[:id]Mahasiswa FKIP Raih Prestasi 11th Best Blog dalam Program SEA-Teacher[:en]FETT Students Win 11th Best Blog Achievements in The Sea-Teacher Program[:]

[:id]

FKIP Universitas Tidar sudah mengikuti program SEA-Teacher dan SEA-Tvet selama satu tahun terakhir. Kedua program ini diselenggarakan oleh South East Asean Minister Educaton Organization (SEAMEO). Program SEA-Teacher merupakan program pertukaran mahasiswa jurusan kependidikan untuk praktek mengajar di negara ASEAN. Dengan adanya program ini, harapannya mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan mengajar (pedagogik) dan semakin aktif menggunakan bahasa Internasional yaitu bahasa Inggris. Program SEA-Teacher diagendakan rutin sebanyak dua kali dalam setahun, yaitu periode pertama pada bulan Januari-Februari dan periode kedua pada bulan Agustus-September. Sedangkan program SEA-Tvet merupakan program pertukaran mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan magang. Sama seperti SEA-Teacher, program SEA-Tvet juga diadakan sebanyak dua kali dalam setahun dengan periode yang hampir bersamaan dengan program SEA-Teacher.

SEAMEO mengadakan kegiatan pemaparan evaluasi kegiatan SEA-Teacher dan SEA-Tvet setelah program tersebut selesai. Pada periode pelaksanaan kali ini, SEAMEO mengadakan kegiatan evaluasi program SEA-Tvet pada 26 – 27 Maret 2019 di Excelsior hotel, Ipoh, Malaysia dan kegiatan evaluasi program SEA-Teacher pada 28 – 29 Maret 2019 di Kedah, Malaysia. FKIP Universitas Tidar yang pada periode program ini mengirimkan mahasiswa pada kedua program tersebut mendapat undangan dari SEAMEO pada evaluasi program. Hasil evaluasi program SEA-Tvet dan SEA-Teacher secara umum sudah bagus dan mendapat respon positif dari peserta program baik pihak universitas maupun mahasiswa delegasi. Pada kegiatan evaluasi yang dihadiri oleh dekan FKIP Prof. Dr. Sukarno, M. Si. dan wakil dekan bidang umum dan keuangan Dr. Dwi Winarsih, M. Pd. ini mendapatkan kejutan atas prastasi yang diraih mahasiswa FKIP dalam 11 blog terbaik. Prestasi tersebut diraih atas nama Yuliana Dewi dalam peringkat ke-7 blog terbaik pada program SEA-Teacher batch 7 ini.

Pada program SEA Teacher batch 7 yang dilaksanakan pada 7 Januari – 15 Februari 2019 ini, FKIP mengirimkan dua orang mahasiswa atas nama Ariani Nur Fitria (PBI) dan Yuliana Dewi (PBI). Kedua mahasiswa tersebut melakukan program SEA-Teacher di Valaya Alongkorn Rajabaht University (VRU), Thailand. Selama praktek mengajar di sekolah yang dituju, mahasiswa harus melakukan beberapa tugas diantaranya melakukan orientasi dan observasi sekolah, melakukan praktek mengajar, melakukan evaluasi dan refleksi pengajaran, dan di akhir sesi mahasiswa membuat laporan dalam bentuk blog. Blog yang dibuat dalam upaya untuk mendapatkan sertifikat dari SEAMEO.

Blog yang dibuat oleh mahasiswa peserta SEA-Teacher merupakan bentuk laporan akhir yang wajib dibuat. Dalam blog tersebut berisi informasi tentang sekolah tempat mahasiswa mengajar, kurikulum yang digunakan, rencana pembelajaran, situasi saat praktek mengajar, perjalanan ke tempat wisata, pertukaran kebudayaan, dan kesan pesan selama mengikuti program SEA-Teacher. Saat mengetahui mendapat peringkat 7 blog terbaik, Yuliana Dewi tak henti-hentinya mengucapkan puji syukur pada Allah SWT yang membuat doanya menjadi nyata. “Pada awalnya sempat pesimis untuk mendapatkan peringkat terbaik, mengingat jumlah pesaingnya yang cukup banyak yaitu 521 peserta dari tiga negara di Asia Tenggara dengan kapasitas yang hebat”, ujarnya. Mahasiswa dengan blog https://yulianadewi1.blogspot.com ini menyampaikan rasa bahagianya dapat mengikuti program SEA-Teacher ini karena banyak pengalaman yang tidak terlupakan dari antusiasme siswa dan rasa hormatnya yang sangat tinggi pada guru. Yuliana Dewi mengaku mendapatkan banyak ilmu baik dari segi akademik maupun budaya, baginya “experience is priceless”. ET

[:en]

FETT Tidar University has participated in the SEA-Teacher and SEA-Tvet programs which are organized by the South East ASEAN Minister Education Organization (SEAMEO). The SEA-Teacher Program is a student exchange program for education majors in teaching practices in ASEAN countries. With the existence of this program, it is hoped that students can improve their teaching abilities (pedagogics) and become more active in using international languages, namely English. The SEA-Teacher program is scheduled regularly twice a year, namely the first period in January-February and the second period in August-September. While the SEA-Tvet program is a student exchange program to carry out apprenticeship activities. Just like SEA-Teacher, the SEA-Tvet program is also held twice a year with a period that is almost the same as the SEA-Teacher program.

SEAMEO held a presentation on the evaluation of SEA-Teacher and SEA-Tvet activities after the program was completed. In this implementation period, SEAMEO held a SEA-Tvet program evaluation activity on March 26-27, 2019 at the Excelsior Hotel, Ipoh, Malaysia and SEA-Teacher program evaluation activities on March 28-29, 2019 in Kedah, Malaysia. FETT Tidar University, during the program period sent students to both programs, received an invitation from SEAMEO at the program evaluation. The evaluation results of the SEA-Tvet program and SEA-Teacher in general have been good and received a positive response from program participants, both the university and delegation students. The evaluation activity was attended by the Dean of FETT, Prof. Dr. Sukarno, M. Si. and Vice Dean of General and Financial Fields, Dr. Dwi Winarsih, M.Pd. and got a surprise for the student’s achievement in the 11 best blogs. This achievement was achieved by Yuliana Dewi as the 7th rank of the best blog in this batch 7 SEA-Teacher program.

