KONTRIBUSI PBI FKIP UNTIDAR DALAM PROGRAM KAMPUS MENGAJAR PERINTIS (KMP)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Untidar kembali menunjukkan prestasinya melalui Program Kampus Mengajar Perintis (KMP). Sebanyak 5 mahasiswa semester 5 atas nama Paramita Dewi Fortuna, Miftachul ‘Ulum, Indah Sekar Pertiwi, Elma Eskarina, dan Muhamad Reza Dewantara berhasil lolos seleksi program KMP yang dilaksanakan atas kerja sama Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Di bawah bimbingan Bapak Taufik Arochman, M.Pd. sebagai dosen pembimbing, kelima mahasiswa ini akan turut berperan dalam proses belajar mengajar di sekolah dasar yang terletak di sekitar desa atau kota tempat tinggal mereka. Selain kelima mahasiswa PBI ini, ada 20 mahasiswa FKIP yang juga akan berpartisipasi dalam program KMP ini. Mereka berasal dari program studi Pendidikan Biologi (5), Pendidikan IPA (5), Pendidikan Matematika (5), dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (5).

Program ini akan dilaksanakan selama 3 bulan dengan 65 hari efektif yang berekuivalen dengan 15 jam per minggu dan minimal 5 SKS. Nantinya para mahasiswa ini akan membantu para guru dan kepala sekolah dalam proses pembelajaran baik secara daring maupun luring sesuai dengan kebutuhan sekolah yang ditugaskan kepada mahasiswa dan kondisi protokol kesehatan di lapangan.

Program KMP ini merupakan salah satu kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi sebagai upaya meningkatkan efektifitas proses pembelajaran selama masa darurat pandemi Covid-19. Kurangnya kesempatan mengasah kemampuan interpersonal dan kepemimpinan yang dimiliki mahasiswa selama pembelajaran daring menjadi salah satu faktor utama yang mendorong diluncurkannya program ini. Melalui program ini, diharapkan mahasiswa akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk dapat mengembangkan jiwa kepemimpinan, karakter, serta kemampuan mengajarnya.

Mahasiswa FKIP UNTIDAR Lolos Seleksi Program Kampus Mengajar Perintis

Sebanyak 25 mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNTIDAR lolos seleksi program Kampus Mengajar Perintis (KMP) yang diadakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Program KMP merupakan bagian dari Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Rencananya, Program KMP akan dilaksanakan mulai 14 September sampai 11 Desember 2020.

Program KMP bertujuan untuk memberikan solusi bagi sekolah yang terdampak pandemi. Mahasiswa yang berdomisili di wilayah sekitar sekolah terdampak akan diberdayakan untuk membantu para guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran baik secara daring maupun tatap muka.

Karena Program KMP termasuk bagian dari kebijakan MBKM, maka selama mahasiswa menjadi asisten guru mereka diwajibkan untuk membuat laporan. Adapun manfaat dari laporan tersebut adalah akan dihitung dalam Sistem Kredit Semester (SKS).

25 mahasiswa FKIP yang terpilih berasal lima Program Studi yang berbeda, yakni Pendidikan Biologi, Pendidikan IPA, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 25 mahasiswa tersebut sebelumnya diajukan oleh masing-masing Program Studi untuk mengikuti Program KMP.

“Karena kegiatan utama program ini adalah mengajar, maka FKIP menjadi fakultas yang paling sesuai untuk mengikuti program ini,” ujar Taufik Arochman, M.Pd. selaku pembimbing para mahasiswa terpilih. “Nama-nama mahasiswa yang diajukan Prodi tadi diajukan ke Dirjen Belmawa (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan). Dirjen Belmawa kemudian mengajukan nama-nama tadi ke LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) untuk proses seleksi,” begitu Taufik menjelaskan.

Senin (5/10) mahasiswa FKIP yang terpilih mengikuti acara Pembekalan Program KMP. Pembekalan ini diselenggarakan oleh Ditjen Dikti dan dilaksanakan secara daring. Rencananya pembekalan ini akan dilaksanakan dari tanggal 5 sampai 9 Oktober 2020. Dengan pembekalan ini, diharapkan para mahasiswa terpilih bisa lebih siap dalam mengisi pengajaran di sekolah. (Muhammad Daniel)

FKIP UNTIDAR Selenggarakan Workshop Peninjauan Kurikulum

Sabtu (26/9) pagi, dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar mengikuti “Workshop Peninjauan Kurikulum FKIP Berbasis OBE” di Hotel Atria, Magelang. Acara ini terselenggara atas kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan atau Dirjen Belmawa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Acara dibuka dengan sambutan dari Rektor UNTIDAR, Prof. Dr. Mukh. Arifin, M.Sc.. Dalam sambutannya, Rektor mengungkapkan harapannya pada kegiatan ini. “Saya harap acara hari ini bisa meningkatkan kurikulum FKIP UNTIDAR. Meski UNTIDAR baru menjadi kampus negeri selama enam tahun, tapi saya harap FKIP bisa setara dengan kampus-kampus negeri lain,” begitu ujar Rektor.

