[:id]Menjaring Dua Delegasi SEA TEACHERS dari FKIP UNTIDAR[:en]FKIP Recruits Delegations for SEA Teachers Program[:]

[:id]

Senin (28/05/2018) bertempat di FKIP UNTIDAR, seleksi wawancara tingkat Fakultas dalam program SEA TEACHERS  (program pertukaran mahasiswa yang akan mengajar di berbagai Negara di kawasan Asia Tenggara)  diikuti oleh empat mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris yang sudah lolos seleksi administrasi.

Para mahasiswa terlihat antusias dan semangat dalam mengikuti seleksi wawancara tersebut. Keempat mahasiswa tersebut adalah Eka Kusuma Adianingrum, Umi Rahmawati, Lidya Ayu Mutiarani, dan Titin Nurhayati.  Mereka dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam sesi wawancara dengan baik dan lancar.

 Salah satu peserta seleksi, Eka Kusuma Adianingrum menjelaskan bahwa dia tertarik ikut serta dalam seleksi program SEA TEACHERS karena dia ingin mendapatkan pengalaman mengajar dan ilmu baru tentang pengajaran di lingkup Asia Tenggara. “Saya ingin mengupgrade potensi diri agar lebih siap untuk menjadi pendidik dan bias berkontribusi untuk pendidikan di Indonesia serta untuk menambah relasi” imbuh Eka.

Berdasarkan hasil seleksi wawancara di Fakultas, terpilih dua delegasi yang akan mengikuti sesi wawancara dengan pihak SEA TEACHERS 2018, mereka adalah Eka Kusuma Adianingrum dan Umi Rahmawati. Dua delegasi FKIP UNTIDAR tersebut diharapkan  dapat menambah wawasan mereka dengan adanya kesempatan mengajar di salah satu Negara di Asia Tenggara serta mereka dapat membawa nama baik Indonesia di kancah ASEAN. [CA]

[:en]

(28/05/2018) – Four selected students of Faculty of Education and Teachers’ Traning (FKIP) were participated on the interview for SEA TEACHERS program ( a students’ exchange program of South East Asia).

The students were enthusiastic and exciting in participating the interview. Those four student were Eka Kusuma Adianingrum, Umi Rahmawati, Lidya Ayu Mutiarani, dan Titin Nurhayati.  They all could pass and answer the interview well.

One of the participants, Eka Kusuma Adianingrum explained that she was interested in joining the recruitment program for SEA TEACHERS since she wanted to get teaching experience and   new teaching method in South East Asia context. “I want to upgrade my self-potential so that I will be ready to be a competent teacher, contribute for education in Indonesia, and also expand connections,’ she added.

Based on the interview result,  there were two students who were choosen as the delegation  to join to the next interview with the representative of SEA TEACHERS 2018.  Those two lucky students are Eka Kusuma Adianingrum dan Umi Rahmawati. Those two delegations from FKIP UNTIDAR are hoped to gain more knowledge and experience by joining SEA TEACHERS program and teaching in one of  the countries in Sout East Asia. Moreover, they can present Indonesia in South East Asia. [CA-NA]

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Memborong Piala di Ajang PEKSIMITAS[:en]FETT Students be The Champions in Peksimitas (University Student Art Week)[:]

[:id]

Mahasiswa FKIP Untidar kembali tampil menjadi juara. Kali ini, mahasiswa FKIP menjadi juara pada ajang pekan seni mahasiswa universitas (peksimitas) yang diselenggarakan oleh BEM KM Untidar. Peksimitas diselenggarakan pada hari Rabu-Kamis 30-31 Mei 2018 dengan beberapa tangkai perlombaan yaitu lomba menyanyi tunggal putra/putri, lukis, baca puisi dan monolog. Kegiatan peksimitas merupakan kelanjutan dari pekan seni mahasiswa fakultas (peksimikul) dan ajang seleksi perwakilan UNTIDAR pada pekan seni mahasiswa daerah (peksimida).

Peksimitas diikuti oleh perwakilan mahasiswa dari berbagai fakultas di lingkungan UNTIDAR. Jumlah peserta yang banyak menjadikan tugas berat dewan juri untuk memilih sang juara dari masing-masing tangkai lomba. Dewan juri yang kompeten dilibatkan dalam peksimitas. Meskipun menghadapi lawan peserta yang berbakat, mahasiswa perwakilan FKIP tidak kalah saing. Mereka berhasil menjadi juara dan memborong piala di ajang peksimitas. Lomba menyanyi tunggal terbagi dalam genre pop, keroncong, dan dangdut. Ahmad Khoirudin dan Fido Noviandi berhasil memenangi lomba menyanyi pop putra sebagai juara 1 dan juara 2. Oktaviera Regita dan Annysa Maisara Tiarasita berhasil menjadi juara 1 dan juara 3 pada lomba menyanyi pop putri. Sementara itu, Gery Aby dan Widya Mega berhasil menjadi juara 1 dan juara 3 pada lomba menyanyi dangdut putra, Wilda Ulfiyanti meraih juara 1 lomba menyanyi dangdut putri.

