenggarakan English Week. Acara yang berlangsung mulai tanggal 25 September – 28 September 2017 ini diantaranya pembukaan dan lomba Spelling Bee (Senin, 25 sept 2017), News anchor (Selasa, 26 sept 2017),  Speech dan deadline pengiriman esai (Rabu, 27 sept 2017), dan Debate Competition (Kamis, 28 sept 2017).

Acara tersebut diselenggarakan sebagai wadah bagi mahasiswa PBI untuk menyalurkan kemampuan mereka di bidang yang terkait dengan bahasa inggris. Ahmad Ruhin Hidayat, mahasiswa PBI Semester 5, selaku ketua English Week Competition, mengatakan “Meski belum semua bidang terwakili tapi semoga saja karena baru pertama kali akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang. Dan ini juga sebagai penjaringan untuk mahasiswa baru mana yang terlihat aktif untuk bisa diajak bergabung ke EDSA.”

Meski persiapan yang dilakukan oleh EDSA belum maksimal, total peserta yang mengikuti acara tersebut mencapai 104 peserta. Sebenarnya, peminat dari mahasiswa non-PBI sangat banyak, akan tetapi mengingat terbatasnya persiapan jadi untuk tahun ini baru untuk mahasiswa PBI.

Sri Sarwanti, M.Hum., selaku juri dalam Spelling Bee Competition, menyampaikan “Saya senang melihat antusisme anak-anak. Mereka bersemangat. Pronunciation mereka bagus, meski ada beberapa yang sudah baik namun kurang pas. Over all, dapat dikatakan acaranya sukses.”

Berdasarkan wawancara dengan ketua panitia English Week Competition, akan ada hadiah berupa uang pembinaan bagi 3 besar pemenang. Ahmad Ruhin mengatakan, “Alhamdulillah senang banget ma’am, namanya acara ya pasti ada kekurangan tapi melihat persiapan yang hanya seminggu dan jumlah peserta yang sudah lumayan ya bisa dibilang cukup puas lah ma’am. Meski masih banyak hal yang harus diperbaiki lagi.” (ER)

ENGLISH WEEK COMPETITION: UPGRADE YOUR ABILITY, SHOW YOUR CREATIVITY

EDSA (English Department Students Association) held English Week this week. The event was started from September 25th – 28th, 2017. The events included spelling bee competition (Monday, September 25th 2017), News Anchor competition (Tuesday, September 26th, 2017), Speech competition and essay’s deadline submission (Wednesday, September 27th, 2017), and debate competition (Thursday, September 28th, 2017).

This event was held as place for English department students to express their talent related to English. Ahmad Ruhin, chairman of English Week Competition, said “although it still can’t reach all sectors, it is hoped it will develop next years. In here, we also select active students to be next generation of EDSA.”

Even though the preparation was not maximum, there were 104 participants who joined this event. Due to limited time in preparing this event, the participant who comes from outside English department unfortunately cannot join this event.

Sri Sarwanti, M.Hum, as a judge of Spelling Bee competition, said “I like to see students’ enthusiasm. They are exciting in joining this event. Their pronunciation is good, even some of them are still inappropriate. Over all, it can be said their event was successful.”

In interview with chairman of English Week, he said that there were prizes for 3 winners for each competition. “Alhamdulillah I am so happy ma’am. We only prepared this event for only a week. I am satisfied with the lot of participants who joined this event, even there were lot things need to repaired.”(GF)

[:]

[:id]Jaga Kualitas, FKIP Menerima Kunjungan Monitoring Internal dari Tim Penjaminan Mutu Untidar[:en]A Visit from PJM: Keeping and Maintaining the Quality of FETT[:]

[:id]

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menerima kunjungan monitoring dan evaluasi dari Tim Penjaminan Mutu Universitas pada Kamis (31/7). Tim PJM disambut oleh Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Si, di ruang microteaching. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di-monitoring oleh Anis Rakhmawati, S.T., M.T (Dosen S1 Teknik Mesin) dan Drs. Lorentino Togar Laut (Dosen S1 Ekonomi Pembangunan). Di tempat terpisah, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris di-monitoring oleh Wandi Arnandi, S.T., M.Eng. (Dosen D3 Teknik Mesin) dan Ir. Yulia Eko Susilowati, M.P. (Dosen S1 Agroteknologi).

