[:id]Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA Juarai LCCKM[:]

[:id]

Tim Program Studi Pendidikan IPA menjadi juara Lomba Cerdas Cermat Keguruan Mahasiswa (LCCKM) yang diselenggarakan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar (UNTIDAR). LCCKM ini merupakan serangkaian kegiatan Pekan Keguruan yang dilaksanakan pada tanggal 20 September 2018.

Kegiatan ini diawali dengan pembukaan Pekan Keguruan oleh Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. LCCKM terdiri dari 3 babak. Babak pertama merupakan babak penyisihan yang diikuti oleh 40 tim mahasiswa dari berbagai program studi di FKIP UNTIDAR. Babak penyisihan berupa tes tertulis. Sepuluh tim dengan nilai tertinggi masuk pada babak semi final. Pada babak semi final, peserta harus menjawab pertanyaanaan uraian singkat dan teka-teki keguruan (TTK). Pada babak semi final ini sepuluh tim dibagi ke dalam dua kelompok yang akan bertanding pada 2 sesi. Dua tim dengan skor terbanyak pada masing-masing sesi masuk pada babak final. Empat tim yang bertanding berebut untuk menjawab soal uraian singkat dan pemecahan masalah.

Tim Program Studi Pendidikan IPA yang menjadi juara I terdiri dari Tutik Arifah, Adinda Permatasari P. E., Utami Dian Pertiwi. Tim ini mengalahkan tiga tim lainnya dalam babak final yang berlangsung menegangkan. Juara II LCCKM diraih oleh Ananda Iranda M., Riski Solekah, Khotiyah, sedangkan juara III diraih oleh Yusuf Yuliyanto, Nur Rokhmah Fitriyati, Ricky Ihsaan Rahayu. Kedua tim tersebut dari program studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNTIDAR. (EJ)

[:]

[:id]Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0 melalui Seminar Pendidikan[:en]Preparing to Face Industrial Revolution 4.0 through Education Seminar[:]

[:id]

Rabu (18/7) menjadi hari yang penting bagi himpunan mahasiswa prodi Pendidikan IPA. Pasalnya, himaprodi Pendidikan IPA mengadakan agenda yang akan diselenggarakan secara rutin yaitu seminar pendidikan. Seminar pendidikan kali ini mengusung tema “Tantangan Pendidikan IPA dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0”.  Ada 3 narasumber dalam seminar ini yaitu Dr. Drs. Slamet Hariyadi, M. Si. dari Universitas Jember, Dr. Ericka Darmawan, S. Si., S. Pd., M. Pd. dan Eko Juliyanto, M. Pd. dari Universitas Tidar.

Dr. Drs. Slamet Hariyadi, M. Si. membeberkan setidaknya ada 12 tantangan teknologi yang harus dihadapi, diantaranya mobile internet, automation of knowledge work, advanced robotic, energy storage, dan advanced materials. Setidaknya terdapat beberapa kelebihan dalam era revolusi industri ini yaitu koneksi, efisiensi, peningkatan hidup, peluang baru. Sebagai calon guru yang akan datang mahasiswa pendidikan IPA harus menyiapkan keterampilan yang dibutuhkan tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga keterampilan yang dibutuhkan oleh siswa didiknya.

Dr. Ericka Darmawan, S. Si., S. Pd., M. Pd. memaparkan materi dengan subtema “revolusi belajar sains di era disrupsi teknologi dengan SOLE”. SOLE ini merupakan singkatan dari self organizing learning environment yaitu suatu kemampuan untuk belajar mandiri. Harapannya mahasiswa dapat mengenali dirinya sendiri agar dapat belajar secara mandiri. Dalam menghadapi revolusi industri 4.0, mahasiswa harus kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif. “Setidaknya empat keterampilan ini yang dapat membantu mahasiswa pendidikan IPA agar dapat menghadapi revolusi industri 4.0 ini” ujar dosen prodi Pendidikan Biologi ini.