In the SEA Teacher batch 7 program which was held on January 7th – February 15th, 2019, FETT sent two students on behalf of Ariani Nur Fitria (English Education Study Program) and Yuliana Dewi (English Education Study Program). The two students conducted the SEA-Teacher program in Valaya Alongkorn Rajabaht University (VRU), Thailand. During teaching practice in the intended school, students must perform several tasks including conducting school orientation and observation, conducting teaching practices, conducting evaluations and teaching reflections, and at the end of the session students have to make reports in the form of blogs to get a certificate from SEAMEO.

Blogs created by SEA-Teacher participants are the final report that must be made. The blog contains information about the school where students teach, the curriculum used, the lesson plan, the situation during teaching practice, trips to tourist attractions, cultural exchanges, and the impression during the SEA-Teacher program.

Yuliana Dewi says “At first, it was pessimistic to get the best ranking, considering that there were quite a lot of competitors, namely 521 participants from three countries in Southeast Asia with great capacity.” This student with the blog https://yulianadewi1.blogspot.com expressed her happiness to be able to join the SEA-Teacher program because there were many unforgettable experiences of student enthusiasm and very high respect for the teacher. Yuliana Dewi gained a lot of knowledge both in terms of academics and culture, for her “experience is priceless”. (ER)

[:]

[:id]Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA Ikuti Student Entrepreneurship Expo dan Kompetisi Kewirausahaan Tingkat Nasional[:en]Students of Natural Science Department join Student Entrepreneurship Expo and National Level Entrepreneurship Competition[:]

[:id]

Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA FKIP UNTIDAR mendapat kesempatan mengikuti Student Entrepreneurship Expo dan Kompetisi Kewirausahaan Tingkat Nasional di Universitas Negeri Semarang (UNNES). Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka Dies Natalis Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNNES ke-54. Student Entrepreneurship Expo dan Kompetisi Kewirausahaan berlangsung selama dua hari, 20-21 Maret 2019, di halaman Gedung Dekanat FMIPA.

Student Entrepreneurship Expo ini diikuti oleh 162 peserta dari tiga belas perguruan tinggi di Indonesia.  Terdapat tiga kategori dalam kompetisi kewirausahaan tersebut, meliputi makanan dan minuman, jasa dan perdagangan, serta produksi dan budidaya. Dari masing-masing kategori dipilih tiga juara yang berhak mendapatkan piala dan uang pembinaan. Sementara itu, mahasiswa IPA yang tergabung dalam kelompok wirausaha “singkong kepal crispy (SIPALPY)” berkesempatan mengikuti Student Entrepreneurship Expo dan Kompetisi Kewirausahaan kategori jasa dan perdagangan. Kelompok wirausaha mahasiswa tersebut beranggotakan Fimarizki, Arina Novi Dewi, Camila Azhar Ramadhanty, Uli Nuha Ahmad Rifa’i, Diah Roshita Dewi.

Meskipun belum dapat meraih juara, Uli Nuha Ahmad Rifa’i mengaku senang bisa berpartisipasi dalam acara tersebut. “Saya mendapatkan banyak pengalaman, kenalan baru, dan dapat belajar lebih baik. Teman-teman yang lain perlu berpartisipasi pada event seperti ini. Tujuannya adalah agar UNTIDAR lebih dikenal terutama Prodi Pendidikan IPA”  ujarnya. (RI)

[:en]

Students of Natural Science Department got the opportunity to join Student Entrepreneurship Expo and National Level Entrepreneurship Competition in Universitas Negeri Semarang (UNNES). The event was a series of activities of the 54th Anniversary of the Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA). Student Entrepreneurship Expo and National Level Entrepreneurship Competition lasted for two days, 20th – 21st March 2019 in front of FMIPA’s dean building.

The Student Entrepreneurship Expo was attended by 162 participants from thirteen universities in Indonesia. There were three categories in Entrepreneurship Competition including food and beverages, services and trade, as well as production and cultivation. From each category, three champions were chosen and got trophies and money. Meanwhile, the natural science students who had entrepreneurial group named “singkong kepal crispy (SIPALPY)” or Crispy Cassava had the opportunity to take part in the Student Entrepreneurship Expo and Entrepreneurship Competition in the service and trade category. They were Fimarizki, Arina Novi Dewi, Camila Azhar Ramadhanty, Uli Nuha Ahmad Rifa’i, Diah Roshita Dewi.

Although they are not the winner yet, Uli Nuha Ahmad Rifa’i claimed that they were happy to participate in that event. “I get the experiences, new acquaintances, and learn better. Other friends need to participate in this event later so other people can know UNTIDAR especially Natural Education department.“ He added. (RI/AW)

[:]

[:id]Dosen FKIP Mengikuti Workshop Asistensi Jurnal Terakreditasi Tahun 2019[:en]FKIP Lecturers Followed The 2019 Accredited Journal Assistance Workshop[:]

[:id]

Jurnal terkareditasi menjadi salah satu fasilitas akademik yang harus dimiliki oleh perguruan tinggi. Melalui jurnal, dosen maupun mahasiswa dapat mempublikasikan produksi karya ilmiahnya. Jurnal ilmiah saat ini harus terdaftar agar dapar terakreditasi baik secara nasional maupun internasional. Berdasarkan hal tersebut Kemenristek-Dikti mengadakan kegiatan Workshop asistensi jurnal terakreditasi tahun 2019 di Sunan Hotel Solo pada Rabu hingga Jumat,27 Februari – 1 Maret 2019.

Sebagai perintis e-jurnal ber-ISSN dan terindeks DOAJ, FKIP berupaya meningkatkan kualitas jurnal dengan mengirimkan dua dosen yaitu Atsani Wulansari, S.S., M.Hum dari Prodi PBI dan Eli Trisnowati, S. Pd., M. Pd. dari PIPA untuk mengikuti Workshop asistensi jurnal terakreditasi tahun 2019 di Sunan Hotel Solo. Setelah mengikuti workshop tersebut, informasi yang didapatkan akan digunakan sebagai pedoman dalam meningkatkan kualitas jurnal hingga berstatus terakreditasi.