“Pada dasarnya, unit penjaminan mutu di bawah Lembaga Penjaminan Mutu, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat Untidar berusaha mengadakan penilaian internal kepada tiap prodi. Tujuannya agar kualitas prodi terjaga dan terbantu saat akreditasi nantinya. Jadi, hal yang dievaluasi adalah 7 standar sesuai dengan boring akreditas,” kata Drs. Lorentinus Togar Laut saat memberikan sambutan sebelum menilai PBSI.

“Kami menyambut baik kedatangan para reviewer dan kami melaporkan bahwa perkuliahan di FKIP ini relative tertib. Semua dosen mengajar selama 16 kali pertemuan. Sebagian besar juga melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat. Ada dosen yang tidak meneliti, tetapi menjadi pemakalah di seminar internasional,” ujar Prof. Dr. Sukarno, M.Si. saat menyambut para reviewer.

Hal-hal yang dinilai saat monev internal dari penjaminan mutu Untidar adalah 7 standar dari borang akreditasi sarjana. Ketujuh standar tersebut meliputi: visi misi, tata pamong, mahasiswa dan lulusan, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana, serta penelitian dan pengabdian masyarakat. Ketujuh standar tersebut akan disesuaikan dengan program fakultas. Lalu, tim penjaminan mutu juga mendakan simulasi nilai sesuai dengan standar akreditasi.

“Dokumen yang dimiliki prodi sudah sangat lengkap. Hal ini akan sangat mendukung akreditasi prodi yang akan 2019 mendatang. Semoga sukses,” tutur Ir. Yulia Eko Susilowati, M.P., reviewer PBI.

Kegiatan monev internal tersebut dipandu oleh koordinator prodi masing-masing. PBSI dipandu oleh Rangga Asmara, M.Pd., dan PBI Moch. Malik Al Firdaus, M.Pd. Acara tersebut berlangsung pukul 08.00 sampai dengan 12.00 WIB dan diikuti oleh dosen-dosen FKIP. Dosen prodi baru di FKIP, Pendidikan IPA juga mengikuti acara tersebut untuk menambah pengetahuan akreditasi prodi 2 tahun yang akan datang.

[:en]

FETT (Faculty of Education and Teacher’s Training) accepted a visit for monitoring and evaluation (monev) from Center for Quality Assurance (PJM) of Tidar University  on Thursday, 31st August 2017.  The team was welcomed warmly by the Dean of FETT, Prof. Dr. Sukarno., M. Si., at Microteaching Room of FETT. There were two evaluators who monitored and evaluated Indonesian Language and Literature Education Study Program (PBSI), they were Anis Rakhmawati, S.T., M.T (lecturer of Faculty of Engineering) and Drs. Lorentino Togar Laut (lecturer of Economic Faculty). In the other hand, English Education Study Program (PBI) was monitored and evaluated Wandi Arnandi, S.T., M.Eng. (lecturer of Faculty of Engineering) and Ir. Yulia Eko Susilowati, M.P. (lecturer of Faculty of Agriculture).

“Basically, the Quality Assurance Unit is working under the Institute of Research, Community Service, and Education Standard of Tidar University (LPPM-PMP) The team tries to conduct monev in every study programs at Tidar University. It is to maintain the quality of the study programs and is helpful for their accreditation.  The team evaluated seven standards based on accreditation forms,” explained Drs. Lorentinus Togar Laut.

“We ,ofcourse, accept the team and we also report that the lectures at FETT runs well. All of the lecturers hold the lectures for sixteen meetings. Most of them also conduct reasearch and community service. There is only few of them who don’t conduct research but they still become presenters on international seminar,” said Prof. Dr. Sukarno, M.Si.

