Pelatihan Penulisan Soal AKM Bagi Guru SMP Muhammadiyah 1 Alternatif Magelang

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menyebutkan penghapusan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan menggantinya dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) tentunya menjadi tantangan baru bagi para pelaksana penyelenggara pendidikan. Sosialisasi dan pelatihan penulisan soal AKM yang masih dianggap minim mendorong pihak sekolah untuk berinisiatif menyelenggarakan pelatihan dengan mengundang narasumber dari bidang terkait.

Sabtu, 23 Januari 2021, salah satu dosen program studi Pendidikan Bahasa Inggris dengan kepakaran di bidang asesmen, Widya Ratna Kusumaningrum, M.Pd., M.Ed., dipercaya untuk memberikan pelatihan menulis butir soal AKM di SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (MUTUAL) Magelang. Para pendidik, yang sebelumnya memang belum pernah mengikuti pelatihan serupa, dengan antusias mengikuti pelatihan ini meskipun harus dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat.

Nurul Fadilah, S.Pd. selaku ketua panitia pelatihan ini menyatakan bahwa para guru SMP Mutual sangat memerlukan informasi dan pelatihan terkait pengembangan soal-soal AKM. Hal ini tidak hanya demi penyesuaian sistem evaluasi pembelajaran namun juga sekaligus sebagai salah satu langkah dalam proses penjaminan mutu sekolah. (Rolisda Yoshinta)

Mahasiswa PBI FKIP UNTIDAR Raih Predikat The Best Delegate of Unicef

Mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Untidar kembali menorehkan prestasi tingkat internasional. Muhammad Rauf Oktavian berhasil menyabet predikat The Best Delegate of UNICEF di ajang International Model United Nations (IMUN). Kegiatan ini merupakan suatu forum akademik di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menjadi wadah bagi para mahasiswa dari seluruh dunia untuk belajar dan berbagi ide tentang diplomasi, hubungan internasional, dan PBB.

Sebanyak 163 delegasi dari berbagai negara berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan secara daring pada tanggal 21 – 22 November 2020. Pada kegiatan ini para delegasi tidak hanya membahas dan memperdebatkan masalah yang dihadapi para pemimpin dunia, namun juga merancang resolusi sebagai tanggapan terhadap permasalahan tersebut.

Rauf menyebutkan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman yang luar biasa. Tidak hanya memperluas wawasan mengenai permasalahan global, IMUN juga memberikan pengalaman kolaborasi internasional yang sangat kaya akan latar belakang dan budaya. Diharapkan melalui IMUN, mahasiswa dapat belajar pentingnya menyeimbangkan kepentingan nasional dengan kebutuhan dunia internasional.

MAHASISWA PBI FKIP UNTIDAR LOLOS SELEKSI KOMPETISI INOVASI BISNIS MAHASISWA (KIBM) TAHUN 2020

Ryantika Dyah Safitri, mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Untidar, berhasil lolos seleksi proposal Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa (KIBM) Tahun 2020. Di bawah bimbingan Ibu Lilia Indriani, M.Pd, mahasiswa semester 5 ini mengusung judul “Keychain Souvenir” Gantungan Kunci Karakter Budaya dari Limbah Kertas. Selain Ryantika, juga ada 4 mahasiswa Untidar yang juga berhasil lolos KIBM di mana 3 di antaranya merupakan mahasiswa FKIP Untidar atas nama Nur Nafisyah Yuniarti, Ivana Riqoh Aprilia, dan Tri Maya Wahyu.

Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa (KIBM) merupakan program yang baru diluncurkan Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di tahun 2020 ini. Program ini merupakan salah satu realisasi dari Program Kewirausahaan Kampus Merdeka yang bertujuan untuk menumbuhkan jiwa dan kompetensi kewirausahaan mahasiswa Indonesia agar mampu bersaing di kancah global dengan mengoptimalkan potensi nasional yang ada. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan inovasi produk/jasa bisnis mahasiswa yang mendorong kepada pengembangan bisnis yang mampu meningkatkan pendapatan dan nilai tambah pada bisnis mahasiswa.

