[:id]FKIP: Dosen PBI jadi Pemakalah di AsiaA TEFL-TEFLIN 2017[:en]FETT: English Education’s Lecturers Became Presenter in Asia TEFL-TEFLIN 2017[:]

[:id]

Berlokasi di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta, tiga orang dosen FKIP mengikuti seminar The 15th ASIA TEFL – The 64th TEFLIN International Conference. Adapun yang mengikuti seminar tersebut adalah Dr. Farikah, Dr. Dwi Winarsih, dan Widya Ratna Kusumaningrum. Dalam kegiatan seminar ini, Farikah memaparkan artikelnya yang berjudul “The Effectiveness of Jurisprudential Inquiry Learning Model in Developing the Students’ Competence in Writing Analytical Exposition Texts”, Dwi mengangkat judul artikelnya “Micro Teaching and Stimulated Recall: How Teacher Students Aware of Their Teaching”, dan Widya dengan artikelnya yang berjudul “Pre-service Teachers’ Perception on Teaching Future EFL Students: A Micro-Ethnography Approach”

Kegiatan yang mengusung tema “ELT in Asia in the Digital Era: Global Citizenship and Identity”, mengajak para akademisi dan praktisi pendidikan seperti guru dan dosen untuk terus mengikuti perkembangan tren dunia pengajaran bahasa Inggris dalam konteks bahasa asing yang selaras dengan perkembangan teknologi.

Kegiatan yang dibuka oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. H. Mohammad Nasir, Ph.D selama 45 menit berlangsung selama tiga hari, Kamis-Sabtu,  13-15 Juli 2017. Selama kegiatan ini berlangsung, terdapat sebelas pembicara utama dalam seminar pleno seperti Anita Lie (The Director of and a Professor at the Graduate School of Widya Mandala Catholic University Surabaya), Anthony J. Liddicoat (The Professor in the Centre for Applied Linguistics at the University of Warwick), Diane Tedick (A Professor of Second Languages and Cultures Education at the University of Minnesota), Hu Guangwei (An applied Linguist by Training and an Associate Professor in the English Language and Literature Academic Group), Herbert Putcha (A Professor of English at the Teacher Training University in Graz, Austria), Paul Nation (Emiritus Professor in Applied Linguistics at the School of Linguistics and Applied Language Studies at Victoria University of Wellington, New Zealand), Roslyn Appleby (A Senior Lecturer in the School of Education at University Technology of Sydney), Yueguo Gu (A Research Professor, the Head of Corpus Linguistics Department, and Director of Corpus and Computational Linguistics Research Centre of Chinese Academy of Social Sciences), Hanan Khalifa (Head of Research and International Education of Cambridge English), Deborah Healey (Co-Author and Primary Editor of TESOL Technology Standards), Nicky Solomon (Researcher and Teachers at University Technology of Sydney).

Kegiatan ini merupakan kegiatan seminar dengan dua organisasi penyelenggara tingkat Asia (ASIA TEFL) dan tingkat Nasional (TEFLIN) berhasil menarik antusiasme 1211 pemakalah dan 188 partisipan dari 28 negara seperti Malaysia, China, Australia, Indonesia, Korea, Jepang, dan lain sebagainya. (WR)

[:en]

FETT (19/7) Located in Royal Ambarukmo Hotel, Yogyakarta, 3 lecturers of English Education FETT, joined the 15th Asia TEFL – The 64th TEFLIN International Conference, they are Dr. Farikah, M.Pd., Dr. Dwi Winarsih, M.Pd., and Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed. In this seminar, Dr. Farikah, M.Pd. presented her article entitled “The Effectiveness of Jurisprudential Inquiry Learning Model in Developing the Students’ Competence in Writing Analytical Exposition Texts”. Dr. Dwi Winarsih, M.Pd. presented “Micro Teaching and Stimulated Recall: How Teacher Students Aware of Their Teaching”, while Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed. presented her article entitled “Pre-service Teachers’ Perception on Teaching Future EFL Students: A Micro-Ethnography Approach”.

The seminar which has theme ELT in Asia in the Digital Era: Global Citizenship and Identity, asked educational academics and practitioner such as teachers and lecturers to follow development of teaching English as foreign language as well as technology development.

