[:id]Pengumuman Hasil Seleksi Micro Teaching dan Wawancara PPL Internasional FKIP Untidar 2017[:]

[:id]

Surat izin yang harus dipenuhi oleh calon peserta PPL Internasional FKIP Untidar 2017

[:]

[:id]Pembekalan EFT in Practice: Pentingnya Transfer Knowledge dalam Praktek EFT[:en]EFT in Practice Briefing: The Importance of Transfer Knowledge in EFT in Practice[:]

[:id]

[FKIP – 4/5/17 ] – Sebanyak 83  mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris mengikuti pembekalan mata kuliah EFT (English for Tourism) in Practice. EFT in Practice merupakan mata kuliah lanjutan dari mata kuliah EFT 1 dan EFT 2. Acara berlangsung di gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada hari Sabtu 29 April 2017 dibuka oleh Ketua Jurusan Bahasa dan Seni FKIP  Lilia Indriani, M. Pd.

Dua orang narasumber yang kompeten dalam bidangnya turut diundang dalam acara pembekalan tersebut untuk memberikan materi berkaitan dengan tourism.  Narasumber pertama yang hadir untuk memberikan materi yaitu Ari Swastikawati, S. Si., M. A. Dia adalah Kepala Bagian Divisi Pengembangan Balai Konservasi Candi Borobudur.  Candi Borobudur menjadi topik yang disampaikan oleh Ari Swastikawati, S. Si., M. A. Penjelasan mengenai Candi Borobudur dari berbagai aspek tentunya menambah pengetahuan mahasiswa mengenai Candi Borobudur. “Pengetahuan mengenai Candi Borobudur akan sangat membantu para mahasiswa saat harus memandu turis di lokasi. Selain itu para mahasiswa juga harus mampu menguasai keadaan dan kondisi di sekitar candi saat memandu turis di kawasan Candi Borobudur, “ ungkap Ari Swastikawati, S. Si., M. A.

Mengusung topik yang berbeda, Jack Priyatna sebagai narasumber kedua memberikan materi mengenai professional guiding.  Sebagai seorang pemandu profesional, beliau membagikan pengalamannya yang sudah bertahun-tahun dalam memandu para turis baik turis domestik maupun turis mancanegara. Jack Priyatna menjelaskan bahwa seorang pemandu profesional harus mampu menguasai objek atau tempat-tempat yang menjadi lokasi tujuan para turis. “ Transfer knowledge atau kemampuan seseorang pemandu profesional dalam menyampaikan dan mengemas penjelasan tentang suatu objek dengan apik akan sangat membantu seorang pemandu dalam melaksanakan pekerjaannya,” tambah Jack Priyatna saat menjelaskan materi pada para mahasiswa.

Setelah penyampaian materi dari para narasumber, para mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab pada narasumber. Tanya jawabpun berlangsung secara interaktif. Pada akhir acara, Moch. MalikAl Firdaus, M. Pd sebagai salah satu dosen pembimbing EFT in Practice, berpesan kepada para mahasiswa supaya selalu menjaga sikap dan harus mampu membawa diri saat praktek EFT  di lapangan. (NA)

[:en]

Eighty three students of English Education study program joined the briefing of English for Tourism in Practice (EFT in Practice). It is the advanced course of EFT 1 and EFT 2. This occasion was held in social and political science faculty on Saturday, April 29 2017. This briefing was commenced by Lilia Indriani, M.Pd, the chair of the Language and Art department.

Two competent speakers in tourism field were invited in this briefing to give the material. Ari Swastikawati, S.Si., M.A. the head of development division of Borobudur Conservation Centre took Borobudur Temple as the main topic of her briefing. The explanation of Borobudur Temple from many aspects will surely increase the students’ knowledge about Borobudur. “The knowledge of Borobudur Temple will help the students to guide the tourist. In addition, the students must understand the condition around the temple when they guide the tourist in Borobudur Temple area,” said Ari Swastikaati, S.Si., M.A.

Having different topic, Jack Priyatna, the second speaker, gave the material about professional guiding. As professional guiding, he shared his experience in guiding the domestic and international tourist. Priyatna explained that a professional guide should master the tourist resort.” Transfer knowledge or the ability in explaining tourism object well will help guide’s performance, “added Priyatna to the students.