Nantinya, pelaksanaan program kewirausahaan ini akan dilaksanakan secara daring mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Sesuai peraturan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020, proses dan hasil dari kegiatan ini akan diakui dan dapat dikonversi ke dalam SKS mahasiswa. Kegiatan ini akan didanai oleh Pusat Prestasi Nasional dengan mekanisme penyaluran dana bertahap melalui Perguruan Tinggi masing-masing mahasiswa.

Mahasiswa FKIP UNTIDAR Lolos Seleksi Program Kampus Mengajar Perintis

Sebanyak 25 mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNTIDAR lolos seleksi program Kampus Mengajar Perintis (KMP) yang diadakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Program KMP merupakan bagian dari Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Rencananya, Program KMP akan dilaksanakan mulai 14 September sampai 11 Desember 2020.

Program KMP bertujuan untuk memberikan solusi bagi sekolah yang terdampak pandemi. Mahasiswa yang berdomisili di wilayah sekitar sekolah terdampak akan diberdayakan untuk membantu para guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran baik secara daring maupun tatap muka.

Karena Program KMP termasuk bagian dari kebijakan MBKM, maka selama mahasiswa menjadi asisten guru mereka diwajibkan untuk membuat laporan. Adapun manfaat dari laporan tersebut adalah akan dihitung dalam Sistem Kredit Semester (SKS).

25 mahasiswa FKIP yang terpilih berasal lima Program Studi yang berbeda, yakni Pendidikan Biologi, Pendidikan IPA, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 25 mahasiswa tersebut sebelumnya diajukan oleh masing-masing Program Studi untuk mengikuti Program KMP.

“Karena kegiatan utama program ini adalah mengajar, maka FKIP menjadi fakultas yang paling sesuai untuk mengikuti program ini,” ujar Taufik Arochman, M.Pd. selaku pembimbing para mahasiswa terpilih. “Nama-nama mahasiswa yang diajukan Prodi tadi diajukan ke Dirjen Belmawa (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan). Dirjen Belmawa kemudian mengajukan nama-nama tadi ke LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) untuk proses seleksi,” begitu Taufik menjelaskan.

Senin (5/10) mahasiswa FKIP yang terpilih mengikuti acara Pembekalan Program KMP. Pembekalan ini diselenggarakan oleh Ditjen Dikti dan dilaksanakan secara daring. Rencananya pembekalan ini akan dilaksanakan dari tanggal 5 sampai 9 Oktober 2020. Dengan pembekalan ini, diharapkan para mahasiswa terpilih bisa lebih siap dalam mengisi pengajaran di sekolah. (Muhammad Daniel)

FKIP UNTIDAR Selenggarakan Workshop Peninjauan Kurikulum

Sabtu (26/9) pagi, dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar mengikuti “Workshop Peninjauan Kurikulum FKIP Berbasis OBE” di Hotel Atria, Magelang. Acara ini terselenggara atas kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan atau Dirjen Belmawa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Acara dibuka dengan sambutan dari Rektor UNTIDAR, Prof. Dr. Mukh. Arifin, M.Sc.. Dalam sambutannya, Rektor mengungkapkan harapannya pada kegiatan ini. “Saya harap acara hari ini bisa meningkatkan kurikulum FKIP UNTIDAR. Meski UNTIDAR baru menjadi kampus negeri selama enam tahun, tapi saya harap FKIP bisa setara dengan kampus-kampus negeri lain,” begitu ujar Rektor.

Selanjutnya, Rektor juga mengucapkan selamat kepada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia atau PBSI yang terpilih sebagai salah satu Penerima Program Bantuan Program Studi Menerapkan Kerja Sama Kurikulum Merdeka Belajar – Kampus Merdeka dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dari 1538 proposal yang masuk, PBSI menjadi salah satu program studi di antara 187 program studi lain yang menerima program bantuan.