This event which held in three days, 13th– 15th July 2017, was opened by Minister of Research, Technology and Higher Education, Prof. H. Mohammad Nasir, Ph.D. There were eleven key note speakers in planetary seminar, such as Anita Lie (The Director of and a Professor at the Graduate School of Widya Mandala Catholic University Surabaya), Anthony J. Liddicoat (The Professor in the Centre for Applied Linguistics at the University of Warwick), Diane Tedick (A Professor of Second Languages and Cultures Education at the University of Minnesota), Hu Guangwei (An applied Linguist by Training and an Associate Professor in the English Language and Literature Academic Group), Herbert Putcha (A Professor of English at the Teacher Training University in Graz, Austria), Paul Nation (Emiritus Professor in Applied Linguistics at the School of Linguistics and Applied Language Studies at Victoria University of Wellington, New Zealand), Roslyn Appleby (A Senior Lecturer in the School of Education at University Technology of Sydney), Yueguo Gu (A Research Professor, the Head of Corpus Linguistics Department, and Director of Corpus and Computational Linguistics Research Centre of Chinese Academy of Social Sciences), Hanan Khalifa (Head of Research and International Education of Cambridge English), Deborah Healey (Co-Author and Primary Editor of TESOL Technology Standards), and Nicky Solomon (Researcher and Teachers at University Technology of Sydney). (GF)

[:]

[:id]Implementasi K13  dalam Sudut Pandang Socio-Cultural Theory[:en]Socio-Cultural Theory Underpinning the implementation of K13[:]

[:id]

Magelang (15/07) Bertempat di Auditorium Universitas Tidar, Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (EDSA) menggelar kegiatan Seminar Pendidikan yang bertajuk “Socio-Cultural Theory Underpinning the Implementation of K13”. Kegiatan ini dibuka dengan laporan pertanggungjawaban oleh ketua panitia, Yusuf Yulianto dihadiri oleh 206 peserta yang meliputi dosen, guru, praktisi pendidikan, dan mahasiswa.

Kegiatan yang digelar selama 4 jam ini menghadirkan Dra. Helena I.R, Ph.D sebagai pembicara utama. Dalam orasinya, Helena menegaskan pentingnya memahami konteks guna implementasi kurikulum 2013, atau yang biasa disebut dengan K13. Dia menambahkan bahwa selama ini banyak dari kalangan guru yang kurang tepat menginterpretasikan K13 dan cenderung terpaku pada kompetensi inti dan kompetensi dasar. Padahal, fungsi guru lebih dari sekedar mengajar. Namun bagaimana seorang guru harus memiliki kompetensi yang jauh lebih tinggi guna membantu siswa memperluas zona perkembangan proximal, atau yang lazim disebut Zone Proximal Development (ZPD). Hal ini seperti yang tertuang dalam teori sosial-kultural yang dikembangkan oleh Lev Vygotsky.

Dalam kegiatan ini terlihat antusiasme peserta yang cukup tinggi. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah bagaimana untuk memaksimalkan peran guru dalam membantu siswa khususnya bagi siswa yang cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran.

Kegiatan ini diakhiri oleh penyerahan plakat sebagai cindera mata oleh Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Si.

[:en]

FETT (15/07) located in Auditorium of Tidar University, English Department Students Association (EDSA) held educational seminar entitled “Socio-Cultural Theory Underpinning the Implementation of K13”. This event was opened with responsibility opening speech by chairman of committee, Yusuf Yulianto. The participants of this seminar were 206 participants that consist of lecturers, teachers, educational practitioners, and students.

The seminar which is held for 4 hours, invited Dra. Helena I.R, Ph.D. as keynote speaker in this seminar. She explained the importance of understanding context in implementing curriculum of 2013 (K13). She stated that some teachers interpreted K13 inappropriately. Teachers were not only teaching students, they are also helping students to expand their Zone Proximal Development (ZPD) as stated in Socio-cultural Theory by Lev Vygotsky.

The enthusiasm of participants is high. In question and answer session, there were some questions from participant, such as how to maximize teacher in helping students especially for passive students in teaching activity.

This event was ended with giving souvenir by Dean of FETT, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. (GF)

[:]

[:id]Pembekalan PPL FKIP Untidar 2017: Tekankan Unsur Afeksi Pada Mahasiswa[:en]PPL Briefing of FKIP Untidar 2017: Emphasizing the Elements of Affection of Students[:]

[:id]

[FKIP- 17/07/2017] – Pada hari Senin 17 Juli 2017, sebanyak 290 mahasiswa FKIP Universitas Tidar mengikuti pembekalan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Mahasiswa ynag hadir dalam pembekalan tersebut terdiri dari 140 mahasiswa PBSI dan 150 mahasiswa PBI. Acara yang dimulai semenjak pukul 07.30 WIB tersebut berlangsung di Auditorium Universitas Tidar.

Acara dibuka oleh Dekan FKIP Untidar, Prof. Dr. Sukarno, M. Si., yang sekaligus memberikan pengarahan mengenai PPL Untidar 2017. Dalam pengerahannya tersebut, Prof. Dr. Sukarno, M. Si., menekankan pada unsur afeksi atau sikap mahasiswa pada saat pengajaran dan juga 4 kompetensi guru yang perlu dikuasai oleh mahasiswa.

