[:id]Mahasiswa PBI Lebarkan Langkah – Ikuti Seminar Internasional Cosmopolitism[:en]PBI Students Step Forward – Joining The International Seminar on Cosmopolitism[:]

[:id]

10 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar melebarkan sayap mengikuti seminar intenasional bertajuk “Reviving Benedict Anderson: Imagined (Cosmopolitan) Communities, pada 13-14 Januari 2017, di Auditorium Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, yang digelar oleh Lembaga Studi Realino. Seminar yang mengahdirkan pembicara dari Indonesia, Thailand, Filipina, dan Singapura ini diikuti masyarakat umum, baik dari kalangan akademisi, masyarakat sipil, maupun non pemerintah.

Zaqy Mubarok, salah satu mahasiswa semester tiga PBI yang mengikuti seminar ini menuturkan, bahwa dirinya ingin sekali merasakan menjadi peserta seminar internasional karena belum pernah ikut, ditambah seminar ini free tidak dipungut biaya apapun, “Kaget banget karena menjadi peserta yang paling muda sendiri, padahal terbuka untuk umum.” Begitu juga dengan Axel Alessandro, meskipun baru pertama kali mengikuti seminar internasional dirinya tidak merasa malu “Terkesan sekali dan malah merasa kekinian lho, peserta seminar kebanyakan mahasiswa S2, sedangkan saya masih S1, makanya perasaannya senang sekali karena bisa menambah relasi foreigner.”

Seminar tersebut membahas riwayat hidup dan pemikiran Ben Anderson, ilmuwan progresif dan figur besar dalam ilmu-ilmu sosial kontemporer, serta membahasa kata-kata atau pernyataan Ben yang diperlukan dalam berpikir, serta membayangkan masyarakat kosmopolitan di luar kehadiran duniawinya. Secara keseluruhan seminar ini mengedepankan konsep bahwa cosmopolitan menjelaskan mengenai identitas diri sebagai manusia untuk saling berkontribusi atau saling tolong menolong tanpa harus memandang ras, suku, agama, dan tempat tinggal asal. “Ternyata banyak hal yang dipelajari bahwa cosmopolitan memiliki tiga identitas, pertama self identity yang berarti idestitas budaya dan agama, kedua national identity yakni identitas di Indonesia, dan ketiga regional identity artinya identitas kita yang tinggal sebagai warga ASEAN” tutur Zaqy.

Terakhir para mahasiswa merasa antusias untuk selalu bisa mengikuti seminar-seminar internasional yang diadakan di dalam negeri “Ternyata atmosfernya beda dengan seminar nasional, merasa lebih keren, jadi pingin terus ikutan dan akan terus mencari pengalaman. Pesertanya saja banyak yang dari luar seperti University of Philippines Diliman, Kyoto University, University of the Philippines, dan University of Bucharest ” ungkap Zaqy mengakhiri.

 

 [:en]

Ten Students of Department of English Education, Faculty of Education and Teacher Training, Tidar University participated an international seminar entitled “Reviving Benedict Anderson: Imagined (Cosmopolitan) Communities. The seminar, which was held on 13-14 January 2017 in the Auditorium of Sanata Dharma University, Yogyakarta, was organized by the Realino Institute of Studies. The seminar, which presented speakers from Indonesia, Thailand, Philippines, and Singapore, had attracted public, both from academia, society, and non-governmental sectors.

Zaqy Mubarok, one of the third semester PBI students who attended the seminar said that he felt excited to be one of the participants of an international seminar. He has never participated such seminar before. It was such a great experience. He added, this was a good chance since seminar was free of charge. He said, “I feel shocked because he was the youngest participants of all. Another PBI students, Axel Alessandro, had similar opinion. He was impressed and felt enthusiastic for the events. “The participants are mostly graduate students, but I am an undergraduate student. Moreover, it will widen my foreigner friends”

In the seminar, it was discussed the life and thought of Benedict Anderson, a progressive scientist and prominent figure in contemporary social sciences. Besides that, it talked about the Benedict’ words or statements, and his imagination of a cosmopolitan society. Overall, this seminar put forward the concept cosmopolitan as individual identity to help each other disregarding to race, ethnicity, religion, and origin. “I’ve learned a lot of things about cosmopolitan. It has three identities of self-identity (culture and religion identity), national identity (identity as Indonesian), and the regional identity (as citizens of ASEAN)”, said Zaqy.