Pemateri terakhir pada seminar pendidikan ini adalah Eko Juliyanto, M. Pd. Beliau memaparkan tentang rancang bangun pembelajaran blended learning dalam pembelajaran IPA di SMP. Menurutnya, pembelajaran saat ini harus diarahkan untuk memfasilitasi kompleksitas siswa. Tantangan bagi guru saat ini tidak hanya bagaimana cara mengajarkan IPA tetapi juga mengembangkan model pembelajaran (TIK). Kemampuan yang dulu hanya dimiliki oleh sarjana TIK ini kini juga harus dimiliki oleh sarjana pendidikan. ET

[:en]

Wednesday (18/7) became the important day for students association of Natural Science Education Study Program (himaprodi Pendidikan IPA). They held an agenda which will be annual event, namely educational seminar. The theme of this educational seminar is “the challenge of Natural Science Education in facing Industrial revolution 4.0”. There are three keynote speakers, they are Dr. Drs. Slamet Hariyadi, M.Si from University of Jember, Dr. Ericka Darmawan, S. Si., S. Pd., M. Pd. and Eko Juliyanto, M. Pd. from University of Tidar.

Dr. Drs. Slamet Hariyadi, M.Si. exposed at least 12 technologies must be faced, such as mobile internet, automation of knowledge work, advanced robotic, energy storage, and advanced materials. There are some positive sides in industrial revolution era, such as connectivity, efficiency, living enhancement, new opportunity. As the future teacher candidate, students of natural science education must prepare not only the skill which is needed for them but also the skill which is needed for students they taught.

Dr. Ericka Darmawan, S. Si., S. Pd., M. Pd. explained “revolution in learning science in disrupted era with SOLE” as the theme of the material. SOLE which is stand for self organizing learning environment is the ability of the students to learn by themselves. In facing industrial revolution 4.0, students must have critical, creative, communicative, and collaborative skills. “At least those skills can help students in facing the industrial revolution 4.0,” said the lecturer of biology education.

The last speaker in this seminar is Eko Juliyanto, M. Pd, who talked about master plan of blended learning in studying natural science in junior high school. According to him, nowadays, learning must be directed to facilitate the students’ complexity. The challenge for the teachers is not only the way to teach natural science but also develop ICT learning model. The ICT ability must be had by bachelor of education. GF

[:]

[:id]Perbaikan mutu Pendidikan IPA melalui 2 Jam Bersama Prodi[:en]Quality Upgrading of Science Education Program FETT UNTIDAR through ‘Dua Jam Bersama Prodi’[:]

[:id]

2 Jam Bersama Prodi adalah wadah dimana para mahasiswa Pendidikan IPA (PIPA), Dosen PIPA, Dosen terkait dan juga Gugus Kemahasiswaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unviersitas Tidar, berkumpul dalam satu tempat untuk berdiskusi tentang bagaimana kendala, keluhan, para mahasiswa selama kurang lebih 2 semester ini, dengan tujuan menjadikan PIPA semakin baik dan bermutu.Acara ini dibuka dengan sambutan dari ketua Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Hima PIPA) yaitu Rudi Susilo. Dilanjut dengan sambutan dari Ketua Pelaksana yaitu Ulin Nuha Ahmad Rifa’i.

2 Jam Bersama Prodi PIPA dilaksaknakan pada tanggal 25 Mei lalu, dengan dihadiri seluruh mahasiswa. Dalam kesempatakan ini mahasiswa PIPA, dapat mengajukan beberapa keluhan yang mereka rasakan selama kurang lebih 2 semester ini. Selain menyampaikan keluhan, acara ini juga sebagai ajang evaluasi bagi mahasiswa dan dosen PIPA.