Selain itu, dalam acara pembekalan tersebut hadir 3 pemateri yang ketiganya berasal dari SMAN 1 Magelang. Sebagai pemateri pertama yaitu Wahju Sekar Dewi, S. Pd., yang merupakan guru Bahasa Indonesia, menyampaikan materi mengenai Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Dalam penyampaian materi tersebut, juga disampaikan unsur-unsur yang penting dalam proes pembelajaran diantaranya yaitu perangkat dan pendekatan dalam pembelajaran.

Adapun Drs. Sucahyo Wibowo, M. Pd, sebagai pemateri kedua, yang menyampaikan materi mengenai Persekolahan. Dalam materi Persekolahan yang disampaikan, Drs. Sucahyo Wibowo, M. Pd., juga menjelaan mengenai 8 Standar Nasional Pendidikan. Kedelapan standar tersebut meliputi Standar Isi/ Kurikulum, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan/ Kesiswaan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Pembiayaan Pendidikan, Standar Pengelolaan, Standar Sarana dan Prasarana, dan Standar Penilaian Pendidikan.

Sebagai pemateri terakhir yaitu Hesti Wulandari, S. Pd., yang menyampaikan materi mengenai Pembelajaran Bahasa Inggris di SMA. Hesti Wulandari, S. Pd., juga menggarisbawahi hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum mengajar diantaranya yaitu persiapan terhadap peserta didik dan juga persiapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Dengan disampaikannya materi-materi tersebut, diharapkan mampu memberikan bekal kepada mahasiswa saat melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah praktikan masing-masing. Setelah mendapat pembekalan, mahasiswa akan melakukan penerjunan PPL pada 17 sekolah-sekolah praktikan PPL baik di kota Magelang maupun di kabupaten Magelang. 17 sekolah-sekolah praktikan tersebut yaitu SMAN 1 Magelang, SMAN 2 Magelang, SMAN 3 Magelang, SMAN 4 Magelang, SMAN 5 Magelang, SMA 1 Kota Mungkid, MAN 1 Kota Magelang, SMKN 2 Magelang, MA Al Iman Kota Magelang, SMAN 1 Grabag, SMAN 1 Mertoyudan, MAN Parakan Temanggung, SMA Muhammadiyah Muntilan, SMA El Shadai, SMA KI Regional Berasrama, SMA Muhammadiyah 1, dan SMA Tarakanita. (NA)

[:en]

[FKIP- 17/07/2017] – On Monday, July 17, 2017, 290 students of FKIP of Tidar University attended the Field Experience Program (PPL) briefing consisting of 140 PBSI students and 150 PBI students. The event which started from 07.30 WIB took place at Tidar University Auditorium and was opened by the Dean of FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M. Si., who at the same time gave a briefing for the students. In his speech, Sukarno emphasized on the element of affection or student attitudes at the time of teaching as well as 4 teacher competencies that need to be mastered by the students.

In addition, three presenters coming from SMAN 1 Magelang also equipped the students with necessary tools needed. Wahju Sekar Dewi, S. Pd., who is an Indonesian Language teacher, delivered a material on Indonesian Language Learning in Senior High School as the first speaker. In the delivery of the material, she also conveyed important elements in the learning process such as tools and approaches in teaching and learning.

As for the second speaker, Drs. Sucahyo Wibowo, M. Pd, delivered material on Schooling. In the material presented, Wibowo also advocated on 8 National Standards of Education. These eight standards include the Standards of Content / Curriculum, Process Standards, Graduate / Student Competency Standards, Educator Standards and Teachers, Education Financing Standards, Management Standards, Infrastructure Standards and Education Assessment Standards.

The last speaker was Hesti Wulandari, S. Pd., who delivered material on English Language Learning in Senior High School. Wulandari also highlighted the things that need to be prepared before teaching such as preparation for the students as well as the preparation of the Lesson Plans (RPP).

The materials given are expected to provide provisions to students in doing teaching and learning activities (KBM) at practical schools respectively. After getting the briefing, students will do the PPL in 17 practical schools both in Magelang city and regency. The 17 schools are SMAN 1 Magelang, SMAN 2 Magelang, SMAN 3 Magelang, SMAN 4 Magelang, SMAN 5 Magelang, SMA 1 Kota Mungkid, MAN 1 Magelang City, SMKN 2 Magelang, MA Al Iman Magelang City, SMAN 1 Grabag , SMAN 1 Mertoyudan, MAN Parakan Temanggung, SMA Muhammadiyah Muntilan, El Shadai High School, KI Regional Senior Berasrama, SMA Muhammadiyah 1, and SMA Tarakanita. (AL)

[:]

[:id]Penyerahan  20  Mahasiswa  PPL Internasional FKIP 2017[:]

[:id]

Sebanyak 20 mahasiswa FKIP yang mengikuti program PPL Internasional  2017 tiba di Malaysia hari Rabu, 12 Juli 2017.  Di hari berikutnya (Kamis, 13 Juli 2017),  Prof. Dr. Sukarno, M.Si. selaku Dekan FKIP mendampingi mahasiswa dalam penyerahan 20 mahasiswa PPL Internasional di Sekolah Kebangsaan Bandar Sungai Buaya dan  Sekolah Menengah Bandar Sungai Buaya, Hulu Selangor, Malaysia.

