[:id]12 Mahasiswa PBI Ikuti Program EFT in Practice di Malaysia[:en]12 Students of English Education Study Program Join the EFT in Practice Program in Malaysia[:]

[:id]

Dua belas mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris berpamitan dengan Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Si, untuk mengikuti program EFT (English for Tourism) in Practice di Malaysia, Jumat  (1/2/2019) di  Gedung FKIP UNTIDAR.

Dua belas mahasiswa tersebut adalah  Alfia Firda Zahara, Adzimatur Tiara Putri Rustam, Aza Anisa Chumaeroh, Enno Tiesa Godelava Jauhar, Dwi Sularsih, Asih Kursiastuti, Endraswari Prasetyaningrum. Idola Novianti Virauli, Khusnul Wilanten, Bangkitama Wibi Krismanto, Yola Fathan Pratama, dan Ardi Anggara. Keduabelas mahasiswa tersebut akan mengikuti program EFC in Practice di Ramada Hotel Malaysia selama  satu bulan mulai 2 Februari- 1 Maret 2019.

Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Moch. Malik Al Firdaus berharap dengan adanya program EFT in Practice di Malaysia dapat memberi bekal kepada mahasiswa untuk memiliki kemampuan tambahan dengan mempraktekan teori-teori yang mahasiswa peroleh di mata kuliah EFT khususnya di bidang hospitality dalam industri perhotelan di kancah internasional.

“Motivasi saya ikut EFT in Practice yaitu saya ingin menambah pengalaman dalam hal hospitality di perhotelan, menerapkan teori yang saya dapatkan di mata kuliah EFT . Saya juga ingin menambah relasi dan melihat perbedaan budaya di negara lain.” kata Endraswari Prasetyaningrum, salah satu peserta EFT in Practice. (CA)

[:en]

Twelve students of the English Language Education Study Program said goodbye to the Dean of FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Sc, to join the EFT (English for Tourism) in Practice program in Malaysia, Friday (1/2/2019) at FKIP UNTIDAR Building.

The twelve students were Alfia Firda Zahara, Putri Rustam Tiara Adzimatur, Aza Anisa Chumaeroh, Enno Tiesa Godelava Jauhar, Dwi Sularsih, Asih Kursiastuti, Endraswari Prasetyaningrum. Idola Novianti Virauli, Khusnul Wilanten, Bangkitama Wibi Krismanto, Yola Fathan Pratama, and Ardi Anggara. They will join the EFC in Practice program at Ramada Hotel Malaysia for one month starting from 2 February to 1 March 2019.

The Coordinator of English Education Study Program, Moch. Malik Al Firdaus hopes that the EFT in Practice program in Malaysia can provide students with additional skills by practicing the theories that have been taught before in EFT courses especially in the field of hospitality in the hospitality industry on the international scene.

 “My motivation to join EFT in Practice is that I want to add experience in hospitality matters in hospitality, applying the theories that I got in the EFT course. I also want to expand relationships and see cultural differences in other countries,” said Endraswari Prasetyaningrum, one of the EFT in Practice participants. (AL)

[:]

[:id]Program Studi di FKIP Siapkan Akreditasi[:en]STUDY PROGRAMS IN FETT PREPARE AN ACCREDITATION[:]

[:id]

Kegiatan yang dilakukan program studi di universitas tidak hanya sebatas kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Ada hal lain yang cukup vital untuk dilakukan oleh program studi yaitu akreditasi. Akreditasi merupakan salah satu penentuan standar mutu dan penilaian suatu lembaga tinggi oleh pihak di luar lembaga yang independen. Penetapan akreditasi melalui proses evaluasi dan penilaian serta penetapan status prodi berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan. Akreditasi bermanfaat untuk semua pihak baik pemerintah, mahasiswa dan atau calon mahasiswa, pasar kerja nasional maupun internasional, dan program studi yang bersangkutan.

Beberapa program studi di FKIP sudah mengagendakan kegiatan akreditasi. Awal tahun 2019 ini Prodi S2 Pendidikan Bahasa Indonesia  (S2 PBI) dan Prodi S1 Pendidikan IPA (S1 P.IPA) sedang mempersiapkan akreditasi prodi. Prodi S2 PBI yang mendapat SK pendirian Prodi terhitung September 2017 ini sudah melakukan persiapan akreditasi sampai tahap ceklist data dan segera diagendakan untuk melalui tahapan monev internal. Prodi S2 PBI yang semula terhambat dengan adanya SDM dosen kini sudah tidak risau lagi, pasalnya jumlah SDM pada Prodi S2 PBI sudah memenuhi dengan adanya tambahan 2 orang Doktor. Prodi ini merencanakan tanggal 15 Maret 2019 untuk pengajuan penilaian borang akreditasi.

Tak berbeda jauh dengan prodi S2 PBI, Prodi S1 P.IPA juga sedang mempersiapkan akreditasi prodi. Prodi yang terbentuk perbulan Februari 2017 ini juga memasuki waktu tenggang 2 tahun untuk pengajuan akreditasi. Prodi yang saat ini sudah memiliki 3 orang Doktor ini dan sudah melakukan berbagai program kerja dalam 2 tahun terakhir kini sedang dalam tahap penyusunan borang akreditasi. Kedua prodi tersebut masih dalam penyusunan borang 7 standar. Harapannya paling tidak keduanya mendapat minimal akreditasi B. Eko Juliyanto, M. Pd. selaku koordinator Prodi P.IPA berkomentar “kami mengharap dukungan dan doa dari semua pihak agar akreditasi Prodi berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan”.