The elements evaluated by the team were based on seven standards of the accreditation form. Those seven standards include: 1. Vision, Mission, Goal and Target, Strategy, 2. Government, Leaderships, Management System and Quality Assurance, 3. Students and Graduates, 4. Human Resources, 5. Curriculum, Learning Process and Academic Atmosphere, 6. Funding, Facilities, and Information System, and 7. Research, Community Service and Cooperation. Those standards were suited to the faculty program. Then, the team held a simulation for scoring based on the standards.

“Our documents have been completed. It will be a real support for next study program accreditation which will be held in 2019.” said Ir. Yulia Eko Susilowati, M.P.

The monev event was guided by the coordinators of PBSI and PBI, Rangga Asmara, M.Pd., is for PBSI and Moch. Malik Al Firdaus, M.Pd., is for PBI. It had been lasted from 8 a. m. until 12 p. m., and been followed by the lecturers of FETT. Some new lecturers from Science Education Study Program also joined on the event to gain knowledge and experience about accreditation for their study program accreditation which will be held in the next two years. (WJ-NA).

[:]

[:id]Tampung Aspirasi Mahasiswa PBI di Dua Jam Bersama Prodi  [:en]Two hours with PBI: Accommodate Students’ Aspiration[:]

[:id]

Bertempat di Auditorium Universitas Tidar, kegiatan rutin Dua Jam Bersama Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) diselenggarakan pada tanggal 19 Juni 2017  berjalan dengan efektif dan lancar. Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa PBI semester 2, 4, 6, dan 8; struktural FKIP, dan dosen PBI. Tujuan dari kegiatan Dua Jam Bersama Prodi adalah untuk menampung aspirasi mahasiswa demi kemajuan program studi Pendidikan Bahasa Inggris.

Prof. Dr.Sukarno,M.Si, Dekan FKIP,  memberikan sambutan dalam kegiatan rutin tersebut. Dalam sambutannya, beliau juga memberikan informasi terkait kemajuan FKIP dalam menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain itu, Moch. Malik Al Firdaus selaku Koordinator Program Studi PBI menjelaskan tentang  daftar prestasi mahasiswa PBI 2016-2017, kerjasama dan program internasional, pengembangan prestasi mahasiswa, dan kurikulum 2017 PBI.

Dalam kegiatan rutin dan fenomenal ini, para mahasiswa PBI dari semester 2,4,6, dan 8 sangat antusias dalam menyampaikan aspirasi mereka yang berupa saran, kritik, komentar yang terstruktur dan objektif. Dengan adanya acara Dua Jam Bersama Prodi PBI ini diharapkan sinergitas antara mahasiswa,dosen, dan tenaga kependidikan dalam meningkatkan kualitas di bidang akademik dan non-akademik di lingkungan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. (CA)

[:en]

Two hours with PBI (English Education Study Program), a routine event which held in Auditorium of Tidar University on June 19th, 2017, was success and effective. The participations of this event are students of all semester, structural functionaries, and all lecturers of FETT. The aim of this event is to accommodate students’ aspiration to this study program’s improvement.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si, dean of FETT, in his speech gave information about FETT’s improvement in implementing Tri Dharma Perguruan Tinggi, which covers teaching, researching and servicing society. Moch. Malik Al Firdaus, as a coordinator of English Education Study Program, explained attendance list of 2016-2017 English Education’s students, national and international cooperation, improvement of students’ achievement, and curriculum 2017 for English Education study program.

Students from all semester who join this phenomenal event are enthusiast in delivering their aspiration in the form of objective and organize suggestion, critics,    and comments. With this event, it is hoped that students, lecturers, and educational staff are able to build synergy to improve quality in academic and non-academic field in English Education Study Program. (GF)

[:]

[:id]Dosen FKIP Untidar Dapatkan Jabatan Fungsional Asisten Ahli[:]

[:id]

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar memberikan Surat Keputusan Rektor Pengangkatan Pegawai Non Aparatur Sipil Negera dalam Jabatan Akademik/Fungsional  Dosen sebagai Asisten Ahli (7/6) terhitung sejak 1 Juni 2017. Dosen tersebut adalah Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed.; Arum Nisma Wulanjani, M.Pd.; Atsani Wulansari, M.Hum.; Endah Ratnaningsih, M.Pd.; Gilang Fadhilia Arvianti, M.Hum; Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd.; dan Asri Wijayanti, M.A. Beberapa hari kemudian, Ayu Wulandari, M.Pd, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia juga mendapatkan SK tersebut terhitung sejak 1 Juli 2017.