After giving the material, speakers gave a chance to the students to ask the question. It was gone interactively. In the end of this briefing,  Moch. Malik Al Firdaus, M.Pd. as one of EFT in Practice lecturers, advised the students to behave well during EFT in Practice. (NA/AW)

[:]

[:id]Antusiasme Mahasiswa FKIP  Ikuti Seleksi Wawancara dan Micro Teaching PPL Internasional 2017[:en]The International Field Teaching Experience Program (PPL) 2017: The FETT Students’ Enthusiasm for Having Interview and Micro Teaching Sections[:]

[:id]Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNTIDAR menindaklanjuti program PPL (Program Pengalaman Lapangan) Internasional ke Malaysia dengan melakukan seleksi wawancara dan micro teaching pada tanggal 3 Mei 2017 bertempat di Ruang Laboratorium Micro Teaching A dan Laboratorium Micro Teaching B.

Ketua Tim Seleksi, Lilia Indriani, M.Pd. menyampaikan ada 34 mahasiswa FKIP yang mengikuti tes wawancara dan micro teaching.  Dalam tes wawancara, calon peserta PPL Internasional menjawab beberapa pertanyaan yang terkait dengan PPL Internasional. Tujuan dari tes wawancara yaitu untuk menyeleksi siapa diantara calon peserta yang merupakan kandidat yang qualified  untuk  mengikuti PPL Internasional.

Selain tes wawancara, adanya tes micro teaching  bertujuan untuk mengetahui metode pembelajaran, penguasaan materi, dan manajemen kelas yang digunakan calon peserta PPL Internasional. Calon peserta  juga diwajibkan mengumpulkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dalam tes micro teaching.

Antusiasme mahasiswa FKIP, calon peserta PPL Internasional, nampak terlihat ketika mereka mengikuti tes seleksi wawancara dan micro teaching. “Saya merasa senang karena bisa masuk tahap 2, ini berarti saya bisa bernafas lega karena jumlah saingan semakin sedikit. Namun itu juga bukan jaminan saya bisa lolos di tahap selanjutnya. Bagaimanapun hasilnya, saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Saya ikhlas apapun hasilnya nanti. Semoga nantinya yang PPL ke Malaysia bisa mewakili Untidar dan Indonesia di negeri Jiran tersebut” ujar  Nur Halimah, mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris.  Selain itu, Taufan Maulana Haris, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, menyebutkan “ Menurut saya seleksi tahap 2 ini sangat menegangkan karena saya harus menyiapkan mental untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari penguji, dan saya harus menyiapkan strategi-strategi pembelajaran untuk mengajar disana. Untuk wawancara dan micro teaching berjalan lancar. Harapan saya hasil akhirnya untuk peserta yang lolos itu adalah peserta-peserta pilihan yang terbaik untuk mewakili FKIP disana ”

Hasil tes wawancara dan micro teaching PPL Internasional akan diumumkan hari  Selasa, 9 Mei 2017 di website https://fkip.untidar.ac.id/ .  (CA)

[:en]

Faculty of Education and Teacher Training (FETT) Tidar University had a step forward to continue the new program of International Field Experience Program (PPL) 2017 in Malaysia. The program was initially started by having interview and micro-teaching sections on last Wednesday, May 3rd 2017 at the Micro Teaching Laboratory Room A and B.

The selection chairman, Lilia Indriani, said that there was 34 FETT students who participated actively in these test series. In the interview section, all of the candidates had to answer some questions about this international internship. It aimed to select the qualified candidates to participate this practice.

In addition to the interview test, there was a micro-teaching test. It functioned to know the teaching methods, learning material mastery, and class management would be used by these candidates. Prior to it, all of the candidates were required to submit the lesson plan documents.

The candidates’enthusiasm could be seen after finishing all sections. “I am happy since I am selected and go to the second stage. It means I could take a deep breath after knowing my rival is getting smaller in number, although I could not guarantee myself pass the next stage. No matter about outcome, I’ve been trying my best. I will accept the next outcome later on. I wish whoever go to Malaysia and have the teaching practice could show their best performance as the Untidar representatives”, said Nur Halimah, a student of English Education.