Selanjutnya, Rektor juga mengucapkan selamat kepada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia atau PBSI yang terpilih sebagai salah satu Penerima Program Bantuan Program Studi Menerapkan Kerja Sama Kurikulum Merdeka Belajar – Kampus Merdeka dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dari 1538 proposal yang masuk, PBSI menjadi salah satu program studi di antara 187 program studi lain yang menerima program bantuan.

Terdapat dua sesi materi saat workshop berlangsung. Sesi pertama diisi oleh Prof. Dr. Edy Cahyono, M.T. dari Universitas Negeri Semarang. Dalam materinya yang bertajuk “Pengembangan Kurikulum Program Studi Berorientasi OBE dan Implementasi MBKM”, Edy menyampaikan dua skema yang bisa diterapkan dalam Merdeka Belajar – Kampus Merdeka atau MBKM. “Yang pertama, mahasiswa boleh mengambil mata kuliah di prodi lain di perguruan tinggi yang sama. Yang kedua, mahasiswa boleh mengambil dari luar perguruan tinggi; baik prodi sama di perguruan tinggi lain, prodi berbeda di perguruan tinggi lain, maupun pada lembaga non-perguruan tinggi,” begitu ujar Edy. Lebih lanjut Edy menjelaskan tahapan-tahapan dalam pengembangan kurikulum, yakni merumuskan Capaian Pembelajaran Lulusan, memetakan Kurikulum, serta merancang Perangkat Pembelajaran.

Sesi kedua diisi oleh Dr. Drs. Maman Suryaman, M.Pd. dari Universitas Negeri Yogyakarta. Berbeda dari sesi pertama, sesi kali ini diselenggarakan secara daring. Peserta menyimak materi yang disampaikan Maman melalui tayangan teleconference yang ditampilkan di ruangan acara.

Dalam materinya yang berjudul “Agihan Mata Kuliah pada Kurikulum FKIP UNTIDAR”, Maman menyampaikan tantangan yang harus dihadapi oleh dosen dan tenaga kependidikan di era Revolusi Industri 4.0. “Kurikulum dalam era ini harus didefinisikan sebagai the evoluting document atau dokumen yang terus berubah. Jadi meski mata kuliahnya sama, kurikulum harus terus menerus disempurnakan,” ujar Maman.

“Seiring dengan perkembangan industri 4.0 yang memunculkan education 4.0, pendidikan berbasis luaran atau Outcome Based Education (OBE) menjadi kebutuhan utama dalam mengelola pendidikan,” begitu Maman lanjut menjelaskan.

Acara selanjutnya diisi dengan sesi tanya jawab. Meski dipisahkan oleh jarak, peserta acara terlihat antusias mengajukan pertanyaan terhadap pemateri. Sesi tanya jawab menjadi sesi terakhir dari acara yang terselenggara sejak pagi hingga sore hari tersebut.

FKIP UNTIDAR Selenggarakan Workshop Peninjauan Kurikulum

Sabtu (26/9) pagi, dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar mengikuti “Workshop Peninjauan Kurikulum FKIP Berbasis OBE” di Hotel Atria, Magelang. Acara ini terselenggara atas kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan atau Dirjen Belmawa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Acara dibuka dengan sambutan dari Rektor UNTIDAR, Prof. Dr. Mukh. Arifin, M.Sc.. Dalam sambutannya, Rektor mengungkapkan harapannya pada kegiatan ini. “Saya harap acara hari ini bisa meningkatkan kurikulum FKIP UNTIDAR. Meski UNTIDAR baru menjadi kampus negeri selama enam tahun, tapi saya harap FKIP bisa setara dengan kampus-kampus negeri lain,” begitu ujar Rektor.