Pada tangkai lomba melukis, Rudi Susilo berhasil menjadi juara 1. Ridwan Setyo dan Laili Hidayani berhasil menjadi juara 1 dan juara 2 pada tangkai lomba baca puisi. Pada tangkai lomba monolog mahasiswa perwakilan FKIP atas nama Kevin Aditya dan  Dyan Tyas Utami berhasil menjadi juara 1 dan juara 2. Juara 1 masing-masing tangkai lomba akan mewakili UNTIDAR pada ajang peksimida. Kompetisi di peksimida tentu lebih berat. Oleh karena itu, para juara harus terus berlatih dan mengasah kemampuan sebelum bertanding.

Terus berprestasi mahasiswa FKIP!. (RI)

[:en]

Untidar FETT students again become the champions. This time, FETT students acquired the champions in the University Students Arts Week (Peksimitas) organized by BEM KM Untidar. Peksimitas held on Wednesday-Thursday 30-31 May 2018 with several competitions, namely singing competition, painting, poetry reading and monologue. Peksimitas is an art competition in university level and the selection of UNTIDAR representatives at the Local Student Art Week (Peksimida).

Peksimitas is joined by some representatives’ students from each faculty in UNTIDAR. The number of participants makes the judges hard to decide the winner from each competition. Some qualified judges are involved in Peksimitas. Despite facing talented participants, students of FETT representatives are no less competitive. They managed to become champions and got trophies in the event. Singing contest is divided into pop, keroncong and dangdut genres. Ahmad Khoirudin and Fido Noviandi won the Male Pop singing contest as 1st and 2nd winner. Oktaviera Regita and Annysa Maisara Tiarasita succeeded to become the 1st and 3rd winner in the Female Pop singing contest. Meanwhile, Gerry Aby A. and Widya Mega A. succeeded to become 1st and 3rd winner in Male Dangdut singing contest, Wilda Ulfiyanti won the first champion Female Dangdut singing contest.

In painting competition, Rudi Susilo became the winner. Ridwan Setyo and Laili Hidayani succeeded to be 1st winner and the runner-up of Poetry Reading. Monologue competition was also won by Kevin Aditya as the 1st winner and Dyan Tyas Utami as the runner up. All of the first winner in every competition will be the UNTIDAR’s representatives in Peksmida. Therefore, the champions should continue to practice and exercise their skills before the event.

Hunt more achievements, guys! (AG)

[:]

[:id]EDSA BAYANAKA Gelar Buka Puasa Bersama Demisioner[:en]EDSA BAYANAKA Held Ramadan Fast-breaking with the former EDSA Board[:]

[:id]

Magelang (30/06) – Upaya mempererat hubungan kekeluargaan EDSA dengan organisasi lainnya terus digalakkan. Divisi Human Resource Development tak henti-hentinya mencarikan jalan untuk Pengurus EDSA agar dapat mengenal organisasi lainnya. Seperti halnya kegiatan yang dilakukan seluruh pengurus EDSA BAYANAKA tadi sore. Bertempat di Jl anggrek 2 kelurahan kemirirejo kecamatan magelang tengah, yang merupakan kediaman dari salah satu pengurus EDSA BAYANAKA Meira Elok, EDSA BAYANAKA menggelar Buka Bersama dengan tajuk “Buka Bersama Bareng Demisioner”. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh pengurus EDSA BAYANAKA dan Demisioner EDSA periode 2017/2018. Acara ini merupakan temu perdana antara seluruh pengurus EDSA dan Demisioner EDSA. Acara ini dibuka dengan perkenalan  oleh Demisioner dan dilanjutkan perkenalan oleh pengurus EDSA BAYANAKA.

Beberapa hal yang dibahas dalam acara ini antara lain kesan-pesan Demisioner EDSA dan juga kiat-kiat mempertahankan kesolidan sebuah organisasi. Topik yang dibahas begitu menyita perhatian dengan bukti seluruh peserta larut dalam obrolan tersebut. Mutiara Abdul Majid, selaku mantan ketua himpunan EDSA memberikan motivasi kepada seluruh pengurus EDSA tentang bagaimana seharusnya berorganisasi. Tak lupa beliau juga memberikan semangat bekerja untuk EDSA yang lebih baik. “saya mendefinisikan semangat mengabdi untuk EDSA hanya dengan satu kata. Yaitu Ikhlas” Tandasnya, yang kemudian disambut dengan tepuk tangan seluruh peserta. Diharapkan acara seperti ini hendaknya sering dilakukan. Selain untuk menambah rasa kekeluargaan, memupuk semangat dengan kebersamaan juga sangat dibutuhkan.(Ana/EDSA)