At last, the students were excited to always be able to join international seminars particularly those, which are held in the country. “It has different atmosphere with the national seminar. It is nice to be here, we look forward typical seminar in the future. The participants are not only Indonesian, but also some from other countries such as the University of the Philippines Diliman, Kyoto University, University of the Philippines, and the University of Bucharest “said Zaqy. (TP/WR)

[:]

[:id]Literature Exhibition Day FKIP: Ajang Bersastra Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris[:en]Literature Exhibition Day FKIP Explored Students’ Creativity in Literature[:]

[:id]

Sabtu 14 Januari 2017 mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris semester 3 mengadakan perhelatan bertajuk Literature Exhibition Day (LED). Acara ini merupakan output dari mata kuliah Introduction to Literature sekaligus ajang berkarya bagi mahasiswa. Winda Candra Hantari, M.A. dosen Introduction to literature menjelaskan bahwa LED ini adalah ruang bagi mahasiswa untuk memamerkan karyanya serta sebagai  salah satu penilaian akhir mata kuliah Introduction to Literature.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si, dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dalam sambutannya menyampaikan kepada mahasiswa untuk mengitegrasikan sastra dan seni. Menurut Sukarno, sastra dan pendidikan saling mendukung satu sama lain dan dengan mencintai karya sastra, kompetensi kebahasaan seseorang akan meningkat. Di akhir sambutannya, Sukarno berpesan kepada para mahasiswa khususnya kepada panitia dan dosen pengampu agar acara LED ini bisa terus dilakukan pada tahun-tahun berikutnya.

Pada acara ini, mahasiswa menampilkan berbagai pertunjukkan sastra seperti drama, musik dan puisi. Menurut Ali Imron, M.Hum. tim teaching Introduction to Literature, mahasiswa bebas memilih tema yang akan disajikan. “Tidak ada tema tertentu, yang paling penting adalah mereka bisa mempertunjukan karya sastra berbahasa inggris,” tambahnya lebih lanjut. Kebebasan tema yang diberikan ini terlihat dari pertunjukan yang sangat bervariasi. Mereka boleh membawakan karya yang sudah ada sebelumnya ataupun membuat sendiri. Chika Ardilia memilih untuk membaca puisi karyanya sendiri sedangkan Nurul Dwi Astari, Lilis Sinarsih, dan mahasiswa lain membacakan puisi dari sastrawan ternama seperti Langston Hughes, Pablo Neruda, dan lain sebagainya. Selain pembacaan puisi, para mahasiswa juga mempertunjukkan drama yang diadaptasi dari cerita rakyat atau karya mereka sendiri. Salah satu drama yang sukses mencuri perhatian penonton dan dosen pengampu adalah drama berjudul Gone yang di tulis dan diperankan oleh Nazola soares, Khurotulaeni, Nur Ayu, Umu Hanifah, Nurul Isnaeni, dan Wahyuningsih. Drama bergenre horror komedi ini diperankan dengan sangat apik oleh Nazola, dkk. Mereka mengaku membuat sendiri script drama nya dan berlatih dalam waktu seminggu. Selain drama, pertunjukan musik akustik dan beat box juga ikut meramaikan acara LED ini.

Putri Duwi, panitia dalam acara ini menyampaikan bahwa persiapan LED dilakukan sejak awal Januari. Acara ini berlangsung dengan meriah dan sukses dengan panitia berjumlah 9 orang. Candradewi Wahyu Anggraini,M.Pd. salah satu dosen Pendidikan Bahasa Inggris yang datang pada acara LED ini mengungkapkan bahwa LED adalah acara yang sangat menarik. Para mahasiswa bisa menunjukkan bakatnya dalam menulis puisi dan drama serta mementaskannya. “Ternyata mahasiswa semester 3 memilki jiwa sastra, “ tutupnya kemudian di akhir acara. (NA/AW)

[:en]

(FKIP) – Saturday January 14th 2017, the 3rd semester students of English Education Department held a literature event named Literature Exhibition Day (LED). The event was held not only as an output of Introduction to Literature subject , but also as an event for the stutdents to show their talent off especially in Literature as explained by Winda Candra Hantari, M.A. as the lecturer of Introduction to Literature.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si, the Dean of Faculty of Teacher Training and Education (FKIP) delivered that the students should integrate literature and education since they could support each other. “ By loving literary works, it also can improve linguistic competence. I hope this event can be held continously,” said by the Dean.

At LED, the art performances showed by the students varied. Some students performed drama, music, and the others showed their skill in poetry reading. Ali Imron, M.Hum. one of Introduction to Literature lecturers explained that the students could decide their own performances, whether drama performance, music, or even poetry reading. “ The most important thing is that the students can perform the literary works using English,” he added.

