[:id]FKIP Kembali Tambah Doktor[:en]A New Doctor for Faculty of Education and Teachers Training of Tidar University[:]

[:id]

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar miliki Doktor baru, yakni Dr. Sri Sarwanti, M. Hum. Gelar Doktor dari Universitas Negeri Yogyakarta tersebut berhasil diraih setelah mampu mempertahankan disertasinya yang berjudul “Developing an Environment-Based Collaborative English Learning Model for Rural Junior High Schools” dalam ujian terbuka pada tanggal 17 Juli 2019. Tampak hadir dalam ujian terbuka, dosen-dosen di lingkungan FKIP untuk memberikan dukungan. Disertasi dengan promotor Prof. Sugirin, M.A., Ph. D. Dan Co-promotor Prof. Dr. Sukarno, M.Si. ini dapat dipertahankan dengan baik dalam ujian tersebut.

Penelitian Dr. Sri Sarwanti, M. Hum ini dilatarbelakangi adanya keterbatasan pada proses belajar mengajar, fasilitas, masyarakat, dan akses pada sekolah satu atap di daerah pinggiran Kabupaten Magelang. Diperkuat dengan adanya paradigma pendidikan yang berubah dari teacher centered learning menjadi student centered learning. Pada era disruptif saat ini pembelajaran mengedepankan adanya kemampuan berpikir kritis (critical thinking), berkomunikasi (communication), berkolaborasi (collaborative), dan kreativitas (creativity). Dengan adanya autonomous learning maka beliau memilih aspek collaborative sebagai variabel dalam penelitiannya. Berdasarkan latar belakang masalah yang dihadapi pada sekolah tersebut, dikembangkanlah model pembelajaran lingkungan berbasis kolaborasi. Lingkungan dalam hal ini mencakup lingkungan fisik, psikis, instruksional, dan sosial. Berdasarkan hasil penelitiannya, ternyata model pembelajaran ini mampu meningkatkan keterampilan, karakter, kolaborasi, dan nilai siswa.

Model pembelajaran lingkungan berbasis kolaborasi ini mencakup kegiatan awal, inti, dan akhir. Pada kegiatan awal dapat berupa apersepsi dengan game, menyanyi, bercerita, dll. Kegiatan inti dan kegiatan akhir menggunakan pembelajaran kreatif dan inovatif seperti group work, pair work, gallery walk, dsb. Dr. Sri Sarwanti, M. Hum merupakan Doktor ke-14 FKIP UNTIDAR. Dengan bertambahnya Doktor baru ini semoga barisan FKIP semakin kuat dalam memberikan yang terbaik bagi dunia Pendidikan di Universitas Tidar. [ET]

[:en]

The English Education Study Program of Faculty of Education and Teachers Training (FETT) has a new Doctor, namely Dr.Sri Sarwanti, M. Hum.The Doctorate from Yogyakarta State University was successfully achieved after being able to defend his dissertation entitled “Developing Environment-based Collaborative English Learning Model for Rural Junior High Schools” in an open examination on July 17, 2019. Appearing to be present at the open examination, lecturers of FETT environment to give support. The dissertation with Promoter Prof.Sugirin, MA, Ph.D. and Co-promoter Prof.Dr.Sukarno, M.Sc.can be well-maintained in the exam.

The research conducted by Dr.Sri Sarwanti, M.Hum., was motivated by the limitations in teaching and learning processes, facilities, community services, and access to one-roof schools in the suburbs of Magelang Regency. That research was also strengthened by the educational paradigm that changed from teacher-centered learning to student-centered learning.Furthermore, the disruptive era promotes the students to do critical thinking skills, communication, collaborative activity, and learning creatively.With the existence of autonomous learning, she chose the collaborative aspect as a variable in her research.Based on the background of the problems faced at the school, collaboration-based environmental learning models were developed.The environment in this case covers the physical, psychological, instructional, and social environment.Based on her research result, it turns out this model is able to improve the students’ skills, character, collaboration, and scores.

