[:id]PKKMB FKIP UNTIDAR 2019: Ada yang Beda![:en]PKKMB FKIP UNTIDAR 2019: Bring a Difference![:]

[:id]

Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) atau yang lebih dikenal dengan Oritentasi Tidar Muda (OTADAMA) tahun 2019 telah terlaksana. Kegiatan terserbut dimulai tanggal 19 hingga 23 Agustus 2019. Rangkaian PKKMB dimulai dengan Serah Terima Mahasiswa Baru pada hari pertama, PKKMB tingkat universitas pada hari kedua, Kuliah Umum dan Expo UKM pada hari ketiga, dan pada hari terakhir dilaksanakan PKKMB tingkat Fakultas.

Khusus untuk FKIP, PKKMB tahun ini mengambil tema besar, yaitu “Mewujudkan Mahasiswa Keguruan yang Berkarakter, Inovatif dan Kompetitif”. Meski masih berstatus “mahasiswa baru” diharapkan setelah kegiatan tersebut mereka memiliki karakter sebagai pembelajar yang siap untuk berinovasi dan berkompetisi dalam berbagai ajang dan kesempatan. PKKMB FKIP sendiri diikuti oleh 600 mahasiswa baru sebagai peserta. Hadir dalam acara tersebut seluruh pejabat struktural tingkat fakultas, jurusan, prodi, hingga perwakilan dari berbagai organisasi mahasiswa tingkat fakultas.

Ada hal yang berbeda pada PKKMB FKIP Universitas Tidar tahun ini jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini mahasiswa tidak hanya dioritentasikan untuk mengenali lingkungan kampus dengan segala struktur dan fasilitasnya, tetapi juga dilaksanakan program bakti sosial kepada masyarakat di sekitar Unviersitas Tidar dan program Pemetaan Minat dan Bakat. Program-program tersebut merupakan upaya untuk menanamkan sejak awal tentang sikap, khususnya kepedulian sosial yang hari-hari ini mulai terkisis pada diri generasi muda, dan upaya untuk pengembangan potensi diri pada masing-masing mahasiwa. [MR]

[:en]

The introduction to college life (PKKMB) for new students at Universitas Tidar or better known as OTADAMA in 2019 had been carried out. The activities began on August 19-23, 2019. The PKKMB series began with the Handover of New Students on the first day, PKKMB at the university level was held on the second day, Public Lecture and UKM Expo were held on the third day, and on the last day the PKKMB was held at the Faculty level (FETT). .

Specifically for FKIP (Faculty of Education and Teachers Training), PKKMB this year brought a big theme, “Creating Students with Character, Innovative and Competitive”. Although they are still the status of “new students”, it is hoped that after these activities they will have a character as learners who are ready to innovate and compete in various events and opportunities. In FKIP, PKKMB itself was attended by 600 new students as participants. All structural officials at the faculty, department, study program level, to representatives of various faculty level student organizations were also attending the activity.

There is something different brought to FKIP PKKMB this year comparing to previous years. For this year, the students were not only authenticated to recognize the campus environment with all its structures and facilities, but also to carry out social service programs for the community around Univesrsitas Tidar and also the Interest and Talent Mapping program. These programs are an effort to embed the students from earlier about attitudes, especially social awareness which is starting to be analyzed in the young generation, and efforts to develop the potential of each student. [MR – NA].

[:]

[:id]Dosen FKIP Menangi Lomba Menghias Tumpeng[:en]FETT’S Lecturers Won Tumpeng Decoration Contest[:]

[:id]

Kamis (15/08/2019) bertempat di Lantai 3 Gedung Fakultas Ekonomi, Dharma Wanita Persatuan Universitas Tidar (DWP UNTIDAR) menggelar lomba menghias tumpeng dan lomba berdandan tanpa cermin. Kegiatan lomba yang mengusung tema “Wanita Indonesia Unggul Indonesia Maju di Era Industri 4.0” diselenggarakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74.