In addition, Taufan Maulana Haris, a student of Indonesian Language and Literature Education said, “I think this second stage is very challenging because I have to be mentally prepared to answer questions from examiners, and I must prepare teaching strategies to teach there. I believed my interview and micro teaching parts went well. I hope the qualified participants would be the best participants to represent our faculty there.”

The results of interviews and micro teaching for International PPL 2017 would be announced on Tuesday, May 9, 2017 on the website https://fkip.untidar.ac.id/. (CA/WR).

[:]

[:id]Proposal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen FKIP Lolos Pendanaan DIPA Untidar[:en]The Acceptance of Research and Community Services’s Proposal of FKIP’s Lecturers[:]

[:id]

FKIP-UNTIDAR (27/4). Setelah lama ditunggu, akhirnya sebanyak 25 proposal penelitian dan 18 proposal pengabdian kepada masyarakat yang diajukan oleh dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan lolos pembiayaan DIPA Universitas Tidar Tahun Anggaran 2017. Hal ini didasarkan pada Surat Keputusan Rektor Universitas Tidar Nomor: 095/UN57/LT/2017 Tanggal 30 Maret 2017. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan merupakan fakultas yang menerima pendanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terbanyak di antara fakultas lainnya. Ini sebagai salah satu bukti bahwa dosen di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar memiliki komitmen tinggi  dalam mewujudkan pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.

Sebelum akhirnya lolos pendanaan, sejumlah proposal penelitian dan pengabdian ini diseleksi oleh tim reviewer dari LPPM-PMP Universitas Tidar. Untuk mengawali pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, tanggal 25 April 2017 digelar bimbingan teknis di gedung Fakultas Teknik. Bimbingan teknis ini bertujuan untuk memberi pengarahan terkait bagaimana pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian dan pengabdian.

Fifit Firmadani, M.Pd. salah satu dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untidar menuturkan bahwa “Dosen-dosen di lingkungan Universitas Tidar, khususnya FKIP lebih semangat lagi untuk aktif melakukan penelitian dan pengabdian selain pengajaran karena hal ini sebagai wujud tridharma perguruan tinggi. Tentunya ini perlu selalu didukung oleh universitas baik dukungan secara moril maupun material agar para dosen lebih bergairah dalam melaksanakan tridharma ini.” (WL)

[:en]

FKIP-UNTIDAR (27/4). The 25 research proposals and 18 community service proposals that were made by lecturers of Faculty of English and Teacher Training (FKIP) funded DIPA (internal funding from university) 2017.  This is based on Tidar University Decree Number 095/UN57/LT/2017 on 30 March 2017. FKIP is faculty whose lecturers got funding for research and community service bigger than other faculties. This is one of evidences that lecturers of FKIP have high commitment in conducting Tridharma Perguruan Tinggi (the university’s three main responsibilities of education, research, and community service).

Previously those proposals were studied by reviewer from Institute of Research, Community Service, and Educational Quality Assurance of Tidar University (LPPM-PMP).  For the first step as opening session of research and community service, there were technical meeting that held by LPPM-PMP on 25th of April 2017 in Engineering Faculty building. The purpose of this technical meeting is giving guidelines of implementation and reporting the result of research and community service.

Fifit Firmadani, M.Pd., one of lecturers of Indonesia Language and Literature Education Study Program said that lecturers in Tidar University, especially FKIP, became more enthusiastic and active in making research and community service beside teaching. It must be supported by university so lecturers become more enthusiastic in doing this Tridarma Perguruan Tinggi. (GF)

[:]

[:id]FKIP Untidar Sambut Kunjungan Studi Banding dari FPBS IKIP Saraswati Tabanan Bali[:en]FKIP Untidar Welcomed Faculty of Languages and Arts of IKIP Saraswati Tabanan Bali[:]

[:id]