This collaborative-based learning model includes the initial, core, and final activities. In the initial activity can be conducted by giving apperception with games, singing, storytelling, etc. The core and the final activities can use creative and innovative learning such as group work, pair work, gallery walk, etc. Dr. Sri Sarwanti, M. Hum is the 14th Doctor of FETT. The best for FETT. (ER)

[:]

[:id]Rangkaian Kegiatan IPA[:]

[:id]

Program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Universitas Tidar (UNTIDAR) mengadakan dua kegiatan dalam dua hari berturut-turut. Kegiatan pertama yaitu Seminar Pendidikan yang diadakan pada hari Rabu, 10 Juli 2019. Seminar ini diisi oleh Dr. Anggi Tias Pratama, M.Pd. dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai pembicara I dan Eli Trisnowati, M.Pd. dari UNTIDAR sebagai pembicara II. Kegiatan Seminar Pendidikan ini mengangkat tema “Tenaga Pendidik Berkualitas dengan Penguasaan HOTS”. Dr. Anggi Tias Pratama, M.Pd. menyampaikan materi mengenai penilaian HOTS, sedangkan Eli Trisnowati, M.Pd. menyampaikan mengenai pembelajaran SETS untuk penguasaan HOTS. Menurut Eli Trisnowati, M.Pd., kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang rutin diadakan oleh mahasiswa HIMAPRODI IPA.

Kegiatan kedua Prodi IPA adalah Pameran Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA EXPO). IPBA EXPO diadakan pada hari Kamis, 11 Juli 2019 di Hall FKIP UNTIDAR. Kegiatan IPBA EXPO merupakan pameran alat peraga kebumian yang dibuat oleh mahasiswa Prodi IPA pada mata kuliah IPBA yang diampu oleh Eko Julianto, M.Pd. Alat peraga yang dibuat dalam IPBA EXPO adalah simulasi banjir, pendeteksi banjir, simulasi gempa bumi, struktur lapisan tanah, simulasi gunung meletus. Siklus air, penahan gelombang, lempengan bumi, dan pemanasan global.

[:]

[:id]Say No To Botol Minum Plastik[:en]Say No To Plastic Drinking Bottles[:]

[:id]

Menindaklanjuti intruksi Menristekdikti Nomor 1/M/Ins/2019 tentang Larangan Penggunaan Air Minum Berbahan Plastik Sekali Pakai dan/atau  Kantong Plastik di Lingkungan Kemenristek dan Dikti yang diteken 26/6 lalu, Universitas tidar menghimbau kepada mahasiswa untuk tidak membeli atau menggunakan air minum berkemasan plastik, termasuk  pada pengelola kantin Universitas Tidar untuk mengurangi penjualan minuman berkemasan plastik. Keterangan tersebut termuat dalam surat edaran no 80/UN57SE/2019 tentang Larangan Penggunaan Kemasan Plastik Sekali Pakai di Universitas Tidar.

Dirjen pembelajaran dan kemahasiswaan Kemenristek dan Dikti, Ismunandar mengatakan, dengan diberlakukannya  intruksi Menristekdikti Nomor 1/M/Ins/2019 tersebut, semua unit di bawah kewenangan Kemenristek dan Dikti dilarang menggunakan kemasan plastik sekali pakai dalam kegiatan kampus. Seblumnya, larangan penggunaan plastik kemasan sekali pakai ini diawali oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan yang dipimpin oleh Susi Pujiastuti, bahkan dalam kementrian KKP tersebut, terdapat sangsi terhadap pengguna kemasan plastik.

Kemasan plastik akhir-akhir ini disorot sebagai penyumbang sampah tak terurai terbesar di dunia. Hal tersebut menyebabkan kerusakan lingkungan dan membahayakan makhluk hidup. Hasil penelitian menemukan 80% sampah laut teridentifikasi berasal dari plastik. Menegaskan hasil penelitian tersebut, Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, sampah plastik di Indonesia mencapai 6,4 juta ton/tahun. Mirisnya, sebanyak 3,2 juta ton sampah plastik itu tidak didaur ulang dan akhirnya menjadi sampah di laut. Bertambahnya volume sampah di laut mengakibatkan spesies langka dan dilindungi mati karena menelan sampah plastik. Jika sampah plastik ini tidak ditanggulangi, dapat dipastikan beragam makluk hidup akan punah. MW