Selanjutnya, Rektor juga mengucapkan selamat kepada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia atau PBSI yang terpilih sebagai salah satu Penerima Program Bantuan Program Studi Menerapkan Kerja Sama Kurikulum Merdeka Belajar – Kampus Merdeka dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dari 1538 proposal yang masuk, PBSI menjadi salah satu program studi di antara 187 program studi lain yang menerima program bantuan.

Terdapat dua sesi materi saat workshop berlangsung. Sesi pertama diisi oleh Prof. Dr. Edy Cahyono, M.T. dari Universitas Negeri Semarang. Dalam materinya yang bertajuk “Pengembangan Kurikulum Program Studi Berorientasi OBE dan Implementasi MBKM”, Edy menyampaikan dua skema yang bisa diterapkan dalam Merdeka Belajar – Kampus Merdeka atau MBKM. “Yang pertama, mahasiswa boleh mengambil mata kuliah di prodi lain di perguruan tinggi yang sama. Yang kedua, mahasiswa boleh mengambil dari luar perguruan tinggi; baik prodi sama di perguruan tinggi lain, prodi berbeda di perguruan tinggi lain, maupun pada lembaga non-perguruan tinggi,” begitu ujar Edy. Lebih lanjut Edy menjelaskan tahapan-tahapan dalam pengembangan kurikulum, yakni merumuskan Capaian Pembelajaran Lulusan, memetakan Kurikulum, serta merancang Perangkat Pembelajaran.

Sesi kedua diisi oleh Dr. Drs. Maman Suryaman, M.Pd. dari Universitas Negeri Yogyakarta. Berbeda dari sesi pertama, sesi kali ini diselenggarakan secara daring. Peserta menyimak materi yang disampaikan Maman melalui tayangan teleconference yang ditampilkan di ruangan acara.

Dalam materinya yang berjudul “Agihan Mata Kuliah pada Kurikulum FKIP UNTIDAR”, Maman menyampaikan tantangan yang harus dihadapi oleh dosen dan tenaga kependidikan di era Revolusi Industri 4.0. “Kurikulum dalam era ini harus didefinisikan sebagai the evoluting document atau dokumen yang terus berubah. Jadi meski mata kuliahnya sama, kurikulum harus terus menerus disempurnakan,” ujar Maman.

“Seiring dengan perkembangan industri 4.0 yang memunculkan education 4.0, pendidikan berbasis luaran atau Outcome Based Education (OBE) menjadi kebutuhan utama dalam mengelola pendidikan,” begitu Maman lanjut menjelaskan.

Acara selanjutnya diisi dengan sesi tanya jawab. Meski dipisahkan oleh jarak, peserta acara terlihat antusias mengajukan pertanyaan terhadap pemateri. Sesi tanya jawab menjadi sesi terakhir dari acara yang terselenggara sejak pagi hingga sore hari tersebut.

DOSEN PBI FKIP UNTIDAR RAIH BEASISWA FULBRIGHT

Widya Ratna Kusumaningrum, M.Pd., M.Ed., salah satu dosen program studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Untidar, berhasil lolos proses seleksi beasiswa Fulbright Doctoral Degree Program. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, akhirnya lulusan S2 Illinois University ini menerima pengumuman resmi terpilih sebagai principal candidate Fulbright periode 2021.

Proses panjang yang dilalui hingga meraih beasiswa ini tidaklah mudah. Proses pengajuan aplikasi dimulai pada bulan Februari 2020, diikuti tahap wawancara pada bulan Juli 2020. Persyaratan yang harus dipenuhi juga tidak kalah berat. Kandidat beasiswa ini harus memiliki kualitas kepemimpinan yang mumpuni, komitmen tinggi pada bidang studi yang dipilih, prestasi akademik yang cemerlang, serta skor TOEFL ITP minimum 575 atau IELTS yang setara.

Beasiswa ini merupakan salah satu beasiswa paling bergengsi yang ditawarkan oleh pemerintah Amerika Serikat. Di Indonesia, beasiswa ini dikelola oleh American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF). Diharapkan melalui beasiswa ini, akan semakin banyak dosen yang menempuh pendidikan di negara-negara maju sehingga nantinya dapat terus berkontribusi dalam memajukan pendidikan di dalam negeri.

Berkreasi di Tengah Pandemi

Divisi Minat dan Bakat atau lebih dikenal dengan sebutan Mikat Himpunan Mahasiswa Pendidikan IPA Universitas Tidar telah berhasil menyelenggarakan lomba desain poster. Lomba tersebut tergabung dengan dua lomba lainnya yaitu cipta puisi dan cover lagu. Tema yang diusung pagelaran kali ini yaitu “Fight Covid-19 with Creation” atau melawan pandemi covid-19 dengan sebuah kreativitas. Alasan dipilihnya tema tersebut agar mampu memberikan semangat berkarya di kalangan mahasiswa ditengah pandemi yang mengejutkan masyarakat.