Workshop asistensi jurnal terakreditasi tahun 2019 di Sunan Hotel Solo yang dilaksanakan selama 3 hari, diprakarsai oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan mendatangkan narasumber dari berbagai bidang pendukung akreditasi jurnal. Acara dibuka pada Rabu 27 Febuari 2019 pukul 13.00 oleh direktur pengelolaan kekayaan intelektual Dikti Hotmatua Daulany.  Acara dilanjutkan dengan kebijakan dan Program Arjuna dan Sinta oleh pihak Dikti.  Mengkutip informasi yang disampaikan oleh pihak Dikti, jurnal yang pada saat ini sudah terindeks Sinta terhitung sebelum tahun 2018 ada dua kategori, yaitu jurnal yang sudah mengajukan penilaian akreditasi, dan jurnal yang baru saja mengisi evaluasi diri. Jurnal yang sudah mengajukan akreditasi akan mendapat tingkatan akreditasi di Sinta dan sertifikat, sedangkan jurnal yang baru mengisi form evaluasi diri hanya memperoleh indeksasi di Sinta. Jurnal yang belum mendapat sertifikat akreditasi dapat melegalkan indeksasi, yaitu  dengan pengajuan akreditasi yang sudah memenuhi kriteria akreditasi, yaitu memiliki dua tahun terbitan lengkap berturut-turut.

Pembahasan mengenai Etika publikasi, plagiarisme, dan pengenal tool plagiat disampaikan oleh Hadiyanto. Etika publikasi penting menjadi penilaian dalam akreditasi. Jurnal-jurnal yang belum mencantumkan etika publikasi harus segera melengkapinya. Selain itu, Cek plagiarisme penting dilakukan pada tahap pertama edit artikel jurnal.  Hadiyanto menambahkan, Tool cek plagiarisme sebaiknya gunakan yang berbayar untuk kevalidan hasil cek.

Bahasan mengenai kesiapan substansi bidang sosial humaniora/pendidikan disampaikan oleh Dr. Parmin. Beliau menyampaikan bahwa subtansi artikel bidang sosial humaniora meliputi; Judul, Alamat Afiliasi dan Nama Penulis, Abstrak dan Kata kunci, Kecukupan State of The Art Overview Penelitian/Artikel Jurnal Sebelumnya, Jelas dan Tidaknya Gap Analysis (mengapa riset ini perlu dilakukan dan keunikan paper ini dibanding paper2 sebelumnya?), Jelas dan Tidaknya Tujuan Penelitian, Jelas dan tidaknya Penulisan Metode Penelitian, Apakah Hasil dan Pembahasan ditulis secara jelas dan memenuhi aspek scientific merit (unsur what/how?, why?, dan what else?), Adakah pembandingan dengan hasil-hasil penelitian orang lain di Pembahasan?, Apakah Kesimpulan cukup menjawab Tujuan Penelitian?… Konseptual penekanan pada temuan., Penulisan Daftar Pustaka (konsistensi dan benar-tidaknya). Pembahasan oleh Dr. Parmin cukup panjang namun menarik karena peserta diberi waktu tanya jawab dan diskusi.

 Selanjutnya, Penyiapan substansi bidang sains disampaikan oleh prof. Komang W. Wiryawan. Beliau menuturkan bahwa Artikel harus memiliki kebaruan (novelty). Isi dari artikel substansi bidang sains dari konten ada diusahakan memiliki sifat kebaruan, bermanfaat, dan menarik. Penyajian data juga terstruktur , serta manuskip tulisan harus ringkas, jelas, dan mudah dimengerti.

Pembahasan  dan diskusi teknis OJS dan praktik disampaikan oleh Istadi. Pada materi ini dijelaskan teknis penyusunan OJS agar sesuai dengan kriteria akreditasi. Materi tentang evaluasi diri dan strategi penyiapan kelengkapan borang penilaian Arjuna disampaikan oleh Sutrisno Heru Sukoco. Heru menjelaskan mengenai cara mengisi evaluasi diri dan bagaimana menyiapakan kelengkapan borang penilaian akreditasi. Evaluasi diri sebaiknya diisi sesuai dengan kondisi jurnal yang ada saat ini.

Acara bedah jurnal diikuti oleh Peserta workshop dengan teknik ber kelompok. Tiap kelompok didampingi oleh narasumber yaitu Dr. Parmin , Hadiyanto, Prof. Komang W. Wiryawan ,Istadi, dan Sutrisno Heru Sukoco. Jurnal FKIP,  Indonesian Journal of Science and Education (IJOSE) dan Metathesis: Journal of English Language, Literature, and Teaching turut dibedah dari segi tampilan OJS dan substansi artikel (MW).

[:en]

The accredited journal is one of the academic facilities that universities must have. Through journals, lecturers and students can publish the production of their scientific works. The current scientific journal must be registered so that it can be accredited both nationally and internationally. Based on this, the Ministry of Research, Technology and Higher Education held an assistance workshop for accredited journals in 2019 at Sunan Hotel Solo on Wednesday to Friday, February 27 to March 1, 2019.

As a pioneer of ISSN e-journals and indexed by DOAJ, FKIP seeks to improve the quality of journals by sending two lecturers, namely Atsani Wulansari, S.S., M. Hum. from English Education Study Program (PBI) and Eli Trisnowati, S. Pd., M. Pd. from Natural Science Education Study Program to attend the 2019 accredited journal assistance workshop at Sunan Hotel Solo. After joining the workshop, the information obtained will be used as a guide in improving the quality of journals to an accredited status.

The assistance workshop for accredited journals in 2019 at Sunan Hotel Solo, which was held for 3 days, was initiated by the University of Muhammadiyah Surakarta by bringing in speakers from various fields of support for journal accreditation. The event was opened on Wednesday February 27, 2019 at 1:00 p.m. by the director of intellectual property management of Dikti, Hotmatua Daulany. The program continued with Arjuna and Sinta’s policies and programs by the Directorate of Higher Education. Citing information from Dikti, there are two categories of journals counts before 2018 that are currently indexed as Sinta, namely journals that have submitted accreditation assessments, and journals that have just completed self-evaluations. Journals that have applied for accreditation will get an accreditation level at Sinta and certificates, while journals that have just filled out the self-evaluation form will only get indexation in Sinta. Journals that have not received an accreditation certificate can legalize indexation by submitting accreditation that has met the accreditation criteria, which has two years of complete publication in a row.