“Pengangkatan ini menjadi tanda bahwa tenaga pengajar tersebut telah sah menjadi dosen. Berarti, mereka sudah wajib untuk melakukan tugas-tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini patut menjadi kebanggaan dan syukur untuk kita semua karena para dosen muda dapat menenuhi berkas pengajuan angka kredit dengan benar,” kata Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Dekan FKIP saat memberikan sambutan.

Tenaga Pengajar dapat mengajukan angka kredit setelah mencapai 150 kum. Penetapan angka kredit tersebut berdasarkan 2 unsur, yaitu unsur utama yang terdiri atas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta unsur penunjang. Masa penilaian dimulai dari Surat Keputusan Pengangkatan Dosen sampai dengan tanggal pengajuan kredit.

“Berkas penilaian yang kami ajukan mulai SK Pengangkatan Dosen yaitu 2 Februari 2016 sampai dengan tanggal pengajuan berkas, 17 Mei 2017,” kata Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd., Dosen Pendidikan Bahasa Inggris yang mendapatkan total kum 228,5 dengan keterangan Asisten Ahli Matakuliah Speaking dan Listening. Bekas tersebut harus didukung oleh bukti kinerja, misalnya SK Mengajar, presensi, jurnal, surat tugas, sertifikat, dan lain-lain.

Setelah mendapatkan SK Jabatan Fungsional para dosen diharapkan makin solid untuk memperkuat FKIP menjadi lebih baik lagi. “Kami berharap para dosen dapat mengembangkan diri dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang makin mendukung Untidar sebagai universitas berbasis riset,” tambah Prof. Dr. Sukarno, M.Si.(WJ)

[:]

[:id]FKIP Untidar Jalin Kerjasama Peningkatan di Bidang Pengajaran, Penelitian, Pengabdian, dan SDM[:en]FETT Untidar Colaborates with UMM and UMP in the field of Education, Research, Community Service, and Human Resource[:]

[:id]

FKIP Universitas Tidar (Untidar), FKIP Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM), dan FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) melakukan penandatanganan MoU dalam bidang pendidikan, penelitian, pegabdian kepada masyarakat, dan SDM. Acara ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5 Juni 2017 pukul 11.30 WIB di ruang micro teaching FKIP Untidar. Hadir pada acara tersebut, para Dekan dari ketiga Fakultas dan para pejabat struktural FKIP Untidar.

Penandatangan MoU dilakukan oleh Dekan FKIP Untidar Prof. Dr. Sukarno, M.Si, Dekan FKIP UMM  Drs.Subiyanto, M.Pd. dan Dekan FKIP UMP Yuli Widiyono, M.Pd. Masa berlaku MoU tersebut disepakati selama lima tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan. Sebelum penandatanganan MoU, Prof. Dr. Sukarno, M.Si selaku dekan FKIP Untidar sekaligus tuan rumah menyampaikan, “Kerjasama antara FKIP Untidar, FKIP UMM, dan FKIP UMP dilaksanakan karena adanya kesepakatan bersama. Hal ini diawali dengan kedekatan kami secara informal, maka kami ingin berlanjut dengan kedekatan secara formal. Selain itu, masing-masing FKIP memiliki kelebihan, seperti FKIP UMM yang lebih senior. Nah, tentunya ini sangat bagus jika di sinergiskan untuk meningkatkan kualitas di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian dan SDM. Saya harap kerja samini akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang baik kepada ketiga institusi.

Dekan FKIP UMM Drs. Subiyanto, M.P.d menyampaikan rasa terimakasih dan berharap kerjasama yang disepakati tidak hanya berupa tanda tangan saja, tetapi juga ada action nyata. Senada dengan hal itu, Dekan FKIP UMP Yuli Widiyono, M.Pd menyatakan, “Kami berharap setelah MoU ini, agenda-agenda yang direncanakan dapat terealisasi. Kami siap melaksanakan peningkatan SDM di perguruan tinggi.”