Pelaksanaan lomba ini tidak dipungut biaya apapun namun, hanya dibatasi untuk mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untidar. Mekanismenya yaitu peserta lomba cukup mengirim hasil karyanya melalui email yang tertera dengan batas waktu 5-11 Mei, yang kemudian diperpanjang hingga tanggal 13 Mei 2020. Adapun kriteria penilaiannya meliputi kesesuaian, tema, komposisi gambar, nilai estetika, dan makna yang terkandung.

Pengumuman dilaksanakan 2 hari setelahnya yang dapat dilihat pada instagram resmi @himapipa.untidar. Dari hasil penilaian, dewan juri akhirnya memutuskan M. Yusrul Falah mahasiswa Pendidikan IPA 2017 sebagai Juara I lomba desain poster dan berhak atas sejumlah hadiah dari Hima PIPA Untidar.

Lomba Essay Nasional 2020

Divisi Penalaran dan Keilmiahan Himpunan Mahasiswa Pendidikan IPA Universitas Tidar telah sukses mengadakan Lomba Essay Nasional 2020. Kesuksesan ini terbukti dari antusiasme peserta yang mengikuti lomba tersebut. Peserta berasal dari universitas negeri maupun swasta yang tersebar di seluruh Indonesia. Pendaftaran lomba yang dilakukan dalam 2 gelombang, yaitu gelombang 1 (15 Agustus – 25 Agustus 2020) dan gelombang 2 (26 Agustus – 5 September 2020) telah berhasil menjaring 27 peserta dengan  latar belakang juga gagasan yang berbeda-beda

Lomba essay yang mengusung  tema Inovasi Penggabungan Sains dan Komputer dengan 2 sub tema, yaitu Peningkatan Kualitas Pendidikan Untuk Memperbaiki Kualitas SDM serta Inovasi Penggabungan Sains Dan Komputer Dalam Trend Era Generasi Millennial Selanjutnya telah menjadi wadah yang positif bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan potensi, kreatifitas, serta inovasi  yang dimilikinya pada masa pandemi untuk tetap memajukan bangsa khususnya dalam bidang Pendidikan.

Penilaian essay dilakukan dalam kurun waktu 1 minggu setelah penutupan pendaftaran. Penilaian yang dilakukan oleh juri-juri yang kompeten di bidang essay telah menghasilkan skor dengan selisih skor yang kecil antar masing-masing pemenang lomba. Berikut adalah daftar pemenang lomba essay nasional dengan tema Inovasi Penggabungan Sains dan Komputer

  1. Dirwansyah-UNHAS (Juara 1)
  2. Ade Krisna Setiawan-UNTIDAR (Juara 2)
  3. Naufal Baihaqi Al Afkar-UNNES (Juara 3)

Masing-masing pemenang mendapatkan hadiah berupa sertifikat serta uang pembinaan yang dikirmkan ke rekening masing-masing. Selian 3 pemenang utama, juga terdapat 3 pemenang harapan . Berikut adalah nama pemenangnya.

  1. Hendri Irawan-UNNES (Juara harapan 1)
  2. Mayinda Kusumawardhani-UNDIP (Juara harapan 2)
  3. Handika Yoga Pratama-UGM (Juara harapan 3)

“ Terdapat beberapa kendala yang muncul dalam lomba essay ini, semoga kendala yang ada bisa dijadikan pembelajaran untuk semua orang ” kata Muhammad Rifki, selaku ketua panitia Lomba Essay Nasional 2020. Kendala yang muncul disebabkana adanya missed communication antar panitia, serta terdapat salah seorang oknum yang bahkan memanfaatkan lomba essay ini sebagai ajang penipuan dengan  modus kelebihan nominal pada saat mentransfer uang untuk pendaftaran lomba. Namun, semua itu dapat diatasi dengan baik karena kerja sama dari panitia.

