FKIP UNTIDAR STUDI BANDING LABORATORIUM KE UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FKIP-UNTIDAR (11/8). Tujuh dosen dan satu laboran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar mengadakan studi banding ke Laboratorium Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Sanata Dharma. Tepat pukul 09.30 WIB rombongan tiba di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk kunjungan yang pertama. Rombongan dosen dan laboran FKIP UNTIDAR yang dipimpin oleh Kepala Laboratorium Bahasa FKIP UNTIDAR Rini Estiyowati, S.S., M.Pd. dan Ketua Jurusan Bahasa dan Seni FKIP UNTIDAR Lilia Indriani, M.Pd. ini disambut baik oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Dr. Widyastuti Purbani, M.A. di Ruang Sidang Lantai 2 PLA FBS UNY. Selain oleh dekan, rombongan dosen dan laboran FKIP UNTIDAR ini, juga disambut ramah oleh Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Sukarno, M.Hum., Humas, dan Kepala Laboratorium Bahasa FBS UNY.

Adapun tujuan dari studi banding ini seperti disampaikan oleh Rini Estiyowati, S.S., M.Pd. adalah tukar informasi mengenai laboratorium yang ada di FBS UNY. Kemudian, acara dilanjutkan dengan berkeliling mengunjungi laboratorium FBS UNY, di antaranya adalah Laboratorium Sanako, Citralab, Salc, Vietra, dan laboratorium micro teaching. Selain itu, rombongan dosen dan laboran dari FKIP UNTIDAR juga mengunjungi layanan internet mahasiswa  UNY atau biasa disebut sebagai LIMUNY yang juga digunakan sebagai tempat pelatihan dosen, guru, dan ujian berbasis komputer untuk mata kuliah umum. Rombongan dari FKIP UNTIDAR pun mengunjungi pusat bahasa UNY. Di pusat bahasa (P2B) UNY ini, banyak informasi yang diperoleh, di antaranya adalah buku sumber yang dipakai untuk mata kuliah listening. Selain itu, juga diberi tutorial wondershare secara singkat oleh ahli bahasa di pusat bahasa UNY.

Untuk kunjungan kedua, rombongan menuju Universitas Sanata Dharma dan disambut dengan ramah oleh Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Yohana Veniranda, M.Hum., Ph.D. dan Christina Lhaksmita Anandari, Ed.M. selaku dosen PBI. Kemudian, dilanjutkan dengan mengunjungi laboratorium audio, multimedia, dan laboratorium micro teaching. Dengan adanya studi banding ke dua universitas tersebut diharapkan dapat bermanfaat dan memperoleh pengetahuan terkait pengelolaan laboratorium. (Ayu)

FKIP Kirimkan Dosen PBI di Ajang Lomba SMK Academic Writing and Presentation

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untidar kembali kirimkan Dosen Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dalam ajang lomba tahunan tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bahasa Inggris yang diselenggarakan Dinas Pendidikan (Disdik) Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang. Kegiatan yang bertajuk Academic Writing and Presentation merupakan kegiatan yang berembrio dari kegiatan lomba debat pada tahun-tahun sebelumnya.

Dalam sambutannya, Drs. Agus Sujito, perwakilan Disdik Pemkot Magelang menyampaikan bahwa pada tahun 2016 ini terjadi perubahan cukup besar dalam pedoman dan ketentuan lomba.  Sujito menambahkan, “Sebelumnya, lomba bahasa Inggris diadakan menggunakan Australian Debate System. Namun, pada tahun ini, Disdik Pemprov Jateng mengubah format lomba menjadi Academic Writing and Presentation.

Selama 2 hari (09/08-10/08) peserta mempresentasikan esai yang sudah disiapkan sebelumnya dan melakukan tanya jawab di SMK Bhakti Medika Wiyata Kristen Magelang. “Total ada 12 tim peserta pada babak penyisihan yang terbagi SMK Negeri dan Swasta di Kota Magelang” Ujar Bondan Eri C.H., S.Pd., ketua MGMP Bahasa Inggris SMK Kota Magelang yang sekaligus menjadi koordinator lomba ini. Bondan menambahkan “Dari total 12 peserta, terpilih 5 tim masuk babak final dimana kelima tim tersebut wajib membuat artikel dari topik yang berbeda dengan babak penyisihan”.