The discussion about publication ethics, plagiarism and identifying plagiarism tools was delivered by Hadianto. Ethics of publication becomes an important assessment in accreditation. Journals that have not included publication ethics must immediately complete it. In addition, plagiarism checks are important in the first phase of editing journal articles. Hadiyanto added, the paid plagiarism check tool should be used for the validity of the check results.

Other discussions on elements in making good journals were delivered by experts from Dikti, i.e, the substance of an article, title, affiliate address and authors, abstracts and keywords, purposes of the research, whether the results and discussion are written clearly and fulfilling the scientific aspects of merit (elements of what/how? why? and what else?). The importance of the materials for the participants still made the discussions interesting as they will really need them.

The journal discussion session was joined by the workshop participants by grouping techniques. Each group was accompanied by a resource person, namely Dr. Parmin, Hadiyanto, Prof. Komang W. Wiryawan, Istadi, and Sutrisno Heru Sukoco. FKIP Journals, Indonesian Journal of Science and Education (IJOSE) and Metathesis: Journal of English Language, Literature, and Teaching were also dissected in terms of the appearance of the OJS and the substance of the articles (AL).

[:]

[:id]Pekan Keguruan 2019, FKIP Adakan Seminar Nasional Call for Paper[:en]Teacher Week 2019: FETT Holds A National Seminar[:]

[:id]

Dalam rangka Pekan Keguruan FKIP Tahun 2019 sekaligus memeriahkan rangkaian acara Dies Natalies Universitas Tidar ke-5, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNTIDAR menyelenggarakan seminar nasional dengan tema Inovasi Pembelajaran untuk Generasi Milenial di Era Revolusi Industri 4.0. Ketua Semnas, Dr. Ericka Darmawan, M.Pd. menyampaikan bahwa tema yang dipilih melihat dari urgensi perkembangan zaman. “Karena mendesaknya transformasi pendidikan untuk segera tanggap terhadap era disrupsi teknologi, sehingga kegiatan pembelajaran harus segera menyesuaikan diri dengan perubahan ekologi belajar.”

Seminar Nasional akan berlangsung pada hari Sabtu, 25 Mei 2019 mulai pk 08.00 WIB bertempat di Auditorium UNTIDAR. Disajikan empat pembicara utama yakni Prof. Dr. Dinn Wahyudin, M.A. dari Universitas Pendidikan Indonesia, Erwin Roosilawati, M.Pd. dari Widyaiswara LPMP Jawa Tengah, Dr. Hari Wahyono, M.Pd. dari Universitas Tidar, dan Dr. Mimi Mulyani, M.Hum. dari Universitas Tidar. Seminar ini terbuka untuk umum baik mahasiswa, guru, dosen, ataupun masyarakat luas yang peduli pendidikan di Indonesia.

Seminar yang rencananya akan berlangsung berkala selama satu tahun sekali ini membuka kesempatan kepada seluruh pegiat pendidikan untuk berpartisipasi aktif mengirimkan karya ilmiah. “Yang jelas acara ini akan dikemas lain dari pada yang lain, akan memecah semnas yang sudah-sudah atau out of the box. Kami menerima makalah-makalah pendamping untuk dipresentasikan secara oral. Bagi artikel terpilih akan dipublikasikan di jurnal ilmiah nasional seperti Transformatika, Metathesis, IJOSE, IJOBE, IJOME, IJEL, REPETISI, dll. Nah bagi artikel lain juga akan diterbitkan dalam prosiding ber-ISBN,” tutur Dr. Ericka memberi penjelasan.

Informasi lengkap Seminar Nasional FKIP 2019 bisa dilihat secara online pada laman semnas.untidar.ac.id, sedangkan formulir pendaftaran dapat diisi melalui https://bit.ly/2Eo6wL3. “Bagi pendidik ataupun calon pendidik, mari segera berbenah untuk menyelaraskan diri dengan teknologi pembelajaran. Maka melalui seminar ini harapan kami bisa memberikan inspirasi dan side of view yang baru tentang bagaimana mengajar generasi milenial,” cetus dosen pengajar Prodi Pendidikan IPA mengakhiri. (TP)

[:en]

[FETT – 21/03/2019} – Celebrating FETT Teacher Week 2019, as well as enlivening the series of the 5th UNTIDAR aanniversary series event, FETT (Faculty of Education and Teachers Training UTIDAR will hold a national seminar on the theme of Learning Innovation for Millennials in the Era of Industrial Revolution 4.0. Dr. Ericka Darmawan, M.Pd., the chairperson of the seminar,  said that the theme is chosen by considering current trends.  “Because of the urgent transformation in education needs immediately to be responded toward the era of technological disruption, so that learning activities must immediately adjust to changes in ecological learning.”

The Seminar itself will be hold on Saturday, May 25, 2019 starting at 08.00 WIB at the UNTIDAR Auditorium. Four main speakers who will present namely Prof. Dr. Dinn Wahyudin, M.A. from Universitas Pendidikan Indonesia, Erwin Roosilawati, M.Pd. from LPMP of Central Java, Dr. Hari Wahyono, M.Pd. from Universitas Tidar, and Dr. Mimi Mulyani, M. Hum. from Universitas Tidar. This seminar is open to the public. It offers an opportunity for participants from students, teachers, lecturers, or the wider community who care about education in Indonesia to join in this seminar.

The seminar, which is planned to be held periodically for once in a year, opens up opportunities for all education activists to actively participate in sending scientific work. “What is clear is that this program will be packaged more than others, will break through the ordinary existing national seminars or will be out of the box. We accept companion papers to be presented orally. For selected articles, they will be published in national scientific journals like Transformatika, Metathesis, IJOSE, IJOBE, IJOME, IJEL, REPETITION, etc. Moreover, for other articles, it will also be published in the ISBN proceedings, “said Dr. Ericka Darmawan, M.Pd.