In performing the literary works, the students were allowed to perform famous existing literary works or they could perform their own original literary works.  Chika Ardilia , one of the students, chose to perform her own work in poetry reading. While Nurul Dwi Astari, Lilis Sinarsih, and the other students chose to perform some famous existing literary work  such as from Langston Hughes, Pablo Neruda, etc in poetry reading performance. Some students also performed their own drama or adapted drama from famous folktales. One of the most outstanding drama, played by the students, was the drama entitled “Gone”. The drama was written and played by Nazola Soares, Khurotulaeni, Nur Ayu, Umu Hanifah, Nurul Isnaeni, and Wahyuningsih. This horor drama was played by them epically. “ We only prepare the drama for one week, including creating the script,” explained Nazola Soarez. Beside drama performance, music performance and beat box were also lightened up the even.

Putri  Duwi, as one of the commitee said that the preparation of the event started from the beginning of January 2017. Candradewi Wahyu Anggraini, M.Pd. one of lecturers in FKIP expressed that the event was so interesting. “ I did not expect that the students have gotten such talent, and it is very entertaining,” she said.  (NA/AW)

[:]

[:id]MAHASISWA FKIP HADAPI UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2016/2017[:en]FKIP STUDENTS FACE FINAL EXAMINATION[:]

[:id]

FKIP-UNTIDAR (10/1). Ujian Akhir Semester Gasal Tahun Akademik 2016/2017 digelar pada Selasa, 3 Januari 2017 sampai dengan 14 Januari 2017. Ujian Akhir Semester ini bertujuan untuk mengukur kemampuan belajar mahasiswa selama satu semester baik Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia maupun Pendidikan Bahasa Inggris. Seperti semester sebelumnya, selama pelaksanaan ujian mahasiswa wajib mematuhi tata tertib. Salah satunya ketika ujian berlangsung mahasiswa dilarang melakukan kerjasama dalam bentuk apapun dan wajib menunjukkan kartu ujian kepada pengawas.

Pada hari pertama, pelaksanaan UAS berjalan dengan lancar dan tertib. Prof. Dr. Sukarno, M.Si. selaku Dekan FKIP Untidar memantau secara langsung pelaksanaan UAS di setiap ruang ujian. Adapun peserta UAS Tahun Akademik 2016/2017 adalah mahasiswa semester 1, 3, dan 5. Salah satu dosen FKIP Untidar Irsyadi Shalima, M.A. menuturkan “Pelaksanaan UAS berjalan lancar dan tertib, tidak ada kendala baik ujian yang dilaksanakan secara tertulis di kelas maupun ujian yang bersifat final project.  Harapannya pelaksanaan UAS semester berikutnya berjalan dengan lancar dan tertib. Bahkan, lebih baik dari semester ini.” (WL)

[:en]

FKIP-Tidar University (10/1).  Final examination in odd semester 2016/2017 is scheduled in January 3 to 14, 2017. The final examination is aimed to measure students’ proficiency in studying the courses in their study program. Furthermore, the students should follow the final examination rules, for instance the students are not allowed to cheat their friends. Besides, the students should show their examination card to the invigilators.

In the first day, the final examination runs well. Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Dean of FKIP supervises the final examination in each examination room. Moreover, the participants of final examination are the students of semester 1, 3, and 5. One of the lecturers, Irsyadi Shalima, M.A., states “Final examination runs well, there are no obstacles in written test or final project. It is hoped for the next final examination will be better than this semester.” (CA)

[:]

[:id]Lolos Seleksi, Mahasiswa PBI Siap Jalani EPIC Camp 3[:en]Being Selected, Student of English Department is ready for the Next EPIC Camp 3[:]

[:id]

UNTIDAR. Setelah proses pendampingan yang dilakukan, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris berhasil meloloskan salah seorang aplikan, May Willyana, dalam ajang EPIC (Pre-Service English Teacher) Camp 3. Ajang kegiatan merupakan salah satu kegiatan RELO (Regional English Language Office) bagi para mahasiswa semester akhir.

Di dalam kegiatan ini, May dan para peserta lainnya dari seluruh Indonesia akan mendapatkan pelatihan berbagai teknik pengajaran bahasa Inggris selama 2 minggu mulai dari tanggal 15-27 Januari 2017 di Batu, Malang. Kegiatan yang difokuskan sebagai program pendampingan serta pembibitan calon guru, ini nantinya akan diajarkan oleh para pengajar ahli dan profesional.

Dalam persiapannya, May menyatakan rasa antusiasme untuk mengikuti kegiatan ini. Dia mengatakan, “Saya berharap bisa menyerap banyak hal sehingga sepulang dari kegiatan ini, saya bisa membagikan ilmu pada kawan seangkatan PBI yang nantinya juga akan menjadi seorang guru juga”. Hal ini senada dengan yang disampaikan Malik Al Firdaus Koorprodi Pendidikan Bahasa Inggris. Malik menyampaikan harapannya, di tahun-tahun mendatang kegiatan ini bisa diikuti lebih banyak mahasiswa, sehingga kualitas mahasiswa bisa meningkat”. (WR)

[:en]

UNTIDAR. After the mentoring process, Department of English Education has managed to send one of the applicants, May Willyana, to be selected for the EPIC (Pre-Service English Teacher) Camp 3. This event is held by Regional English Language Office (RELO) for senior students.