[:en]

Magelang (30/06) – Efforts to strengthen EDSA good relationships with other organizations continue to be encouraged. Human Resources Development Division is constantly doing serious attempt to invite active participation of EDSA Board in getting to know other organizations; to put it call an activity carried out by all administrators of EDSA BAYANAKA this afternoon. Taking place on Jalan Anggrek 2 Kelurahan Kemirirejo, Magelang Tengah, which is the residence of one of the board of EDSA BAYANAKA Meira Elok, the organization gathered its member to the Ramadan fast-breaking. The event was presenting the title “Buka Bersama Bareng Demisioner” (Ramadan Fast-breaking, or iftar with the former EDSA Board) It was attended by all administrators of current EDSA BAYANAKA and the former EDSA Board of 2017/2018. This event was also marking the inaugural meeting between all current and the former 2017/2018 EDSA Board. The introduction lead by the former board of EDSA was pleasantly greeted by the board of EDSA BAYANAKA. The latter continued the session with introduction as well.

Some of the things discussed in this event include messages and tips disclosure from the former EDSA Board on maintaining the solidity of an organization. The topic discussed was solemnly captivating the participants’ attention. Even then, they dissolved in the pretty engaging chat. Mutiara Abdul Majid, the EDSA’s former chairman, motivates the current EDSA board on how to organize. He also shows support and spirit for the better EDSA. “I define the spirit to show dedication to EDSA with just one word “ikhlas” (sincere, whole-hearted-)” he said, which was then greeted with the applause of all participants. The participants of this Ramadan Fast-breaking hope the similar events should often be done. In addition to adding a sense of kinship, fostering the spirit with togetherness is also very necessary. (Ana / EDSA)

[:]

[:id]Perbaikan mutu Pendidikan IPA melalui 2 Jam Bersama Prodi[:en]Quality Upgrading of Science Education Program FETT UNTIDAR through ‘Dua Jam Bersama Prodi’[:]

[:id]

2 Jam Bersama Prodi adalah wadah dimana para mahasiswa Pendidikan IPA (PIPA), Dosen PIPA, Dosen terkait dan juga Gugus Kemahasiswaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unviersitas Tidar, berkumpul dalam satu tempat untuk berdiskusi tentang bagaimana kendala, keluhan, para mahasiswa selama kurang lebih 2 semester ini, dengan tujuan menjadikan PIPA semakin baik dan bermutu.Acara ini dibuka dengan sambutan dari ketua Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Hima PIPA) yaitu Rudi Susilo. Dilanjut dengan sambutan dari Ketua Pelaksana yaitu Ulin Nuha Ahmad Rifa’i.

2 Jam Bersama Prodi PIPA dilaksaknakan pada tanggal 25 Mei lalu, dengan dihadiri seluruh mahasiswa. Dalam kesempatakan ini mahasiswa PIPA, dapat mengajukan beberapa keluhan yang mereka rasakan selama kurang lebih 2 semester ini. Selain menyampaikan keluhan, acara ini juga sebagai ajang evaluasi bagi mahasiswa dan dosen PIPA.

Melalui acara tersebut Koorprodi PIPA, Dr. Ahmad Muhlisin M. Pd memberikan pesan dan juga motivasi kepada mahasiswa di sela – sela diskusinya dengan mahasiswa “Hasil tidak akan menghianati usaha, jangan mudah mengeluh dengan keadaan. Katanya mau lulus cepat, ya mari kita sama – sama berjuang dan tunjukan dengan prestasi saudara” kata beliau. Harapan setelah diadakannya acara tersebut yaitu, mahasiswa dan dosen semakin solid untuk bekerjasama meningkatkan mutu PIPA agar menjadi lebih baik.

[:en]

Dua Jam Bersama Prodi (Two Hours meeting with the Study Program) is a biannual program of FETT. It takes place by the end of each semester. In this event students are given the opportunity to share their opinion and express the aspiration about the lecturing process. Dua Jam Bersama Prodi PIPA was conducted on 25 May attended by all students. In addition to submitting a complaint, this event is also an evaluation for PIPA students and lecturers.

Students of Science Education Program (PIPA) and the Lecturers gathered in Auditorium UNTIDAR to discuss about how to find the solution for student’s obstacles and complaints experienced for the current semester, aiming for making PIPA to be better in terms of quality. This event opened with remarks from the chairman of the Science Education Student Association (Hima PIPA), Rudi Susilo. Followed by remarks from the Chief Executive, Ulin Nuha Ahmad Rifa’i.