For ccomplete information about this National Seminar, it can be viewed online at semnas.untidar.ac.id, while the registration form can be filled through https://bit.ly/2Eo6wL3. “For educators or prospective educators, let’s immediately improve to align ourselves with learning technology. Through this seminar, we hope we can provide new inspiration and view on how to teach millennial generation, “said the lecturer of the Science Education Study Program. (TP – NA)

[:]

[:id]Mahasiswa S2 mengikuti TOEFL[:]

[:id]

Tes TOEFL berlaku untuk semua mahasiswa Universitas Tidar tidak hanya pada Program Studi Diploma dan Sarjana namun juga bagi mahasiswa Pascasarjana. Pada hari jumat kemarin, tanggal 1 Maret 2019 mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia mengikuti tes TOEFL yang diselenggarakan oleh UPT Bahasa. Tes TOEFL ini diikuti oleh 5 mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia.

 Test of English as a Foreign Language atau yang sering disingkat TOEFL merupakan tes bahasa inggris yang digunakan untuk mengetahui kapasitas seseorang dalam berbahasa inggris yang meliputi listening comprehension, reading comprehension, grammar structure dan written expression. “Tes TOEFL ini diwajibkan untuk mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia sebagai syarat sebelum pengambilan mata kuliah tugas akhir/tesis”, papar Dr. Farikah. Pelaksanaan TOEFL ini memakan waktu sekitar 2-3 jam dan hasilnya dapat dilihat sepekan setelah tes, yaitu tanggal 8 Maret 2019. [KG]

[:]

[:id]Dua Belas Dosen FKIP Ikuti Workshop Calon Auditor Mutu Internal Universitas Tidar[:en]Twelve Lecturers of FETT Attended a Tidar University’s Internal Quality Auditor Candidates Workshop[:]

[:id]

Kamis (28/02/2019) adalah hari pertama dilaksanakannya workshop calon auditor di lingkungan Universitas Tidar. Acara ini digelar selama 3 hari dan dimulai pukul 8 pagi serta berakhir pada pukul 4 sore. Workshop yang dihadiri setidaknya 40 orang dari berbagai fakultas ini diselenggarakan di Ruang Multimedia Untidar.

Dua belas dosen FKIP yang berpartispasi adalah Arum Nisma Wulanjani, M.Pd & Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Asri Wijayanti, M.A & Ayu Wulandari,M.Pd dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Sekar Jati P., M.Pd & M. Radian Nur A., M.Pd dari Prodi Pendidikan Biologi, Megita Dwi P.,M.Pd & Aprilia Nurul Chasanah, M.Pd dari Prodi Pendidikan Matematika, Desi Nurhikmahyanti, M.Pd dan Riva Ismawati, M.Sc dari Prodi Pendidikan IPA serta dua dosen dari S2 Pendidikan Bahasa Indonesia yakni Dr. Mimi Mulyani, M.Hum dan Dr. Hari Wahyono, M.Pd.

Pelatihan yang dinarasumberi oleh Lembaga Pengembangan dan Penjamin Mutu Pendidikan (LP2MP) Universitas Diponegoro bertujuan untuk menjaring dan mempersiapkan Universitas Tidar agar memiliki Tim Auditor Internal yang profesional dan berintegritas. Sepanjang pelatihan berlangsung narasumber tak hanya mengajak diskusi beberapa hal tentang audit, akan tetapi juga memfasilitasi para peserta untuk mengikuti ujian tulis yang bertujuan untuk mengukur kemampuan dalam hal audit. “Kami merasa benar – benar belajar tentang apa itu AMI (Audit Mutu Internal) dan merasa terbekali untuk mengaudit nantinya,” kata Arum Nisma W., M.Pd. (AG)

[:en]

The workshop of internal auditor candidates was held on February 28 to March 2, 2019 in Multimedia Room of Tidar University. Twelve lecturers of FETT attended the workshop were Arum Nisma Wulanjani, M.Pd. & Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd. from English Education Study Program, Asri Wijayanti, M.A. & Ayu Wulandari,M.Pd. from Indonesian Language and Literature Study Program, Sekar Jati P., M.Pd. & M. Radian Nur A., M.Pd. from Biology Education Study Program, Megita Dwi P., M.Pd. & Aprilia Nurul Chasanah, M.Pd. from Mathematics Education Study Program, Desi Nurhikmahyanti, M.Pd. and Riva Ismawati, M.Sc. from Science Education Study Program, and two lecturers from Indonesian Language Education Study Program, Dr. Mimi Mulyani, M.Hum. and Dr. Hari Wahyono, M.Pd..

 The workshop, which was sponsored by the Diponegoro University Development Institute and Educational Quality Assurance (LP2MP), aims to capture and prepare Tidar University to have a professional and integrity team of Internal Auditors. The workshop was not only discuss a few things about the audit process, but also facilitate the participants to take a written test aimed at measuring capabilities in case of an audit. “We feel really learning about AMI (Internal Quality Audit) and feel equipped to audit later,” said Arum Nisma W., M.Pd.. (ER)

[:]

[:id]FKIP UNTIDAR Jalin Kerjasama Dengan Ramada Plaza Melaka Malaysia[:en]Collaboration Between FETT UNTIDAR and Ramada Plaza Melaka Malaysia[:]

[:id]

Jalinan kerjasama antara FKIP UNTIDAR dengan mitra di kancah internasional terus bertambah. Hal ini nampak dari adanya jalinan kerjasama yang lebih luas dengan disahkannya Nota Kesepahaman antara Universitas Tidar dan Ramada Plaza Melaka Malaysia pada tanggal 28 Februari 2019.  Nota Kesepahaman disahkan oleh kedua belah pihak. Pihak dari Ramada Plaza Melaka Malaysia yaitu Klaus Sennik (General Manager Ramada Plaza Melaka).