[:en]

Following up the instruction of the Minister of Research, Technology and Higher Educatiom (Menristekdikti) Number 1/M/ Ins/2019 concerning the Prohibition of Using Drinking Water with Disposable Plastic and/or Plastic Bags in the environment of the Ministry of which was signed on July 6, Universitas Tidar urged students not to buy or use plastic bottled drinking, including the management of the Universitas Tidar canteen to reduce sales of plastic packaging drinks. This information is contained in circular no. 80/UN57SE/2019 concerning the Prohibition of the Use of Disposable Plastic Packaging at Universitas Tidar.

The Director General of Learning and Student Affairs of the Ministry of Research, Technology and Higher Education, Ismunandar said, with the implementation of the instruction of the Minister of Research and Technology Number 1/M/Ins/2019, all units under the authority of the Ministry of Research, Technology and Higher Education are prohibited from using disposable plastic packaging in campus activities. Previously, the ban on the use of disposable plastic packaging was initiated by the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (KKP), which was led by Susi Pujiastuti. Even in the ministry, there are sanctions against users of plastic packaging.

Plastic packaging has recently been highlighted as the biggest contributor to unraveling rubbish in the world. This causes damage to the environment and endanger living things. The results of the study found that 80% of marine waste was identified as plastic. Confirming the results of the study, the Indonesian Plastic Industry Association (INAPLAS) and the Central Statistics Agency (BPS) said that plastic waste in Indonesia reached 6.4 million tons/year. Sadly, as much as 3.2 million tons of plastic waste is not recycled and eventually becomes trash at sea. Increasing the volume of trash in the sea resulted in deaths of rare and protected species caused by ingesting plastic waste. If this plastic waste is not addressed, it is certain that a variety of living things will become extinct. (AL)

[:]

[:id]EDSA Sukses Gelar Seminar Nasional Perdana Bertajuk CELL[:]

[:id]

English Department Students’ Association (EDSA), himaprodi PBI FKIP adakan seminar nasional perdana pada Sabtu, 29 Juni 2019. Seminar yang digelar oleh EDSA sebenarnya sudah dilakukan beberapa kali. Akan tetapi seminar terdahulu bertajuk seminar pendidikan. Pada agenda kali ini tim EDSA berinisiatif untuk mentransformasi kegiatan yang tadinya seminar pendidikan menjadi seminar nasional. Suatu keberanian dan kegigihan yang luar biasa untuk dapat menyelenggarakan seminar nasional dengan kerja tim mahasiswa. Seminar nasional dengan fasilitas Call for Papers ini diberi nama Conference of English Language and Literature (CELL).

Tema CELL perdana ini adalah “Innovative Teaching of Language and Literature in Digital Era”. Tujuan diadakannya CELL ini sebenarnya untuk memberikan fasilitas khususnya bagi mahasiswa PBI FKIP UNTIDAR agar dapat mempublikasikan serta mempresentasikan paper yang sudah dibuat. Ternyata antusiasme peserta selain dari UNTIDAR sangat menggembirakan. Pasalnya seminar perdana ini berhasil mengumpulkan 200 peserta dari Jawa maupun luar Jawa dengan 63 peserta pemakalah.

Ketua panitia, M. Rauuf Oktavian Nur menuturkan “Saya sangat bersyukur karena EDSA berhasil memulai seminar nasional CELL dengan kerja keras panitia dan dukungan dari berbagai pihak”. Terlebih lagi dengan banyaknya partisipan yang hadir dalam seminar CELL ini. M. Rauuf menyampaikan bahwa jumlah peserta yang ada memang sudah cukup banyak, tetapi sedikit disayangkan karena antusiasme mahasiswa PBI belum maksimal. Hal ini dilihat dari jumlah artikel yang lolos untuk dipresentasikan lebih banyak dari Universitas lain.