Kegiatan perlombaan diikuti oleh perwakilan dosen dari seluruh Fakultas dan Unit di lingkungan Universitas Tidar. Tidak terkecuali FKIP pun mengirimkan perwakilannya dalam lomba menghias tumpeng yaitu Ayu Wulandari, M. Pd. dan Molas Warsi Nugraheni, M. Pd.. Sementara itu, Winasti Rahma Diani, M.Hum mewakili FKIP dalam lomba berdandan tanpa cermin. Serangkaian lomba berlangsung sangat meriah. Antusias peserta dan penonton menambah riuh lomba yang berlangsung. Dalam kegiatan

lomba tersebut, Ayu Wulandari, M. Pd. dan Molas Warsi Nugraheni, M. Pd. berhasil menjadi juara tiga lomba menghias tumpeng.

“Dalam lomba merias tumpeng kami mengusung tema keanekaragam dalam kesatuan yang hakikiki.  Syukur Alhamdulillah dengan dukungan dan semangat dari FKIP kami dapat memperoleh juara III. Semoga lomba–lomba berikutnya bisa lebih baik dan bisa memboyong juara I” kata Molas Warsi Nugraheni, M. Pd. pada saat diwawancarai. (RI)

[:en]

Thursday, August 15, 2019, located at Third Floor Economics Faculty Building, Dharma Wanita Persatuan Universitas Tidar (DWP UNTIDAR) held a contest to decorate the Tumpeng and a make-up competition without mirrors. The competition that carries the theme “Wanita Indonesia Unggul Indonesia Maju di Era Industri 4.0” was held to commemorate 74th Independence Day Republic of Indonesia.

The competition was attended by all the members of DWP UNTIDAR. This competition is also attended by FETT’s lecturers. Furthermore, the representative of FETT who join the Tumpeng decoration competition were Ayu Wulandari, M. Pd. and Molas Warsi Nugraheni, M. Pd.. Moreover, Winasti Rahma Diani, M.Hum. represents FETT in the make-up (without mirror) competition.

Finally, Ayu Wulandari, M. Pd. and Molas Warsi Nugraheni, M. Pd. won the Third Winners of the Tumpeng decoration competition. According to the interview conducted with Molas Warsi, M.Pd., the FETT team carries a theme “The unity in diversity.” She mentions, “Alhamdulillah, we can win this competition because of the support of the FETT family.” (ER)

[:]

[:id]Mahasiswa PBI (a.n Putri Lita) menang di Pemilihan Duta Wisata Magelang 2019[:en]The student of English Education (Putri Lita) won the Election of Magelang Tourism Ambassador 2019[:]

[:id]

Malam Penobatan Pemilihan Duta Wisata Kota Magelang telah terlaksanakan pada hari Jumat, 7 Agustus 2019 di Hotel Atria. Ajang Pemilihan Duta Wisata ini merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Magelang. Tujuan diadakannya Pemilihan Duta Wisata ini adalah untuk memberikan ruang kepada para remaja atau pemuda yang memiliki potensi, bakat, dan kompetensi untuk bersama sama membangun dunia kepariwisataan di kota Magelang atas dasar nilai nilai budaya dan kearifan lokal yang dimiliki.

Drs. Joko Budiyono, MM selaku Sekretaris Daerah Kota Magelang menyerahkan penghargaan kepada para Juara. Penerima Juara Kepribadian kelompok Putri dalam Duta Wisata Kota Magelang adalah Putri Lita Anggara yang merupakan mahasiwa aktif Universitas Tidar dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Putri Lita Anggara yang mendapatkan nomor undi 04 telah mengikuti semua tahapan seleksi. Mulai dari seleksi administrasi  yang dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2019 dengan kriteria penilaian sebagai berikut : tinggi badan, berat badan, public speaking, dan performance. Setelah lolos tahap seleksi administrasi, Lita melanjutkan ke seleksi wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2019. Tahapan selanjutnya adalah tes tertulis dengan kriteria penilaian tentang Pembangunan Daerah, Pengetahuan Umum Kepariwisataan, Public Speaking dan Character Building, Kebudayaan, Psikologi, serta Kepribadian. Penilaian terakhir adalah penilaian penampilan panggung yang diselenggarakan pada malam Akrab di hari Rabu, 7 Agustus 2019.