Terdapat dua sesi materi saat workshop berlangsung. Sesi pertama diisi oleh Prof. Dr. Edy Cahyono, M.T. dari Universitas Negeri Semarang. Dalam materinya yang bertajuk “Pengembangan Kurikulum Program Studi Berorientasi OBE dan Implementasi MBKM”, Edy menyampaikan dua skema yang bisa diterapkan dalam Merdeka Belajar – Kampus Merdeka atau MBKM. “Yang pertama, mahasiswa boleh mengambil mata kuliah di prodi lain di perguruan tinggi yang sama. Yang kedua, mahasiswa boleh mengambil dari luar perguruan tinggi; baik prodi sama di perguruan tinggi lain, prodi berbeda di perguruan tinggi lain, maupun pada lembaga non-perguruan tinggi,” begitu ujar Edy. Lebih lanjut Edy menjelaskan tahapan-tahapan dalam pengembangan kurikulum, yakni merumuskan Capaian Pembelajaran Lulusan, memetakan Kurikulum, serta merancang Perangkat Pembelajaran.

Sesi kedua diisi oleh Dr. Drs. Maman Suryaman, M.Pd. dari Universitas Negeri Yogyakarta. Berbeda dari sesi pertama, sesi kali ini diselenggarakan secara daring. Peserta menyimak materi yang disampaikan Maman melalui tayangan teleconference yang ditampilkan di ruangan acara.

Dalam materinya yang berjudul “Agihan Mata Kuliah pada Kurikulum FKIP UNTIDAR”, Maman menyampaikan tantangan yang harus dihadapi oleh dosen dan tenaga kependidikan di era Revolusi Industri 4.0. “Kurikulum dalam era ini harus didefinisikan sebagai the evoluting document atau dokumen yang terus berubah. Jadi meski mata kuliahnya sama, kurikulum harus terus menerus disempurnakan,” ujar Maman.

“Seiring dengan perkembangan industri 4.0 yang memunculkan education 4.0, pendidikan berbasis luaran atau Outcome Based Education (OBE) menjadi kebutuhan utama dalam mengelola pendidikan,” begitu Maman lanjut menjelaskan.

Acara selanjutnya diisi dengan sesi tanya jawab. Meski dipisahkan oleh jarak, peserta acara terlihat antusias mengajukan pertanyaan terhadap pemateri. Sesi tanya jawab menjadi sesi terakhir dari acara yang terselenggara sejak pagi hingga sore hari tersebut.

DOSEN PBI FKIP UNTIDAR RAIH BEASISWA FULBRIGHT

Widya Ratna Kusumaningrum, M.Pd., M.Ed., salah satu dosen program studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Untidar, berhasil lolos proses seleksi beasiswa Fulbright Doctoral Degree Program. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, akhirnya lulusan S2 Illinois University ini menerima pengumuman resmi terpilih sebagai principal candidate Fulbright periode 2021.

Proses panjang yang dilalui hingga meraih beasiswa ini tidaklah mudah. Proses pengajuan aplikasi dimulai pada bulan Februari 2020, diikuti tahap wawancara pada bulan Juli 2020. Persyaratan yang harus dipenuhi juga tidak kalah berat. Kandidat beasiswa ini harus memiliki kualitas kepemimpinan yang mumpuni, komitmen tinggi pada bidang studi yang dipilih, prestasi akademik yang cemerlang, serta skor TOEFL ITP minimum 575 atau IELTS yang setara.

Beasiswa ini merupakan salah satu beasiswa paling bergengsi yang ditawarkan oleh pemerintah Amerika Serikat. Di Indonesia, beasiswa ini dikelola oleh American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF). Diharapkan melalui beasiswa ini, akan semakin banyak dosen yang menempuh pendidikan di negara-negara maju sehingga nantinya dapat terus berkontribusi dalam memajukan pendidikan di dalam negeri.

[:id]MAHASISWA PBI FKIP UNTIDAR LOLOS PROGRAM TRANSFER KREDIT INTERNASIONAL[:]

[:id]

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Untidar kembali menorehkan prestasi. Kali ini dua mahasiswa semester 6 atas nama Muhammad Rauf Oktavian dan Ikrar Genidal Riadil berhasil lolos seleksi Program Transfer Kredit Internasional yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Program ini merupakan salah satu kebijakan pendukung Program Kampus Merdeka di mana mahasiswa dapat belajar tidak hanya di luar program studi tapi juga di luar perguruan tinggi.