FKIP-UNTIDAR (3/05). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar, Rabu 3 Mei 2017 menyambut kunjungan studi banding dari IKIP Saraswati Tabanan Bali. Sebelum acara penyambutan, rombongan dari IKIP Saraswati Tabanan Bali yang terdiri atas mahasiswa dan dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tiba di kampus Universitas Tidar pukul 08.00 WIB. Mereka kemudian melakukan observasi lapangan guna mengamati kondisi kampus terutama di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar seperti mengamati kegiatan perkuliahan di kelas serta meninjau sarana-prasarana yang menunjang proses perkuliahan. Selain itu, rombongan dari IKIP Saraswati Tabanan Bali juga meninjau laboratorium micro teaching dan laboratorium bahasa yang ada di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Setelah melakukan observasi lapangan di lingkungan fakultas, tepat pukul 09.00 WIB Prof. Dr. Sukarno, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar menyambut ramah dan hangat rombongan dari IKIP Saraswati Tabanan Bali. Dalam sambutannya, Sukarno menyampaikan bahwa “Ini adalah kunjungan kedua, tahun lalu disambut di Aula Universitas dan tahun ini di Gedung Fakultas Teknik. FKIP Untidar dengan IKIP Saraswati memiliki kesamaan, sama-sama memiliki dua program studi, serta tahun berdirinya pun hampir bersamaan. Harapannya, semoga MOU dapat berlanjut dan ditingkatkan.”

Dr. I Nyoman Suaka selaku Dekan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Saraswati kemudian menyampaikan tujuannya bahwa “Walau dipisah oleh Selat Bali, bagi kami ini bukanlah pemisah justru penghubung antara Bali dan Magelang. Kami datang di kampus Untidar disambut dengan baik oleh Dekan beserta jajarannya. Kami membawa 40 mahasiswa gabungan antara mahasiswa PBSI dan PBI. Tujuan kami berkunjung adalah untuk menjalin kerjasama dengan prodi PBSI FKIP Untidar” tuturnya.

Setelah acara penyambutan yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan, kemudian dilakukanlah penandatanganan MOU oleh Kaprodi dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Selain penandatangan MOU, kegiatan studi banding ini juga diisi dengan seminar baik dari dosen maupun mahasiswa sebagai pembicaranya. Dr. Yulia Esti Katrini, M.S. mewakili dosen dari Prodi PBSI Untidar menyampaikan makalahnya yang berjudul “Belajar Bahasa-bahasa Nusantara Berbasis Riset”. Sedangkan, Dr. I Nyoman Suaka dari Prodi PBSI IKIP Saraswati menyampaikan makalahnya berjudul “Tafsir Mitos Letusan Gunung Merapi Melalui Sosok Kontroversial Mbah Marijan.”

Di akhir kunjungan, dilakukan juga sharing academic antara dosen FPBS IKIP Saraswati dengan dosen FKIP Untidar. Kegiatan penyambutan studi banding ini menjadi semakin meriah dengan adanya penampilan dari UKM Tari yang mempersembahkan tari kreasi baru. Tidak hanya itu, Teater Bengkel Seni pun turut mempersembahkan drama singkat yang sangat menarik perhatian mahasiswa dan dosen dari IKIP Saraswati Tabanan Bali. (WL)

[:en]

FKIP-UNTIDAR (3/5). Faculty of Education and Teachers’ Training, Tidar University welcomed the visit of comparative study of IKIP Saraswati Tabanan Bali on Wednesday, May 3, 2017. Before the welcoming ceremony, the delegation from IKIP Saraswati Tabanan Bali consisting of students and lecturers of Indonesian Language and Literature Education Program arrived at the campus of Tidar University at 08.00. Then they conducted field observations to observe the condition of the campus, especially in the environment of the Faculty of Teacher Training and Education Tidar University such as observing lectures in class activities and reviewing facilities that support the lecture. In addition, the delegation from IKIP Saraswati Tabanan Bali also reviewed the micro teaching laboratory and language laboratory in the Faculty of Education and Teachers’ Training.

After doing field observation in the faculty environment, Prof. Dr. Sukarno, M.Si., the Dean of the Faculty of Education and Teachers’ Training of Tidar University welcomed the guests from IKIP Saraswati Tabanan Bali friendly and warmly. In his speech, Sukarno said that “This is the second visit, last year welcomed in the University Hall and this year at the Faculty of Engineering Building. FKIP UNTIDAR with IKIP Saraswati have similarities, both have two study programs, and the year of its establishment was almost simultaneously. Hopefully, the MOU can continue and be improved.”