Pembicara pada CELL kali ini adalah pakar yang berkompeten sesuai tema yang diambil, yaitu Prof. Dr. Paulina Pannen, M. Ls. Staf ahli bidang akademik Kemenristekdikti dan Junjun Muhamad Ramdani, M. Pd. dosen Universitas Siliwangi, kandidat Ph.D di University of New South Wales, Australia. Kedua berbicara tentang tren pembelajaran pada era digital sekarang ini. Prof. Dr. Paulina Pannen, M. Ls. memaparkan tentang proses belajar mengajar di era digital yang mencakup gambaran umum dunia di tahun 2050, fenomena revolusi industri 4.0, transformasi pembelajaran digital, dan evolusi teknologi dalam dunia pendidikan. Junjun Muhamad Ramdani, M. Pd. menjelaskan tentang bagaimana mengajar speaking berdasarkan perspektif ekologi dan peran dosen/guru dan mahasiswa/siswa dalam pembelajaran speaking. (ET)

[:]

[:id]Mahasiswa Prodi Pendididkan Bahasa Inggris FKIP UNTIDAR Meluncurkan Buku Baru[:]

[:id]

Sebagai institusi yang melahirkan calon pendidik, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) FKIP UNTIDAR membekali mahasiswa agar dapat menghadapi kemajuan teknologi. Para mahasiswa telah dipersiapkan sejak awal untuk menjadi guru bagi generasi milenial. Salah satunya melalui mata kuliah keterampilan (skill) Technology Enhanced Language Learning (TELL). TELL merupakan mata kuliah skills pada semester 2. Di akhir kegiatan perkuliahan, mahasiswa telah menggelar pameran TELL di selasar FKIP UNTIDAR pada hari Rabu-Kamis tanggal 26-27 Juni 2019.

Pada kegiatan tersebut juga diluncurkan 4 buku karya mahasiswa yang berjudul Artificial Assistant for Digital Learners, The

Further How Technology Changes The Way You Learn, Virtual Teachers for Digital Generation, Digital Technology for Autonomous English Learners: Enhanced Your English Skills with Technology

. Buku-buku tersebut berisi deskripsi aplikasi teknologi yang membantu pembaca untuk belajar bahasa Inggris meliputi keterampilan reading, listening, writing, speaking, grammar, dan vocabulary. Selain itu banner hasil karya mahasiswa berisi aplikasi teknologi belajar bahasa Inggris juga dipamerkan. Dua belas banner terbaik akan dipilih dimana 6 terbaik pertama akan dipamerkan dalam acara International Conference on Language and Language Teaching (ICLLT) 12 Oktober 2019 dan 6 terbaik berikutnya akan dipamerkan pada acara Conference of English Language and Literature 29 Juni 2019.

“TELL merupakan mata kuliah yang memperkenalkan teknologi kepada mahasiswa untuk tertarik belajar bahasa Inggris. Pameran TELL bersamaan dengan launching buku ini mengajarkan kepada mahasiswa untuk berbagi ilmu serta sebagai upaya aktualisasi menggunakan bahasa Inggris dalam menulis”  kata salah satu dosen pengampu mata kuliah TELL, Lilia Indriani, M. Pd.

“Semua buku dan banner ditulis dan didesain oleh mahasiswa. Melalui kegiatan pameran TELL ini saya merasa senang dan bangga karena karya mahasiswa dapat terapresiasi” kata salah satu mahasiswa prodi PBI semester 2,

Chanifatus Sa’adah. (RI)[:]

[:id]Kehadiran Dosen Baru Memperkuat Formasi FKIP Di Tahun 2019[:en]New Lecturers for Strengthening FETT UNTIDAR in 2019[:]

[:id]

Formasi FKIP UNTIDAR pada tahun 2019 semakin menguat dengan hadirnya dosen-dosen baru. Berjumlah 21 personil yang merupakan hasil proses seleksi ketat CPNS 2018, Bapak dan Ibu dosen baru  yang tersebar di berbagai prodi yaitu di Prodi PBSI sebanyak 7 orang, PBI 7 orang , dan di Prodi IPA sebanyak 7 orang.