Nyatanya persiapan akreditasi tidak hanya dilakukan oleh kedua prodi tersebut. Prodi S1 Pendidikan Biologi dan Prodi S1 Pendidikan Matematika juga mengagendakan kegiatan akreditasi pada tahun 2019 ini. Prodi S1 Pendidikan Bahasa Inggris juga mengagendakan kegiatan re-akreditasi di tahun 2019 ini. Begitu pentingnya akreditasi Prodi baik bagi sivitas akademika, masyarakat, dan prodi itu sendiri sehingga kegiatan ini menjadi hal dan perhatian khusus bagi setiap Prodi. ET

[:en]

Despite Tri Dharma, the lecturers in the university also have a responsibility in achieving an accreditation for the study program. Accreditation is one of the determination of standards quality and assessment for the institution which is done by an independent institution. The determination of the accreditation is based on the process of evaluation and assessment, however, the determination of the study program status is based on the established quality standards. Accreditation is beneficial for all parties, including government, students or students to be, national and international labour markets, and the study programs themselves.

There are several study programs in FETT have scheduled accreditation activities. The Master Degree of Indonesian Language Education and Bachelor Degree of Science Education Study Program were preparing for the study program’s accreditation. Moreover, there are three study programs which are planning the accreditation preparing process. Those are Biology Education Study Program, English Education Study Program, and Mathematics Education Study Program. (ER)

[:]

[:id]Mahasiswa Ini Buktikan Prodi PBSI Berhasil Mencetak Profil Lulusan Pendukung sebagai Pewara, Tak Hanya Sukses Jadi Guru[:en]Proof that PBSI’s Student not only can be a Teacher[:]

[:id]

Nirma Melati, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP Untidar, boleh jadi merasa bangga atas pencapaiannya memenangkan Lomba Siar yang dihelat Universitas Muhammadiyah Solo (UMS) melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Rapma Fm. “Senengnya bukan main sih, karena bisa dibilang ini adalah pembalasan dendam kami setelah tahun lalu mengikuti kompetisi yang sama namun belum bisa bawa pulang piala, akhirnya tahun ini bisa (menang),” tutur Nirma sambil menampakkan wajah yang berseri-seri. Dalam kompetisi tersebut dia bersama seorang rekannya Oktiana Zulia, mahasiswa Teknik Sipil semester 7 berhasil menyingkirkan ke 20 pasang pesaingnya di tingkat nasional, hingga menyabet Juara 3.

Mahasiswa semester 7 ini membuktikan adanya korelasi atas matakuliah yang telah didapatkannya di prodi PBSI dengan mengikuti kompetisi ini. Saat menempuh semester awal terdapat mata kuliah Kemampuan Berbicara serta Retorika, matakuliah inilah pemantik semangatnya untuk terjun ke dunia public speaking. “Waktu semester 3 menempuh matakuliah Retorika benar-benar terpesona pada dosen pengampunya, Ibu Theresia Pinaka. Beliau mencontohkan bagaimana menjadi penyiar radio dengan apik, sehingga saya terinspirasi dan tertarik untuk mengikuti jejak beliau.” Sejak saat itu Nirma melangkahkan kakinya mengikuti UKM Radio Kampus Untidar Broad Casting (UBC Radio) untuk memperdalam ilmunya terkait dunia radio dan kepenyiaran.

Menjadi mahasiswa di Prodi PBSI memang tak hanya dicetak menjadi seorang Guru, meskipun hal tersebut adalah profil lulusan yang utama, namun mahasiswa juga dibekali keterampilan lain sebagai profil lulusan pendukung, salah satunya yakni menjadi penyiar radio. Nirma sependapat bahwa mata kuliah yang telah ditempuh membekalinya banyak hal diluar kependidikan seperti terampil berbicara di depan umum, kejurnalistikan, dan kewirausahaan. Hal ini dilakukan supaya mahasiswa memiliki keterampilan lain untuk bisa terus mengembangkan diri. Lebih dari itu, saat menjadi guru dengan berbekal skill tersebut menjadikan guru yang lebih professional dan bisa mencari penghasilan tambahan.

Saat ini Nirma berterima kasih atas pengetahuan yang telah didapatkannya melalui UKM Radio Kampus. Dirinya berharap universitas bisa mengelola dan menghidupkan kembali UKM ini karena banyaknya mahasiswa yang memiliki minat tinggi di dunia kepenyiaran. “Awalnya seneng karena bisa siaran di UBC Radio, tapi sekarang sedih soalnya tidak ada lagi yang merawat karena satu dan lain hal. Padahal banyak mahasiswa yang senang berkumpul dan menekuni dunia penyiaran, apalagi kan sudah ada prodi ilmu Komunikasi di sini. Jadi saya berharap radio kampus bisa mengudara lagi sebagai wadah mengembangkan diri dan untuk kesuksesan Untidar di mata Nasional bahkan Internasional,” harapnya.  (TP)

[:en]

Nirma Melati, student of Indonesian Language and Literature Study Program (PBSI) of Faculty of Education and Teachers Training Universitas Tidar, must be proud of her achievement to win broadcast contest which was held by Muhammadiyah Surakarta University (UMS) through their student center (UKM). “I’m really happy, since I couldn’t get anything last year when I joined the same competition, and finally I won this year,” said Nirma with beamed face. In this competition, Nirma and Oktiana Zuliana, the 7th semester of civil engineering students, was succeeded to beat 20 pairs contestant in national level, and won second runner up.