Sri Sarwanti, S.Pd., M.Hum., koordinator juri lomba, mengingatkan, “Kriteria penilaian lomba ini adalah esai 20%, presentasi 30%, dan tanya jawab 50%.” Sarwanti menambahkan, “Kekuatan akurasi dan pemahaman konsep artikel pada sesi tanya jawab serta kepadatan isi, penampilan, dan dinamika grup pasda sesi presentasi menjadi poin penting jika peserta ingin memperoleh skor yang tinggi.”

Dari hasil diskusi dewan juri diputuskan SMKN 2 Magelang (juara I), SMKN 1 Magelang (juara II), SMK Maarif Kota Mungkid (juara III), SMK PIUS X Magelang (Juara harapan I), dan SMK Kesdam IV Diponegoro (juara harapan II). (WR)

MAHASISWA BARU FKIP ANTUSIAS AMBIL JAS ALMAMATER BARU

Pengambilan jas almamater mahasiswa baru FKIP Universitas Tidar diselenggarakan pada tanggal 10–16 Agustus 2016. Jadwal pengambilan jas almamater bagi mahasiswa baru ini dilaksanakan di dua tempat, program Studi Pendidikan Bahasa Inggris bertempat di ruang tata usaha tengah dan Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia bertempat di ruang tata usaha utara.

Mahasiswa-mahasiswa baru tersebut nampak antusias pada momen pengambilan jas almamater ini. Hal ini dapat dilihat dari partisipasi mahasiswa baru yang sudah menunggu di depan gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sejak pagi hari.

Di sela-sela antrean pengambilan jas almamater, Dita Puspitasari, menyatakan bahwa “Saya senang karena kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, apalagi sudah dapat jas almamater baru.” Lebih lanjut, mahasiswi asal Purworejo ini mengungkapkan kegembiraannya telah lolos seleksi penerimaan mahasiswa baru di Universitas Tidar. “Saya berharap setelah kuliah di sini, saya bisa menjadi guru yang baik,” tandas mahasiswa baru jurusan Pendidikan Bahasa Inggris itu.

Pengambilan jas almamater ini dapat dibilang berhasil. Seperti diungkapkan Janur Seto Kasari, S.T., “Sejauh ini tidak ada problem yang berarti, semua bisa dihandle.” (AW-ER)

FKIP dalam Memaknai HAKTEKNAS 2016 “Gelorakan Inovasi”

FKIP-UNTIDAR (10/8) – 10 Agustus 2016 menjadi peringatan ke-21 Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS). Untuk memperingati HAKTEKNAS ke-21, segenap civitas akademika UNTIDAR mengikuti upacara di halaman depan FKIP. Dalam upacara tersebut, Prof. Ir. Ali Munawar, M.Sc., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik menjadi pembina upacara. Sejumlah 12 mahasiswa FKIP yang tergabung dalam Dewan Racana Pramuka UNTIDAR ikut terlibat menjadi petugas upacara, salah satunya adalah Ahmad Rizky Farizy yang bertindak sebagai pemimpin upacara.

Dengan mengusung temaInovasi untuk Kemandirian dan Daya Saing Bangsa” dan tagline “Gelorakan Inovasi”, peringatan HAKTEKNAS ke-21 tahun 2016 menjadi pemicu semangat para mahasiswa dan dosen di lingkungan FKIP.  Pemicu semangat untuk belajar dan berkarya bagi mahasiswa dan semangat untuk menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi bagi para dosen.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi memberi dampak positif di lingkungan FKIP. Sebagai contohnya, para dosen dan mahasiswa FKIP menerapkan penggunaan teknologi untuk menunjang kegiatan perkuliahan. Selain itu, penggunaan teknologi rupanya juga sudah menjadi suatu kebutuhan bagi mahasiswa FKIP. Hal tersebut diungkapkan oleh mahasiswa dan dosen FKIP dalam memaknai Hakteknas 2016.

Mufidah Ulin Nur, mahasiswa FKIP sekaligus ketua Dewan Racana Pramuka UNTIDAR mengatakan bahwa dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi sangat membantu mahasiswa dalam mencari sumber-sumber informasi dan referensi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan.  “Saya berharap ada wadah serta kegiatan yang dapat mendorong dan memicu daya kreatifitas mahasiswa dalam menciptakan inovasi teknologi terutama yang berkaitan dengan dunia pendidikan,” imbuh Lilik Fadhilah, mahasiswa FKIP.