Jarwadi, M.Pd selaku Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata  Kota Magelang mengemukakan bahwa kegiatan ini untuk memilih putra-putri terbaik Kota Magelang dalam rangka mempromosikan pariwisata dan Budaya. Beliau juga mengungkapkan penilaian seleksi benar benar objektif dengan melibatkan dewan juri yang benar benar berkompeten berasal dari budayawan, Bappeda Kota Magelang, Kepariwisataan, Psikologi maupun bidang lainnya. [KG]

[:en]

The Coronation Night of Magelang City Tourism Ambassador Election was held on Friday, August 7, 2019 at the Atria Hotel. The Tourism Ambassador Election event is a routine agenda organized by the Department of Youth and Tourism of Magelang City. The purpose of this Tourism Ambassador Election is to provide the chance for young people who have the potential, talents, and competencies to jointly develop the tourism world in Magelang City on the basis of their cultural values and local wisdom.

Drs. Joko Budiyono, MM as the Regional Secretary of Magelang City handed awards to the Champions. The recipient of the Personality Champion of this election was Putri Lita Anggara who is an active student of Universitas Tidar from English Education Study Program. Putri Lita Anggara, the finalist number 04, had participated in all stages of the selection starting from the administrative selection conducted on July 29, 2019 with the following evaluation criteria: height, weight, public speaking, and performance. After passing the administrative selection, Lita went on to interview selection conducted on August 5, 2019. The next stage was a written test with assessment criteria on Regional Development, General Knowledge in Tourism, Public Speaking and Character Building, Culture, Psychology, and Personality. The final result was the stage performance evaluation held on the familiar night of Wednesday, August 7, 2019.

Jarwadi, M.Pd as Head of the Youth, Sports and Tourism Office of Magelang City stated that this activity was to choose the best youths of Magelang City to promote tourism and culture. He also revealed that the selection assessment was truly objective by involving a truly competent jury coming from cultural practitioner, Bappeda Kota Magelang, Tourism, Psychology and other fields. (KG/AW)

[:]

[:id]Raih Intensive Buku Ajar Ristekdikti, Widya Ratna: Ingin Lakukan Self Efficacy[:]

[:id]

Menjadi seorang dosen haruslah pintar melihat peluang untuk bisa meningkatkan kompetensi dirinya di bidang pendidikan. Kewajiban untuk melaksanakan tugas pengajaran, penelitian, dan pengabdian atau Tri Dharma perguruan tinggi haruslah dibarengi dengan aksi nyata pengembangan kompetensi. Termasuk Widya Ratna Kusumaningrum, M.Pd., M.Ed. dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP UNTIDAR yang baru saja memenangi kompetisi hibah dana buku ajar dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. “Sering-sering aja buka laman simlitabmas ristekdikti, di sana banyak celah untuk mendapatkan hibah-hibah untuk meningkatkan kualitas diri sebagai seorang dosen,” ucap dosen satu anak ini.

Buku ajar yang dibuatnya ini terinspirasi dari Skema PDP (Penelitian Dosen Pemula) yang juga didanai oleh Ristekdikti sebelumnya, saat itu ia melakukan penelitian berjudul “Pengembangan Model Instrumen Tes Diagnostik Berbasis Dynamic Assessment dalam Mengidentifikasi Level Perkembangan Potensi Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris“. Tak berhenti di situ ia mengembangkan buku ajar dan dikompetisikan dalam skema Intensive Buku Ajar Ristekdikti. “Sebenarnya juga ingin mengukur kemampuan diri, bisa gak nih tembus program-programnya Dikti. Jadi lebih ke arah self efficacy itu sejauh apa,” tutur dosen yang mengenyam pendidikan S2 di Amerika Serikat.