Para dosen baru tersebut telah mendapatkan SK aktif mengajar per tanggal 1 Maret 2019, sehingga sudah mulai turut serta dalam kegiatan perkuliahan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019. Bapak dan Ibu dosen baru tersebut sementara ini ditandemkan dengan dosen-dosen senior dalam kegiatan perkuliahan. Hal tersebut dilakukan sebagai sarana penyesuaian awal sebelum nantinya akan mengampu kelas secara mandiri.

Pada kegiatan orientasi dosen baru di tingkat fakultas yang dihadiri oleh para pejabat struktural, Prof. Dr. Sukarno, M.Si selaku Dekan FKIP menyampaikan beberapa hal. Selain mengucapkan selamat, beliau juga memberi pengarahan terkait Tupoksi dan menekankan bahwa dosen baru harus segera menyesuaikan diri dengan kultur dan jadwal akademik di kampus. Senada dengan arahan dari Bapak Dekan, Dr Mimi Mulyani, M.Hum, selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FKIP turut menyampaikan bahwa dosen baru harus selalu mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku, memiliki karakter kuat, mampu bekerja sama, serta harus bekerja dengan hati yang ikhlas dalam upaya mencerdaskan anak bangsa melalui kegiatan perkuliahan. (RD)

[:en]

The presence of 21 new lecturers will make a positive impact for the FETT UNTIDAR. Those 21 persons are the selected personnel from CPNS 2018 selection, 7 lecturers for English Education Study Program, 7 lecturers for Indonesian Language and Literature Study Program, and 7 lecturers for Science Education Study Program. Those new lecturers achieve a Decree per March 1, 2019. They are given chances for attending the senior lectures for their experiences before handling their own classes in the next semester.

On the faculty orientation for the new lecturers’ event, Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Dean of FETT UNTIDAR, congratulates and gives briefing in relation to the job-desk of the lecturers, schedules, and academic cultures on campus. In line with the Dean’s directions, Dr. Mimi Mulyani, M.Hum., the Vice Dean of Finance FETT UNTIDAR, mentions that new lecturers should obey the rules, have strong characters, able to work in team, and work sincerely for educating the generation through the lecture activities. (ER)

[:]

[:id]FKIP Gelar Workshop Penyusunan Borang Akreditasi 4.0.[:en]FKIP Held 4.0 Accreditation Form Compiling Workshop[:]

[:id]

(15/06/2019) Bertempat di ruang Multimedia Universitas Tidar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menyelenggarakan Workshop Penyusunan Borang Akreditasi 4.0.  Workshop dihadiri oleh pejabat struktural FKIP, tim gugus akademik, tim gugus penjamin mutu, dan perwakilan dosen di setiap program studi di lingkungan FKIP.

Pemateri dalam workshop ini adalah Dr. Sarwanto, M.Si. dari Universitas Sebelas Maret.  Dr. Sarwanto memberikan materi terkait  Instrumen Akreditasi Program Studi 4.0 (IAPS 4.0)  yang meliputi Laporan Evaluasi Diri (LED) dan Laporan Kinerja Program Studi (LKPS). Dr. Sarwanto menjelaskan bahwa  Akreditasi 4.0 berbasis evaluasi diri untuk menemukenali kekuatan dan kelemahan, serta berorientasi pada outputs  dan outcomes.

“Ada perbedaan antara Standar dan Kriteria instrumen BAN PT sebelum  dan sesudah SN Dikti 2015. Sebelum SN Dikti 2015, ada  7 standar yang mencakup Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran; Tatapamong dan manajemen; Mahasiswa; Sumber Daya Manusia; Kurikulum; Keuangan, Sarana/Prasarana; dan Riset dan Kerjasama. Setelah SN Dikti 2015, ada 9 standar yang meliputi Visi, Misi, Tujuan dan Strategi; Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama; Mahasiswa; Sumber Daya Manusia; Keuangan, Sarana dan Prasarana; Pendidikan; Penelitian; Pengabdian kepada Masyarakat; serta Luaran dan Capaian Tridharma.” imbuh Dr. Sarwanto.