Melalui acara tersebut Koorprodi PIPA, Dr. Ahmad Muhlisin M. Pd memberikan pesan dan juga motivasi kepada mahasiswa di sela – sela diskusinya dengan mahasiswa “Hasil tidak akan menghianati usaha, jangan mudah mengeluh dengan keadaan. Katanya mau lulus cepat, ya mari kita sama – sama berjuang dan tunjukan dengan prestasi saudara” kata beliau. Harapan setelah diadakannya acara tersebut yaitu, mahasiswa dan dosen semakin solid untuk bekerjasama meningkatkan mutu PIPA agar menjadi lebih baik.

[:en]

Dua Jam Bersama Prodi (Two Hours meeting with the Study Program) is a biannual program of FETT. It takes place by the end of each semester. In this event students are given the opportunity to share their opinion and express the aspiration about the lecturing process. Dua Jam Bersama Prodi PIPA was conducted on 25 May attended by all students. In addition to submitting a complaint, this event is also an evaluation for PIPA students and lecturers.

Students of Science Education Program (PIPA) and the Lecturers gathered in Auditorium UNTIDAR to discuss about how to find the solution for student’s obstacles and complaints experienced for the current semester, aiming for making PIPA to be better in terms of quality. This event opened with remarks from the chairman of the Science Education Student Association (Hima PIPA), Rudi Susilo. Followed by remarks from the Chief Executive, Ulin Nuha Ahmad Rifa’i.

In this occasion PIPA Head of Study Program, Dr. Ahmad Muhlisin M. Pd gave the message and also the motivation to the students “The result won’t betray the effort.  Don’t complain things easily. In order to pass this stage quickly you have to fight. Let us both fight!” Students and lecturers are hopefully becoming more solid to work together to improve PIPA to be better.

[:]

[:id]Tampung Aspirasi Mahasiswa, Himpro di FKIP Selenggarakan 2 Jam Bersama Prodi[:]

[:id]

Jumat (25/5), himpunan mahasiswa program studi (Himpro) di lingkungan FKIP serentak mengadakan kegiatan rutin setiap akhir semester yang bertajuk “Dua Jam Bersama Prodi”. Acara tersebut menjadi salah satu sarana komunikasi antara dosen dan mahasiswa. Pada acara tersebut, mahasiswa setiap program studi berdiskusi langsung dengan dosen yang mengajar pada prodi tersebut. Tujuan kegiatan ini adalah saling berbagi pikiran, pengalaman, dan masukan bagi FKIP agar menjadi lebih baik. Dalam forum tersebut, mahasiswa dapat menyampaikan kritik, saran, uneg-uneg, atau keluhannya baik tentang pelaksanaan perkuliahan maupun sarana dan prasarana yang ada di lingkungan FKIP. FKIP secara transparan dan bebas memberi ruang bagi mahasiswa untuk tidak perlu takut dalam menyempaikan keluh kesahnya.

FKIP yang memiliki tiga prodi secara bergantian melaksanakan sesi acara dua jam bersama prodi. Sesi pertama adalah dua jam bersama Prodi Pendidikan Bahasa Inggris yang dimulai pukul 07.30 WIB di auditorium Universitas Tidar. Sesi kedua dimulai pukul 10.30 WIB digunakan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sesi terakhir ditutup dengan dua jam bersama Prodi Pendidikan IPA. Acara diikuti oleh seluruh angkatan dari masing-masing prodi. Setiap sesi acara dibuka langsung oleh Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M. Si., dengan bersyukur atas partisipasi pejabat struktural, dosen, dan mahasiswa.

Acara utama dari masing-masing prodi yakni kesempatan yang diberikan pada mahasiswa untuk menyampaikan keluh kesah dan kesan-kesannya selama satu semester. Persoalan yang mereka kemukakan sangat bervariasi, mulai dari persoalan tugas-tugas yang diberikan dosen, hingga sarana dan prasarana ruang perkuliahan. Di antara persoalan yang dirasa penting untuk mendapat tanggapan atau penjelasan, saat itu juga mendapat klarifikasi dari Prof. Dr. Sukarno, M. Si., diantaranya mengenai pengajuan laboratorium untuk mahasiswa Prodi Pendidikan IPA yang sudah diajukan dan masih menunggu proses persetujuan.