HIMA PIPA GELAR WEBINAR SOSIALISASI ROADMAP DAN COACHING CLINIC

Himpunan mahasiswa program studi Pendidikan IPA (HimaPIPA) Universitas Tidar telah mengadakan webinar dengan tema “Sosialisasi Roadmap dan Coaching Clinic Penelitian dan Pengabdian Program Studi Pendidikan IPA”. Acara webinar tersebut dilaksanakan pada Minggu, 6 September 2020 dan digelar secara online via Zoom. Acara webinar ini dihadiri oleh 9 dosen beserta staff Universitas Tidar dan 177 mahasiswa program studi Pendidikan IPA.

Webinar ini diawali penyambutan oleh  Dr. Farikah, M.Pd. (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan) menggantikan Prof. Dr. Soekarno, M.Si. (Dekan FKIP Universitas Tidar) yang berhalangan hadir dan Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd (Ketua Jurusan MIPA). Selain itu, diisi oleh beberapa pemateri yang sangat hebat seperti Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd. (Ketua Jurusan MIPA), Eli Trisnowati, S.Pd., M.Pd. (Koordinator Prodi Pendidikan IPA), dan Siswanto, S.Pd., M.Pd. (dosen Prodi Pendidikan IPA).

Pemateri pertama, Eli Trisnowati, S.Pd., M.Pd. membahas tentang sosialisasi roadmap. “Mahasiswa sebagai kaliborator penelitian antara dosen dan masyarakat,” ujar Koor Prodi Pendidikan IPA.

Dimana dalam visi Pendidikan IPA terdapat pengembangan ilmu pendidikan ipa yang mampu bersaing di tahun 2029 dalam lingkup bidang kajian Pendidikan IPA mencantum perencanaan IPA, strategi IPA, dan keilmuwan di IPA berupa fisika, biologi, kimia, dan kearifan lokal.

Pemateri kedua, Siswanto, S.Pd., M.Pd. menyampaikan mengenai coaching clinic penelitian yaitu menggali ide untuk riset di bidang Pendidikan IPA. “Penelitian adalah sebuah proses untuk menganalisis informasi  yang akan diteliti. Terdapat 3 tahapan penting dalam penelitian yaitu mengajukan pertanyaan, mengumpulkan data, dan memaparkan jawaban,” jelas Siswanto. Untuk mendapatkan topik/isu yang diteliti adalah dengan cara mengamati fenomena sekitar dan perbanyak membaca artikel.

Pemateri terakhir yaitu Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd. yang membahas tentang coaching clinic pengabdian. “Tujuan untuk peserta kegiatan yaitu mampu menyusun program pengabdian masyarakat sesuai dengan peta jalan Pendidikan IPA.” ujar Ahmad Muhlisin.

Pada penghujung acara dilakukan sesi yang telah di nanti-nantikan oleh peserta yaitu sesi tanya-jawab. Setelahnya, dilanjutkan penutupan acara oleh MC.

HIMA Pendidikan Biologi Untidar Gelar Workshop Kepenulisan KTI dan Cerpen

Sabtu 5 September 2020, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi kabinet Sandya Saylendra yang diketuai oleh Murdani Widiasmoro menyelenggarakan Workshop Kepenulisan dengan tema “Let’s Write, Go Publish”. Berhubung pada bulan september ini masih dalam masa pandemi, workshop dilaksanakan secara online melalui platform Zoom. Selain melibatkan pembicara dari Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Ali Imran, S.S., M.Hum yang dikenal juga sebagai Novelis, Editor, Motivator dan Trainer, juga mengundang pembicara dari Prodi Peternakan Fakultas Pertanian ibu Tri Puji Rahayu, S.Pt., M.P. yang pada tahun 2020 ini lolos Penelitian dengan pendanaan dari Kemendikbud. Workshop kepenulisan ini diikuti tidak hanya oleh seluruh mahasiswa prodi pendidikan biologi, tapi juga diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia seperti dari Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Lambung Mangkurat, UIN Walisongo Semarang, Politeknik Negeri Semarang, Universitas Telkom, UMS, Universitas Negeri Surabaya, IAIN Surakarta, Universitas Muhammadiyah Metro, Universitas Negeri Semarang, Universitas Kutai Kartanegara, IAIN Syech Nurjati Cirebon, dan Universitas Negeri Malang. Berdasarkan daftar hadir, Linda Timorita selaku Ketua Panitia Kegiatan workshop ini juga memaparkan jika ada peserta dari SMK dan guru SD.