Nirma proved that there is a correlation between subjects she had learnt in class with this competition. In the first semester, students of PBSI study program took Speaking and Rhetoric courses. These courses made Nirma had enthusiasm to public speaking world. “In third semester, when I learnt rhetoric course, I was impressed with the lecturer, Mrs. Theresia Pinaka, who taught how to be good radio announcer, so I was inspired and interested to follow her,” said Nirma. Since then, she joined UBC Radio (Untidar Broadcasting Campus) to deepen her knowledge of radio and broadcasting.

Being students of PBSI is not only become as a teacher, although it is the main graduates, but students are also equipped with other skills such as, public speaking, journalistic, and entrepreneurship.  Nirma hopes that university can continue to manage and revive radio broadcast student center since there are many students who have intersest in broadcasting world. “I hope that UBC can be on air again as a place to develop and for the success of Untidar in national and international, “ she hoped (GF)

[:]

[:id]Pelantikan ORMAWA FKIP UNTIDAR Tahun 2019[:en]Inauguration of Students Association of FETT Universitas Tidar 2019[:]

[:id]

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) mengadakan acara “Laporan Pertanggung Jawaban, Pelantikan, dan Serah Terima Jabatan ORMAWA FKIP Periode 2018” di Gedung Auditorium UNTIDAR, Jumat (24/01). Acara ini dihadiri oleh perwakilan mahasiswa Pendidikan Matematika, Pendidikan Biologi, Pendidikan IPA, PBSI, dan PBI. Organisasi mahasiswa yang mengikuti pelantikan ini adalah Himpunan Mahasiswa Prodi Bahasa Indonesia (HIMAPRODI PBSI), Himpunan Mahasiswa Prodi Bahasa Inggris (English Despartement Student Association/ EDSA), dan Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA (HIMAPRODI IPA). Selain itu, acara ini juga sekaligus memperkenalkan Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika (HIMATIKA) dan Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi (HIMAPBIO) sebagai himpunan mahasiswa terbaru di lingkungan FKIP UNTIDAR.

Acara yang dimulai pukul 08.00 merupakan agenda resmi dari BEM FKIP sebagai pengukuhan bagi pengurus himpunan mahasiswa dalam mengemban tugasnya kelak. Serah terima jabatan dan pelantikan ORMAWA FKIP Untidar dilantik langsung oleh Dr. Dwi Winarsih, M.Pd selaku Wakil Dekan II FKIP. Daftar pengurus ORMAWA yang dilantik adalah sebagai berikut, Yusuf Yuliyanto sebagai Ketua DPM (Dewan Pertimbangan Mahasiswa) FKIP, Bagas Yudha Y. dan Mafroh Abdul A. sebagai Gubernur BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa)  FKIP, Ade Safri Fitria dan Sakdiyah sebagai Bupati PBSI, Kholid Firdausi dan Lailia Dwi K. sebagai Bupati PBI, Rudi Susilo dan Uli Nuha A. R. sebagai Bupati P.IPA, Yoga Aditya Y. dan Rizki Wahyuda sebagai Bupati Pendidikan Biologi, dan Ahmad Faris A.dan Sulistio Budi sebagai Bupati Pendidikan Matematika.

Pengurus ORMAWA FKIP yang dilantik akan mengemban amanah pada periode 2019. Pergantian pengurus dari tahun 2018 ke pengurus baru tahun 2019 ini turut dihadiri oleh jajaran dosen FKIP, beberpa diantaranya adalah Agnira Rekha, M.Pd, Dzikrina Dian Cahyani, M.A., Dr.Ericka  Darmawan, M.Pd., Zuida Ratih H.,M.Pd, Eli Trisnowati, M.Pd selaku Gugus Kemahasiswaan FKIP UNTIDAR. [FR]

[:en]

The Faculty of Education and Teacher Training (FETT) held an “Accountability Report, Inauguration, and Handover Position of Student Association in the Period of 2018” at Auditorium Untidar on Friday (24/01). This event was attended by students’ representatives of Mathematics Education, Biology Education, Science Education, Indonesian Language and Literature Education, and English Education. The Student associations took part in this inauguration were the Student Association of Indonesian Language and Literature Education (PBSI HIMAPRODI), English Language Student Association (EDSA), and Student Association of Science Education Study Program (IPM). In addition, this event also introduced the Student Association of Mathematics Education (HIMATIKA) and Student Association of Biology Education (HIMAPBIO) as the newest student association in FETT UNTIDAR.

The event started at 8:00 and it was the official agenda of Students Executive Board (BEM) as an inauguration for student association in carrying out their duties later. Handover Position and inauguration of Students Association in FETT Untidar was inaugurated directly by Dr. Dwi Winarsih, M.Pd as Vice Dean of FETT. The list of members inaugurated are as follows, Yusuf Yuliyanto as Chairperson of FETT’s Student Advisory Board (DPM), Bagas Yudha Y. and Mafroh Abdul A. as the chief and vice chief of Student Executive Board, Ade Safri Fitria and Sakdiyah as the chief and vice chief of Student Association of Indonesian Language and Literature Education, Kholid Firdausi and Lailia Dwi K. as the chief and vice chief of EDSA, Rudi Susilo and Uli Nuha AR as the chief and vice chief of Student Association of Science Education Study Program, Yoga Aditya Y. and Rizki Wahyuda as the chief and vice chief of Biology Education, and Ahmad Faris A. and Sulistio Budi as te chief and vice chief of Mathematics Education.