Setelah penandatanganan MoU, kemudian dilaksanakan rapat  pelaksanaan program penguatan keilmuan di bidang pengajaran dengan metode active learning. Program tersebut direncanakan akan dimulai pada akhir Juli atau awal Agustus. Peserta program utamanya ditujukan untuk dosen-dosen muda agar dapat meningkatkan ketrampilan dan mengembangkan kemampuan dalam mengajar. Telah ditentukan tim penilai dari masing-masing institusi untuk menilai dan mengevaluasi para peserta program tersebut. Adapun mengenai anggaran masih akan dibahas di lain kesempatan.

Acara penandatangan MoU antar FKIP tersebut kemudian ditutup dengan penyerahan cinderamata dari masing-masing pihak dan dilanjutkan dengan foto bersama. (DZ)

[:en]

[FKIP – 9/06/17]  – Faculty of Education and Teacher’s Training (FETT) of Tidar University, Muhammadiyah University of Magelang (UMM), and Muhammadiyah University of Purworejo (UMP) signed a memorandum of understanding (MoU) in the field of education, research, community service, and also human resource.  The event was held on Monday, 5th June 2017 at FETT Untidar. It was attended by all deans from Untidar, UMM, and UMP and also structural officials from FETT Untidar.

The signing of the MoU was performed between Prof. Dr. Sukarno, M. Si., as the Dean of FETT Untidar , Drs.Subiyanto, M.Pd., as the Dean of FETT UMM, and Yuli Widiyono, M.Pd., as the Dean of FETT UMP. The term of the MoU is agreed for five years from the date of signing. Before the signing of the MoU, Prof. Dr. Sukarno, M. Si, as the Dean of FETT Untidar as well as thehost,  delivered, “The collaboration between FETT Untidar, UMM, and UMP is implemented because of a mutual agreement. This begins with our informal closeness, so we want to continue with formal closeness. I hope this cooperation will continue to develop and provide good benefits to the three institutions”.

The Dean of FETT UMM, Subiyanto, M.P.d., expressed his gratitude and hoped that the agreed collaboration is not only a signature but also a real action. Similar  with him, the Dean of FETT UMP, Yuli Widiyono, M.Pd,. said, “We hope that after the signing, the agenda which has been planned can be realized soon. We are ready to take part in improving human resource universities.”

After the signing of the MoU, a meeting of the implementation of scientific strengthening program in the field of teaching with active learning method was held. The program is planned to begin in late July or early August. The participants of the program are primarily aimed at young lecturers in order to improve and develop their teaching skills. Appraisal teams have been set up by each institution to assess and evaluate the participants of the program. For the budget, it will still be discussed on another occasion. The occasion was then closed by handover of souvenirs from each party. (DZ-NA)

[:]

[:id]Dekan dan Koorprodi FKIP Rumuskan Dokumen Kurikulum 2017 Bersama Tim Universitas[:en]Dean and Study Programs’ Coordinator of FKIP collaborate with University’s Team formulate curriculum 2017[:]

[:id]

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) beserta koordinator program studi (koorprodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) diundang oleh Rektor Universitas Tidar dalam acara penyusunan kurikulum 2017. Acara tersebut berlangsung selama 3 hari, 11 – 13 Mei 2017, di Griya Persada, Kaliurang, Yogyakarta.

“Tujuan acara ini adalah finalisasi Kurikulum Untidar 2017. Harapannya setelah acara ini dokumen kurikulum tiap prodi akan tersusun. Profil kurikulum tersebut diharapkan mengedepankan korbisnis prodi,” kata Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd., Wakil Rektor Bidang Akademik. Dokumen akademik tersebut selanjutnya dapat dijabarkan menjadi Rencana Pembelajaran Semester (RPRS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

“Sebelum acara tersebut, kami telah mengadakan rapat akademik di tingkat prodi. Pada rapat tersebut telah dihasilkan draf kurikulum prodi yang telah diperbaiki,” kata Rangga Asmara, Koorprodi PBSI Untidar. Setiap koorprodi mempresentasikan draf dokumen akademik berupa profil prodi; visi, misi, dan tujuan pendidikan; profil lulusan dan deskripsinya; standar kompetensi lulusan; indikator, bahan kajian, capaian pembelajaran, dan matakuliah; sebaran matakuliah; dan deskripsi matakuliah.