Acara ini mendapat tanggapan sangat positif, khususnya oleh mahasiswa. Mahasiswa sangat berterimakasih pada fakultas yang telah mengadakan program ini. Acara yang memberi ruang untuk menyampaikan keluh kesahnya demi perbaikan perkuliahan dan sistem perkuliahan. Menutup acara dua jam bersama prodi, Prof. Dr. Sukarno, M. Si. menyampaikan bahwa semua masukan akan ditindaklanjuti dengan serius dan secepatnya. ET

[:]

[:id]Peksimikul: 3 Mata Lomba Berhasil Dijuarai oleh Mahasiswa Pendidikan IPA[:en]Peksimikul: Natural Science Education Won 3 Competitions[:]

[:id]

Pekan seni mahasiswa tingkat fakultas (peksimikul) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menyaring mahasiswa-mahasiswa yang berbakat seni di tingkat fakultas untuk kemudian maju ke tingkat universitas. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2018 di ruang besar Fakultas Teknik lantai 3 yang dibuka langsung oleh dekan FKIP Untidar. Mata lomba yang dikompetisikan diantaranya menyanyi tunggal putra dan putri (pop, dangdut, keroncong), lukis, baca puisi, dan monolog yang diikuti oleh perwakilan dari masing-masing program studi dari semester II hingga semester VI.

Prodi Pendidikan IPA mengirimkan 7 mahasiswa perwakilan pada semua mata lomba. Dari empat mata lomba yang diadakan, 3 diantaranya berhasil dijuarai oleh mahasiswa Pendidikan IPA, yaitu juara 1 lomba melukis yang diraih oleh Rudi Susilo (IPA 2), juara 1 lomba monolog yang diraih oleh Kevin Aditia (IPA 2), serta juara 2 dan 3 lomba baca puisi yang diraih oleh Laili Hidayani (IPA 1) dan Novrinaicha (IPA 2). Para juara tersebut akan maju ke pekan seni mahasiswa tingkat universitas (peksimitas) mewakili FKIP bersama dengan para juara lainnya dari prodi PBSI dan PBI.

“Awalnya saya merasa grogi, tapi pas di depan bisa. Pokoknya kalau sudah di depan saya seperti menjadi orang lain” kesan Laili Hidayani peraih juara 2 baca puisi. “Saya cukup grogi karena pertama kali monolog. Dengan melihat peserta lain saya cukup salut, terlebih mereka berasal dari bahasa” imbuh Kevin Aditia sang peraih juara pertama monolog. (HIMA PIPA)

[:en]

Faculty Students’ Art Week (Peksimikul) is an competition to filter talented students in Faculty to be prepared for university level competition. This activity which was held in May 26th, 2018 in third floor of Engineering Faculty was opened by Dean of FETT University of Tidar. Competition which is held such as solo singing competition (pop, dangdut, keroncong), drawing, reading poem, and monologue. This competition was followed by delegation from each study program of 2nd until 6th semester.

Natural Science Education study program sent seven students as delegation for each competition. From 4 competition which is held, 3 competition was won by students of Natural Science educaation. They are winner of drawing competition by Rudi Susilo (IPA 2), winner of monologue by Kevin Aditia (IPA 2), runner up and second runner up of reading poem by Laili Hidayani (IPA 1) and Novrinaicha (IPA 2). Those winners will be delegation of FETT to join ark week in university level with other winners from Indonesian Language and Literature Education, and English Language Education Study Programs.

“I was so nervous, but I could make it. I could be others in the stage”, said Laili Hidayani, the runner up of reading poem. “I was nervous since this is first time joined monologue. I do respect to other participants, moreover they are from language study program” added Kevin Aditia, winner of monologue. (GF)

[:]