They will carry out the mandate in the period of 2019. This event was also attended by FETT’s lecturers. They are Agnira Rekha, M.Pd, Dzikrina Dian Cahyani, MA, Dr.Ericka Darmawan, M.Pd., Zuida Ratih H., M .Dd, Eli Trisnowati, M.Pd as the members of students task force in FETT Untidar. FR/AW

[:]

[:id]Dosen FKIP Mengikuti Pelatihan & Sertifikasi Pendamping Kewirausahaan di Bogor[:en]The Lecturer of FETT Participates in the Entrepreneurship Training & Certification in Bogor[:]

[:id]

Peningkatan kualitas layanan bagi mahasiswa senantiasa diupayakan oleh FKIP Universitas Tidar, terlebih lagi dalam bidang pendampingan kewirausahaan yang menjadi ikon Universitas Tidar. Hal itu dilakukan dengan peningkatan mutu SDM khususnya tenaga pendidik yang menjadi pendamping kewirausahaan. Salah satunya pada tanggal 22-24 Januari 2019 FKIP Universitas Tidar mengikutsertakan seorang dosen seniornya, yaitu Ibu Sri Sarwanti, S.Pd., M.Hum. dalam kegiatan “Pelatihan dan Sertifikasi Pendamping Kewirausahaan di Perguruan Tinggi” yang bertempat di IPC Corporate University-PT PMLI, Bogor, Jawa Barat.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (P2SDM) Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) itu dirancang menjadi entrepreneurship coach bagi dosen pendamping kegiatan kewirausahaan di perguruan tinggi. Selain itu, kegiatan tersebut juga menyasar bagi para pengusaha yang berperan sebagai pendamping dalam menumbuhkan wirausaha-wirausaha baru di era digital.

Menurut penuturan delegasi FKIP Universitas Tidar yang akrab dipanggil dengan Bu Wanti itu, untuk dapat memperoleh sertifikat yang kredibel dari BNSP pada kegiatan tersebut, peserta melewati rangkaian acara yang cukup ketat. Peserta diwajibkan mengikuti semua sesi kegiatan. Di hari terakhirnya, peserta menjalani proses ujian kompetensi yang menantang jiwa kewirausahaan. Ujian kompetensi yang dilakukan terdiri dari penilaian protofolio, tes tertulis, observasi, wawancara, dan presentasi dengan materi mencakup berbagai tema tentang kewirausahaan. (RD)

[:en]

Improving the quality of services for students is always pursued by FETT Universitas Tidar, especially in the field of entrepreneurship assistance which is be the icon of Universitas Tidar. It is done by improving the quality of human resources, especially teaching staff who become entrepreneurship assistance. On January, 22-24 2019, Sri Sarwanti, S.Pd., M. Hum., the senior lecturer of FETT Universitas Tidar, participated in the activity of “Entrepreneurship Assistance Training and Certification in Higher Education” which took place at IPC Corporate University-PT PMLI, Bogor, West Java.

The activity organized by the Center for Human Resource Development (P2SDM) of Institut Pertanian Bogor (IPB) in collaboration with the National Certification Agency (BNSP) was designed to be entrepreneurship coach for accompanying lecturers on entrepreneurship activities in universities. In addition, it also targeted entrepreneurs who act as a companion in fostering new entrepreneurs in the digital era.

 FETT delegation, Universitas Tidar, which was familiarly called as Mrs. Wanti, said that to be able to obtain a credible certificate from BNSP at the event, participants had to pass a series of strict events. Participants were required to take part in all activity sessions. On the last day, participants went through a competency examination process that challenged their entrepreneurial spirit. The competency tests conducted consisted of portfolio assessment, written tests, observations, interviews, and presentations with material covering various themes about entrepreneurship. (RD/AW).

[:]

[:id]Dr. Mimi Bergabung di Program Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Tidar[:en]Dr. Mimi Joins Post-Graduate Program of Indonesian Language and Literature Education Study Program Universitas Tidar [:]

[:id]

Profesional dan sayang keluarga, itulah motto dari wanita paruh baya, dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia kelahiran Bandung  57 tahun silam.   Memulai karier tahun 1989 di Universitas Negeri Semarang, beliau rela menempuh 60 KM setiap harinya. Doktor Mimi, panggilan akrabnya, memiliki nama lengkap Dr. Mimi Mulyani, M.Hum. menempuh pendidikan sarjana di IKIP Bandung, dilanjutkan pendidikan magister di kota yang sama yaitu di Universitas Padjajaran Bandung. Untuk menambah profesionalitasnya, beliau mendalami ilmu pendidikan doktoral di Universitas Pendidikan Indonesia dengan bidang ilmu pendidikan.

Tiga puluh tahun meniti karir di Universitas Negeri Semarang, Doktor Mimi telah menghasilkan banyak karya berupa penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Fokus penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan adalah pendidikan bermuatan budaya kearifan lokal. Doktor Mimi juga memiliki sederet catatan orasi ilmiah baik tingkat nasional maupun internasional yang pernah diikuti. Penghargaan Satyalancana Karya Satya sebagai penghargaan tertinggi, dua kali diraih yaitu Satyalancana Karya Satya 10 Tahun pada tahun 2005 dan Satyalancana Karya Satya 20 Tahun pada tahun 2012, dengan institusi pemberi penghargaan yaitu presiden.