In this occasion PIPA Head of Study Program, Dr. Ahmad Muhlisin M. Pd gave the message and also the motivation to the students “The result won’t betray the effort.  Don’t complain things easily. In order to pass this stage quickly you have to fight. Let us both fight!” Students and lecturers are hopefully becoming more solid to work together to improve PIPA to be better.

[:]

[:id]Tampung Aspirasi Mahasiswa, Himpro di FKIP Selenggarakan 2 Jam Bersama Prodi[:]

[:id]

Jumat (25/5), himpunan mahasiswa program studi (Himpro) di lingkungan FKIP serentak mengadakan kegiatan rutin setiap akhir semester yang bertajuk “Dua Jam Bersama Prodi”. Acara tersebut menjadi salah satu sarana komunikasi antara dosen dan mahasiswa. Pada acara tersebut, mahasiswa setiap program studi berdiskusi langsung dengan dosen yang mengajar pada prodi tersebut. Tujuan kegiatan ini adalah saling berbagi pikiran, pengalaman, dan masukan bagi FKIP agar menjadi lebih baik. Dalam forum tersebut, mahasiswa dapat menyampaikan kritik, saran, uneg-uneg, atau keluhannya baik tentang pelaksanaan perkuliahan maupun sarana dan prasarana yang ada di lingkungan FKIP. FKIP secara transparan dan bebas memberi ruang bagi mahasiswa untuk tidak perlu takut dalam menyempaikan keluh kesahnya.

FKIP yang memiliki tiga prodi secara bergantian melaksanakan sesi acara dua jam bersama prodi. Sesi pertama adalah dua jam bersama Prodi Pendidikan Bahasa Inggris yang dimulai pukul 07.30 WIB di auditorium Universitas Tidar. Sesi kedua dimulai pukul 10.30 WIB digunakan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sesi terakhir ditutup dengan dua jam bersama Prodi Pendidikan IPA. Acara diikuti oleh seluruh angkatan dari masing-masing prodi. Setiap sesi acara dibuka langsung oleh Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M. Si., dengan bersyukur atas partisipasi pejabat struktural, dosen, dan mahasiswa.

Acara utama dari masing-masing prodi yakni kesempatan yang diberikan pada mahasiswa untuk menyampaikan keluh kesah dan kesan-kesannya selama satu semester. Persoalan yang mereka kemukakan sangat bervariasi, mulai dari persoalan tugas-tugas yang diberikan dosen, hingga sarana dan prasarana ruang perkuliahan. Di antara persoalan yang dirasa penting untuk mendapat tanggapan atau penjelasan, saat itu juga mendapat klarifikasi dari Prof. Dr. Sukarno, M. Si., diantaranya mengenai pengajuan laboratorium untuk mahasiswa Prodi Pendidikan IPA yang sudah diajukan dan masih menunggu proses persetujuan.

Acara ini mendapat tanggapan sangat positif, khususnya oleh mahasiswa. Mahasiswa sangat berterimakasih pada fakultas yang telah mengadakan program ini. Acara yang memberi ruang untuk menyampaikan keluh kesahnya demi perbaikan perkuliahan dan sistem perkuliahan. Menutup acara dua jam bersama prodi, Prof. Dr. Sukarno, M. Si. menyampaikan bahwa semua masukan akan ditindaklanjuti dengan serius dan secepatnya. ET

[:]

[:id]Peksimikul: 3 Mata Lomba Berhasil Dijuarai oleh Mahasiswa Pendidikan IPA[:en]Peksimikul: Natural Science Education Won 3 Competitions[:]

[:id]

Pekan seni mahasiswa tingkat fakultas (peksimikul) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menyaring mahasiswa-mahasiswa yang berbakat seni di tingkat fakultas untuk kemudian maju ke tingkat universitas. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2018 di ruang besar Fakultas Teknik lantai 3 yang dibuka langsung oleh dekan FKIP Untidar. Mata lomba yang dikompetisikan diantaranya menyanyi tunggal putra dan putri (pop, dangdut, keroncong), lukis, baca puisi, dan monolog yang diikuti oleh perwakilan dari masing-masing program studi dari semester II hingga semester VI.

Prodi Pendidikan IPA mengirimkan 7 mahasiswa perwakilan pada semua mata lomba. Dari empat mata lomba yang diadakan, 3 diantaranya berhasil dijuarai oleh mahasiswa Pendidikan IPA, yaitu juara 1 lomba melukis yang diraih oleh Rudi Susilo (IPA 2), juara 1 lomba monolog yang diraih oleh Kevin Aditia (IPA 2), serta juara 2 dan 3 lomba baca puisi yang diraih oleh Laili Hidayani (IPA 1) dan Novrinaicha (IPA 2). Para juara tersebut akan maju ke pekan seni mahasiswa tingkat universitas (peksimitas) mewakili FKIP bersama dengan para juara lainnya dari prodi PBSI dan PBI.