In this event, May and other participants from all over Indonesia will be trained various teaching English techniques for two weeks on January 15-27, 2017 in Batu, Malang. This event, which focuses on pre-service English teacher improvement, will be taught by professional trainers.

As the preparation, May expressed her enthusiasm to join the event, “I hope I will be able to grab the knowledge, so I am going to share it with my collegemates”. In line with her statement, Head of Department, Malik Firdaus said his hope that in the coming years there are more students involved in the event. Thus, it improves the students’ quality. (WR)

[:]

[:id]TEFL WEEK: Pameran Inovasi Strategi Pembelajaran Terbaru[:en]TEFL WEEK: The Innovation of the Newest Teaching Strategies[:]

[:id]

FKIP (27/12)- Program studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Tidar menggelar acara bertajuk TEFL WEEK. Acara ini diselenggarakan di auditorium Universitas Tidar tanggal 27- 29 Desember  2016. TEFL WEEK in merupakan output dari mata kuliah TEFL 2 yang diikuti oleh 180 mahasiswa. Dalam TEFL WEEK ini, mahasiswa semester 5 Pendidikan Bahasa Inggris memamerkan strategi pembelajaran yang telah mereka buat dalam bentuk poster dan media pembelajaran.

Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed., pengampu TEFL 2, mengungkapkan tujuan TEFL WEEK yaitu untuk menunjukan bahwa pengajaran bahasa bisa dilakukan dengan berbagai strategi yang menyenangkan dan bisa membuat siswa tertarik dalam pembelajarannya. Senada dengan Widya, tim teaching mata kuliah TEFL 2, Lilia Indriani,M.Pd. menjelaskan pameran ini bertujuan untuk mengembangkan kreatifitas dan cara berfikir kristis mahasiswa sebagai seorang calon pendidik yang akan menghadapi generasi Z.

Sementara itu, Clarissa Vasthi, mahasiswa kelas TEFL ini menjelaskan strateginya kepada para pengunjung. Strategi yang diberi judul “What is the Topic”  ini cukup unik. Siswa dapat bermain panahan dan menyusun topik yang mereka dapatkan dari masing-masing dart-board. Lebih lanjut, Clarissa memaparkan persiapan dan antusias nya dalam mengikuti TEFL WEEK ini. “Persiapan media dan poster memakan waktu 2-3 hari. Tapi saya sangat senang karena suatu saat nanti media dan strategi ini bisa saya pakai untuk PPL. “  Selanjutnya, Rahayu Nastiti  juga memamerkan dan menjelaskan strategi yang dia buat. Strategi yang diberi judul “The Glory Land” membutuhkan persiapan selama satu minggu. Persiapan yang dia lakukan adalah membuat beberapa pulau dari gabus, membuat pertanyaan, dan juga memotong-motong gambar untuk puzzle. Rahayu juga mensimulasikan cara memainkan media pembelajaran dan strategi yang dia ciptakan. “Banyak sekali stategi pembelajaran yang bisa saya dapatkan melalui acara ini,” tambahnya lagi dengan antusias.

TEFL WeekFicky Jihan Ababa, koordinator acara TEFL WEEK ini mengaku bangga dan bahagia atas terselenggaranya acara ini. Prersiapan yang dia lakukan bersama teman-teman ya selama2 hari sebelum hari-H membuahkan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat dari banyaknya pengunjug dari mahasiswa dan dosen. Gilang Fadhilia A, M.Hum.  salah satu dosen Pendidikan Bahasa Inggris ini mengungkapkan kekagumannya pada strategi yang diciptakan mahasiswa. Disamping itu, Arum Nisma Wulanjani, M.Pd.,salah satu pengunjung acara ini menyarankan para mahasiswa untuk membukukan strategi yang mereka ciptakan. “Bagus,Kreatif,incredible. Ide-ide mereka sangat inspiratif dan cocok untuk diterbitkan menjadi buku.” tambahnya. (AW)

[:en]

FKIP (27/12)- Department of English Education, Tidar University held an event entitled TEFL WEEK. This event was done at Untidar auditorium on 27-29 December 2016. The event was as the output of TEFL 2 Course, which was participated by 180 students. In this TEFL WEEK event, fifth semester students demonstrated and showed their teaching strategies in the form of poster presentation.

Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed., one of the lecturers, said that the aim of the TEFL WEEK is to show that teaching English as a foreign language can be fun. It can attract the students if teachers/teacher candidates use appealing strategies. In line with Widya, Lilia Indriani, M.Pd., TEFL 2 lecturer, explained the exhibition as to develop TEFL 2 students’ creativity and critical thinking. As the teacher candidates, their target is to teach the Gen Z students, and it will be more challenging for them.