Program Transfer Kredit Internasional merupakan proses pengakuan terhadap beban studi dan capaian pembelajaran yang telah diperoleh oleh seorang mahasiswa selama di perguruan tinggi mitra di luar negeri (host university). Melalui program ini, perguruan tinggi asal (home university) di Indonesia juga dapat mengenal dan mempelajari berbagai sistem transfer kredit yang ada seperti ASEAN Credit Transfer System, European Transfer Credit System, maupun UMAP Credit Transfer System untuk kemudian dapat diterapkan dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan peraturan pendidikan tinggi di Indonesia.

Setelah memenuhi berbagai persyaratan akademik dan non-akademik serta melalui beberapa proses seleksi yang ketat, kedua mahasiswa ini berhasil terpilih untuk mewakili Universitas Tidar pada program tersebut. Nantinya program yang berbobot 6 SKS ini akan dilaksanakan pada Agustus – Desember 2020. Namun, karena pertimbangan kondisi pandemi Covid-19 yang tidak memungkinkan mahasiswa belajar secara langsung ke host university, program ini akan dilaksanakan secara daring sesuai dengan panduan pelaksanaan Program Transfer Kredit Internasional. Melalui program ini, diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan kompetensi dan wawasannya melalui kerja sama antar lembaga pendidikan tinggi dalam dan luar negeri demi mengantisipasi ketatnya persaingan global dalam berbagai aspek.

[:]

[:id]Literasi Digital, Pojok Baca, dan Alat Permainan Edukatif Bagi Murid PAUD[:]

[:id]

Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Untidar kembali berperan aktif dalam upaya membangun pendidikan di wilayah pedesaan. Kali ini Tim PkM yang diketuai oleh Prof. Dr. Sukarno, M.Si. melalui program PkM Unggulan, memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para guru PAUD di Kelurahan Gunungpring, Muntilan, Magelang. Pelatihan ini terkait pengembangan literasi digital, penyediaan pojok baca, dan penggunaan alat permainan edukasi bagi murid PAUD.

Terdapat tiga PAUD yang menjadi fokus program pelatihan dan pendampingan ini, yaitu TK ABA, Ikhsannutaqwim, dan Muslimat NU yang ketiganya berada di Kelurahan Gunungpring. Rangkaian kegiatan ini diawali pada bulan Juli 2020 dengan terlebih dahulu mengadakan diskusi mengenai kondisi pembelajaran PAUD di wilayah pedesaan dengan pihak sekolah. Berdasarkan hasil diskusi tersebut, tim PkM menetapkan tiga kegiatan utama yang diharapkan dapat meningkatkan kondisi pendidikan masyarakat, yaitu pemberian alat bantu mengajar, pembuatan pojok baca, dan pemberian alat permainan edukatif.

Pada realisasi kegiatan, tim PkM yang beranggotakan C. Prima Ferri K., M.Pd., Boris Ramadhika, M.Pd., dan Ika Setyowati, M.Eng, memberikan alat bantu pembelajaran berupa projektor mini guna mendukung terciptanya proses pembelajaran yang lebih menyenangkan bagi murid PAUD. Inisiasi pojok baca juga dikembangkan melalui pengadaan buku cerita serta buku dan alat tulis. Selain itu, tim PkM juga mengenalkan dan memberikan berbagai jenis alat permainan edukatif beserta dengan referensi penggunaannya sehingga nantinya dapat digunakan oleh para guru untuk mendukung proses pembelajaran. Kegiatan-kegiatan ini diharapkan mampu membantu meningkatkan kompetensi guru sehingga pada akhirnya dapat berkontribusi positif pada kualitas pendidikan dini bagi para murid.

[:]

[:id]Kerja Sama Pelatihan TOEFL UNTIDAR & STMIK Bina Patria[:]

[:id]

Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) program studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Tidar menggandeng STMIK Bina Patria dalam program pelatihan Test of English as a Foreign Language (TOEFL) bagi mahasiswa kedua perguruan tinggi. Tim PkM yang diketuai oleh Sukma Shinta Y., M.Pd, dan beranggotakan Rolisda Yosintha, M.Pd. dan Boris Ramadhika, M.Pd. melaksanakan pelatihan ini pada bulan Juni – Juli 2020. Tim ini juga turut melibatkan 2 mahasiswa PBI FKIP Untidar atas nama Ikrar Genidal Riadil dan Hirdina Sartika Dwi Yunita Amelia Putri sebagai tutor untuk memberikan kesempatan mengasah kompetensi serta kemampuan mengajar mereka.