“Awalnya saya merasa grogi, tapi pas di depan bisa. Pokoknya kalau sudah di depan saya seperti menjadi orang lain” kesan Laili Hidayani peraih juara 2 baca puisi. “Saya cukup grogi karena pertama kali monolog. Dengan melihat peserta lain saya cukup salut, terlebih mereka berasal dari bahasa” imbuh Kevin Aditia sang peraih juara pertama monolog. (HIMA PIPA)

[:en]

Faculty Students’ Art Week (Peksimikul) is an competition to filter talented students in Faculty to be prepared for university level competition. This activity which was held in May 26th, 2018 in third floor of Engineering Faculty was opened by Dean of FETT University of Tidar. Competition which is held such as solo singing competition (pop, dangdut, keroncong), drawing, reading poem, and monologue. This competition was followed by delegation from each study program of 2nd until 6th semester.

Natural Science Education study program sent seven students as delegation for each competition. From 4 competition which is held, 3 competition was won by students of Natural Science educaation. They are winner of drawing competition by Rudi Susilo (IPA 2), winner of monologue by Kevin Aditia (IPA 2), runner up and second runner up of reading poem by Laili Hidayani (IPA 1) and Novrinaicha (IPA 2). Those winners will be delegation of FETT to join ark week in university level with other winners from Indonesian Language and Literature Education, and English Language Education Study Programs.

“I was so nervous, but I could make it. I could be others in the stage”, said Laili Hidayani, the runner up of reading poem. “I was nervous since this is first time joined monologue. I do respect to other participants, moreover they are from language study program” added Kevin Aditia, winner of monologue. (GF)

[:]

[:id]Bersiap menghadapi Peksimitas 2018, FKIP Untidar Gelar Peksimikul[:en]PEKSIMITAS 2018 is Coming, FETT Untidar Held PEKSIMIKUL[:]

[:id]

Bersiap mengikuti kompetisi pekan seni mahasiswa universitas (peksimitas) tahun 2018, FKIP Untidar telah menggelar pekan seni mahasiswa fakultas (peksimikul). Peksimikul diselenggarakan pada hari Sabtu 26 Mei 2018 dengan beberapa tangkai perlombaan yaitu lomba menyanyi tunggal putra/putri, lukis, baca puisi dan monolog. Kegiatan peksimikul yang dilaksanakan di kampus tuguran dibuka langsung oleh Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M. Si pada pukul 08.00. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi kepada para peserta lomba yang tetap semangat meskipun sedang berpuasa.

Peksimikul diikuti oleh mahasiswa semester II, IV, dan VI dari prodi PBSI, PBI, dan PIPA. Antusias mahasiswa dalam kegiatan peksimikul dapat dilihat dari jumlah peserta yang mendaftar. Dewan juri yang kompeten juga dilibatkan dalam peksimikul. Lomba menyanyi tunggal diikuti oleh 20 peserta yang terbagi dalam genre pop, keroncong, dan dangdut. Juara lomba menyanyi pop putra diraih oleh Ahmad Khoirudin (juara 1) dan Fido Noviandi (juara 2), sedangkan juara lomba menyanyi pop putri diraih oleh Oktaviera Regita (juara 1) dan Annysa Maisara Tiarasita (juara 2). Juara 1 lomba menyanyi keroncong putri diraih oleh Anisah. Juara lomba menyanyi dangdut putra diraih oleh Gery Aby (juara 1) dan Widya Mega (juara 2), sedangkan juara 1 lomba menyanyi dangdut putri diraih oleh Tatik.

Lomba melukis diikuti oleh 9 peserta dengan nama-nama berikut sebagai juaranya Rudi Susilo (juara 1), Yona (juara 2), Dinda (Juara 3), Gita Styaningsih (harapan 1), Atik Farizka (harapan 2). Lomba baca puisi diikuti oleh 13 peserta dengan juaranya sebagai berikut Ridwan Setyo (juara 1), Laili Hidayani (juara 2), Novrinaicha (juara 3), Rahma Adinda (harapan 1), Rizqi Mutiara (harapan 2). Sementara itu, lomba monolog diikuti oleh 5 peserta dengan juaranya sebagai berikut Kevin Aditya (juara 1), Dyan Tyas Utami (juara 2), Azizah Wahyu (juara 3), Nia Desnata (harapan 1), Devi Khofifatur (harapan 2).

Para juara peksimikul akan mewakili FKIP dalam ajang peksimitas. Para juara akan mendapatkan pembinaan dan diharapkan dapat mewakili UNTIDAR dalam ajang peksimida.