Whilst, Clarissa Vasthi, one of the students, explained her new strategy namely “What is the Topic?”. In her unique strategy, students are going to play dart-board. Once it hit the topic target, students will start composing their writing. Furthermore, she shared her enthusiasm in this event. “I spent 2-3 days for preparing the media and poster. I am happy since one year from now I will have 3 month-teaching-practice and I can use my own media and strategy”. Additionally, Rahayu Nastiti with her strategy of “The Glory Land” needed longer time to prepare her media. She spent a whole week to cut Styrofoam, write questions, and cut pictures for the puzzle. Rahayu demonstrated how to use her media and strategy. “There are many teaching strategies that I have been learning from this event”, adds her enthusiastically.

Ficky Jihan Ababa, the student coordinator, expressed his proud and happy feeling for the event. The preparation which needed 2 days before the D-Day result with the warm enthusiasm from the students, lectures, and other visitors. Gilang Fadhilia A, M.Hum., one of the lecturers at Department of English Education, shows her admiration to those strategies coined by the students. Another lecturer visitor, Arum Nisma Wulanjani, M.Pd., gives her suggestion to document the strategies. “The students are just good, creative, and incredible. Their superb ideas are so inspiring and it will be great if these strategies can be documented in the form of book. (translated by WR).

[:]

[:id]Jelang UAS, FKIP Gelar Rapat Persiapan UAS Gasal 2016/2017[:en]JELANG UAS, FKIP GELAR RAPAT PERSIAPAN UAS GASAL 2016/2017[:]

[:id]

FKIP-UNTIDAR (20/12). Menjelang Ujian Akhir Semester Gasal 2016/2017, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untidar menggelar rapat persiapan UAS Selasa, 20 Desember 2016 di Ruang I.7 Gedung FKIP Untidar. Rapat ini dihadiri oleh seluruh dosen FKIP baik dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia maupun Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Rapat ini dibuka oleh Dekan FKIP Prof. Dr. Sukarno, M.Si. Dalam sambutannya, Sukarno menyampaikan beberapa informasi kepada peserta rapat, di antaranya mengenai penelitian, kurikulum 2017 Untidar, daya serap keuangan FKIP, visitasi penjaminan mutu internal, tim PAK, dan penarikan PPL di sekolah.

Beliau pun mengungkapkan bahwa untuk penelitian tahun 2017, semua dosen diberikan kesempatan untuk menyampaikan usulan penelitian paling lambat 31 Desember 2016. Selain itu, terkait laporan visitasi dari penjaminan mutu universitas “Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mendapatkan nilai 350 dan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris mendapat nilai 375, sehingga keduanya berpredikat A (baik),” tuturnya.

IMG_9357

Dosen FKIP Untidar sedang mengikuti Rapat Persiapan Ujian Akhir Semester Gasal 2016/2017

Pada rapat ini, Lilia Indriani, M.Pd. selaku Ketua Jurusan juga mengungkapkan tentang rekap presensi dan jurnal kuliah per 16 Desember 2016. Beliau menyampaikan untuk perkuliahan baik di Prodi PBI maupun PBSI sudah mencapai rata-rata 14 kali pertemuan. Selain itu, Drs. Hari Wahyono, M.Pd. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan turut menyampaikan hasil evaluasi dosen dalam kegiatan 2 Jam Bersama Prodi. Evaluasi yang dilakukan meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

Sebagai topik inti dari rapat ini, Dr. Dwi Winarsih, M.Pd. selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan menyampaikan bahwa pelaksanaan Ujian Akhir Semester Gasal Tahun Akademik 2016/2017 dilaksanakan pada tanggal 2 sampai dengan 14 Januari 2017. Beliau juga menyampaikan mengenai ruang ujian yang nantinya digunakan untuk UAS. Adapun peserta UAS adalah mahasiswa FKIP semester I, III, V, dan VII. Usai rapat, Fifit Firmadani, M.Pd. salah satu dosen Prodi PBSI menuturkan harapannya “Semoga UAS berjalan lancar dan mahasiswa lebih mandiri dalam mengerjakan UAS.” (WL)

[:en]

FKIP-UNTIDAR (20/12). Menjelang Ujian Akhir Semester Gasal 2016/2017, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untidar menggelar rapat persiapan UAS Selasa, 20 Desember 2016 di Ruang I.7 Gedung FKIP Untidar. Rapat ini dihadiri oleh seluruh dosen FKIP baik dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia maupun Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Rapat ini dibuka oleh Dekan FKIP Prof. Dr. Sukarno, M.Si. Dalam sambutannya, Sukarno menyampaikan beberapa informasi kepada peserta rapat, di antaranya mengenai penelitian, kurikulum 2017 Untidar, daya serap keuangan FKIP, visitasi penjaminan mutu internal, tim PAK, dan penarikan PPL di sekolah.