Dengan latar belakang semakin luasnya penggunaan skor TOEFL sebagai tolak ukur kemampuan Bahasa Inggris lulusan, tim PkM ini berinisiatif untuk memfasilitasi proses pengembangan kompetensi mahasiswa yang hingga saat ini dinilai masih kurang memadai. Program ini secara khusus ditujukan bagi mahasiswa tingkat akhir yang harus segera mencapai skor TOEFL minimal untuk keperluan syarat kelulusan.

Sebanyak 60 mahasiswa dari kedua perguruan tinggi mengikuti pelatihan ini secara daring. Pelatihan ini akan dilaksanakan hingga mencapai 10 kali pertemuan dengan materi yang mencakup Grammar, Listening, dan Reading. Dengan memadukan metode pembelajaran ceramah, diskusi, dan active learning, program ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa, terutama kemampuan mereka dalam mengerjakan soal-soal dalam tes TOEFL.

[:]

[:id]Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Raih Juara Pertama Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 2020[:]

[:id]

Muhammad Rauuf Oktavian Nur, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, berhasil menjadi juara pertama Lomba Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat Universitas Tidar tahun 2020. Pilmapres ini diselenggarakan oleh Bidang Kemahasiswaan Universitas Tidar, yang dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Bapak Dr. Bambang Kuncoro, M.Si. Rangkaian acara Pilmapres sendiri dimulai sejak 18 Maret sampai pengumuman juara tanggal 13 April 2020.

Rauuf, demikian dia biasa disapa, merupakan mahasiswa semester enam program studi Pendidikan Bahasa Inggris yang berasal dari Malang. Rauuf aktif di Lembaga Pers Mahasiswa Mata Untidar, Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia Dewan Kota Kedu, dan beberapa kegiatan eksternal lain. Sebelum mengikuti Pilmapres, dia sudah beberapa kali ikut dan memenangi kejuaraan, seperti The Best Presenter di event Asian Youth Exchange, NTU, Singapore tahun 2019, The Best Paper di Lomba Esai Nasional, Universitas Brawijaya, Malang, tahun 2019, dan menjadi presenter serta pemakalah pada beberapa international conferences di Bandung, Semarang, dan Surakarta.

Selama proses Pilmapres, Rauuf mempresentasikan karya tulis ilmiahnya yang berjudul “Permainan SI BUDUR sebagai Media Pembelajaran Literasi Budaya Borobudur untuk Mewujudkan SDGc 2030 di Indonesia”. Permainan ini dibuat Rauuf dalam bentuk aplikasi di platform Android. Aplikasi tersebut berisi berbagai macam kisah yang diambil dari relief Borobudur. Kisah-kisah yang sarat dengan nilai budaya tersebut dikemas sedemikian rupa dengan beberapa mini games serta kuis. Rauuf berharap saat anak-anak menggunakan aplikasi tersebut, mereka tidak terasa sedang belajar tapi bermain dengan menikmati cerita.

Rauuf mengaku terilhami membuat aplikasi permainan Si Budur setelah mengikuti Pilmapres di tahun sebelumnya. Kala itu salah satu dewan juri, Almarhum Dr. Budiono, M.Pd., sempat memberikan saran untuk mencoba menggali sesuatu dari Borobudur. Saran itu yang terus diingat oleh Rauuf. “Saya ingat-ingat betul kalimat itu. Ketika saya casual work di Manohara Resto di area Borobudur, saya sambil belajar dan coba cari sesuatu,” demikian Rauuf mengaku. “Pada akhirnya, saya sampai di satu kesimpulan bahwa kita butuh aplikasi permainan Si Budur ini.”

Setelah memenangkan Pilmapres tingkat Universitas Tidar, Rauuf akan mengikuti seleksi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI. Di sana, Rauuf akan mengikuti ujian TOEFL dan Wawasan Kebangsaan serta verifikasi portofolio. “Nah, nanti setelah dapat yang terbaik di wilayah, baru maju ke tingkat nasional. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang langsung ke tingkat nasional,” demikian jawab Rauuf mengakhiri wawancara. (DF)

[:]