Kegiatan penyerahan PPL Internasional   berjalan dengan sukses dan lancar. Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari kepala Sekolah Kebangsaan Bandar Sungai Buaya, kepala Sekolah Menengah Kebangsaan, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. (Dekan FKIP), dan Umi Setiya Rini (perwakilan mahasiswa). Selain itu, ada penyerahan cendera mata  dan dilanjutkan dengan pengenalan lingkungan sekolah sesuai dengan penempatan mahasiswa.

Mewakili  20 mahasiswa PPL Internasional, Alif Tabah Nurrochim, Fadlilah Nurul , Taufan Haris, dan Indah Nurmayani memberikan kesan-kesan mereka dalam kegiatan penyerahan.

Alif Tabah Nurrochim, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), menyampaikan “Saya sangat senang karena bisa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru  dan saya juga dapat belajar bahasa Melayu.” Senada dengan Alif,  Fadlilah Nurul  (mahasiswi PBI) mengungkapkan “Kegiatan ini sangat menyenangkan, kami disambut dengan sangat baik dan ramah. Kami bersyukur dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini.”

Taufan Haris, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), berkata “Penyerahan PPL tadi pagi berjalan dengan lancar. Alhamdulillah saya senang bisa mengenal guru-guru disini, bisa mengetahui sistem pendidikan Malaysia dan merasakan budaya yang baru juga.”  Indah Nurmayani, mahasiswi PBSI menambahkan “Penyerahan PPL berjalan lancar, dari pihak sekoah sangat ramah dengan kami, bahkan mereka mengajak kami berkeliling sekolah, memperkenalkan sekolah mereka kepada kami, dikenalkan juga dengan para guru. Mereka sangat ramah, bahkan Guru Besar nya sudah menganggap kami sebagai anak asuh beliau.”  (CA)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Menjadi Finalis MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional[:en]Student of FETT: The Finalist of Student’s MTQ in National Level[:]

[:id]

Sebanyak 50 proposal yang diajukan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia dinyatakan lolos seleksi proposal terbaik dalam even akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa Nasional XV Tahun 2017. Pengumuman itu disampaikan pada tanggal 7 Juli 2017 melalui web http://mtqmn15.ub.um.ac.id. Hasil desk evaluation Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIQ) tersebut dilakukan oleh tim Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (BELMAWA) Kemenristek Dikti.

Salah satu finalis bernama Atif Solihudin, mahasiswa smester 4 PBSI FKIP Universitas Tidar. Judul proposal yang diajukan ialah “Qur’anic Parenting: Mengupayakan Gerakan cinta Al Qur’an sebagai Penopang Terwujudnya Gerakan Revolusi Mental di Indonesia”. Atif menjelaskan bahwa, pentingnya menanamkan budaya cinta Al Qura’an melalui pola asuh orang tua. Hal itu dapat digunakan sebagai penopang gerakan revolusi mental.

Putra dari Bapak Mahudin itu menceritakan tentang awal mula semangatnya dalam mengikuti kompetisi itu. “Awalnya ada seleksi MTQ di tingkat universitas yang akan diajukan untuk tingkat nasional. Setelah bersaing dengan 14 tim di tingkat universitas, Alhamdulillah saya yang lolos untuk maju ke tingkat nasional. Sebenarnya, saya mangajukan proposal ini awalnya bersama teman saya, tetapi teman saya sakit dan tidak jadi ikut”.

Kelima puluh finalis termasuk Atif, akan diberi kesempatan hadir dan presentasi di hadapan Dewan Hakim MTQ Mahasiswa Nasional XV Tahun 2017. Menurut rencana, kedatangan kafilah atau para finalis dijadwalkan pada hari Rabu-Kamis tanggal 26-27 Juli 2017 di kampus Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang, Malang Jawa Timur.

“Besok di Malang, seluruh finalis 50 besar akan presentasi tanpa tanya jawab. Kemudian dipilih untuk presentasi lagi dan ada tanya jawab. Terakhir ditentukan pemenangnya,” tambah pria kelahiran Banjarnegara, 4 Juli 1997.

Ungkapan rasa bangga dan syukur juga disampaikan oleh beberapa dosen FKIP melalui grup WA. Salah satunya dalah Dr. Farikah, M. Pd. selaku pembimbing dan pendamping MTQ Untidar, “Alhamdulillah merasa senang ternyata mahasiswa Untidar siap dan mampu bersaing di kancah nasional. Bahkan bisa masuk 50 besar se-Indonesia.”