Beliau pun mengungkapkan bahwa untuk penelitian tahun 2017, semua dosen diberikan kesempatan untuk menyampaikan usulan penelitian paling lambat 31 Desember 2016. Selain itu, terkait laporan visitasi dari penjaminan mutu universitas “Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mendapatkan nilai 350 dan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris mendapat nilai 375, sehingga keduanya berpredikat A (baik),” tuturnya.

IMG_9357

Dosen FKIP Untidar sedang mengikuti Rapat Persiapan Ujian Akhir Semester Gasal 2016/2017

Pada rapat ini, Lilia Indriani, M.Pd. selaku Ketua Jurusan juga mengungkapkan tentang rekap presensi dan jurnal kuliah per 16 Desember 2016. Beliau menyampaikan untuk perkuliahan baik di Prodi PBI maupun PBSI sudah mencapai rata-rata 14 kali pertemuan. Selain itu, Drs. Hari Wahyono, M.Pd. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan turut menyampaikan hasil evaluasi dosen dalam kegiatan 2 Jam Bersama Prodi. Evaluasi yang dilakukan meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

Sebagai topik inti dari rapat ini, Dr. Dwi Winarsih, M.Pd. selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan menyampaikan bahwa pelaksanaan Ujian Akhir Semester Gasal Tahun Akademik 2016/2017 dilaksanakan pada tanggal 2 sampai dengan 14 Januari 2017. Beliau juga menyampaikan mengenai ruang ujian yang nantinya digunakan untuk UAS. Adapun peserta UAS adalah mahasiswa FKIP semester I, III, V, dan VII. Usai rapat, Fifit Firmadani, M.Pd. salah satu dosen Prodi PBSI menuturkan harapannya “Semoga UAS berjalan lancar dan mahasiswa lebih mandiri dalam mengerjakan UAS.” (WL)

[:]

2 Dosen FKIP Ikuti Sosisalisasi Penilaian Angka Kredit Dosen Tahun 2016

[:id]

FKIP/UNTIDAR (19/12). Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti-Kemristek Dikti, mengadakan acara Sosialisasi Penilaian Angka Kredit Dosen Tahun 2016.  Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka optimalisasi dan penyamaan persepsi pelaksanaan penilaian angka kredit kenaikan pangkat atau jabatan akademik dosen.

Bertempat di Hotel Swiss-Belinn Manyar Surabaya, acara sosialisasi tersebut berlangsung selama 2 hari yaitu dari tanggal 13-14 Desember 2016. Sebanyak lebih dari 41 universitas turut menghadiri acara tersebut, termasuk Universitas Tidar. Universitas Tidar mengirimkan 2 orang dosen yang keduanya merupakan dosen FKIP, Dr. Farikah, M. Pd dan Dr. Sri Haryati, M. Pd., mengikuti acara sosialasisasi tersebut. Sosialaisasi Penilaian Angka Kredit Dosen ditujukan untuk dosen berpendidikan Doktor (S3) yang akan mengajukan usulan Guru Besar (Calon Profesor).

Selain Direktur Karier dan Kompetensi SDM Kemristek Dikti, Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M. A., M. Pd., terdapat delapan narasumber turut mengisi acara sosialaisasi tersebut. Kedelapan narasumber tersebut memberikan materi dengan topik-topik yang berbeda yang berkaitan dengan penilaian angka kredit dosen., diantaranya yaitu mengenai Kebijakan dan Evaluasi Penilaian Angka Kredit Dosen, Review Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 dan PO Tahun 2016, Jurnal, seta Paparan dan Simulasi Penilaian Angka Kredit Dosen Online.

Dr. Farikah, M. Pd menyatakan bahwa acara sosialisasi tersebut sangat dirasakan manfaatnya terutama bagi dosen yang akan mengajukan usulan Guru Besar (Calon Profesor). “ Hal yang paling berkesan yaitu saat mendemonstrasikan bagaimana mencari jurnal yang benar-benar bereputasi. Hal tersebut sangatlah penting untuk diketahui mengingat hal tersebut merupakan salah satu syarat yang dibutuhkan guna mengajukan usulan Guru Besar.”

Beliau juga menambahkan bahwa acara Sosialisasi Penilaian Angka Kredit Dosen dapat memberikan motivasi tersendiri bagi dosen-dosen berpendidikan Doktor (S3) yang akan mengajukan usulan Guru Besar. (NA)

[:en]

FKIP/UNTIDAR (19/12). Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti-Kemristek Dikti, mengadakan acara Sosialisasi Penilaian Angka Kredit Dosen Tahun 2016.  Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka optimalisasi dan penyamaan persepsi pelaksanaan penilaian angka kredit kenaikan pangkat atau jabatan akademik dosen.