Murah senyum, ramah, dan akrab terhadap mahasiswa menjadikan Doktor Mimi favorit mahasiswa di manapun beliau mengajar. Doktor Mimi merupakan dosen baru di Universitas Tidar pada Program Studi Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Meski baru di PBSI, doktor Mimi telah banyak dikenal karena kiprah beliau di dunia pendidikan. Beberapa Dosen PBSI pernah diajar oleh beliau di Universitas negeri Semarang, juga banyak kegiatan kerjasama yang dilaksanakan Doktor Mimi dengan Dosen PBSI Universitas Tidar. Dengan demikian, meski relatif baru, beliau sudah familiar dengan rekan sesama prodi PBSI maupun di kelas pascasarjana.

Seperti diketahui, Program pascasarjana Universitas Tidar telah menerima mahasiswa sejak tahun 2017, hingga saat ini proses akademik telah berlangsung 4 semester. Doktor Mimi merupakan salah satu tenaga pengajar profesional di program pascasarjana. Jadi selain mengajar di program pasca, doktor Mimi juga mengampu di program studi bahasa dan sastra Indonesia jenjang sarjana.

Salah satu alasan besar bergabungnya doktor Mimi ke Universitas Tidar tidak lain karena kecintaan beliau terhadap keluarganya yang berdomisili di Magelang. hingga Tuhan mengabulkan permohonan beliau untuk kembali ke Magelang setelah 30 tahun mengabdi di Semarang. Doktor Mimi memiliki seorang suami yang saat ini berdinas di kantor Pemkot Magelang. Beliau dianugerahi 3 orang anak. (MW)

[:en]

Professional and family person, that’s the motto of the middle-aged women, lecturers of Indonesian Language and Literature Education Study Program born in Bandung 57 years ago. Starting her career in 1989 at Semarang State University, he was willing to take 60 KM every day. Doctor Mimi, her nickname, who has the full name Dr. Mimi Mulyani, M. Hum. undergraduate education at IKIP Bandung, followed by post-graduate education in the same city, namely Padjadjaran University, Bandung. To increase her professionalism, she studied doctoral education at the Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) with the field of education.

Thirty years pursuing a career at Semarang State University, Doctor Mimi has produced many works in the form of research and community service. The focus of the research and community service she carries out is education with a culture of local wisdom. Doctor Mimi also has a series of national and international scientific speeches. The Satyalancana Karya Satya award as the highest award, twice won by her. They were Satyalancana Karya Satya 10 Years in 2005 and Satyalancana Karya Satya 20 Years in 2012.

Humble, friendly, and familiar to students make Doctor Mimi the favorite lecturers among her students. Doctor Mimi is a new lecturer at Univeersitas Tidar in the Indonesian Language and Literature Education Study Program. Although only in Indonesian Language and Literature Education Study Program (PBSI), her doctorate has been widely known for her work in the world of education. Several PBSI lecturers have been taught by her at Universitas Negeri Semarang, as well as many collaborative activities carried out by Doctor Mimi and PBSI Lecturers at Universitas Tidar. Thus, although it is relatively new, she is already familiar with fellow PBSI and in the postgraduate classes. As is known, Univeersitas Tidar postgraduate program has accepted students since 2017, until now the academic process has taken place for 4 semesters. Doctor Mimi is one of the professional teaching staff in the postgraduate program. So in addition to teaching in post-graduate programs, Dr. also teaches in Indonesian language and literature study programs at the undergraduate program

One of the major reasons she joins to Universitas Tidar is because of his love for his family who live in Magelang. until God granted his request to return to Magelang after 30 years of service in Semarang. Dr. Mimi has a husband who is currently serving in the Magelang City Government office. She has been awarded 3 children (MW – NA).

[:]

[:id]Aksi Galang Dana untuk Mahasiswa FKIP yang Terkena Musibah Longsor[:en]Fundraising Action for FKIP Students Affected by Landslides[:]

[:id]

Musibah longsor yang terjadi di daerah Salaman-Purworejo pada (17-18/1) membuat rumah salah satu mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris 2018 FKIP Universitas Tidar, Kesi Fitriana, terkena dampaknya. Rumah yang beralamat di Dusun Brigasan, Desa Tugurejo, Tempuran ini mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga Kesi beserta keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah tetangganya. Dengan adanya musibah ini, orang tua Kesi merasa keberatan dengan biaya kuliah yang akan dibayarkan.

Menindaklanjuti musibah longsor yang menimpa mahasiswi PBI tersebut, dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prof. Dr. Sukarno, M. Si. beserta salah satu dosen PBI, Sri Sarwanti, S. Pd., M. Hum., mendatangi keluarga Kesi pada (19/1) yang pada saat itu masih mengungsi di rumah tetangganya. Dalam kunjungan tersebut, Prof. Dr. Sukarno, M. Si. dan Sri Sarwanti, S. Pd., M. Hum. melihat kerusakan rumah Kesi akibat musibah longsor tersebut dan memberikan sumbangan secara langsung. Sri Sarwanti, S. Pd., M. Hum. menuturkan bahwa rumah keluarga Kesi dan kerabatnya yang terletak di bagian bawah dan dekat dengan jurang cukup rawan terkena longsor. Untuk menghindari adanya longsor susulan, Kesi dan kerabatnya mengungsi ke rumah tetangga terdekat. Reruntuhan yang ditimbulkan oleh musibah longsor ini membuat rumah Kesi perlu dibersihkan dan diperbaiki di beberapa bagian, terutama bagian dapur. Untuk meringankan beban Kesi dan keluarganya, FKIP, khususnya dosen dan tendik, menggalang dana melalui kotak sumbangan yang dihimpun dari hari Rabu-Jum’at (23-25/1) untuk kemudian disalurkan kepada Kesi dan keluarga.

Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, EDSA, juga menggelar penggalangan dana melalui rekening EDSA Peduli. Koordinator penggalangan dana, Yusuf Yuliyanto, mengungkapkan bahwa donasi dihimpun dari tanggal 19 Januari sampai 24 Januari. EDSA Peduli mengajak seluruh sivitas akademika Universitas Tidar  untuk membantu meringankan beban Kesi dan keluarga. Pada (25/1) donasi yang terkumpul langsung diserahkan kepada Kesi dan keluarga oleh perwakilan EDSA dengan mendatangi kediamannya. Donasi tersebut berupa uang tunai dan beberapa pakaian. [YF]

[:en]

Landslides that occurred in the Salaman-Purworejo area on (17-18 / 1) made the house of one of the 2018 English Language Education students at FKIP Tidar University, Kesi Fitriana, affected. The house, which is located in Brigasan Hamlet, Tugurejo Village, Tempuran, suffered considerable damage so Kesi and her family were forced to flee to their neighbor’s house. With this disaster, Kesi’s parents objected to the tuition fees to be paid.

Following up on the landslide that struck the PBI student, the dean of the Teacher Training and Education Faculty, Prof. Dr. Sukarno, M. Si. along with one of the PBI lecturers, Sri Sarwanti, S. Pd., M. Hum., came to the Kesi family on (19/1) who at that time was still displaced in a neighbor’s house. During the visit, Prof. Dr. Sukarno, M. Si. and Sri Sarwanti, S. Pd., M. Hum. saw damage to Kesi’s house due to the landslide and made a direct contribution. Sri Sarwanti, S. Pd., M. Hum. said that the Kesi family’s house and its relatives located at the bottom and close to the ravine were prone to landslides. To avoid a subsequent landslide, Kesi and his relatives fled to the nearest neighbor’s house. The ruins caused by the landslide disaster caused the Kesi house to be cleaned and repaired in several parts, especially the kitchen. To ease the burden of Kesi and his family, FKIP, especially lecturers and students, raise funds through donation boxes collected from Wednesday-Friday (23-25 ​​/ 1) to then be distributed to Kesi and their families.

The English Language Education Study Program Student Association, EDSA, also held a fundraising event through the EDSA Care account. The fundraising coordinator, Yusuf Yuliyanto, revealed that donations were collected from January 19 to January 24. EDSA Peduli invites all academics of Tidar University to help ease the burden of Kesi and family. On (25/1) donations collected were immediately handed over to Kesi and the family by the EDSA representative by visiting his residence. The donation is in the form of cash and some clothes. [AL]

[:]

[:id]Keikutsertaan Mahasiswa FKIP UNTIDAR Dalam Program SEA-TVET dan SEA-TEACHER[:en]FETT’s Students Joined SEA-TVET and SEA-TEACHER’S Program[:]

[:id]

Kembali mahasiswa FKIP menunjukkan prestasinya di skala internasional. Masing-masing dua mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) FKIP UNTIDAR mengikuti program SEA-TVET dan SEA-TEACHER yang diselenggarakan oleh South Asean Minister Education Organization (SEAMEO). Sebelum terpilih mahasiswa perwakilan, seleksi internal dilakukan untuk menjaring mahasiswa berkompetensi yang meliputi seleksi IPK dan wawancara. Seleksi wawancara merupakan tahap seleksi yang paling penting karena melalui wawancara akan diketahui motivasi, pengalaman, dan kesiapan mahasiswa ke luar negeri.

SEA-TVET merupakan program yang pertama kali diikuti oleh FKIP. Dua mahasiswa FKIP yang berhasil mengikuti program SEA-TVET adalah Novia Indri Susanti (PBI semester V) dan Via Annisa (PBI semester V) dengan negara tujuan Filipina. Di negara Filipina, Novia dan Via Annisa diterima di Iloilo Science and Technology University (ISAT-U) dan tinggal di dormitory. Selama 28 hari di Filipina (15 Januari – 11 Februari 2019) mahasiswa akan melaksanakan pengalaman magang  English For Hospitality dan pertukaran budaya negara Asia Tenggara.

Sementara itu, 2 mahasiswa lain atas nama Ariani Nur Fitria (PBI semester V) dan Yuliana Dewi (PBI semester V) berkesempatan mengikuti program SEA-TEACHER dengan negara tujuan Thailand. Di Thailand, kedua mahasiswa diterima di Valaya Alongkorn Rajabaht University (VRU). SEA-TEACHER merupakan program pengalaman praktik mengajar mahasiswa prodi kependidikan ke seluruh universitas kependidikan di Asia Tenggara. Selama di Thailand dari tanggal 7 Januari-4 Februari 2019, Ariani akan melakukan praktik mengajar di Watpangiw School dan Yuliana akan melakukan praktik mengajar di Chiengraknoi School. Selama praktik mengajar, Ariani dan Yuliani mempunyai tugas diantaranya melakukan orientasi dan observasi sekolah yang dituju, melakukan praktik mengajar, melakukan evaluasi dan refleksi pengajaran, dan di akhir sesi mahasiswa membuat laporan dalam bentuk blog.

Sebelum berangkat ke negara tujuan, mahasiswa yang terpilih mengikuti program SEA-TVET dan SEA-TEACHER berpamitan dengan dekan beserta pejabat struktural FKIP, rektor dan wakil rektor. Kepada mahasiswa rektor UNTIDAR berpesan agar mahasiswa dapat memberikan yang terbaik serta mengharumkan nama Indonesia pada umumnya dan UNTIDAR khususnya serta memperkenalkan tradisi dan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia dan dapat mengambil pembelajaran dari kegiatan yang dilaksanakan terlebih dapat menerapkan serta mendiseminasikannya di Indonesia.