Jalinan kerjasama ini menjadi acuan dasar dalam rangka pelaksanaan kerjasama pemanfaatan potensi yang dimiliki oleh pihak Ramada Plaza Melaka Malaysia dan Universitas Tidar  guna menunjang kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Dengan adanya kerjasama ini, mahasiswa FKIP UNTIDAR dapat memperoleh pengalaman  praktek PKL internasional dengan mengikuti program PKL EFT (English For Tourism) in Practice International di Ramada Plaza Melaka Malaysia. (CA)

[:en]

The collaboration of Faculty of Education and Teachers Training (FETT) of UNTIDAR with international partners continues to grow. The FETT’s list of collaboration is continued with the signing of MoU between Tidar University and Ramada Plaza Melaka Malaysia on February 28, 2019.  The Memorandum of Understanding was signed by both parties. Ramada Plaza Melaka Malaysia’s party was signed by Klaus Sennik,General Manager of Ramada Plaza Melaka.

The respective cooperation is the fundamental to implement further prospective collaboration between the two parties, Ramada Plaza Melaka Malaysia and Universitas Tidar to support the activities of education, research, and community service.

On the basis of the collaboration, students of FETT will be able to experience international internship by joining the program EFT (English for Tourism) in International Practice at Ramada Plaza Melaka Malaysia. (GF)

[:]

[:id]Dosen FKIP Untidar Raih Hibah Penelitian dan Pengabdian Dikti 2019[:en]Untidar: FETT’s Lecturers Achieve the Research and Community Service Grant 2019[:]

[:id]

Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) baru-baru ini mengumumkan nama-nama dosen penerima pendanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi tahun 2019 yang tertuang pada Surat Keputusan Nomor: T/140/E3/RA.00/2019. Universitas Tidar berhasil meloloskan 24 proposal penelitian dan 6 proposal pengabdian. Sebanyak 10 dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar berhasil meraih hibah penelitian dan 3 dosen berhasil lolos hibah pengabdian kepada masyarakat. Capaian hibah penelitian yang diraih dosen FKIP Untidar naik 100% dibanding tahun 2018. Tahun lalu dosen FKIP menyumbang 5 hibah penelitian dan zero untuk pengabdian.

Sepuluh dosen FKIP yang lolos dengan skema Penelitian Dosen Pemula (PDP) tersebut berasal dari program studi yang berbeda-beda. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) menyumbang tiga penelitian yang masing-masing diketuai oleh Rangga Asmara, M.Pd., Dzikrina Dian Cahyani, M.A., dan Asri Wijayanti, S.Pd., M.A. Lima penelitian yang lolos dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) masing-masing merupakan usulan dari Endah Ratnaningsih, M.Pd., Atsani Wulansari, M.Hum., Winda Candra Hantari, M.A., Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed., dan Arum Nisma Wulanjani, M.Pd. Sementara dua penelitian lain yang lolos diketuai oleh Eko Juliyanto, M.Pd. dan Riva Ismawati, S.Pd., M.Sc. dari Program Studi Pendidikan IPA (PIPA).
Untuk hibah pengabdian kepada masyarakat, dari tiga proposal yang lolos, Program Studi Pendidikan IPA menyumbang dua proposal yang masing-masing diketuai oleh Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd. dan Eko Juliyanto, M.Pd, sedangkan satu proposal lainnya diketuai oleh Rangga Asmara, M.Pd. dari PBSI.
“Senang karena bisa lolos dalam kompetisi nasional ini dan dapat bersaing dengan dosen-dosen perguruan tinggi se-Indonesia. Dengan lolos hibah ini juga dapat mendukung proses akreditasi prodi dalam hal penelitian dan pengabdian,” ujar Riva Ismawati, S.Pd., M.Sc. saat ditemui di sela-sela jadwal mengajar.
“Alhamdulillah, berkat do’a restu dan dukungan dari semua pihak bisa lolos (hibah) ini. Semoga hasilnya bermanfaat bagi institusi,” tambah Endah Ratnaningsih, M.Pd.
Tidak jauh berbeda, Atsani Wulansari, M.Hum. (PBI) berharap agar hasil penelitiannya nanti bisa bermanfaat untuk kelas Translation and Interpreting.
Sementara itu, Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed. berharap semoga tahun depan bisa tembus skema pendanaan Dikti yang lain karena tahun ini merupakan tahun kedua lolos hibah dengan skema PDP.
Hal senada juga disampaikan oleh Eko Juliyanto, M.Pd, yang tahun ini lolos hibah penelitian sekaligus pengabdian.
“Syukur alhamdulillah bisa lolos, harapannya tahun depan dapat lolos dengan skema yang berbeda dan lebih banyak lagi dosen UNTIDAR yang mendapatkan pendanaan,” ujar Eko Juliyanto, M.Pd.
Saat ditanya mengenai kesulitan membuat dua proposal sekaligus, Eko Juliyanto, M.Pd. menyampaikan bahwa tidak ada kesulitan yang berarti, hanya saja tema yang bagus menurut anggapan kita belum tentu mencapai kriteria Dikti untuk didanai, tapi lebih baik tetap mencoba.
Rasa syukur juga disampaikan oleh dosen PBSI, Asri Wijayanti, M.A. dan dosen PBI, Winda Candra Hantari, M.A.
“Senang karena Dikti mendukung program tri dharma perguruan tinggi. Harapannya semoga ke depan Dikti menyediakan hibah-hibah lain untuk mendukung mutu dosen dan mahasiswa,” kata Asri Wijayanti, M.A. “Surprised karena pertama kali ikut (hibah Dikti) dan lolos. Saya sangat menyambut baik adanya bantuan hibah yang mendukung visi universitas yang berbasis riset. Bagi dosen yang memiliki banyak ide dan keinginan untuk berkompetisi, hibah ini merupakan pilihan yang tepat karena ide-ide tersebut dapat dikembangkan sekaligus didanai,” kata Winda Candra Hantari, M.A.
Saat ditemui di ruangannya, pemilik proposal pengabdian “Pemberdayaan Petani Muda SERASI melalui Budidaya Sayur Menggunakan Smart Akuaponik”, Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd., berharap masyarakat yang dituju untuk program tersebut memiliki keterampilan berbudidaya sayur akuaponik. Sementara untuk luaran pengabdian, Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd. menargetkan dapat memublikasikan hasilnya di jurnal bereputasi nasional dan internasional. Terakhir, beliau memberikan tips bahwa untuk lolos hibah Dikti, proposal sebaiknya ditulis secara rinci dan detail  serta roadmap penelitian/pengabdian juga harus jelas.
Selamat bagi dosen-dosen FKIP yang meraih hibah Dikti 2019! (YF)

[:en]

Recently, Director of Research and Community Service (DRPM), Ministry of Research, Technology, and Higher Education (Kemenristekdikti) announced the name of lecturers who achieved research and community service grant 2019. It was stated in the decree number T/140/E3/RA.00/2019. Universitas Tidar (Untidar) successfully passed 24 research and 6 community service proposals. Among of them were 10 research proposals and 3 community service proposals from FETT. The achievements of the research grants got by FETT Untidar increased to 100% compared to 2018. Last year, FETT’s lecturers only contributed 5 research grants and none for community service.