Dr. I Nyoman Suaka as the Dean of the Faculty of Language and Arts Education IKIP Saraswati then conveyed his goal that “Although separated by the Bali Strait, for us this is not a separator for the liaison of between Bali and Magelang. We came to the UNTIDAR campus to be welcomed by the Dean and his staff. We bring 40 students of Indonesian Language and Literature Education Study Program and English Education students. The purpose of our visit is to establish cooperation with the Indonesian Language and Literature Education Study Program of Faculty of Education and Teachers’ Training UNTIDAR,” he said.

After the welcoming ceremony that took place in a warm atmosphere, then performed the signing of MOU by the Head of the Indonesian Language and Literature Education Study Program. In addition to the signing of the MOU, this comparative study is also filled with seminars from both lecturers and students as speakers. Dr. Yulia Esti Katrini, M.S., the representative of the lecturers from Indonesian Language and Literature Education Study Program UNTIDAR delivered her paper entitled “Learning Indonesian Archipelago Languages-Based Research.” Whereas, Dr. I Nyoman Suaka from Indonesian Language and Literature Education Study Program of IKIP Saraswati delivered his paper entitled “Tafsir Myth of Merapi Eruption through Controversial Mbah Marijan.”

At the end of the visit, there was also sharing of academic between lecturers of the Faculty of Languages and Arts of IKIP Saraswati with the lecturers of Faculty of Education and Teachers’ Training UNTIDAR. The welcoming of this comparative study is becoming more festive with the appearance of UKM Dance that presents new dance creations. Not only that, Theater Art Workshop also participated presents a short drama that attracted the attention of students and lecturers from IKIP Saraswati Tabanan Bali. (ER)

[:]

[:id]Peringatan Hari Pendidikan Nasional Ala FKIP Untidar[:]

[:id]

Universitas Tidar menggelar upacara Hari Pendidikan Nasional pada Selasa (2/5). Kegiatan ini sedikit berbeda dari hari biasanya karena Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan didaulat sebagai petugas upacara. FKIP sebagai fakultas yang konsentrasi di bidang kependidikan sangat merespons acara ini dengan antusias. Para dosen FKIP membawa beberapa makanan tradisional untuk disajikan setelah upacara berlangsung.

Upacara itu dipimpin Rangga Asmara, M.Pd., dosen sekaligus Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), sedangkan Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Dekan FKIP bertindak sebagai Pembina upacara. “Kami sudah dua kali ini menjadi petugas upacara. Sebelumnya, upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda Oktober 2016,” kata Arum Nisma, M.Pd., Dosen Pendidikan Bahasa Inggris (PBI).

Upacara berlangsung khidmat. Pada momen Hari Pendidikan Nasional kali ini, Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi berpesan agar pendidikan juga mengambil peran untuk menyukseskan perekonomian bangsa. Demikian kutipan amanat upacara dari Menristekdikti yang dibacakan oleh pembina upacara.

Pada upacara tersebut juga diadakan penganugerahan Satya Lencana untuk para dosen Pegawai Negeri Sipil (PNS) Untidar yang telah mengabdi selama 30, 20, dan 10 tahun. Prof Dr. Cahyo Yusup. M.Pd., Dosen PBSI sekaligus Rektor Untidar, mendapatkan anugerah Satya Lencana 30 tahun pengabdian. Selain itu, diberikan juga penghargaan untuk mahasiswa berprestasi (mawapres) Untidar. Pada kesempatan ini, mahasiswa FKIP berhasil meraih seluruh penghargaan. Juara 1 Mawapres Untidar adalah Sunia Ardiyati (PBSI), Juara 2 Putri Duwi Sholihatul Sukmawati (PBI), dan Juara 3 Eka Kusuma Adianingrum (PBI). Hal itu merupakan kebanggan bagi FKIP. Semoga prestasi FKIP makin meningkat. WJ

[:]

[:id]Empat Mahasiswa FKIP Menangi Ajang Kompetisi Putri UNTIDAR 2017[:en]Four FETT Students Won Miss Untidar Pageant Competition 2017[:]

[:id]

Setelah melalui proses yang cukup panjang sampai akhirnya dapat lolos di malam grand final pemilihan Putri UNTIDAR 2017 pada hari Sabtu, 29 April 2017, empat mahasiswa FKIP berhasil menyabet 4 (empat) kategori juara.  Mereka adalah Leanita Fitria mahasiswa Prodi PBSI yang dinobatkan sebagai Putri Intelegensia, Amalia Nisaul H sebagai Putri Favorit Media Sosial, Linda Putri sebagai Putri Berbusana Terbaik dan Nurul Dwi Astari sebagai Putri UNTIDAR 2017, ketiganya adalah mahasiswa Prodi PBI. Hal ini tentu sangat membanggakan karena seluruh nomor juara yang dikompetisikan berhasil dimenangi oleh mahasiswa FKIP UNTIDAR.