Buku Ajar yang berjudul “Dynamic Approach to Oral Diagnostic Test” mendapat dana intensif senilai 17.5 juta rupiah, saat ini masih terbatas untuk internal, namun diharapkan buku ini bisa go public dan digunakan untuk melengkapi proses pembelajaran di tanah air. “Buku ajar harus memenuhi aturan sebuah buku seperti ada teori, ada soal evaluasi, dan yang paling penting harus autentik. Apalagi pemerintah sangat ketat dengan isu plagiarisme sehingga harus diusahakan plagiarisme-nya 0%. Nah kalau butuh kutipan maka wajib di parafrase-kan,” demikian tips yang diberikan bagi rekan-rekan lain yang ingin mencoba hibah ini. (TP)

[:]

[:id]2 Prodi FKIP Berhasil Meraih Akreditasi B[:en]Two Study Programs In FETT Successfully Get B Accrediation[:]

[:id]

Seluruh civitas akademika Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Tidar menyambut gembira atas hasil akreditasi 2 prodi barunya yaitu Program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PIPA) dan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Magister. Program studi pendidikan Ilmu pengetahuan alam yang dipimpin oleh koorprodi Eko Juliyanto, M.Pd. memulai proses penyusunan borang pada bulan Maret hingga selesai pada kegiatan visitasi yang berlangsung pada 14-16 Juli 2019. Tim asesor yang terdiri atas dua ahli pendidikan IPA yaitu Dr. Ida Karniawati, M.Si.  dari Universitas Pendidikan Indonesia dengan cermat memeriksa dan menilai kelengkapan standar yang diusulkan. Begitu pula dengan asesor kedua yaitu Dr. Retno Widowati, M.Si. dari Universitas Nasional juga menilai dengan jeli sehingga didapatkan kompilasi nilai yang signifikan. Kerja keras dan usaha maksimal tim akreditasi membuahkan hasil yang gemilang yaitu diperolehnya nilai akreditasi B. Dengan hasil akreditasi tersebut diharapkan prodi PIPA dapat terus meningkatkan kualitas, baik dari segi pembelajarannya maupun dari produktifitasnya ungkap  Dekan FKIP Prof.Dr. Sukarno, M.Si. saat penutupan kegiatan visitasi yang berlangsung Selasa petang 16 Juli 2019.

Tidak terpaut lama, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Magister  juga memperoleh hasil yang memuaskan dalam kegiatan visitasi akreditasi yang berlangsung selama 2 hari Kamis-Jumat 18-19 Juli 2019. Tim asesor yang terdiri atas 2 ahli bahasa dan kependidikan yaitu Dr.Pujihartono, M.Hum dan Dr. Kastam Syamsi, M.Ed. memberikan masukan-masukan yang bermanfaat bagi kemajuan dan kelangsungan program studi PBI tersebut. Nilai yang dicapai dalam akreditasi Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Magister  yaitu B gemuk. Kedua prodi baru yang telah terakreditasi ini semakin menguatkan kualitas FKIP sehingga tetap berkibar sebagai FKIP is the best di universitas Tidar. (MW)

Proses penyusunan borang hingga tahap visitasi berlangsung selama 2 bulan dengan melibatkan dosen , tenaga pendidikan, hingga pejabat struktural FKIP.