Pemberlakuan IAPS 4.0 melalui Unit Pengelola Program Studi (UPPS) mulai 1 April 2019. Dua dokumen utama IAPS 4.0 yaitu LED dan LKPS. Dalam penyusunan dokumen utama tersebut diperlukan sinergi yang optimal,efektof, dan efesien anatara UPPS dan Program Studi.  Dengan diselenggarakannya workshop ini, peserta dapat memperoleh wawasan terkait IAPS 4.0 sehingga ketika program studi di lingkungan FKIP akan mengajukan akreditasi 4.0, program studi tersebut sudah memiliki gambaran untuk mengisi dokumen LED dan LKPS.  (CA)

[:en]

(06/15/2019) Located in the Multimedia room of Tidar University, Faculty of Education and Teachers Training (FKIP) held a 4.0 Accreditation Form Compiling Workshop. This workshop was attended by FKIP structural officials, academic group teams, quality assurance team, and lecturer representatives from each study program within the FKIP environment with Dr. Sarwanto, M.Sc from Sebelas Maret University as the keynote speaker.

During the valuable day, Sarwanto gave materials related to Study Program Accreditation Instrument 4.0 (IAPS 4.0) for academicians of FKIP for which included a Self Evaluation Report (LED) and Study Program Performance Report (LKPS). Furthermore, he explained that Accreditation 4.0 is based on self-evaluation to identify strengths and weaknesses, and is oriented on the outputs and outcomes.

“There is a difference between the Standards and Criteria for BAN PT instruments before and after SN Dikti 2015. Before the SN Dikti 2015, there had been 7 standards namely Vision, Mission, Goals and Objectives; Staff and management; College student; Human Resources; Curriculum; Finance, Facilities / Infrastructure; and Research and Cooperation. After SN Dikti 2015, there were 9 standards covering Vision, Mission, Objectives and Strategies; Governance, Governance and Cooperation; College student; Human Resources; Finance, Facilities and Infrastructure; Education; Research; Community service; and Tridharma Output and Outcomes,” added Sarwanto.

The application of IAPS 4.0 through the Study Program Management Unit (UPPS) began on April 1, 2019 and it has two main documents of IAPS 4.0 namely LED and LKPS. In compiling and preparing the main documents, an optimal, effective, and efficient synergy is needed between UPPS and the Study Program. By holding this workshop, participants can obtain insight related to IAPS 4.0 so that when the study program in FKIP will apply for 4.0 accreditation, the study program already has an overview for filling out LED documents and LKPS. (AL)

[:]

[:id]Loloskan 24 Proposal PMW, FKIP Lebihi Target Awal[:]

[:id]

Kegiatan tahunan yang dilakukan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNTIDAR salah satunya adalah Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Program yang mendukung Visi UNTIDAR dalam basis wirausaha ini dipanitiai oleh Gugus Kemahasiswaan FKIP. Pelaksanaan PMW tahun 2019 cukup meningkat dibanding tahun sebelumnya, pasalnya dari target fakultas menerima 20 proposal akhirnya disetujui 24 proposal untuk di danai dari 28 proposal yang diajukan.

Eli Trisnowati, M.Pd. sekretaris kegiatan PMW menuturkan, “Tahun 2019 ini proposal mahasiswa terbilang bagus dan menarik, sehingga kami berani meloloskan 24 proposal melebihi kuantitas yang ditargetkan oleh fakultas, harapannya tahun depan fakultas bisa meningkatkan kuota penerima dana PMW lagi. Kalau tahun ini bisa 24 semoga tahun depan bisa nambah kuota jadi 30 proposal.”

Proposal yang diajukan diseleksi terlebih dahulu oleh tim reviewer dari Gugus Kemahasiswaan FKIP yang diketuai oleh Dr. Ericka Darmawan, M.Pd. “Saat ini proses PMW sedang berada pada titik penandatanganan perjanjian dengan PPK Universitas Tidar, untuk menurunkan dana 70% dari keseluruhan dana yang diberi yakni maksimal 2,5juta rupiah untuk tiap judul proposal.” Eli menjelaskan setelah penandatanganan perjanjian dengan pejabat pembuat komitmen, dana akan turun hanya sebesar 70% lalu agenda setelahnya adalah pelaksanaan usaha, dilanjutkan dengan expo.