“Harapannya dengan program SEA-TEACHER dapat lebih mematangkan kompetensi secara pedagogik dan akademik yang nantinya bisa dibagikan, memotivasi  mahasiswa lain untuk mengikuti program serupa atau lainnya dalam skala internasional. Selain itu mahasiswa terpilih merupakan mahasiswa yang mempunyai tanggung jawab mengeksplor potensi yang dimiliki sehingga mampu membawa nama baik Indonesia dan UNTIDAR di kancah internasional” tutur Retma Sari, M. Pd., selaku koordinator program SEA-TEACHER 2019.

“Senang bisa mengikuti SEA-TVET di Filipina. Bisa dapat pengalaman baru. Kita juga bisa mempelajari budaya dan kebiasaan orang-orang Filipina. Kita belajar tarian, nyanyian, bahkan kita belajar memasak makanan asli Filipina bersama dengan siswa-siswa disini. Banyak hal yang saya lakukan disini, di Filipina terutama di Iloilo. Kegiatan yang paling menonjol adalah festival. Hampir setiap bulan selalu ada festival. Menyenangkan bisa datang kesini dan belajar disini. Untuk adik-adik yang nanti akan kesini jangan lupa bawa obat-obatan pribadi dan jaga kesehatan tubuh. Karena setiap hari ada kegiatan, entah itu kegiatan di sekolah atau di luar sekolah. Makanan disini semuanya asin dan masam, saya kurang suka makanan di sini. Kalau bisa, jangan lupa bawa sambal karena di sini tidak ada makanan pedas” tutur Via Annisa pada saat diwawancarai. (RI)

[:en]

Four Students of Faculty of Education and Teachers Training (FETT) especially English Education Study Program joined SEA-TVET and SEA-TEACHER which is held by South Asean Minister Education Organization (SEAMEO). Previously these four students had been selected through their GPA and interview.

Novia Indria Susanti and Via Annisa (5th semester of English Education Study Program) are joining SEA-TVET with Philippine as their destination. They are accepted in Iloilo Science and Technology University (ISAT-U) and stayed in dormitory for 28 days (January 15th – February 11th, 2019). They will have internship for English for Hospitality and cultural exchange with South East Asian Country.

While Ariani Nur Fitria and Yuliana Dewi (5th semester of English Education Study Program) are joining SEA-TEACHER with Thailand as their destination. They are accepted in Valaya Alongkorn Rajabaht University (VRU). SEA-TEACHER is a teaching practice program for English Education students in educational university around South East Asia. During teaching practice, Ariani and Yuliani have several duties, such as orientating and observing in the selected school, teaching practice, evaluating and reflecting of teaching, and making final report in form of blog.

In the farewell event, they met rector, vice rector of Tidar University, dean, and structural office of FETT. It is hoped students can give the best for Indonesia, especially for Tidar University. “it is hoped that the SEA-TEACHER program can further improve pedagogical and academic competencies which can later be shared, motivating other students to take part in similar or other programs on an international scale. In addition, selected students are students who have the responsibility to explore their potential so they are able to bring the good name of Indonesia and UNTIDAR on the international stage,” said Retma Sari, M. Pd., as the 2019 SEA-TEACHER program coordinator.

“We are very happy to be part of SEA-TVET in Philippine. They are a lot of experience we can learn. We learn dancing, singing, even we learn to cook authentic Philippine’s food together with students here. Many things we do here, in the Philippines, especially in Iloilo. The most prominent activity is the festival which always held in every month,” said Via Annisa in interviewed. (GF)

[:]

[:id]Gali Pengalaman, 4 Mahasiswa Filipina Program SEA-TEACHER dan SEA-TVET Datang ke UNTIDAR[:en]SEA-TEACHER and SEA-TVET Program: Four Students from Filipina Come to UNTIDAR to Explore  Experience[:]

[:id]

Awal tahun saatnya mencari pengalaman. Pernyataan ini agaknya sangat cocok bagi mahasiswa Universitas Tidar dan juga 4 mahasiswa Iloilo Science and Technology University, Filipina yang datang ke UNTIDAR. Selasa 15 Januari 2019, 4 mahasiswa Filipina yang bernama Danica F. Naorbe, Voline C. Echaveria, Shiela Calapillo, dan Lovely Lobreguito datang ke UNTIDAR. Danica dan Voline yang mengikuti program SEA TEACHER akan mengajar di SMP N 1 Magelang pada mata pelajaran Bahasa Inggris dan Biologi selama 1 bulan. Adapun Shiela dan Lovely yang bergabung dengan program SEA TVET, mengobservasi dan akan berlatih sebagai frontliners di Resort Rumah Dharma, Borobudur.

SEA TEACHER (Southeast Asian Teacher) dan SEA TVET (Southeast Asian Technical Vocational Education and Training) adalah dua program yang bernaung di bawah SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education) dengan program pertukaran mahasiswa antar negara di Asia Tenggara. Kedua program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa Asia untuk mendapat pengalaman internasional secara langsung.