Semoga Atif Solihudin dapat memberikan inspiratif yang positif kepada para mahasiswa agar menjadi calon pemimpin yang cerdas dan bermoral. Sesuai tema dalam even akbar yang akan diselenggarakan di Malang tersebut, yaitu “Melalui MTQ Mahasiswa Nasional XV Tahun 2017 kita integrasikan intelektualitas dan spiritualitas untuk mencetak calon pemimpin Indonesia yang cerdas dan bermoral demi mewujudkan baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur”.

Selamat dan tetap semangat, semoga sukses di tahap selanjutnya!

[:en]

There are 50 proposals submitted by students from the universities in Indonesia passed the selection to be the best proposal in the national event of Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XV 2017. It is announced on July 7, 2017 via web http://mtqmn15.ub.um.ac.id. The result of desk evaluation of the Koran Scientific Writing (KTIQ) is done by Directorate General of Learning and Student Affairs (BELMAWA), Ministry of Research, Technology, and Higher Education.

One of the finalists named Atif solihudin, the fourth semester student of Indonesian language and literature education Tidar University submits the proposal entitled “Qur’anic Parenting: Mengupayakan Gerakan cinta Al Qur’an sebagai Penopang Terwujudnya Gerakan Revolusi Mental di Indonesia”. Atif explained the importance of instilling the culture of loving the Koran through parental care. It can be used as a support for mental revolution movement.

The son of Mahudin told his beginning in joining this competition. “At first, there is a selection of MTQ in university level and it will be proposed to national level. After competing with 14 teams in university level, Alhamdulillah I won and go to national level. Actually, I submit this proposal with my friend, but my friend is sick and do not take place in this competition.”

The fiftieth finalist including Atif will be given the opportunity to attend and present their paper in front of the Judge Council of MTQ XV National Students 2017. According to the plan, the arrival of the finalist is scheduled on Wednesday – Thursday July 26-27, 2017 at Brawijaya University and State University of Malang, East Java.

“In Malang, all the fiftieth finalists will present without discussion. Then it will be chosen to present the paper and there is discussion. After that, the winner will be decided, “added the boy who was born in Banjanegara, July 4, 1997.

The pride and gratitude is also expressed by some lecturers of FETT via WA group. One of them is Dr. Farikah, M.Pd. as the mentor and advisor of MTQ Tidar University. “Alhamdulillah, I feel happy. The student of Tidar University is able to compete in national level and he is able to be the fiftieth finalist.”

It is hoped that Atif Solihudin can give the positive inspiration to other students so that they can be the smart and good leader. According to the theme in this great event in Malang “Through MTQ XV National Students 2017, we integrate the intellectuality and spirituality to create the smart and good Indonesian leader to realize baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur”.

Congratulation and keep the spirit,  Good luck in the next step!

[:]

[:id]Pementasan Drama Teater Klebus[:en]Staging Drama by Teater Klebus[:]

[:id]

Untidar — Sabtu malam (08/07/17) Teater Klebus mengadakan pementasan drama berjudul Dr. Anda karya Wisran Hadi. Pementasan berlokasi di Gedung Auditorium Untidar. Teater Klebus merupakan sekumpulan mahasiswa Prodi PBSI semester 4 kelas C. Mereka menggelar pementasan dalam rangka proses produksi mata kuliah Drama Pentas yang diampu oleh Imam Baihaqi, M.A.

Dr. Anda bercerita tentang seorang doktor yang memberikan perkuliahan mengenai keadaan Indonesia pada masa penjajahan Belanda dan kearifan lokal di Minangkabau. Karakter Dr. Anda diperankan oleh Eni. Sementara itu, Sukhum Ela bertindak sebagai sutradara.

Untuk menyaksikan pementasan yang dimulai pukul 18.30 ini, penonton tidak dipungut biaya tiket masuk, bahkan mereka mendapatkan makanan ringan gratis. Sejak sore, penonton mulai memadati gedung dan bertahan hingga pertunjukan selesai.

Menurut Imam, ada banyak amanat yang dapat diambil dari pementasan Dr. Anda, misalnya tentang cara menyikapi kearifan lokal. “Banyak amanat yang bisa diambil, misalnya kita harus bisa menyikapi kearifan lokal secara bijaksana,” kata Imam. (IS)

[:en]

Untidar – Saturday night (08/07/17) Teater Klebus held a drama performance entitled Dr. You by Wisran Hadi. It was held in the Auditorium of Untidar. Teater Klebus is a group of students of Indonesian Language and Literature Study Program (PBSI) semester 4 class C. They held a staging performance as a result Drama Performance course taught by Imam Baihaqi, M.A.