Acara dilanjutkan dengan penyesuaian kurikulum dengan format yang telah ditentukan oleh universitas. Setelah acara, seluruh prodi sudah memiliki draf kurikulum yang dapat dikembangkan menjadi RPS dan RPP.

“Pada kurikulum 2017 nanti, Prodi PBSI memiliki susunan matakuliah untuk menghasilkan 4 lulusan. Profil lulusan utama yaitu guru bahasa Indonesia. Profil lulusan pendukung yaitu peneliti pemula. Profil lulusan lainnya/pilihan pertama yaitu jurnalis/wartawan pemula dan pilihan kedua yaitu wirausahawan bahasa dan sastra Indonesia, serta pembelajarannya,” tambah Rangga Asmara, M.P., saat memberikan penjelasan pada rapat kurikulum fakultas (17/5).

“Profil lulusan Prodi PBI adalah pendidikan bahasa Inggris, edupreneur, dan peneliti. oleh karena itu, 72 matakuliah prodi ini diarahkan untuk ketercapaian profil tersebut,” ujar Moch. Malik Al Firdaus, M.Pd., Koorprodi PBI.

Dengan adanya kurikulum baru diharapkan proses pembelajaran dapat berlangsung dengan tertib dan sesuai profil lulusan yang akan dihasilkan.WJ

[:en]

Dean of Faculty of Education and Teachers’ Training (FETT) and Coordinators of English Education (PBI) and Indonesia Language and Literature (PBSI) Study Programs are invited by Rector of Tidar University to arrange curriculum of 2017. This event was held in three days, 11 – 13 May 2017, in Griya Persada, Kaliurang, Yogyakarta.

“This is finalization of Curriculum 2017 of Tidar University. It is hoped after this; curriculum’s document for each study program (prodi) will be arranged. The curriculum’s profile is emphasized in core-business of study program,” said Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd., Vice Rector of Academic. This curriculum document then will be explained into syllabus (RRPPS) and lesson plan (RPP).

“Previously, we have done meeting in Prodi, and talk about academic, which is produced revised curriculum draft of Prodi,” said Rangga Asmara, coordinator of Indonesian Language and Literature Study Program of Tidar University. Each coordinator presented draft of academic document, which included study program profile; vision, mission, and learning objective; graduates profile and its description; Competence of graduates; indicators, material, learning outcomes, and courses; distribution subject; and course description. After that the curriculum has been adjust to new format. It is hoped by the end of this event, each study program has curriculum draft that can be improved to syllabus and lesson plan.

“In curriculum 2017, PBSI designed courses that can produce 4 graduates, i.e. Indonesian teacher, as main graduate’s profile, former researcher, as supporting graduates profile. PBSI also has choice of graduates profile, they are former journalist and businessman in Indonesian language and Literature, and its education, said Rangga Asmara, M.Pd., when explained in faculty meeting.

“While graduate profiles for PBI are English education, edu-preneur, and researcher. Therefore, the purpose of 72 courses in this study program is to gain those profiles,” said Moch. Malik Al Firdais, M.Pd. Coordinator of PBI.

By using new curriculum, it is hoped that learning process can be held orderly and can produce graduate profile as hoped.(GF)

[:]

[:id]FKIP: Dosen PBI Menjadi Pembicara dalam The Fifth International Conference on Educational Research and Innovation (ICERI) di Universitas Negeri Yogyakarta[:en]FETT: PBI Lecturer Becomes Presenter in The Fifth International Conference on Educational Research and Innovation (ICERI) in Yogyakarta State University[:]

[:id]

Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UNTIDAR, Endah Ratnaningsih, M.Pd., mengikuti the Fifth ICERI di LPMP (Institute of Research and Community Service) UNY pada 8 – 9 Mei 2017. Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UNTIDAR tersebut mempresentasikan artikel berjudul “Early Education and the Quality of Life: the Students’ Perspective toward English for Children in Practice.”