[:en]

The academic society of Faculty of Education and Teachers Training, Universitas Tidar, welcomed the results of the accreditation of two new study programs i.e. the Natural Sciences Education Study Program (PIPA) and the magister program of Indonesian Language Education Study Program. The Natural Sciences Education Study Program (PIPA) which is led by the coordination of study program, Eko Juliyanto, M.Pd., started the arrangement of accreditation forms in March until the visitation on July 14th – 16th, 2019. The assessor team consisted of two science education experts, Dr. Ida Karniawati, M.Sc. from Universitas Pendidikan Indonesia and Dr. Retno Widowati, M.Si. from Universitas Nasional examined and assessed the completeness of the proposed standards carefully. The hard work was paid off and got B accreditation. With that result, it was hoped that the Natural Sciences Education study program can improve its quality both in learning and productivity. It was stated by the dean of FETT, Prof.Dr. Sukarno, M.Si. at the closing of the visitation on Tuesday evening, July 16, 2019.

After that, the magister program of Indonesian Language Education Study Program also got the satisfying result in accreditation visitation which was lasted for two days on Thursday and Friday, July 18th – 19th, 2019. The assessor teams consisting of 2 linguists and education experts namely Dr. Pujihartono, M. Hum and Dr. Kastam Syamsi, M.Ed. provided useful input for the progress and continuity of the study program. The result of the accreditation is B. The two new study programs which have been accredited have strengthened FETT. (MW/AW)

[:]

[:id]Mahasiswa Prodi Pendididkan Bahasa Inggris FKIP UNTIDAR Meluncurkan Buku Baru[:en]English Education of FETT’s Students Launch New Books[:]

[:id]

Sebagai institusi yang melahirkan calon pendidik, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) FKIP UNTIDAR membekali mahasiswa agar dapat menghadapi kemajuan teknologi. Para mahasiswa telah dipersiapkan sejak awal untuk menjadi guru bagi generasi milenial. Salah satunya melalui mata kuliah keterampilan (skill) Technology Enhanced Language Learning (TELL). TELL merupakan mata kuliah skills pada semester 2. Di akhir kegiatan perkuliahan, mahasiswa telah menggelar pameran TELL di selasar FKIP UNTIDAR pada hari Rabu-Kamis tanggal 26-27 Juni 2019.

Pada kegiatan tersebut juga diluncurkan 4 buku karya mahasiswa yang berjudul Artificial Assistant for Digital Learners, The Further How Technology Changes The Way You Learn, Virtual Teachers for Digital Generation, Digital Technology for Autonomous English Learners: Enhanced Your English Skills with Technology. Buku-buku tersebut berisi deskripsi aplikasi teknologi yang membantu pembaca untuk belajar bahasa Inggris meliputi keterampilan reading, listening, writing, speaking, grammar, dan vocabulary. Selain itu banner hasil karya mahasiswa berisi aplikasi teknologi belajar bahasa Inggris juga dipamerkan. Dua belas banner terbaik akan dipilih dimana 6 terbaik pertama akan dipamerkan dalam acara International Conference on Language and Language Teaching (ICLLT) 12 Oktober 2019 dan 6 terbaik berikutnya akan dipamerkan pada acara Conference of English Language and Literature 29 Juni 2019.

“TELL merupakan mata kuliah yang memperkenalkan teknologi kepada mahasiswa untuk tertarik belajar bahasa Inggris. Pameran TELL bersamaan dengan launching buku ini mengajarkan kepada mahasiswa untuk berbagi ilmu serta sebagai upaya aktualisasi menggunakan bahasa Inggris dalam menulis”  kata salah satu dosen pengampu mata kuliah TELL, Lilia Indriani, M. Pd.

“Semua buku dan banner ditulis dan didesain oleh mahasiswa. Melalui kegiatan pameran TELL ini saya merasa senang dan bangga karena karya mahasiswa dapat terapresiasi” kata salah satu mahasiswa prodi PBI semester 2, Chanifatus Sa’adah. (RI)

[:en]

As an institution that create educators, English Education Study Program of FETT UNTIDAR equips students to face technological advancements. The students have been prepared from the beginning to become teachers for the millennial generation. One of those preparations is learning skill course, such as TELL (Technology to Enhanced Language Learning) which is being taught in second semester. At the end of the course, students held a TELL exhibition in FETT’s hallway on Wednesday-Thursday June 26th-27th, 2019.