Dr. You tells a story about a doctor who gave lectures on the state of Indonesia during the Dutch colonial period and local wisdom in Minangkabau. The character of Dr. You was played by Eni. Meanwhile, Sukhum Ela was the director.

The performance, which started at 18.30, was free of admission fees for the audience. They even got free snacks! Since the afternoon, the largest building to conduct stage performance at UNTIDAR has been crowded by spectators and they kept holding on until the show was over.

According to Imam, there are many mandates that can be taken from the staging of Dr. You, one of which is how to respond to local wisdom. “A lot of mandates can be taken, for example we have to be able to respond wisely to local wisdom,” said Imam. (AL)

[:]

[:id]Tampung Aspirasi Mahasiswa PBI di Dua Jam Bersama Prodi  [:en]Two hours with PBI: Accommodate Students’ Aspiration[:]

[:id]

Bertempat di Auditorium Universitas Tidar, kegiatan rutin Dua Jam Bersama Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) diselenggarakan pada tanggal 19 Juni 2017  berjalan dengan efektif dan lancar. Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa PBI semester 2, 4, 6, dan 8; struktural FKIP, dan dosen PBI. Tujuan dari kegiatan Dua Jam Bersama Prodi adalah untuk menampung aspirasi mahasiswa demi kemajuan program studi Pendidikan Bahasa Inggris.

Prof. Dr.Sukarno,M.Si, Dekan FKIP,  memberikan sambutan dalam kegiatan rutin tersebut. Dalam sambutannya, beliau juga memberikan informasi terkait kemajuan FKIP dalam menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain itu, Moch. Malik Al Firdaus selaku Koordinator Program Studi PBI menjelaskan tentang  daftar prestasi mahasiswa PBI 2016-2017, kerjasama dan program internasional, pengembangan prestasi mahasiswa, dan kurikulum 2017 PBI.

Dalam kegiatan rutin dan fenomenal ini, para mahasiswa PBI dari semester 2,4,6, dan 8 sangat antusias dalam menyampaikan aspirasi mereka yang berupa saran, kritik, komentar yang terstruktur dan objektif. Dengan adanya acara Dua Jam Bersama Prodi PBI ini diharapkan sinergitas antara mahasiswa,dosen, dan tenaga kependidikan dalam meningkatkan kualitas di bidang akademik dan non-akademik di lingkungan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. (CA)

[:en]

Two hours with PBI (English Education Study Program), a routine event which held in Auditorium of Tidar University on June 19th, 2017, was success and effective. The participations of this event are students of all semester, structural functionaries, and all lecturers of FETT. The aim of this event is to accommodate students’ aspiration to this study program’s improvement.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si, dean of FETT, in his speech gave information about FETT’s improvement in implementing Tri Dharma Perguruan Tinggi, which covers teaching, researching and servicing society. Moch. Malik Al Firdaus, as a coordinator of English Education Study Program, explained attendance list of 2016-2017 English Education’s students, national and international cooperation, improvement of students’ achievement, and curriculum 2017 for English Education study program.

Students from all semester who join this phenomenal event are enthusiast in delivering their aspiration in the form of objective and organize suggestion, critics,    and comments. With this event, it is hoped that students, lecturers, and educational staff are able to build synergy to improve quality in academic and non-academic field in English Education Study Program. (GF)

[:]

[:id]FKIP: ALUMNI UNIVERSITAS TIDAR MAGELANG (UNIVERSITAS TIDAR) LOLOS GGD 2016[:]

[:id]

Berita menggembirakan datang dari alumni Universitas Tidar Magelang (sekarang Universitas Tidar). Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untidar lolos program Guru Garis Depan (GGD) Tahun 2016. Berikut nama alumni UTM (sekarang Untidar) yang lolos GGD 2016.

  1. Amar Ma’ruf (Pend. Bhs. Dan Sastra Indonesia) Kab. Kep. Talaud, Sulawesi Utara;
  2. Arif Choirul Muin ( Pend. Bhs. Inggris) Kampung Warsambin Teluk Manyalibit Kab.Raja Ampat;
  3. Farhatul Ummah (Pend. Bahasa Inggris) Badau Kab. Kapuas Hulu KalBar;
  4. Dewi Septi Wardani (pend. Bhs inggris) Banyuputih kab. Situbondo;
  5. Putri Daniaty (Pend. Bhs. Inggris, Seruyan Hulu, Kab. Seruyan, Kalteng);
  6. Akhmag Hasym Afandi (Pend. Bhs. Dan Sastra Indonesia, Kab. Situbondo);
  7. Muhyidin (Pend. Bahasa Inggris, Kab. Seluma, Bengkulu);
  8. Widiasari (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Kabupaten Seruyan, Kalteng;
  9. Rahayu Setiyaningrum (Pend. Bhs. Dan Sastra Indonesia, Kab. Halmahera Selatan);
  10. Saeful Barkah (Pend. Bhs. Inggris, Kab. Ketapang);
  11. Suciati (Pend.Bhs Inggris Kabupaten Kepulauan Morotai Maluku Utara );
  12. Edi Setiyono (Pend. Bhs Dan Sastra Indonesia, Kab. Situbondo);
  13. Wahyu Utomo (Pend. Bhs Inggris, kab. Sumba Barat Daya, NTT);
  14. Dewi Prabawati (Pend. BHS Indonesia, Lampung Barat).