 “Adanya inovasi dalam teknologi sangat membantu dosen dalam kegiatan perkuliahan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta dalam upaya peningkatan kemampuan berdaya saing” ujar Lilia Indriani, M.Pd. selaku dosen FKIP. Pernyataan tersebut selaras dengan sambutan dari Mohamad Nasir, Menteri Negara Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang dibacakan oleh pembina upacara bahwa sebagai civitas akademika  diharapkan terlibat dalam upaya memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi sehingga mampu secara mandiri  berdaya saing dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Selamat Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2016, Gelorakan Inovasi! (CA-NA)

PEDULI SESAMA MELALUI PROGRAM LIVE IN

Sebanyak 10 mahasiswa FKIP mengikuti program Live In yang diselenggarakan tahunan oleh UNTIDAR. Kegiatan yang bermanfaat untuk menumbuhkan kepedulian mahasiswa terhadap sesama, terlebih yang lemah, miskin, tersingkir, dan disabilitas ini merupakan bagian dari program kerja bidang Pembinaan dan Pendidikan Karakter Universitas Tidar tahun 2016. Kegiatan yang mengambil tempat di 3 panti sosial, yaitu Panti Wreda Pelkrim dan Panti Asuhan SLBC Rindang Kasih di Magelang, Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita di Temanggung,  boleh diikuti secara sukarela oleh semua mahasiswa semester 3 dan 5.

Kegiatan yang dilaksanakan pada 2 Agustus sampai 2 September 2016 ini juga diikuti oleh Anik Solehah, mahasiswa FKIP Semester 3. “Untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama soalnya sejalan dengan passion saya”, tutur mahasiswa yang masuk ke UNTIDAR melalui jalur SNMPTN ketika ditanya motivasi mengikuti kegiatan ini.

Salah satu mahasiswa yang mengikuti kegiatan Live In, Desy Sri Fatimah, mahasiswa Semester 3,  mengatakan dia tertarik dengan kegiatan ini untuk mengisi liburan. “Selama kegiatan Live In, Kita harus tinggal disana dan ga boleh pulang,” ujar Desy.

Menurut ketua Tim Pendidikan dan Pembinaan Karakter, Dr. Sri Haryati, M.Pd., pembagian lokasi Live In berdasarkan pada undian. Selain itu juga mempertimbangkan aktivitas mahasiswa yang berhubungan dengan kepanitian mahasiswa baru dan juga jadwal pengisian KRS. Beliau juga mengatakan bahwa selama 2 minggu berada di panti sosial, mahasiswa diharapkan bisa membantu petugas yang berada di panti sosial tersebut dalam melayani warga panti sosial sehingga akan tumbuh dan berkembang nilai-nilai humanis dalam diri mahasiswa. Syarat utama mengikuti program ini adalah mahasiswa harus memiliki IP lebih dari 3.

Kegiatan ini akan dibagi menjadi 2 gelombang. Gelombang pertama dari 2 – 15 Agustus 2016, sedangkan gelombang kedua 16-29 Agustus 2016. Penerjunan setiap gelombang, masing-masing 3 orang di Panti Wreda Pelkrim dan Panti Asuhan SLBC Rindang Kasih. Khusus untuk Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita hanya dilaksanakan 1 gelombang dengan menerjunkan 5 orang. (GF)

Tim PKMK FKIP, Satu-satunya Wakil Untidar ke PIMNAS 29

Sahrul Mubarok, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untidar, dan keempat anggota timnya yang tergabung dalam Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) LA SEGAR (Lukisan dari serbuk gergaji) lolos seleksi dan berhak mewakili Untidar dalam PIMNAS ke 29 di Institut Pertanian Bogor (IPB). Xander Salahudin, S.T., M.Eng., pendamping UKM kreativitas mahasiswa, mengungkapkan “La Segar adalah satu-satunya wakil Untidar yang berhasil melaju ke PIMNAS setelah dilakukan Monev Eksternal bulan Juli lalu. Mereka akan berada di Bogor tanggal 7 – 12 Agustus.”