Selamat kepada para juara. Hidup mahasiswa FKIP!. (RI)

[:en]

Preparing to attend the University Student Art Week (Peksimitas) in 2018, FKIP Untidar has held a Faculty Student Art Week (Peksimikul). Peksimikul held on Saturday 26 May 2018 with several competitions, namely singing contest, painting, poetry reading and monologue. Peksimikul was conducted at Tuguran. It was opened directly by the Dean of FETT, Prof. Dr. Sukarno, M. Si at 8 a.m. In his speech, he expressed his appreciation to the participants who keep the enthusiasm despite the fasting.

Peksimikul is followed by students of second, fourth, and sixth semesters from Indonesian Language and Literature Education Study Program, English Education Study Program, and Natural Science Education. Enthusiastic students in Peksimikul can be seen from the number of participants who registered on that event. Some competent judges are also involved in Peksimikul. The singing contest followed by 20 participants divided into pop, keroncong, and dangdut genres. For Male Pop singing contest is won by Ahmad Khoirudin (1st winner) and Fido Noviandi (2nd winner), while the Female Pop singing contest is won by Oktaviera Regita (1st winner) and Annisa Maisara Tiarasita (2nd winner). The champion of female keroncong singing contest is achieved by Anisah. Male Dangdut singing contest is won by Gerry Aby  A. (1st winner) and Widya Mega (2nd winner), while the Female Dangdut singing contest is achieved by Tatik F.

Painting competition was followed by 9 participants. The result was brought Rudi Susilo (1st), Yona Tirta Sari (2nd), Dinda (3rd), Gita Setyaningsih (4th), and Atik Farizka (5th). The poetry reading was joined by 13 students. Ridwan Setyo (1st), Laili Hidayani (2nd), Novrinaicha (3rd), Rahma adinda (4th), and Rizqi Mutiara (5th) were the champions. In addition, monologue competition was followed by 5 participants. The champions were Kevin Aditya (1st), Dyan Tyas Utami (2nd), Azizah Wahyu (3rd), Nia Desnata Hati (4th), and Devi Khofifatur (5th).

The champions of Peksimikul will be the representatives of Peksimitas in university level. All of the winners will get coaching and are expected to represent UNTIDAR in the Peksimida.

Congratulations to the champions.  (AG)

[:]

[:id]Perluas persahabatan, BEM FKIP Untidar Kunjungi BEM FKIP UAD Yogyakarta[:en]Expanding the Friendship, the SEB of FETT Untidar Visit the SEB of FETT UAD Yogyakarta[:]

[:id]

Minggu 20 Mei 2018, di bulan puasa ini bukan berarti sebagai penghalang untuk Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (BEM FKIP) UNTIDAR melakukan kegiatan kunjungan eksternal yaitu ke BEM FKIP UAD, dengan maksud dan tujuan yang sama ialah mencari relasi diluar Universitas Tidar serta menjalin silahturahmi antar mahasiswa FKIP khususnya antara BEM FKIP UNTIDAR dengan BEM FKIP UAD. Kegiatan ini merupakan Program Kerja (Proker) dari Devisi Humas Subdivisi Ekternal. Sebelum BEM FKIP UNTIDAR berkunjung ke BEM FKIP UAD, BEM FKIP UNTIDAR telah melakukan kunjungan ke BEM FKIP UMMagelang serta mendapat kunjungan atau tamu dari BEM FKIP UMP (Universitas Muhammadiyah Purwokerto).

Kedatangan BEM FKIP UNTIDAR disambut dengan hangat oleh kawan-kawan dari BEM FKIP UAD. Acara dibuka oleh sambutan dari Ibu Gubernur BEM FKIP UAD, Fitra. Dilanjutkan dengan sambutan dari Gubernur BEM FKIP UNTIDAR, Mutiara Abdul Majid. Setelah sambutan dari kedua Gubernur BEM, acara dilanjutkan dengan memperkenalkan masing-masing anggota BEM, penayangan video, serta pemaparan program kerja (Proker) dalam setahun masa jabatan. Anggota BEM FKIP UAD sendiri mempunyai kurang lebih 45 anggota dengan 7 Departemen sedangkan di BEM FKIP UNTIDAR sendiri mempunyai 19 anggota dengan 5 Devisi.

Setelah masing-masing BEM memaparkan keanggotaanya serta program kerja (Proker), dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama. Saling tukar pikiran, pengalaman, serta berbagai pengetahuan tentang organisasi yang diharapkan dapat bermanfaat dan dapat diterapkan di organisasi masing-masing (BEM). Setelah sesi diskusi selesai, dilanjutkan dengan penyerahkan kenang-kenagan dan foto bersama. Kegiatan ini diharapkan tidak putus dijalan melainkan sebagai sarana mempererat solidaritas antar mahasiswa FKIP khususnya dalam Organisasi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa).