Program GGD ini merupakan agenda holistik pemerintah dalam mensejahterakan guru sekaligus memeratakan guru ke penjuru negeri. Para guru yang mengikuti Program GGD menghadapi tantangan yang cukup menarik sebab mereka harus bertahan dalam kondisi dan situasi yang jauh dari perkotaan. Profesionalitas mereka harus tetap dijalankan agar mampu mengemban tugas dan tanggung jawab mencerdaskan generasi bangsa.

Prof. Dr.Sukarno, M.Si,, Dekan Fakultas Kegururan dan Ilmu Pendidikan, menyampaikan “Atas nama fakultas, saya menyampaikan rasa bangga dan bahagia tentu diikuti dengan ucapan selamat kepada teman-teman yang telah terpilih, terseleksi dan dinyatakan lolos ujian yang selama ini dijalani dan kemudian dinyatakan diterima sebagai pegawai negeri dengan predikat guru garis depan. Tentu ini merupakan kebanggaan dan kebahagiaan karena banyak yang tidak lolos, baik itu seleksi alam (lolos dengan sendirinya) atau lolos seleksi secara administratif atau potensi-potensi yang lain. Kebanggaan dan kebahagiaan ini dikuti dengan harapan dan doa, semoga semuanya berjalan dengan lancar dan sukses, bisa dijalani dengan sebaik-baiknya, dan sesuai misinya untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan tingkat daerah, khususnya daeras garis-garis depan. Hal ini juga memotivasi dosen, sekaligus adik-adik kelas semoga bisa mengikuti langkah yang membahagiakan dan membanggakan ini, untuk bisa mempersiapkan diri ke depan. Saya kira kita tidak harus berjubel di wilayah yang sama, tetapi harus ada kesiapan untuk hal semacam itu.”   (ER)

[:]

[:id]Evaluasi Kegiatan Akademik Melalui Agenda Rutin Dua Jam Bersama Prodi PBSI[:en]Two Hours with PBSI: Evaluating Academic Activities of PBSI[:]

[:id]FKIP-UNTIDAR (4/07). Dalam rangka evaluasi terhadap kegiatan akademik, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untidar menyelenggarakan agenda bertajuk “Dua Jam Bersama Prodi PBSI”. Acara ini dilaksanakan di Auditorium Untidar tanggal 19 Juni 2017 lalu. Agenda rutin yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi PBSI ini dihadiri oleh dekan, wakil dekan 1 & 2, pejabat struktural, dan seluruh dosen PBSI FKIP Untidar.

Adapun evaluasi terhadap kegiatan akademik dan evaluasi dosen selama semester genap (2016/2017) ini dilakukan oleh mahasiswa semester 2, 4, 6, dan 8. Sebelum kegiatan evaluasi dilakukan, kegiatan ini dibuka dan disambut oleh Ketua Panitia 2 Jam Bersama Prodi PBSI Pertiwi Julia. Dalam kesempatan ini, ketua panitia menyampaikan “Kegiatan ini sebagai ajang evaluasi proses belajar mengajar dan semoga ke depannya kinerja dosen semakin lebih baik.”

Selain itu, Koorprodi PBSI Rangga Asmara, M.Pd. menambahkan bahwa “Melalui kegiatan ini mahasiswa diharapkan dapat memberikan evaluasi terhadap kegiatan akademik di Prodi PBSI”. Rangga juga menyampaikan bahwa “Selama satu semester ini, ada beberapa capaian di Prodi PBSI. Pertama, pada 17 Februari 2017 Prodi telah mengirimkan borang akreditasi dan telah divisitasi oleh asesor BAN-PT pada 6 Mei 2017. Kedua, ijin operasional Prodi PBI S2 telah keluar dan pendaftaran akan dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2017. Ketiga, mahasiswa PBSI banyak yang menorehkan prestasi mulai dari tingkat lokal (universitas) sampai nasional”.