Bertempat di Hotel Swiss-Belinn Manyar Surabaya, acara sosialisasi tersebut berlangsung selama 2 hari yaitu dari tanggal 13-14 Desember 2016. Sebanyak lebih dari 41 universitas turut menghadiri acara tersebut, termasuk Universitas Tidar. Universitas Tidar mengirimkan 2 orang dosen yang keduanya merupakan dosen FKIP, Dr. Farikah, M. Pd dan Dr. Sri Haryati, M. Pd., mengikuti acara sosialasisasi tersebut. Sosialaisasi Penilaian Angka Kredit Dosen ditujukan untuk dosen berpendidikan Doktor (S3) yang akan mengajukan usulan Guru Besar (Calon Profesor).

Selain Direktur Karier dan Kompetensi SDM Kemristek Dikti, Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M. A., M. Pd., terdapat delapan narasumber turut mengisi acara sosialaisasi tersebut. Kedelapan narasumber tersebut memberikan materi dengan topik-topik yang berbeda yang berkaitan dengan penilaian angka kredit dosen., diantaranya yaitu mengenai Kebijakan dan Evaluasi Penilaian Angka Kredit Dosen, Review Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 dan PO Tahun 2016, Jurnal, seta Paparan dan Simulasi Penilaian Angka Kredit Dosen Online.

Dr. Farikah, M. Pd menyatakan bahwa acara sosialisasi tersebut sangat dirasakan manfaatnya terutama bagi dosen yang akan mengajukan usulan Guru Besar (Calon Profesor). “ Hal yang paling berkesan yaitu saat mendemonstrasikan bagaimana mencari jurnal yang benar-benar bereputasi. Hal tersebut sangatlah penting untuk diketahui mengingat hal tersebut merupakan salah satu syarat yang dibutuhkan guna mengajukan usulan Guru Besar.”

Beliau juga menambahkan bahwa acara Sosialisasi Penilaian Angka Kredit Dosen dapat memberikan motivasi tersendiri bagi dosen-dosen berpendidikan Doktor (S3) yang akan mengajukan usulan Guru Besar. (NA)

[:]

Dua Jam Bersama Prodi Pendidikan Bahasa Inggris: Ketika Mahasiswa Diberikan Kesempatan Sebebas-bebasnya untuk Bersuara

Jumat 16 Desember lalu, ruang pertemuan utama yang dimiliki Universiras Tidar menjadi saksi betapa FKIP Untidar, khususnya Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris memberikan ruang yang terbuka, transparan, dan bebas bagi mahasiswa dari seluruh angkatan untuk bersuara terkait keluhan, saran, uneg-uneg, atau apapun yang mereka miliki. FKIP selaku fakultas terbesar dan pelopor di Universitas Tidar dalam persoalan transparansi akademis maupun sistem akademis memang secara rutin menyelenggarakan acara di mana mahasiswanya tidak perlu takut untuk menyampaikan keluh kesahnya.

Dimulai pada pukul sembilan pagi, acara ini dipenuhi oleh mahasiswa dari seluruh angkatan yaitu semester I, III,V, dan VII. Acara dibuka langsung oleh Dekan FKIP Prof. Dr. Sukarno, M.Si, dengan bersyukur atas partisipasi hampir semua dosen dan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris dan dilanjutkan dengan penjelasan-penjelasan mengenai capaian hingga serapan Prodi menjelang akhir semester gasal 2016/2017. Di antara persoalan yang disampaikan Sukarno adalah status Prodi yang memiliki nilai terus meningkat, laporan-laporan penelitian dan PKM pada prosentase 100%, hingga daya serap Prodi dan Fakultas yang juga hampir sempurna yakni 97%.

IMG_9342

Salah satu mahasiswa PBI FKIP Untidar saat menyampaikan “uneg-uneg” dalam acara 2 Jam Bersama Prodi.

Acara selanjutnya adalah acara utama yakni kesempatan yang diberikan pada mahasiswa untuk berbicara tentang apa yang sudah terjadi selama satu semester. Dimoderatori oleh Korprodi Pendidikan Bahasa Inggris, Malik Al Firdaus, M.Pd., dialog berlangsung sangat seru dan ramai. Mahasiswa dari seluruh angkatan pun bersuara. Persoalan-persoalan yang mereka suarakan sangat bervariasi, mulai dari persoalan logat dosen saat perkuliahan, hingga Pemira atau Pemilu Raya.