Sebagai satu-satunya tim perwakilan Untidar, Sahrul Mubarok dan tim melakukan beberapa persiapan. Mereka mempersiapkan produk baru dan menambah varian warna serbuk gergaji untuk lukisannya. Sahrul menjelaskan bahwa warna yang dibutuhkan dalam lukisannya adalah warna hitam, putih, merah, kuning dan coklat. Warna – warna tersebut dihasilkan dari serbuk kayu sono (untuk warna hitam), kayu waru (warna putih), kayu merah (warna merah), kayu nangka (warna kuning) dan kayu jati (warna coklat). Untuk mendapatkan warna yang diinginkan, Sahrul pun memilih berkunjung ke Jepara sebagai salah satu kota penghasil kerajinan kayu di Jawa Tengah. “Untuk cara pembuatannya, kami menyiapkan lima jenis warna serbuk kayu (hitam, putih, merah, kuning, dan coklat). Kemudian kami membuat dasar lukisan dan membuat pola. Setelah pola terbentuk, kami mengoleskan lem dan menaburkan serbuk kayu. Proses terakhir adalah penjemuran.” ujarnya kemudian menjelaskan proses pembuatan produknya.

Dia juga menjelaskan produk baru yang akan mereka bawa ke PIMNAS adalah lukisan tokoh nasional dengan metode WPAP atau Wedha’s Pop Art Potrait. “Untuk WPAP masih dalam proses produksi, nanti tunggu saja waktu launchingnya.”  Sahrul menambahkan.

Selain itu, Siti Naili Solikhah mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Untidar akan menjadi salah satu yang mewakili universitas dalam program  Pimnas Investment Summit (PIS).  Program ini merupakan program baru yang akan dilaksanakan di IPB  pada tanggal 9 – 10 Agustus 2016. Menurut Xander, program ini adalah program yang mempertemukan mahasiswa yang memiliki produk jual hasil kreativitas dengan para investor. Naili akan mempromosikan produknya yang bertajuk MIMIK BALON (Miniatur Mobil Antik dari Limbah Paralon) dalam program Pimnas Investment Summit. (AW)

MAHASISWA FKIP MENGUKIR PRESTASI DALAM TANGKAI GRUP VOKAL DI PEKSIMIDA 2016

Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Daerah (PEKSMIDA) Jawa Tengah merupakan agenda rutin dua tahunan yang diadakan oleh BPSMI Jawa Tengah. UNTIDAR termasuk salah satu universitas yang rutin mengirimkan perwakilannya dalam ajang tersebut. Untuk PEKSIMIDA 2016 kali ini, salah satu perwakilan yang dikirim adalah untuk tangkai Grup Vokal. UNTIDAR yang diwakili oleh Vokal Grup Grandio Sonora Tidar mengirimkan sebanyak 12 mahasiswanya, 5 diantaranya adalah mahasiswa FKIP. Mereka adalah Rosalina Indira. H. P, Meicio Bela Tiara, Palupi Sekartaji, Fajrian Aprio, dan Brian Kusuma Jati.

Acara yang diadakan di Balairung UKSW Salatiga, Selasa 26 Juli 2016, dibuka oleh Rektor UKSW Prof. Dr (H.C) Pdt. John A. Titaley, Th.D. Sebanyak 12 grup vokal dari berbagai Universitas baik negeri maupun swasta se-Jawa Tengah berkompetisi, ke 12 Universitas tersebut yaitu masing-masing dari Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Universitas Semarang (USM), Universitas Tidar (UNTIDAR), Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang, Universitas Pekalongan (UNIKAL), Universitas Katolik Soegijapranata (UNIKA) Semarang, Univeritas Sebelas Maret (UNS) Solo, Universitas Muria Kudus (UMK), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bank BPD Jawa Tengah, dan UKSW. Dalam kompetisi tersebut, Grandio Sonora Tidar yang mendapatkan nomor urut 9 dengan membawakan 1 lagu daerah wajib dari Sulawesi Tenggara yang berjudul Wulele Sanggula dan 1 lagu pilihan yang berjudul Semesta yang dipopulerkan oleh grup band Maliq and D’essentials.