Workshop ini dimulai pukul 09.00 WIB dan kegiatan dibuka dengan sambutan dari Dr. Setiyo Prajoko selaku Koordinator Prodi pendidikan Biologi. “Mahasiswa pendidikan Biologi Unversitas Tidar perlu menambah wawasan tentang Era Revolusi Industri 4.0 untuk menumbuhkan sikap ataupun pola pikir yang mampu bersaing dalam hal Kepenulisan”, papar Linda selaku Ketua Panitia. Materi pertama disampaikan oleh ibu Tri Puji Rahayu, S.Pt., M.P tentang Karya Tulis Ilmiah. Di pendahuluan, beliau memaparkan apa saja kendala yang biasanya di hadapi mahasiswa dalam menulis karya ilmiah serta solusi untuk mengatasinya. Ibu Puji, demikian beliau akrab disapa, juga memaparkan bahwa ide kreatid dalam menulis dapat ditemukan melalui pengembangan rasa ingin tahu dan peningkatan rasa peduli terhadap fenomena-fenomena yang biasa kita jumpai. Selain iyu, keberhasilan sebuah tulisan dan penentuan topik penulisan harus pada sumber objektif menjadi inti kunci dalam keberhasilan penulisan selain juga judul yang harus menarik pembaca.

Materi kedua tentang cerpen, disampaikan oleh Novelis sekaligus Dosen dari Prodi PBI bapak Ali Imran, S.S., M.Hum. Pak Ali, demikian beliau biasa disapa memaparkan bahwa dalam menulis perlu ditekankan maksut atau tujuan utamanya tentang kepenulisan kita yaitu untuk menebar kebaikan tidak hanya untuk meraih ketenaran, uang, ataupun untuk pengakuan status. Kebaikan yang ditebar melalui sebuah cerpen sangatlah luar biasa jika pembaca mendapatkan impact yang baik dan berubah menjadi lebih baik ketika membaca tulisan kita. Materi yang disampaikan oleh kedua pembicara sangat menarik sehingga banyak peserta yang ingin bertanya. Namun karena keterbatasan waktu akhirnya diambil 3 penanya untuk materi pertama dan 3 penanya untuk materi ke 2. Workshop kepenulisan ini diakhiri pada pukul 13.00 WIB. [KG]

FKIP UNTIDAR Gelar PKKMB Secara Daring

Minggu (30/8), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru atau PKKMB. Acara diselenggarakan secara daring untuk mematuhi protokol kesehatan dan menghindari kerumunan.

PPKMB FKIP merupakan bagian dari rangkaian acara PKKMB Universitas Tidar yang terselenggara di hari sebelumnya. PKKMB UNTIDAR dibuka pada hari Sabtu (29/8) pagi pukul 06.30 WIB. Acara diawali dengan Sidang Senat Terbuka sekaligus upacara penerimaan mahasiswa baru UNTIDAR.

Pada tahun ajaran 2020/2021, UNTIDAR menerima 2032 mahasiswa. Dalam sambutannya, Rektor UNTIDAR Prof. Ir. Mukh. Arifin, M.Sc. mengucapkan selamat terhadap mahasiswa baru yang telah lolos seleksi. Selanjutnya, Rektor juga berpesan kepada mahasiswa untuk selalu berhati-hati terhadap berita di dunia maya yang bisa menyesatkan.

“Di Universitas Tidar, Saudara akan bertemu masyarakat dari seluruh penjuru tanah air. Di sinilah tempat bagi kita semua untuk meningkatkan kepekaan sosial, toleransi, memahami, dan bekerja secara bersama-sama,” begitu pesan Rektor.

Sambutan juga diberikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P. . Ganjar memotivasi para mahasiswa agar menjadi aktor dalam mengelola kekayaan bangsa sendiri. “Yuk, kita mencintai bangsa dengan tulus dan ikhlas!” begitu pesannya.

Di hari Minggu siang, pukul 13.00 WIB, PPKMB Fakultas dibuka oleh Dekan FKIP, Prof. Soekarno, M.Si.. Melalui sambungan teleconference, Dekan menyampaikan selamat datang kepada para mahasiswa baru FKIP UNTIDAR.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pengenalan Struktur Pengelola Fakultas, informasi bidang umum dan keuangan, serta materi dari Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM dan Dewan Perwakilan Mahasiswa atau DPM Fakultas.

Rangkaian acara terakhir diisi dengan pengenalan program studi yang ada di FKIP. Mahasiswa dipisahkan room teleconference-nya sesuai dengan prodi yang mereka pilih. Pada acara pengenalan ini, untuk pertama kalinya mahasiswa berinteraksi dengan para dosen yang sekian tahun ke depan akan belajar bersama mereka. (DL)