[:en]

Sunday, May 20th 2018, the student executive board of the faculty of education and teachers training (SEB FETT), Tidar University (Untidar) visited the student executive board (SEB FETT) of Ahmad Dahlan University (UAD). Fasting month does not mean a barrier to have this activity. SEB FETT Untidar did this visit to build the relationship between FETT’s students especially FETT Untidar and UAD. This activity is one of the work programs of public relation division of external subdivision. Prior to this event, SEB FETT untidar have visited SEB FETT UMMAgelang and got a visit from SEB FETT Muhammadiyah University Purwokerto.

SEB FETT Untidar was warmly welcomed by SEB FETT UAD. This event was opened by the speech of the chief of SEB FETT UAD, Fitra and followed by the speech of the chief of SEB FETT Untidar, Mutiara Abdul Majid. Then, all the members of SEB introduced themselves. Video views and work program exposure within a year, then, followed this event. There are 45 members and 7 departments in SEB FETT UAD. Meanwhile in SEB FETT Untidar, there are 19 members and 5 divisions.

This event was followed by discussion section after introducing all the members and exposing their work program. This discussion and sharing session were expected to be useful for both organizations. This event was closed by giving the souvenir and taking a picture together. This visit was hoped to be the way to strength the solidarity of FETT’s students especially for the student executive board.

[:]

[:id]Dosen FKIP menjadi Juri pada Ajang Pemilihan Putra Putri UNTIDAR Tahun 2018[:en]A Lecturer of FKIP Became Judge for The Selection of Putra-Putri UNTIDAR 2018[:]

[:id]

Pemilihan putra putri UNTIDAR adalah puncak dari serangkaian acara Colleger and Community Festival yang merupakan sebuah ajang pencarian brand ambassador Universitas Tidar. Untuk menjadi pemenang dalam ajang tersebut tidaklah mudah, para peserta harus melewati serangkaian seleksi, yaitu test tertulis, wawancara dan unjuk bakat. Selain itu, peserta akan diberikan pembekalan yang telah dipersiapkan oleh panitia berupa, Training Fashion Show, Seminar Public Speaking dan Handsome and Beauty Class.

Dalam ajang bergengsi ini, juri dari berbagai profesi terkait dilibatkan. Salah satunya adalah dosen FKIP, Winda Candra H., M.A., yang menjadi juri pada malam puncak pemilihan putra putri UNTIDAR pada Minggu 13 Mei 2018 bertempat di Auditorium UNTIDAR. Sebagai anggota dewan juri pemilihan putra putri UNTIDAR tahun 2018, Winda Candra H., M.A. harus memberikan penilaian yang objektif dan membangun kepada para peserta. Tugas berat yang diemban dewan juri pemilihan putra putri UNTIDAR tahun 2018 adalah memilih Putra dan Putri Untidar 2018 yang mumpuni di segala bidang baik akademik, non akademik, sikap, public speaking dan lain sebagainya.

“Saya senang terlibat dalam ajang pemilihan PPU ini karena melalui kegiatan ini saya menjadi tahu bahwa ternyata banyak mahasiswa dan mahasiswi UNTIDAR yang produktif, berkarya, dan berprestasi serta memiliki potensi luar biasa beragam. Masing-masing finalist memiliki kelebihan masing-masing. Karena hal tersebut proses penjurian menjadi teramat ketat sehingga diperoleh pemenang PPU yang tepat. Semoga dengan terpilihnya Fajar dan Nency sebagai putra dan putri UNTIDAR 2018 dapat mengemban amanah dan mampu memberi kontribusi positif bagi universitas dan masyarakat serta menjadi role mode bagi mahasiswa dan mahasiswi Universitas Tidar” kesan Winda Candra H., M.A. pada saat di wawancarai. (RI)

[:en]The selection of Putra-Putri UNTIDAR is the culmination of a series of “Colleger and Community Festival”; a search for brand ambassadors of Universitas Tidar. To be a winner in the event has never been easy since the first time such an event was held. The participants must pass a series of selection, namely written test, interview and talent show. In addition, a short course in different forms has also been prepared by the committee for the participants, they are Training of Fashion Show, Public Speaking Seminar and Handsome and Beauty Class.

This year, judges from various related professions were involved. One of them was a lecturer of FKIP, Winda Candra H., M.A., who became the judge on the final night of UNTIDAR prince and princess selection on Sunday, May 13, 2018 at UNTIDAR Auditorium. As a judge, Winda had to provide an objective and constructive assessment to the participants. The hard task of the judges for the selection of the Putra-Putri UNTIDAR 2018 was to choose those who qualified in all fields, academic, non-academic, attitude, public speaking and so forth.