Dalam keikutsertaannya di Peksimida tahun ini, Grandio sonora Tidar mampu mengukir prestasi cemerlang dan mampu meraih juara harapan 3.  Drs. Budiono, M.Pd dosen FKIP selaku  pendamping Grandio Sonora Tidar pada PEKSIMIDA 2016, mengungkapkan bahwa segala hal dari persiapan dan pelatihan tidak mengalami kendala apapun sehingga dapat menampilkan performa terbaiknya saat pementasan. Palupi Sekartaji, salah satu perwakilan mahasiswa FKIP, menjelaskan bahwa mereka hanya memiliki waktu intensif  dua  minggu untuk berlatih. Selain berlatih vokal, mereka juga berlatih koreografi, ekspresi, serta teknik blocking panggung. Semua proses latihan mereka jalani dengan penuh semangat serta tanggung jawab demi membawa nama baik Grandio Sonora Tidar. Adapun aspek-aspek penilaian dalam tangkai grup vokal yaitu kekompakan vokal, dinamika, tempo, harmonisasi, performa atau penampilan, kostum, teknik vokal dan instrumen, serta durasi atau waktu.

Presetasi tersebut menjadi cambuk tersendiri bagi para mahasiswa FKIP yang tergabung dalam Grandio Sonora Tidar untuk terus meningkatkan kualitas performanya. Drs Budiono menambahkan perlu adanya peningkatan dalam sarana dan prasarana  supaya dapat mengukir prestasi yang lebih baik lagi dalam PEKSIMIDA di tahun mendatang. (NA)

PENINGKATAN PROFESIONALISME DOSEN DI ERA MEA; MAKALAH PAKAR PENDIDIKAN FKIP UNTIDAR PADA SEMINAR KORPRI SUB UNIT KOPERTIS VI MAGELANG.

Kamis 28 Juli 2016 menjadi saat dihelatnya seminar rutin KORPRI sub-unit Kopertis 6 Magelang di kampus Universitas Tidar. Acara yang dimulai pada pukul 09.00 ini dihadiri oleh dosen-dosen anggota Korpri di wilayah Magelang. Anggota Korpri sub-unit Kopertis 6 Magelang adalah akademisi dari Universitas Tidar dan Uiversitas Muhammadiyah Magelang.

Sri Bondan, M.Si., ketua KORPRI UNTIDAR selaku penanggung jawab acara mengatakan bahwa seminar ini merupakan seminar rutin yang dilaksanakan setiap semester dengan tanpa dibatasi tema. Menurut Bondan, tidak dibatasinya tema dikarenakan seminar ini utamanya ditujukan untuk mempermudah pengembangan keilmuan para dosen maupun mahasiswa. Perbedaan latar belakang pendidikan dari seluruh peserta menjadikan tidak ditetapkannya tema maupun sub tema khusus. Lebih lanjut Bondan menjelaskan pemakalah dalam seminar ini benar-benar dipermudah oleh Korpri karena tidak dipungut pembiayaan apa pun untuk menyampaikan gagasan keilmuannya. Pemateri seminar juga akan mendapatkan nilai KUM setara dengan memberi materi pada seminar nasional, dengan tanpa menjadikannya sebagai tujuan utama menjadi pemateri.

Pada semester genap 2015/2016 kali ini seminar diisi oleh tiga belas pemakalah, tiga dari Universitas Tidar, dengan dua pemakalah berasal dari FKIP. Tidak tanggung-tanggung FKIP selaku fakultas dalam bidang Pendidikan dan Pengajaran UNTIDAR diwakili oleh pakar pendidikan dan pengajaran yang dimilikinya. Adalah Dr. Sri Haryati, M.Pd., yang memiliki latar belakang Pendidikan dan Pengajaran hingga meraih gelar doktor menyampaikan materi mengenai Peningkatan Profesionalisme Dosen di Era MEA. Sejalan dengan Haryati, pemakalah kedua dari FKIP UNTIDAR, Drs. A. Yuwono, M.Pd., juga menyajikan materi yang sama dalam persoalan globalisasi dan SDM.

Sri Haryati menekankan pada kesiapan SDM untuk bisa memenuhi tuntutan MEA yang sedikit banyak selaras dengan acuan dasar yang yang distandarkan pada UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional Pendidikan Guru dan Dosen yang menyatakan bahwa guru dan dosen adalah pendidik profesional.