Dalam konferensi ini, Dr. Suyanto, Kepala LPPM UNY, menyampaikan sebanyak 192 artikel dipresentasikan dalam konferensi ini dan jumlah ini merupakan kelipatan dari artikel yang dipresentasikan tahun lalu. Selanjutnya, Dr. Margana, M.A. menyampaikan bahwa konferensi ini memfasilitasi partisipan untuk memperbaharui informasi yang berkaitan dengan penelitian pendidikan dan inovasinya.

Konferensi yang mengusung tema “Optimizing Educational Research Findings to Improve the Quality of Life” tersebut menghadirkan Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. (Director of Research and Community Service, Ministry of Research, Technology, and Higher Education) sebagai keynote speaker yang menyampaikan tentang “Strengthening Research Community.” Pada kesempatan itu, Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. menyampaikan bahwa riset berkaitan erat dengan pendanaan. Selain itu, beliau mengingatkan dosen-dosen untuk meningkatkan riset dan sebagai informasi pada November 2017 akan dilakukan evaluasi untuk mengevaluasi produktifitas profesor.

Pada konferensi tersebut, hadir sebagai pembicara diantaranya Prof. Laurance Splitter, Ph.D. (APNME, Education University of Hong Kong) yang menyampaikan tentang “Powerful thinking as Key to Improving the Quality of Life,” Prof. Richard Luke Daniels (The College of Idaho, USA) menyampaikan tentang “Capturing the Potential of Indonesia,” Prof. Dr. Sri Atun (Yogyakarta State University), Dr. Subiyanto (Center for Innovation of LIPI) menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan paten, Dr. Minako Sakai (The University of New South Wales, Australia) berbicara tentang Perbankan Syariah di indonesia, Dr. Deendarlianto (Gadjahmada University), dan Dee Dee A. Salle, Ph. D. (Exercise Physiologist, Nutritionist, and Consultant, Singapore). (ER)

[:en]

The lecturer of English Education Study Program UNTIDAR, Endah Ratnaningsih, M.Pd., attended the Fifth ICERI at LPMP (Institute of Research and Community Service) UNY on May 8-9, 2017. She presented an article entitled ” Early Education and the Quality of Life: the Students’ Perspective toward English for Children in Practice.”

In this conference, Dr. Suyanto, Head of LPPM UNY, said that there were 192 articles presented at this conference and this number is a multiple of articles presented last year. Furthermore, Dr. Margana, M.A., Vice Rector of Yogyakarta State University, said that the conference facilitates participants to update information related to educational research and innovation.

The conference entitled “Optimizing Educational Research Findings to Improve the Quality of Life.” In that occasion, Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. (Director of Research and Community Service, Ministry of Research, Technology, and Higher Education) as the keynote speaker delivered about “Strengthening Research Community.” Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. said that research is closely related to budgeting. In addition, he reminded the lecturers to improve research and as an information in November 2017 will be evaluated to evaluate the productivity of professors.

At the conference, there were some international presenters like Prof. Laurance Splitter, Ph.D. (APNME, Education University of Hong Kong) who delivered on “Powerful thinking as Key to Improving the Quality of Life,” Prof. Richard Luke Daniels (The College of Idaho, USA) presented “Capturing the Potential of Indonesia,” Prof. Dr. Sri Atun (Yogyakarta State University), Dr. Subiyanto (Center for Innovation of LIPI) presented a material related to patent, Dr. Minako Sakai (The University of New South Wales, Australia) presented about Syariah Banking in Indonesia, Dr. Deendarlianto (Gadjahmada University) presented about international research, and Dee Dee A. Salle, Ph. D. (Exercise Physiologist, Nutritionist, and Consultant, Singapore) presented about the healthy and the quality of life. (ER)

[:]

[:id]Dosen dan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Presentasikan Paper Penelitian di ELLIC 2017 [:en]Lecturers and Students of English Education Study Program Presented Their Research Papers in ELLIC 2017[:]

[:id]