Amalia Nisaul mengungkapkan bahwa dirinya sangat bahagia tidak hanya karena menang sebagai juara favorit melainkan juga mendapat pengalaman baru, mempunyai keluarga baru, tanggung jawab baru, tugas baru.

Sementara itu Nurul Dwi Astari, Putri UNTIDAR 2017 asal Cilacap yang saat ini menempuh semester 4 di Prodi PBI berharap dapat membanggakan Prodi dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, juga Universitas Tidar. Dengan menjadi Putri UNTIDAR 2017 Nurul berharap mampu mempromosikan Universitas Tidar agar semakin dikenal oleh masyarakat luas lewat berbagai macam event di berbagai bidang. Selain itu dirinya berharap mampu memberi inspirasi pada banyak orang agar terus berkarya dan bermanfaat bagi orang lain. Gadis cerdas nan ayu yang hobi menulis puisi dan cerpen ini telah dikenal aktif berorganisasi, serta memberikan sumbangsihnya dalam kegiatan mengajar dan bersosial kemasyarakatan. (WD)

[:en]

After going through long process to the night grand final on Saturday, 29 April 2017, Four FETT students successfully won four titles. They were Leanita Fitria (PBSI student) as Miss Intelligent, Amalia Nisaul H (PBI student) as Miss Social Media, Linda Putri (PBI student) as Miss Best in Dress, and Nurul Dwi Astari (PBI student) as Miss Untidar 2017. Of course, this was a remarkable achievement since all of the titles were hold by FETT Students.

Amalia Nisaul said that she was happy not only because of the title she holds but also she got new experience, family, responsibility, and duty.

Meanwhile, Nurul Dwi Astari, who crowned as Miss Untidar 2017, was a female student from Cilacap. She hoped that she could make the English Department and Faculty, where she has been studying for four semesters now, proud.

By awarded as Miss Untidar 2017, Nurul wished that she could promote Tidar University to be more widely known by the society through various events. In addition, she expected to be able to inspire others by continuing good deed. This smart and beautiful lady who loves writing poetry and short story has been actively involved in student organization. She has been giving her contribution in teaching and social activities. (WD/WR)

[:]

[:id]Dua Praktisi dan Pengajar Sastra FKIP Untidar Melatih Siswa dan Guru SMP se Kabupaten Magelang dalam Penciptaan Cerpen dan Puisi[:]

[:id]

Rabu (26/4) menjadi hari yang membanggakan bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar karena dua dosennya, masing-masing dari Prodi Pendidkan Bahasa Inggris (PBI) dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), mendapat kehormatan untuk melatih siswa dan guru SMP se Kabupaten Magelang dalam mencipta karya sastra  genre cerita pendek dan puisi. Dua dosen tersebut adalah Budiono, M.Pd., dan Ali Imron, M.Hum. Syukri, M.Pd., selaku ketua MGMP Bahasa Indonesia Kab Magelang yang mengundang menyebut bahwa pemilihan dua dosen FKIP UTIDAR ini karena keduanya merupakan akademisi sekaligus praktisi sastra dan budaya dan acara tersebut merupakan persiapan menuju gelaran tahunan FLS2N.

Warga Magelang dan sekitarnya yang menyukai seni, budaya, dan sastra sudah akan sangat mengenal Budiono, dosen PBI yang merupakan salah satu budayawan yang dimiliki daerah dengan kesenian Jawanya yang kental ini biasa mementaskan karya seni dan sastra lokal dalam aneka acara mulai dari wayang orang, seni tari, dan juga sastra. Budiono dipercaya melatih para peserta dalam penciptaan puisi, juga pembacaannya. Bertempat di SMPN 1 Mungkid, Budiono memfokuskan pada penciptaan puisi terlebih dahulu, baru pada pembacaannya dikarenakan pelatihan tersebut memang bertujuan utama mempersiapkan siswa menuju Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang pada cabang puisi, masih didiskusikan apakah hanya mencipta ataukah juga dengan membaca.