Keempat mahasiswa ini, akan tinggal di Magelang dan berbaur bersama mahasiswa UNTIDAR yang lain. “Program yang bagus, jadi kami mahasiswa dapat kesempatan buat berinteraksi dengan mahasiswa dari negara lain tanpa harus main ke luar negeri. Dan juga, mempelajari budaya dan kebiasaan mereka adalah pengalaman yang berharga,” ungkap Muhammad Rauuf Oktavian Nur, mahasiswa PBI UNTIDAR yang juga berkesempatan untuk menjadi tuan rumah bagi mahasiswa Filipina selama di Magelang. (AG)

[:en]

Four students from Iloilo Science and Technology University, Philippines came to UNTIDAR. On Tuesday January 15, 2019, 4 Filipino students named Danica F. Naorbe, Voline C. Echaveria, Shiela Calapillo, and Lovely Lobreguito came to UNTIDAR. Danica and Voline who participated in the SEA TEACHER program will teach English and Biology subjects at SMP N 1 Magelang for 1 month. On the other hand, Shiela and Lovely, who joined the SEA TVET program, will observe and practice as frontliners at Rumah Dharma Resort, Borobudur.

SEA TEACHER (Southeast Asian Teacher) and SEA TVET (Southeast Asian Technical Vocational Education and Training) are two programs under the auspices of the SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education) with student exchange programs between countries in Southeast Asia. Both of these programs aim to provide opportunities for Asian students to gain direct international experience.

Those four students will stay in Magelang and mingle with other UNTIDAR students. “A good program, so we, the students have the opportunity to interact with students from other countries without going abroad. Besides, learning about their culture and habits is a valuable experience, “said Muhammad Rauuf Oktavian Nur, the student of English Education Study Program UNTIDAR who also has got an opportunity to host Filipino students while in Magelang. (AG-NA)

[:]

[:id]Alumni FKIP Lolos CPNS 2018[:en]FETT Alumni Succeed as Civil Servant Candidates of 2018[:]

[:id]

Berita kelulusan seleksi CPNS tahun 2018 kemarin merupakan momen yang sangat ditunggu oleh para pelamar CPNS. Tak terkecuali beberapa alumnus Universitas Tidar yang mendaftar dan lolos sampai tahap SKB. Dari sekian banyak formasi di Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, ada beberapa alumni Universitas Tidar yang dinyatakan lolos dalam formasi tersebut. Salah satunya adalah Dewi Sukmawati yang merupakan alumnus Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNTIDAR. Dewi lolos pada formasi Guru Bahasa Inggris Ahli Pertama di SMAN 1 Grabag. Selain Dewi, Nurul Amalina salah satu alumnus Program Studi Bahasa Inggris yang lulus tahun 2016 kemarin juga lolos pada Formasi Guru Bahasa Inggris Ahli Pertama di SMAN 1 Kota Mungkid.

Bagi pencari kerja yang bercita-cita menjadi pengabdi negara melalui jalur PNS, rekrutmen CPNS 2018 merupakan momen yang sangat ditunggu. Sehingga sangat banyak pelamar dari berbagai background pendidikan yang berbondong-bondong mendaftar CPNS tahun ini. Portal SSCN yang digunakan sebagai media pendaftaran CPNS 2018 sempat down dikarenakan banyak sekali yang mengakses. Server down ini dialami pula oleh Dewi. “Saya pernah begadang sampai jam 12 malam supaya bisa log in ke sscn, sudah pakai PC tapi tidak kunjung bisa. Akhirnya waktu itu bisa tembus daftar sekitar jam 2 pagi menggunakan handphone setelah server maintenance”, papar Dewi yang dihubungi via aplikasi whatsapp.

Walaupun sama-sama mendaftar di Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, ternyata lokasi tes SKD dan SKB tiap peserta berbeda. Dewi Sukmawati mendapat lokasi tes di GOR Wujil, Semarang sedangkan Nurul Amalina melaksanakan tes SKB di gedung TMMK BKD Provinsi Jawa Tengah. Mengenai soal yang diujikan, menurut Nurul Amalina untuk soal SKB tergolong mudah karena soal berisi sesuai dengan formasi yang didaftarnya. “Karena saya memilih jabatan guru bahasa inggris, SKB berisi soal-soal pedagogic, materi bahasa inggris dan juga beberapa soal lainnya yang berhubungan dengan pendidikan”, ungkap Nurul.

Selain Dewi dan Nurul ada alumnus FKIP lainnya yang lolos pada seleksi CPNS 2018. Adalah Puput Rahayuningtyas yang lulus bulan oktober 2016 kemarin. Puput lolos untuk formasi Guru Bahasa Indonesia Ahli Pertama di SMA N 1 Mertoyudan.  [KG]

[:en]

Faculty of Education and Teachers’ Training got a happy news because there are three alumni that succeed as civil servant candidates of 2018. They are Dewi Sukmawati, Nurul Amalina, and Puput Rahayuningtyas. Dewi Sukmawati and Nurul Amalina are the English Education Study Program alumni of FETT. Furthermore, Puput Rahayuningtyas is the Indonesian Language and Literature Education Study Program alumnus. Dewi succeed in taking the English teacher formation of SMAN 1 Grabag and Nurul Amalina succeed in reaching the English teacher formation in SMAN 1 Kota Mungkid. Moreover, Puput Rahayuningtyas succeed as Indonesian teacher formation in SMAN 1 Mertoyudan.

Dewi shared her experience during the civil servant recruitment process of 2018. She mentioned that “I have to stay the whole night to access the SSCN website. Finally, I can log in to that website at 2 am.” SSCN is the website for the civil servant candidates of 2018. Furthermore, the candidates of civil servants should attend two kinds of test, i.e. Basic Competence Selection and Field Competence Selection. The candidates get the test location of the Basic Competence Selection according to their choice and the test location of the Field Competence Selection according to the institution and formation.

So happy and proud of you! (ER)

[:]