Haryati menekankan pada konsep membentuk profesionalisme pengajar dengan meningkatkan penguasaan keilmuan dan kompetensi melalui studi lanjut dan penguatan kompetensi dengan membuka diri terhadap segala kebaruan dan informasi dengan melepaskan diri dari perasaan menjadi yang terpintar di kelas. Sebagai contoh pengajar juga harus mampu menguasai dan mengikuti kemajuan teknologi mengingat teknologi tidak bisa dilepaskan dari dunia pendidikan. Di luar itu pengajar harus ‘melihat’ sekitar dan mengembangkan keilmuan dengan mengaktifkan peserta ajar alih-alih hanya terus menonjolkan pengetahuan (baca: kepintaran) individu pengajar. Apa yang disampaikan Haryati telah menjadi sebuah standar yang diterapkan dan senantiasa “dielu-elukan” ketika FKIP UNTIDAR melaksanakan kegiatan-kegiatan terkait pengajaran mulai dari penyusunan silabus hingga evaluasi pengajaran agar FKIP UNTIDAR senantiasa melaksanakan proses pengajaran dan pembelajaran yang profesional sehingga melahirkan lulusan yang berisi dan berkualitas. (AL/WD)

350 PESERTA SM-UNTIDAR BERSAING MASUK FKIP

Universitas Tidar mengadakan Seleksi Mandiri Universitas Tidar (SM-Untidar) pada Selasa (26/7). Sebanyak 1.375 peserta ujian bersaing untuk menjadi mahasiswa di lima fakultas yang ada di Untidar. Dari jumlah itu, 350 peserta memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untidar sebagai pilihan pertama dengan rincian 169 peserta memilih program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dan 181 peserta memilih prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI).

“SM-Untidar ini akan menempati 30% dari kuota total mahasiswa yang diterima untuk setiap prodi S1 dan 100% untuk prodi D3,” ungkap Dr. Farikah, M.Pd., Koordinator Pelaksana Ujian. Sementara itu, Lilik Ekariyanti, S.Sos., Staf Peneriman Mahasiswa Baru (PMB) Untidar, mengatakan kuota mahasiswa baru untuk Prodi PBSI dan PBI masing-masing 120 mahasiswa.

Dari data yang dihimpun oleh Unit Pelaksana Teknis bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (UPT TIK) Untidar, peserta SM-Untidar yang memilih FKIP ini berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. “350 peserta SM-Untidar yang memilih FKIP sebagai pilihan pertama itu berasal dari Jawa Tengah, Banten, Bengkulu, DIY, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur,” tutur Ahmad Khotibul Umam, A.Md., Staf IT UPT TIK Untidar yang kami temui di ruang kerjanya. Terkait animo masyarakat yang cukup besar untuk masuk FKIP, Drs. Hari Wahyono, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FKIP Untidar menuturkan harapannya. “Semoga dengan banyaknya  pendaftar penerimaan mahasiswa Untidar, khususnya FKIP akan terpilih calon-calon mahasiswa terbaik yang akan mewarnai kampus ini.”

Sebagai univeristas negeri, SM-Untidar merupakan jalur penerimaan mahasiswa baru ketiga atau terakhir yang dibuka oleh Untidar. Sebelumnya, telah dilaksanakan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Untidar diresmikan sebagai perguran tinggi negeri sejak 1 April 2014. Namun, telah menyelengarakan Tridharma Perguruan Tinggi sejak 17 Juli 1979.

“SM-Untidar ini diikuti oleh lulusan SMA, MA, SMK, atau MAK tahun 2014, 2015, dan 2016. Peserta tes wajib memperlihatkan ijazah atau Surat Keterangan Lulus sesaat sebelum tes dimulai,” kata Nuwun Priyono, S.E., M.Ak., Akt., Ketua SM-Untidar, saat memberikan coaching untuk para pengawas sehari sebelum ujian (25/7). Dengan peraturan itu diharapkan tercipta persaingan yang sportif di antara para peserta.

SM-Untidar ini akan diumumkan 2 Agustus 2016 mendatang melalui laman http://sm.untidar.ac.id yang dapat diakses mulai pukul 17.00 WIB. (WJ)

MAHASISWA FKIP UNTIDAR MENUJU PEKSIMIDA JAWA TENGAH 2016

Untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan praktis mahasiswa dalam menumbuhkan apresiasi terhadap seni, baik seni suara, seni pertunjukan, penulisan sastra dan seni rupa, UNTIDAR menghelat PEKSIMITAS (Pekan Seni Mahasiswa Universitas). Acara yang diselenggarakan pada tanggal 30 Mei- 3 Juni 2016 ini menghasilkan beberapa kandidat potensial yang selanjutnya akan menjalani proses latihan intensif di tingkat universitas dan akan berangkat sebagai delegasi Universitas Tidar dalam PEKSIMIDA (Pekan Seni Mahasiswa Daerah) Jawa Tengah 2016.