Salah satu mahasiswa semester 4 Bondan Prakoso memberikan saran demi perbaikan dan kemajuan Prodi PBSI untuk meningkatkan kerjasama. Kerjasama ini bukan hanya di tingkat fakultas saja, akan tetapi kerjasama dan menjalin kemitraan dengan Prodi PBSI dari berbagai universitas di Indonesia. (WL)

[:en]

FKIP-UNTIDAR (4/07). Indonesian Language and Literature Study Program (PBSI) held a routine event called “Two Hours with PBSI”. The event was held on June 19th, 2017 by student association of PBSI. It was not only attended by the students of PBSI, but also the dean, the vice dean of academic and students’ affairs and the vice dean of general affairs and finance, structural officials, and also the lecturers of FETT (Faculty of Education and Teacher’s Training) Tidar University.

In this event,  the evaluation towards academic activities and the lecturers for even semester in the academic year of 2016/2017 was done by the second, fourth, sixth, and eighth semester students of PBSI. It was opened and welcomed by the chairman of the comittee, Pertiwi Julia. “This event is as an evaluation towards teaching and learning process. Hopefully in the future the performance of lecturers is getting better,” she explained.

Rangga Asmara, M. Pd., the coordinator of PBSI, added “Through this occasion students are expected to provide an evaluation towards the academic activities of PBSI”. He also explained that in this even semester, PBSI has achieved three outcomes. “ First, on 17th February 2017, has sent accreditation form and has been visited by the National Accreditation Board for Higher Education (BAN-PT) Ministry of Education, Research, and Technology on 6th May 2017. Second, the operational license for the post-graduate program of English Education Study Program has been released and the registration will be started on June until August 2017. Third, mnay students of PBSI have seized various achievments, both local and national level,” he explained.

Bondan Prakoso, the student of fourth semester, gave constructive suggestion for the progress of PBSI itself, especially in enhancing cooperation and partnership not only at faculty level, but also with Indonesian Language and Literature Study Program from various universities in Indonesia. (WL-NA)

[:]

[:id]Tingkatkan Sinergitas PPL, FKIP adakan Rapat Koordinasi PPL 2017 dengan Sekolah Mitra[:en]Improving the Synergy of Teaching Practices, FETT Held a Coordination Meeting 2017 with Lab Schools[:]

[:id]

Dalam rangka meningkatkan sinergitas PPL (Program Pengalaman Lapangan) antara FKIP Untidar dengan Sekolah Mitra, FKIP  mengadakan rapat koordinasi PPL 2017, Selasa 20 Juni 2017 di ruang I.7 FKIP Universitas Tidar. Tujuan dari rapat koordinasi adalah untuk memberikan informasi kepada sekolah mitra tentang hal-hal yang terkait dengan PPL 2017 yang diikuti oleh para mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Rapat tersebut dibuka dengan sambutan oleh Prof. Sukarno, M.Si. selaku Dekan FKIP.

Ketua Panitia PPL 2017, Lilia Indriani, M.Pd. menjelaskan “Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program yang memfasilitasi mahasiswa dalam melaksanakan praktik mengajar yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta pelaporan; layanan kesulitan belajar siswa dalam mata pelajaran yang diampu; dan praktik persekolahan, yaitu partisipasi dalam layanan dan pengelolaan sekolah, dibawah bimbingan dosen, guru, dan kepala sekolah”.

Dalam rapat koordinasi tersebut, dibahas juga tentang tujuan PPL, jumlah peserta PPL, jumlah sekolah mitra, jadwal PPL, buku format penilaian PPL, buku kinerja DPL (Dosen Pembimbing Lapangan), dan buku pedoman PPL.  Selain itu, adanya sesi tanya jawab atau diskusi dalam rapat tersebut antara sekolah mitra dengan panitia PPL FKIP 2017  menunjukan adanya sinergitas  yang baik untuk meningkatkan kualitas PPL 2017 sehingga PPL 2017 dapat berjalan dengan sukses dan lancar. (CA)

[:en]

In order to improve the synergy of teaching practices between FETT Tidar University and lab schools, held a coordination meeting on Tuesday, June 20, 2017 in Room I.7 FETT Tidar University. The purpose of the coordination meeting is to provide information to the lab school about matters related to teaching practices in 2017, attended by the students of English Education Study Program and Bahasa Indonesia and Literature Study Program. The meeting opened by Prof. Sukarno, M.Si, the Dean of FETT.

Chairman of the Teaching Practices 2017 Committee, Lilia Indriani, M.Pd. explained “Teaching practice is a program that facilitates students in carrying out teaching practice which includes planning, implementation, evaluation, and reporting; student learning difficulties service in relation to the subjects being taught; and schooling practices, namely participation in school services and management, under the guidance of lecturers, teachers, and principals.”

The coordination meeting also discussed the purpose of Teaching Practice, the number of participants, the number of lab schools, schedules, assessment format book, the book performance of field lecturers, and handbooks of teaching practice 2017. In addition, the question and answer sessions or discussions at the meeting between the lab schools with the FETT teaching practice 2017 committee showed a good synergy to improve the quality of teaching practice 2017 that can be run successfully. (ER)

[:]