Di lain ruang, Ali Imron, yang dikenal sebagai novelis Islam dengan nama Ali Imron El Shirazy, dipercaya memberikan materi tentang penulisan atau penciptaan cerita pendek. Ali yang salah satu novelnya juga diterbitkan di Malaysia memang merupakan akademisi dengan fokus pengajaran sastranya pada Stilistika Naratif atau gaya dalam bercerita prosa. Di hadapan lebih dari 90 peserta, Ali menjelaskan dua hal utama dalam penulisan cerita pendek yaitu dasar struktur cerpen sebagai karya prosa, dan penguatan aspek-aspek khusus agar cerita pendek yang dibuat menarik dan indah untuk dibaca.

Budiono dan Ali sangat mengapresiasi acara yang dihadiri hampir 200 peserta ini dan mengaku cukup terkejut dengan apresiasi sastra oleh siswa SMP di Kabupaten Magelang. Selaku bagian dari fakultas pengajaran bahasa yang juga mengajarkan sastra, FKIP sangat membuka diri untuk membagi ilmu dan sumberdaya yang dimilikinya dalam pengembangan wilayah di sekitarnya. Bulan ini, Ali juga dijadwalkan kembali menjadi salah satu juri pada acara tahunan FLS2N seperti yang pernah dipercayakan padanya pada tahun sebelumnya. (AL)

[:]

[:id]Mahasiswa PBSI Untidar Kembali Lolos PHBD[:en]Second Strike, PBSI Students’ Proposal Wins PHBD 2017[:]

[:id]

Hasan Syukron, Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Tidar, kembali lolos Program Hibah Bina Desa Tahun 2017. Tahun lalu, Syukron juga lolos kompetisi ini. Kali ini, PHBD yang akan diusulkan oleh timnya berjudul Pemberdayaan Kaum Buruh Serabutan Berbasis Ekonomi Kreatif dengan Sistem Bank Limbah melalui Daur Ulang Limbah Jati Kering menjadi Sepatu Bermotif Tulang Daun yang Ramah Lingkungan di Desa Sidorejo, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. Dengan program ini, Syukron dan timnya akan mengawal, melatih, dan membina usaha sepatu bermotif tulang daun di Desa Sidorejo yang siap dipasarkan.

Program ini merupakan kompetisi tahunan yang diadakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Dikti (Kemenristeksikti). Alurnya, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti menawarkan kepada organisasi mahasiswa untuk mengikuti PHBD 2017. Kemudian, Hasan Syukron atas nama Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Untidar mengajukan praproposal PHBD. Sekarang, praproposal tersebut telah lolos sebagai proposal yang akan didanai dan lanjut ke tahap presentasi untuk menentukan jumlah dana yang akan diperoleh.

“Presentasi akan diadakan di Hotel HOM Semarang pada 6 – 7 Mei 2017,” tutur Hasan Syukron, mahasiswa semester 4 ini. Tim pada program ini berjumlah 7 mahasiswa, Syukron sebagai ketua. Anita Nur Amalia (PBSI), Umi Mitayani (FE), Septina Tri Huwaida (PBSI), Khusnul Soneta Walah (PBSI), Nuriyanto (PBSI), dan Rega Bagoes Nurvianto (PBSI) sebagai anggota.

“Awalnya, saya mengamati di Desa Sidorejo terdapat 6 hektar pohon jati. Akan tetapi, pohon tersebut hanya dimanfaatkan kayunya, sedangkan bagian lainnya belum dimanfaatkan secara maksimal. Padahal, daun jati bisa dijadikan motif sepatu yang menarik. Oleh karena itu, kami berencana akan menjalankan PHBD di sana. Mulai dari pengenalan, pelatihan, dan pembinaan masyarakat agar bisa memanfaatkan daun jati kering untuk motif sepatu sampai pemasaran dan usaha tersebut tetap berjalan meskipun program telah berhenti. Alokasi waktu program ini 7 bulan dan anggaran yang kami ajukan 45 juta,” tutur Syukron dengan penuh semangat.