Untuk regional Jawa Tengah, PEKSIMIDA dibagi menjadi beberapa tangkai yang diselenggarakan di beberapa tempat yang berbeda. Untuk seleksi grup vokal, dilaksanakan di Universitas Kristen Satya Wacana, monolog di Universitas Dian Nuswantoro, tari di Institut Seni Indonesia Surakarta. Sementara Universitas Muhamadiyah Surakarta akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan tangkai lukis, poster, desain grafis komputer, fotografi, komik strip, serta film pendek. Sedangkan tangkai baca puisi, penulisan karya, puisi, lakon, serta cerpen diselenggarakan di Universitas Muria Kudus. Tangkai menyanyi tunggal di Universitas Muhamadiyah Purwokerto. PEKSIMIDA Jawa Tengah 2016 diselenggarakan pada tanggal 25-30 Juli 2016.

Mahasiswa FKIP mengikuti dan lolos seleksi diseluruh tangkai seni yang diadakan PEKSIMITAS UNTIDAR. Tangkai seni baca puisi diwakili oleh Ridwan dan Indah Nurmayani, yang akan didampingi oleh dosen Imam Baihaqi, M.A. Sementara itu kandidat lolos untuk tangkai seni menyanyi tunggal adalah Ganang Dwi, dan Fadhila Syaibania. Keduanya akan didampingi oleh Drs. Hari Wahyono, M.Pd. Sedangkan untuk tari, Niti Pamungkas dan Antin Purwanti yang mewakili FKIP juga lolos. Bersama mahasiswa dari Fakultas lain mereka akan didampingi oleh Winda Candra Hantari,M.A. dan Molas Warsi Nugraheni, M.Pd. Untuk grup vokal, beberapa mahasiswa FKIP yang lolos (Siti Naili, Meicio Bela, Palupi Sekartaji, Fajrian Aprio, dan Brian Kusuma) akan didampingi oleh Drs.Hari Wahyono, M.Pd dan Drs. Budiono, M.Pd. Seluruh kandidat yang lolos akan terus didampingi sampai tahap selanjutnya yaitu PEKSIMIDA Jawa Tengah 2016.

Beberapa persiapan telah dilakukan panitia untuk memantapkan para peserta delegasi UNTIDAR dalam mengikuti PEKSIMIDA Jawa Tengah 2016. Latihan intensif digelar untuk memoles potensi para kandidat. Seluruh tangkai lomba terlihat melakukan latihan ketat bahkan hingga di luar jam perkuliahan tentu atas seijin orangtua. Ketua Panitia PEKSIMITAS UNTIDAR 2016, Drs. Hari Wahyono, M.Pd mengatakan bahwa meskipun terdapat kendala pada pelaksanaan PEKSIMITAS yang berbarengan dengan Ujian Akhir Semester Genap 2015/2016 dan libur lebaran, tetap membuat beliau optimis mahasiswa FKIP yang menjadi bagian dari delegasi Universitas Tidar dapat meraih hasil maksimal di dalam ajang PEKSIMIDA Jawa Tengah. Beliau optimis ada harapan besar untuk tangkai seni tari dan grup vokal  yang akan berlaga di ISI Surakarta pada hari Selasa, 26 Juli 2016 pukul 22.00 WIB, dan di UKSW pada pukul 13.30 WIB. Beliau yakin dengan persiapan, penggarapan, materi, pemain, dan tema yang disiapkan mampu membawa mereka menuju PEKSIMINAS (Pekan Seni Mahasiswa Nasional) 2016 yang akan diselenggarakan di Makassar.

Ini merupakan kali pertama FKIP mengirimkan delegasi dalam beberapa tangkai di PEKSIMIDA, setelah tahun 2015 hanya mengirimkan untuk menyanyi tunggal. Harapan yang disematkan pada para delegasi adalah agar dapat berlaga dengan sportif dan mampu membawa nama baik FKIP UNTIDAR di ajang regional. (WD&GF)