Proposal yang diloloskan didominasi oleh usaha di bidang kuliner, masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. “Banyak inovasi yang dikembangkan mahasiswa dan potensi untuk berkembang itu besar, disitulah menariknya proposal tahun ini. Nah proposal yang tidak lolos itu bisa karena potensi berkembang dari usaha itu kecil, inovasi usahanya masih kurang, potensi mahasiswa yang mengajukan usaha juga kurang memadai,” ungkapnya. Saat ini persiapan untuk mematangkan usaha juga gencar dilakukan oleh tim PMW, pun untuk menyambut expo yang rencananya akan dilaksanakan bulan Oktober nanti. (TP)

[:]

[:id]Pendidikan Biologi Gelar Seminar Pendidikan “Asesmen dan Rubrik dalam Kepenulisan Karya Ilmiah”[:en]Biology Education Held Educational Seminar “Assessment and Rubric in Writing Scientific Article”[:]

[:id]

Bertempat di Balai RW 5 Potrobangsan, Prodi Pendidikan Biologi UNTIDAR mengadakan Seminar Pendidikan dengan tema “Asesmen dan Rubrik dalam Kepenulisan Karya Ilmiah”. Seminar Pendidikan yang digelar pada hari Jum’at, 24 Mei 2019 ini menghadirkan dua pembicara, yaitu Dr. Rizhal Hendi Ristanto, M. Pd. dari Universitas Negeri Jakarta dan Dr. Agus Muji Santoso, M. Si. dari Universitas Nusantara PGRI Kediri. Tujuan diadakannya Seminar Pendidikan ini adalah untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi tentang penulisan dan publikasi artikel ilmiah serta wawasan mengenai pembuatan asesmen dan rubrik. Seminar ini diikuti oleh para dosen dan seluruh mahasiswa Pendidikan Biologi UNTIDAR.

Seminar Pendidikan ini dibuka oleh Ketua Jurusan MIPA, Dr. Ahmad Muhlisin, M. Pd., dilanjutkan materi pertama oleh Dr. Rizhal Hendi Ristanto, M. Pd. mengenai penulisan karya ilmiah. Editor in Chief Jurnal Biosfer UNJ ini memaparkan kiat-kiat menulis artikel yang baik agar dapat dipublikasikan ke jurnal bereputasi. Pemateri kedua, Dr. Agus Muji Santoso, M. Si., menyampaikan tentang bagaimana suatu penelitian dilakukan, khususnya dalam hal pembuatan asesmen dan rubrik. Seminar Pendidikan ini diakhiri dengan tanya jawab terkait materi yang disampaikan oleh narasumber.

Menurut Koordinator Prodi Pendidikan Biologi, Dr. Setiyo Prajoko, M. Pd., kegiatan yang merupakan program kerja Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi (Himapbio) ini diadakan karena mengingat tuntutan dari Akreditasi Program Studi 4.0 yang

juga mengharuskan mahasiswa untuk melakukan penelitian dan pengabdian, tidak hanya dosen saja. Wawasan tentang penulisan artikel ilmiah harus disampaikan sedini mungkin kepada mahasiswa mengingat pada Akreditasi Program Studi 4.0 ada kriteria terkait penelitian dan pengabdian dosen yang melibatkan mahasiswa,“ jelasnya. Untuk seminar selanjutnya, Prodi Pendidikan Biologi akan mengundang Dr. Agus Muji Santoso, M. Si sebagai narasumber dengan materi “Mendesain Project Based Learning (PjBL) dan Lesson Study (LS)” serta “ASIK Learning dan Pembelajaran Luar Ruangan”, yang rencananya akan diadakan berturut-turut pada bulan Juni dan Juli 2019,” tambahnya. [YF][:en] 

Located in Balai RW 5 Potrobangsan, Biology Education Study Program UNTIDAR held the Educational Seminar entitled “Assessment and Rubric in Writing Scientific Article”. This seminar was held on Friday, May 24th 2019 and presenting two speakers, i.e. Dr. Rizhal Hendi Ristanto, M. Pd. from Universitas Negeri Jakarta and Dr. Agus Muji Santoso, M. Si. from Universitas Nusantara PGRI Kediri. The aim of this Educational Seminar was to give the knowledge for Biology Education Study Program about writing and publishing scientific article. In addition, this seminar also provided the knowledge about the assessment in scientific article. The lecturers and the students of Biology Education followed this seminar.