In this activity, 4 books made by students were launched, which entitled Artificial Assistant for Digital Learners, The Further How Technology Changes The Way You Learn, Virtual Teachers for Digital Generation, Digital Technology for Autonomous English Learners: Enhanced Your English Skills with Technology. The books contains descriptions of technological applications that help readers to learn English include reading, listening, writing, speaking, grammar, and vocabulary skills. In addition, a banner made by students which is containing the application of English language learning was also exhibited. Twelve best banners are choosen to be exhibited in conferences held by FETT, such as International Conference on Language and Language Teaching (ICLLT) on October 12, 2019 and Conference of English Language and Literature on June 29, 2019.

“TELL is a course that introduces technologies to students who are interested in learning English. TELL exhibition and book launching taught students to share knowledge and as an effort to actualize using English in writing “said one of the TELL lecturers, Lilia Indriani, M. Pd.

“All books and banner are written and designed by students. Through this TELL exhibition, I felt happy and proud because the work of students can be appreciated, “said one of second semester students of English Department, Chanifatus Sa’adah. GF

[:]

[:id]Pembekalan PPL FKIP Skala Nasional dan Internasional 2019[:en]The Briefing of National and International Teaching Practice of FETT 2019[:]

[:id]

Sejumlah 203 mahasiswa dari PBI dan PBSI FKIP mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) pada tahun 2019 ini. Program tersebut terdiri dari PPL skala nasional (dalam negeri) dan internasional (luar negeri). Penyelenggaraan PPL FKIP diawali dengan kegiatan pembekalan mahasiswa pada rentang bulan Juli 2019 untuk menyiapkan mereka dalam mengelola kelas secara langsung di sekolah tujuan.

PPL Nasional berlangsung pada tanggal 15 Juli – 13 September 2019. Program tersebut diikuti oleh 195 mahasiswa yang ditempatkan pada 17 sekolah nasional, yaitu SMA N 1 Magelang, SMA N 2 Magelang, SMA N 3 Magelang, SMA N 4 Magelang, SMA N 5 Magelang, SMA N 1 Temanggung, SMA N 2 Temanggung, SMA N 3 Temanggung, SMA N 1 Grabag, SMA N 2 Grabag, SMA N 1 Kota Mungkid, SMA N 1 Muntilan, SMA N 1 Salaman, MAN Parakan Temanggung, MAN 1 Kota Magelang, MAN 1 Kabupaten Magelang, SMA N 1 Candimulyo. Kegiatan pembekalan PPL Nasional dilaksanakan pada 11-12 Juli 2019. Kegiatan tersebut dihadiri oleh beberapa pembicara yang memberikan pengarahan teknis, yaitu Drs. Sucahyo Wibowo, M.Pd (Kepala SMAN 1 Magelang), Drs. Imam Kolemi, M.A. (Guru Bahasa Inggris SMAN 1 Temanggung), dan Dr. Ety Syarifah, M.Pd. (Guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Salaman).

Sementara itu PPL Internasional dilaksanakan di negara Malaysia dan Thailand. PPL Internasional Malaysia akan dilaksanakan pada 25 Agustus – 21 September 2019 nanti, yang akan diikuti oleh 6 mahasiwa, yaitu Dian Tyas Utami (PBSI), Putri Dewi Retnowati (PBSI), Satiti Dewi Lestari (PBSI), Uly Fikriyyah (PBSI), Hastri Raras Respati (PBI), dan Ariani Nur Fitria (PBI). Mereka terbagi di 4 sekolah, yaitu Sekolah Kebangsaan Bandar Sungai Buaya 2, Sekolah Kebangsaan Taman Bunga Raya 2, Sekolah Kebangsaan Bukit Beruntung 2, dan Sekolah Menengah Bandar Sungai Buaya. PPL Internasional Thailand (PPL SEA TEACHERS) akan dilaksanakan pada 4  Agustus – 1 September 2019, yang akan diikuti oleh 2 mahasiswa, yaitu Novia Indri Susanti (PBSI) dan Andina Dea Hardianti (PBSI). Mereka akan ditempatkan di sekolah mitra SEA TEACHERS dibawah koordinasi Valaya Alongkorn Rajabhat University. Pembekalan PPL Internasional Malaysia dipandu oleh Mohd Zainal Abidin bin Mohd Tulus ( Executive Director Panji Integrasi Cerdas Malaysia) pada tanggal 13 Juli 2019 dan pembekalan PPL Internasional Thailand dipandu oleh salah satu dosen Valaya Alongkorn Rajabhat University-Thailand secara online pada tanggal 2 Juli 2019.[MR]