Ten FETT’s lecturers who passed the Beginner Lecturer Research (PDP) scheme came from different departments. Indonesian Language and Literature Education department (PBSI) contributed three researches, each chaired by Rangga Asmara, M.Pd., Dzikrina Dian Cahyani, M.A., and Asri Wijayanti, S.Pd., M.A. Then, five researches were from English Education department (PBI). They were proposed by Endah Ratnaningsih, M.Pd., Atsani Wulansari, M.Hum., Winda Candra Hantari, M.A., Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed., and Arum Nisma Wulanjani, M.Pd. While two other researches were from Eko Juliyanto, M.Pd. and Riva Ismawati, S.Pd., M.Sc.from Natural Science Education department (PIPA).
For community service grant, PIPA contributed two proposals chaired by Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd. and Eko Juliyanto, M.Pd, while another proposal was chaired by Rangga Asmara, M.Pd. from PBSI.
 “”It’s nice to be able to qualify in this national competition and be able to compete with lecturers from universities throughout Indonesia. Achieving this grant means supporting the accreditation process of our department in term of research and community service,” said Riva Ismawati, S.Pd., M.Sc during her teaching schedule.
 “Alhamdulillah, due to the blessing and support for all parties, I can achieve this grant. I hope the result would be beneficial for the institution,” Endah Ratnaningsih, M.Pd. added.
Furthermore, Atsani Wulansari, M.Hum. hoped that the results of the research would be useful for Translation and Interpreting classes.
Then, Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed. hoped that next year she is able to achieve another research funding scheme because this year was her second year for PDP scheme.
The same thing was also conveyed by Eko Juliyanto, M.Pd, who this year passed a research and community service grant.
“Alhamdulillah, thanks to God. Hopefully next year I can achieve the research with different scheme and more Untidar lecturers will get funding,” said Eko Juliyanto, M.Pd.
When asked about the difficulty of making two proposals at once, Eko Juliyanto, M.Pd. said that there were no significant difficulties. It was only the theme that should meet Dikti’s requirement to be funded. “It is better to try”.
Gratitude was also expressed by PBSI lecturer, Asri Wijayanti, M.A. and PBI lecturer, Winda Candra Hantari, M.A.
 “I am glad to know that I achieve it since Dikti support three pillars of higher education. “Hopefully, in the future, Dikti will provide other grants to support the quality of lecturers and students,” said Asri Wijayanti, M.A. “Surprised! This is my first time joined this grant and I pass it. I warmly welcome the grant assistance that supports the vision of a research-based university. For lecturers who have many ideas and desires to compete, this grant is the right choice because these ideas can be developed and funded, “said Winda Candra Hantari, M.A.
When meet in his room, Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd. who wrote community service proposal entitled “Pemberdayaan Petani Muda SERASI melalui Budidaya Sayur Menggunakan Smart Akuaponik” (Empowering Young Farmers SERASI through Vegetable Cultivation Using Smart Aquaponics) hoped that the people targeted for the program would have skills in aquaponic vegetable cultivation. In addition, he targeted to publish the community service result in national journal. Finally, he gave the tips to achieve Dikti Grant. “The proposal should be written in detail and the roadmap of research or community service should be clear.”
Congratulation for FETT’s lecturers who achieve Dikti grant 2019! (YF/AW)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Mewakili UNTIDAR dalam Seleksi ONMIPA-PT Tingkat Wilayah Tahun 2019[:en]FKIP Students Represent UNTIDAR in the Selection Of The 2019 ONMIPA-PT at Regional Level[:]

[:id]

Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi (ONMIPA-PT) merupakan salah satu kompetisi mahasiswa MIPA bergengsi yang rutin diadakan setiap tahun. ONMIPA-PT diadakan oleh Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran, dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Seleksi ONMIPA-PT diadakan secara berjenjang meliputi seleksi tingkat perguruan tinggi, seleksi tingkat wilayah, dan seleksi nasional.

Rabu (27/02/2019) bertempat di ruang Multi Media, sebanyak 12 orang mahasiswa FKIP UNTIDAR mengikuti seleksi ONMIPA-PT Tingkat Universitas Tidar Tahun 2019. Bidang yang dilombakan dalam ONMIPA-PT yaitu Bidang Matematika, Kimia, Fisika, dan Biologi. FKIP mengirimkan perwakilannya sebanyak 3 orang untuk masing-masing bidang. Seleksi ONMIPA-PT tingkat Universitas Tidar diikuti oleh mahasiswa perwakilan dari FKIP, FT, FAPERTA sejumlah 50 mahasiswa. Dalam seleksi tersebut, mahasiswa diminta untuk mengerjakan soal uraian singkat dan essay dalam waktu 2 jam.

Usaha maksimal dari mahasiswa serta dukungan dosen pembimbing, dan kemahasiswaan FKIP telah membuahkan hasil yang memuaskan. Tujuh mahasiswa FKIP lolos seleksi ONMIPA-PT tingkat Universitas Tidar Tahun 2019. Mahasiswa tersebut dipastikan akan mewakili UNTIDAR dalam seleksi ONMIPA-PT Tingkat Wilayah pada tanggal 26-27 Maret 2019.