“Sebetulnya dana dan kesempatan berprestasi untuk mahasiswa itu selalu ada, asalkan mereka berani untuk keluar dari zona nyaman sebagai mahasiswa biasa. Selain itu, sebaiknya ada dukungan dari universitas untuk hasil dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan PHBD dikelola oleh unit kewirausahaan,” kata Rangga Asmara, M.Pd., dosen pembimbing PHBD tersebut.

[:en]

[FKIP – 2/05/17] – Hasan Syukron, the student of Indonesian Language and Literature Education Program (PBSI), gets Village Grants Program (PHBD) 2017 for the second time as what he did last year. This year, his team proposed a program with the title “Pemberdayaan Kaum Buruh Serabutan Berbasis Ekonomi Kreatif dengan Sistem Bank Limbah melalui Daur Ulang Limbah Jati Kering menjadi Sepatu Bermotif Tulang Daun yang Ramah Lingkungan di Desa Sidorejo, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang.”  Through this program, they  will escort and train the society in Sidorejo, Magelang in developing the bone-leaf patterned shoes which is ready-to-market.

PHBD program is held annually by Minister of Research, Technology, and Higher Education. There are several steps should be taken by Syukron Hasan and his team in getting PHBD.  Firtsly,   Minister of Research, Technology, and Higher Education offers PHBD 2017 program to students’ organisation. Taking the offer, Syukron and his team tried to submit a proposal on behalf of Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Tidar University. At last, their proposal passed it. It will be funded and continued into the next stage. In the next stage, they have to present their proposal to decide the amount of the grant that will be recieved by them.

“The presentation will be held on 6th – 7th of May 2017 at HOM Hotel Semarang,” said Hasan Syukron. As the leader of the team, Hasan Syukron leads their six members, they are Anita Nur Amalia (Faculty of Education and Teacher’s Training), Umi Mkitayani (Faculty of Economics), Septina Tri Huwaida (Faculty of Education and Teacher’s Training), Khusnul Soneta Walah (Faculty of Education and Teacher’s Training), Nuriyanto (Faculty of Education and Teacher’s Training), and Rega Bagoes Nurvianto (Faculty of Education and Teacher’s Training).

“At first, I observed that there is a six-hectare of teak trees in Sidorejo. Unfortunately, the society only use the wood. They don’t use the other parts of teak trees fully yet. They don’t know that the leaves can be used as an interesting pattern for shoes. For that reason, we are going to conduct the program of PHBD  in Sidorejo. The program itself will be started from introducing, training, and coaching about our program so that the society can use dried teak leaves as an unique ready-to-market pattern for shoes. When the program has finished, Hasan Syukron and his team hope that bone-leaf patterned shoes business will still be able to continue. The time allotment proposed for the program is 7 months and 45 million rupiah has been proposed,” added Hasan Syukron excitedly.

Rangga Asmara, M. Pd., the students’ supervisor for PHBD program, explains that the students always have chances to get PHBD program. “As long as they are brave enough to come out from their comfort zone as ordinary students, fund and chances are always open for them. Besides, support from the university is also needed to manage the result from PHBD program,” said Rangga Amara, M. Pd. (WJ – NA)

[:]

[:id]Pengumuman Seleksi Administrasi PPL Internasional FKIP Untidar 2017[:en]The International Field Teaching Experience Program (PPL) 2017: The Result of Administration Selection Has been Announced[:]

[:id]

Disampaikan bahwa, proses seleksi administrasi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Internasional FKIP Untidar Tahun 2017 telah selesai dilaksanakan. Bagi peserta yang telah lolos seleksi administrasi, diwajibkan untuk mengikuti tahapan seleksi berikutnya. Demikian penguman ini, atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.

 

 

Magelang, 29 April 2017

Ketua Tim Seleksi

ttd

Lilia  Indriani, M.Pd.

NIP  198111282015042002

 

UNDUH-PENGUMUMAN SELEKSI CALON PESERTA PPL INTERNASIONAL

 [:en]

It was informed to all of the students that the administration selection for the International Field Teaching Experience Program (PPL) 2017 has been closed. For all the participants who passed the administration selection are eligible for the next stage. Thank you for your attention.

Magelang, 29 April 2017

The Chairman of Selection Team

ttd

Lilia  Indriani, M.Pd.

NIP  198111282015042002

 

Download-Announcement Selection for the International Field Teaching Experience Program[:]