Sabtu, 6 Mei 2017, tiga dosen dan dua mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP Universitas Tidar mempresentasikan paper penelitian mereka pada seminar internasional “1st English Language & Literature International conference (ELLIC 2017) di Universitas Muhamadiyah Semarang (Unimus). Mereka adalah Arum Nisma Wulanjani, M.Pd., Atsani Wulansari, M.Hum., Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd,, Zaqy Mubarok, dan Axel Alessandro Satriawan. Selain sebagai presenter, dua mahasiswa semester 4 Pendidikan Bahasa Inggris, Ines dan Anggitya pun ikut turut serta sebagai peserta seminar. Seminar tersebut menghadirkan keynote speaker dari koordinator TEFLIN Jawa Tengah (Dr. Issy Yuliasri, M.Pd)., RELO Former (Fabio Coelho), dan Executive Vice Chairman ERICAN Education Group, Malaysia, (Aslam Khan Bin Samash Khan). Jumlah Paper yang akan dipresentasikan dalam seminar tersebut adalah 63 paper yang berasal dari perguruan tinggi di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, DIY, dan DKI Jakarta.

Zaqy dan Axel mengaku merasa nervous sesaat sebelum melakukan presentasi karena ini adalah pengalaman pertama mereka melakukan presentasi di acara Seminar Internasional. Mereka mengaku sudah menyiapkan slide presentasi beberapa hari sebelum acara seminar dan menyiapkan segala sesuatu semaksimal mungkin. Persiapan ini mampu membantu mereka tampil dengan baik saat presentasi. “Alhamdulillah, saya bisa melakukan presentasi dan menjawab pertanyaan dengan lancar.” Kata Zaqy sesaat setelah acara seminar selesai. Senada dengan Zaqy, Axel juga menyatakan bahwa dia merasa lega karena presentasinya berjalan dengan lancar. Axel juga mengungkapkan bahwa papernya yang membahas tentang penerjemahan bahasa figurative dalam lirik lagu ini sempat mendapatkan beberapa pertanyaan dan masukan dari peserta seminar, namun dia mampu melewatinya dengan baik.

Di sisi lain, Arum Nisma Wulanjani, M.Pd, salah satu dosen Pendidikan Bahasa Inggris yang mengikuti seminar internasional ini mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang pengajaran abad ke-21. “Saya terkesan dengan materi yang diberikan oleh para keynote speaker. Materinya bagus dan memberikan beberapa masukan untuk pengajaran.” (AW)

[:en]

Saturday, May 6 2017, three lecturers and two students of English Education Study Program, FETT (Faculty of Education and Teachers Training) Tidar University presented their research papers in International Conference “1st English Language & Literature International conference (ELLIC 2017) at Muhammadiyah University of Semarang (Unimus)”. Ther were Arum Nisma Wulanjani, M.Pd., Atsani Wulansari, M.Hum., Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd, Zaqy Mubarok, and Axel Alessandro Satriawan. Moreover, two students of English Education Study Program, Ines and Anggitya became participants in the conference.

The keynote speakers in the conference were TEFLIN coordinator of Central Java (Dr. Issy Yuliasri, M.Pd)., RELO Former (Fabio Coelho), and Executive Vice Chairman ERICAN Education Group, Malaysia, (Aslam Khan Bin Samash Khan). Furthermore, 63 papers of Central Java, West Java, East Java, Special Region of Yogyakarta, and DKI Jakarta Universities were presented in the conference.

Zaqy and Axel felt so nervous before presenting their papers due to it was their first experience to do their international conference. They shared that they had prepared their presentation slides several days before the presentation and they did their best. The preparation helped them to present their best in the conference. “ Alhamdulillah¸I can do it and answer the questions well.” Zaqy said. Besides, Axel added that he was relieved since he presented his paper well. He also shared that his paper that discussed about figurative translation in song lyric got many questions and suggestions, but he could handle them well.

Furthermore, Arum Nisma Wulanjani, M.Pd, one of English Education Study Program lecturers who joined the conference, got many new experiences about 21st Century of Learning.” I am so impressed with the keynote speakers’ materials. The materials were excellent to support teaching and learning process,” (CA)

[:]