“I am happy to be involved in this Putra-Putri Untidar Selection event because through this activity I become aware that there are many UNTIDAR students who are productive, have good works, achievements, and tremendously varied potentials. Each finalist has his/her respective advantages. That is why the process of judging became very tight in order to get the best winners as the prince and princess. Hopefully, Fajar and Nency, as the elected Putra and Putri UNTIDAR 2018, can carry out the mandate and are able to give positive contribution for the university and society, and become the role model for students of Universitas Tidar” said Winda Candra H., M.A. with impression when interviewed. (AL/WD)

[:]

[:id]Menyongsong Era Revolusi Industri 4.0, Civitas Akademik FKIP UNTIDAR Mengikuti Program IMOOC[:en]Promoting Revolution Industry 4.0, Civitas Academica FETT UNTIDAR Join IMOOC Program[:]

[:id]

Salah satu pengaruh revolusi industri 4.0 dalam bidang pendidikan adalah berkembangnya pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan sistem dalam jaringan (daring), yang sering dikenal dengan sebutan pembelajaran on line. Fakultas Pendidikan dan Ilmu Keguruan (FKIP) Universitas Tidar (UNTIDAR) sebagai rumah ilmu, berusaha beradaptasi dengan perubahan ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendorong civitas akademik FKIP untuk mengikuti program Indonesian Massive Open Online Course (IMOOC). IMOOC merupakan program yang diselenggarakan oleh The U.S. Embassy’s Regional English Language Office (RELO), sebuah unit kerja Kedutaan Amerika Serikat yang berfokus pada pembelajaran bahasa inggris. Program ini bertujuan untuk menyebarluaskan tentang informasi pentingnya autonomos learning dan penerapannya dengan menggunakan teknologi.

Program IMOOC tahun 2018 berlangsung pada 18 Februari  2018 sampai 5 Mei 2018. Program IMOOC tahun 2018 diikuti 30 IMOOCers, sebutan untuk peserta program IMOOC. 30 IMOOCers ini dipilih melalui seleksi yang ketat dan 13 diantaranya merupakan civitas akademik FKIP UNTIDAR. 13 civitas akademik FKIP UNTIDAR tersebut terdiri dari 9 dosen dan 4 mahasiswa. Adapun Fasilitator IMOOC 2018 Magelang Camp adalah Luluk Isna, S.Pd.

Program ini dilaksanakan secara daring, dimana ada jadwal yang terstruktur yang harus diikuti secara daring, menggunakan aplikasi pembelajaran online= https://canvas.instructure.com/. Salah satu IMOOCers dari FKIP, Candra Wahyu Anggraeni, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa tugas dikerjakan secara online setiap minggu di laman  https://canvas.instructure.com/. “Ada deadline tugas, jika terlambat mengerjakan aka nada pengurangan poin. Dan tugas dikerjakan pakai Bahasa Inggris”, imbuh dosen program studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNTIDAR ini. Kegiatan ini ditutup dengan pembagian sertifikat kepada peserta yang dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2018 di MAN 1 Kota Magelang. EJ.

[:en]

One of the effects of Revolution Industry 4.0 in educational aspect is the development of distance learning that uses the system in which it is called online learning. Faculty of Education and Teachers’ Training (FETT) Universitas Tidar (UNTIDAR) is as the house of knowledge for adapting the change of education. One of the efforts that are done in supporting the civitas academica FETT is by joining Indonesian Massive Open Online Course (IMOOC). IMOOC is a program that is hosted by The U.S. Embassy’s Regional English Language Office (RELO), one of the units in US Embassy that focuses on English Language Learning. This program is aimed to share the information about autonomous learning and its implication by using technology.

IMOOC Program 2018 was held in 18 February 2018 to 5 May 2018. IMOOC Program 2018 was joined by 30 IMOOCers, the nicknames for IMOOC participants. 30 IMOOCers were chosen by the selection and 13 of them were the civitas academica FETT UNTIIDAR. They were 9 lecturers and 4 students. Besides, the facilitator of IMOOC 2018 Magelang Camp was Luluk Isna, S.Pd.

The program was conducted via online in which there were fixed schedules that must be done online by using online learning https://canvas.instructure.com/. One of the IMOOCErs from FETT, Candradewi Wahyu Anggraeni, S.Pd., M.Pd. stated that the assignments were done online every week in the website https://canvas.instructure.com/. “There are assignments deadlines, if we are late in submitting the assignments, there will be point’s reduction. The assignments are done in English,” she added. This program was ended by commemoration day and giving the certificates to participants that was hosted in May 15 2018 in MAN 1 Kota Magelang. [CA]

[:]