Lolos seleksi tingkat perguruan tinggi dan maju ke seleksi ONMIPA-PT tingkat wilayah merupakan kesempatan yang berharga bagi mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan diri. Vindy Utami merupakan salah satu mahasiswa FKIP yang akan mewakili UNTIDAR dalam seleksi ONMIPA-PT Tingkat Wilayah Bidang Kimia. Tahun ini merupakan kali keduanya untuk mewakili UNTIDAR diajang yang sama. “Saya sangat bersyukur Alhamdulillah, senang dan tidak menyangka karena bisa mendapatkan kesempatan lagi untuk mengikuti seleksi ONMIPA-PT tingkat wilayah. Dengan kesempatan ini, saya bisa membuat bangga orang tua. Selain itu, saya juga mengucapkan terimakasih banyak kepada dosen pembimbing yang sudah membimbing saya untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi ini. Saya berharap pada kesempatan kali ini saya bisa maju sampai tingkat nasional. Amin.” Ujarnya saat diwawancarai. (RI)

[:en]

The University National Olympiad of Mathematics and Natural Sciences (ONMIPA-PT) is a competition that is routinely held every year. The ONMIPA-PT is held by the Directorate of Student Affairs, Directorate General of Learning, and Student Affairs, Ministry of Research, Technology, and Higher Education. There are several stages of ONMIPA-PT selection held namely university level, regional, and national selection.

Wednesday (27/02/2019) in the multimedia room, 12 FKIP UNTIDAR students participated in the Tidar University Level of the 2019 ONMIPA-PT selection. The contested fields in ONMIPA-PT are Mathematics, Chemistry, Physics, and Biology. FKIP sent its representatives consisting of 3 students for each field. The selection of ONMIPA-PT at Tidar University was attended by 50 students from Faculty of Education and Teachers Training, Faculty of Engineering, and Faculty of Agricultures. Students were asked to work on short questions and essays within 2 hours in the selection.

Maximum effort from students and the support of supervisors, and FKIP student affairs gave satisfying results. Seven FKIP students passed the ONMIPA-PT selection at the Tidar University level in 2019. The students will certainly represent UNTIDAR at the Regional Level of ONMIPA-PT selection on March 26-27, 2019.

Passing the ONMIPA-PT’s university-level and progressing to regional level selection is a valuable opportunity for students to demonstrate their abilities. Vindy Utami is one of the FKIP students who will represent UNTIDAR at the Regional Level of Chemistry ONMIPA-PT selection. It is her second time of the year to represent UNTIDAR in the same place. “I am very grateful.  Alhamdulillah, happy and surprised because I could get another chance to participate at the regional level of ONMIPA-PT selection. With this opportunity, I can make my parents proud. Besides that, I also thank the supervisors who have guided me to prepare for this competition. I hope that this event can be advanced to the national level. Amen.” said Vindy when interviewed. (AL)

[:]

[:id]Sistem Baru Pembimbingan KRS[:en]A New System for KRS[:]

[:id]

Setiap awal semester, mahasiswa diwajibkan mengajukan rencana studi, termasuk mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir/ skripsi. Mulai semester ini, sistem pembimbingan Kartu Rencana Studi (KRS) mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi yaitu terdapat penambahan opsi Penawaran Mata Kuliah dan menu Batal Tambah KRS (KRS Tahap 2) diadakan sebelum perkuliahan dimulai.

Menurut Koordinator Program Studi (Koorprodi) Pendidikan Matematika, Arief Budi Wicaksono, M.Pd., “Tujuan penambahan menu Penawaran Mata Kuliah adalah untuk mengetahui jumlah mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah sehingga dapat diestimasi banyaknya kelas yang akan di buka untuk mata kuliah tersebut”. Pada sistem Pengisian KRS sebelumnya mahasiswa langsung mengisi KRS tanpa harus memesan mata kuliah, sehingga tidak dapat diketahui banyaknya mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah tersebut. Penawaran kuliah pada semester genap tahun akademik 2018/2019 dijadwalkan pada 7-13 Februari 2019.

Kegiatan Pengisisan KRS dan Validasi KRS dilaksanakan pada tanggal 20-22 Februari 2019 mendatang. Pengisian KRS dan Validasi KRS di semester ini tidak berbeda dengan semester sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan untuk mahasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan non UKT.

Kegiatan KRS Tahap 2 atau Batal Tambah KRS dijadwalkan pada  tanggal 25-28 Februari 2019, sebelum perkuliahan dimulai. Menurut Arief Budi Wicaksono, M.Pd., “Adanya perubahan jadwal Batal Tambah KRS untuk mengantisipasi kerugian yang dialami mahasiswa. Jika Batal Tambah KRS dijadwalkan setelah perkuliahan dimulai, maka mahasiswa bisa kehilangan sampai dua kali pertemuan”. Berdasarkan sistem, mahasiswa yang kehadirannya tidak mencapai 75% tidak diizinkan mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). [FR]

[:en]

At the beginning of each semester, students are required to submit a study plan, including students who are working on the final project. Starting this semester, the system for the Study Plan (KRS) has changed. The changes that occur are the additional of “Course Offer”  and the “Cancel or Add KRS” menus. The students are obliged to order and fill their KRS before the lecture starts.

According to the Coordinator of Mathematics Education Study Program, Arief Budi Wicaksono, M.Pd., “The purpose of adding the “Course Offer” menu is to find out the number of students who will take courses so that the number of classes that will be opened for the courses can be estimated” . In the previous KRS filling system, the students immediately filled in the KRS without having a chance to order courses, so it was difficult to track down the numbers of students who would take the course. The offer for lectures in the even semester of the 2018/2019 academic year is scheduled for 7-13 February 2019. KRS and validation for KRS fillout activities will be held on the 20-22 February 2019. The process of the KRS filling out and validation in this semester has no difference from the previous semester. This activity is carried out for students of Single Tuition (UKT) and non UKT.

Meanwhile, the Cancel or Add KRS activities are scheduled for February 25-28 2019, before the lecture begins. According to Arief Budi Wicaksono, M.Pd., “There is a change in the schedule for Cancel or Add KRS to anticipate loss experienced by the students. If Cancel or Add KRS is scheduled after the lecture starts, students may lose up to two meetings “. Based on system, students whose attendance does not reach 75% are not permitted to take the Final Semester Examination. [FR-NA]

[:]