This Educational Seminar was opened by the head of Natural Sciences study program, Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd., then continued by the material form first speaker, Dr. Rizhal Hendi Ristanto, M. Pd. about writing scientific papers. The editor in Chief of Biosphere Journal, UNJ explained some tips on writing good articles to be published in reputable journals. The second speaker, Dr. Agus Muji Santoso, M. Si., explained how to carry out the research, especially about assessment and rubric. The Educational Seminar was ended with a question and answer related to the material delivered by the speakers.

According to the Coordinator of Biology Education Study Program, Dr. Setiyo Prajoko, M. Pd., this seminar, which is the program of students association (himapbio), was held because of the demands of the Study Program Accreditation 4.0 which also required students to conduct research and service, not just lecturers. “The knowledge on writing scientific articles must be conveyed as early as possible to students considering that in the Study Program Accreditation 4.0 there are criteria related to research and service that involve the student, “he explained. For the next seminar, Biology Education Study Program will invite Dr. Agus Muji Santoso, M. Si as the speaker with the material “Designing Project Based Learning (PjBL) and Lesson Study (LS)” and “ASIK Learning and Outdoor Learning”, which is planned to be held successively in June and July 2019, “He added. (YF/AW)

[:]

[:id]Partisipasi DPM FKIP UNTIDAR di Ajang FFMI 2019[:]

[:id]

FFMI (Festival Film Mahasiswa Indonesia) telah bergulir sejak bulan Mei 2019. Lomba tahunan yang diadakan oleh Dirjen Belmawa ini bertujuan untuk menyaring sineas muda berbakat dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (DPM FKIP) Universitas Tidar pada tahun 2019 ini juga turut serta meramaikan ajang bergengsi tersebut. Tak tanggung-tanggung, DPM FKIP mengajukan 2 film pendek sekaligus, yaitu “JUANG” dan “DENAYA”.

Ahmad M. Ghufar, sang sutradara yang juga merangkap sebagai penulis dan editor kedua film tersebut menuturkan sekilas alur dari film tersebut. Untuk film pendek JUANG bercerita tentang dua orang tukang ojek yang memiliki peruntungan berbeda. Pada suatu hari, salah seorang dari mereka mendapatkan banyak pelanggan, akan tetapi hal yang berbeda terjadi pada sang rekan. Sementara itu, DENAYA menceritakan tentang seorang pemuda bernama Sofyan yang cenderung tak acuh ketika dihadapkan dengan berbagai situasi, namun akhirnya keadaan memaksanya untuk memandang dunianya dari sudut pandang lain.

Proses casting, reading, shooting, editing dari kedua film ini dilakukan dalam rentang satu minggu di bulan Ramadhan yang lalu, hal ini tentu menantang para pemain serta kru film untuk tetap memberikan performa yang terbaik meski panasnya matahari dan dahaga sempat menjadi kendala. Selain itu, dalam proses pengambilan gambar dan tahap editing film juga sempat ditemui masalah, namun hal tersebut berhasil diatasi oleh semua pemain dan kru film dengan kerja sama yang baik.

Saat berita ini ditulis, JUANG yang telah diunggah di kanal Youtube DPM FKIP UNTIDAR telah ditonton lebih dari 1600 kali dan mendapatkan banyak tanggapan positif dari para penonton. Sementara itu DENAYA yang rilis pada tanggal 20 Juni dan bisa di akses melalui http://bit.ly/filmdenaya serta di kanal youtube DPM FKIP UNTIDAR. (DPMFKIP)

[:]