Di antara persoalan yang dirasa penting untuk langsung mendapat tanggapan atau penjelasan saat itu juga adalah persoalan transparansi serapan dana yang langsung dijabarkan oleh Sukarno sebagai dekan dengan cukup terperinci. Persoalan rumor-rumor yang beredar di kalangan mahasiswa bahwa jika bersuara mereka akan terancam DO juga langsung ditanggapi oleh Sukarno; bahwa itu hanya rumor yang sama sekali tidak benar. Mahasiswa berhak mengeluarkan aspirasinya.

Persoalan baru yang muncul pada acara kali ini adalah persoalan metode ajar baru di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris yang memang baru mulai diberlakukan semester ini yakni Team Teaching. Pada persoalan Team Teaching, baik Korprodi maupun Dekan mengakui memang belum terlaksana dengan sempurna mengingat baru pertama kali diterapkan dan masukan-masukan yang disampaikan mahasiswa akan ditindaklanjuti dengan sebaik-baiknya. Satu persoalan yang akan mendapat sorotan khusus oleh Dekan adalah masukan mahasiswa mengenai pengajaran dari salah satu dosen. Dengan nada tegas, Sukarno menyampaikan bahwa hal tersebut akan langsung ditindaklajunti pada dosen yang bersangkutan.

Acara ini mendapat tanggapan sangat positif, khususnya oleh mahasiswa. Arief Budianto, salah satu mahasiswa yang mengungkapkan uneg-uneg mahasiswa mewakili angkatannya misalnya sangat berterimakasih terhadap fakultas dan jurusan yang telah mengadakan program ini karena mahasiswa diberikan ruang untuk menyampaikan keluh kesahnya demi perbaikan perkuliahan dan sistem perkuliahan.

Menutup acara menjelang Shalat Jum’at, Malik menyampaikan bahwa semua masukan akan ditindaklanjuti dengan serius dan secepatnya. (AL)

Menggenjot Semangat Penelitian Pendidikan, Tiga Dosen FKIP Universitas Tidar Mengikuti ASEAN Comparative Education Research Network Conference (Acer-N) di Padang

Pada 30 November hingga 1 Desember tiga dosen FKIP, mewakili dua program studi yang dinaunginya, mengikuti konferensi internasional di Padang, Sumatera Barat yang bertajuk ASEAN Comparative Education Research Network Conference (Acer-N). Konferensi ini diinisiasi oleh tiga universitas di Asia Tenggara yaitu Universiti Kebangsaan Malaysia, Universitas Negeri Padang, dan STKIP PGRI Sumatera Barat yang berfokus pada penelitian dan perbandingan penelitian pendidikan lintas universitas di Asia Tenggara. Ketiga dosen tersebut adalah Dr. Farikah, M.Pd., dari Prodi. Pendidikan Bahasa Inggris, Dr. Yulia Esti Katrini, M.S., dan Dra. Mursia Ekawati M.Hum., dari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Hadir sebagai keynote speakers adalah beberapa professor dan doktor pendidikan dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Khonkean University Thailand, Universitas Negeri Padang, Kolej Universiti Perguruan Ugama Seri Begawan Brunei Darussalam, dan juga Direktur Penjaminan Mutu Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. Aris Junaidi, Ph.D., dengan jumlah paper masuk sebanyak 285 yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam.

IMG-20161206-WA0001Farikah menyebut bahwa acara ini sangat bagus dan bermanfaat bagi dosen FKIP Universitas Tidar karena merupakan ajang bertemunya para peneliti di Asia Tenggara pada bidang pendidikan dan pengajaran, sehingga terjadi pertukaran ilmu pendidikan dan pengajaran dalam skala yang cukup luas dan bervariasi. Senada dengan Farikah, Yulia  mengatakan acara ini sangat bermanfaat bagi pengajar, baik dosen maupun guru pada seluruh bidang ilmu pengetahuan. Peserta dapat saling mempelajari materi, hingga teknik ajar lintas wilayah di Asia Tenggara. Sedangkan Mursia menambahkan bahwa konferensi ini juga semakin memotivasi dosen peserta karena paper-paper yang masuk akan diusahakan masuk scopus pada di periode selanjutnya.

Menyambut kedatangan para dosen kebanggaannya, Prof. Dr. Sukarno, M.Si, selaku Dekan FKIP menunjukkan apresiasi dan kebanggaanya. Sukarno menyebut kegiatan ini sangat inovatif dalam meningkatkan kompetensi dosen peserta. Hal ini sejalan dengan rangkaian program yang tengah berjalan maupun dalam rintisan terkait kerjasama antara FKIP Universitas Tidar dengan universitas-universitas di Asia Tenggara dalam mengembangkan kompetensi dosen pada bidang penelitian dan penulisan skala internasional. (AL)