[:en]

203 students from English Education (PBI) and Indonesian Language and Literature Education Study Program (PBSI) join teaching practice in this year. There are two programs of teaching practice: international teaching practice and national teaching practice. This teaching practice program is started by briefing activity in July 2019 to prepare the students in managing the class.

The national teaching practice lasted from July 15th – September 13th, 2019. It is followed by 195 students in 17 schools, i.e. SMA N 1 Magelang, SMA N 2 Magelang, SMA N 2 Magelang, SMA N 4 Magelang, SMA N 5 Magelang, SMA N 1 Temanggung, SMA N 2 Temanggung, SMA N 3 Temanggung, SMA N 1 Grabag, SMA N 2 Grabag, SMA N 1 Kota Mungkid, SMA N 1 Muntilan, SMA N 1 Salaman, MAN Parakan Temanggung, MAN 1 Kota Magelang, MAN 1 Kabupaten Magelang, SMA N 1 Candimulyo. The briefing of teaching practice is held on July 11th – 12th, 2019. The speaker gives the technical direction in this briefing activity. They are Drs. Sucahyo Wibowo, M.Pd (The headmaster of SMAN 1 Magelang), Drs. Imam Kolemi, M.A. (English Language teacher of SMAN 1 Temanggung), dan Dr. Ety Syarifah, M.Pd. (Indonesian Language teacher SMAN 1 Salaman).

Meanwhile the international teaching practice will be held in Malaysia and Thailand in August 25th – Sepetember 21st 2019. Six students will join teaching practice in Malaysia. They are Tyas Utami (PBSI), Putri Dewi Retnowati (PBSI), Satiti Dewi Lestari (PBSI), Uly Fikriyyah (PBSI), Hastri Raras Respati (PBI), dan Ariani Nur Fitria (PBI). They will do their teaching practice in Sekolah Kebangsaan Bandar Sungai Buaya 2, Sekolah Kebangsaan Taman Bunga Raya 2, Sekolah Kebangsaan Bukit Beruntung 2, and Sekolah Menengah Bandar Sungai Buaya. The international teaching practice in Thailand or SEA TEACHERS will be held on August 4th – September 1st 2019. Novia Indri Susanti (PBI) and Andina Dea Hardianti (PBI) will join this event. They will be placed in SEA TEACHERS partner schools under the coordination of Valaya Alongkorn Rajabhat University. The briefing of International teaching practice in Malaysia is guided by Mohd Zainal Abidin bin Mohd Tulus (Executive Director of Panji Integrasi Cerdas Malaysia) on July 13, 2019 and the briefing of International teaching practice in Thailand is guided by one of Valaya Alongkorn Rajabhat University-Thailand’s online lecturers on July 2, 2019. (MR/AW)

[:]

[:id]Pendidikan Biologi UNTIDAR Gelar Seminar Pendidikan Biologi 2019[:en]Biology Education Study Program of Tidar University Held a Biology Education Seminar of 2019[:]

[:id]

Kamis 11 Juli 2019, Program Studi Pendidikan Biologi UNTIDAR bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi menyelenggarakan Seminar Pendidikan dengan tema : Mendesain Project Based Learning (PjBL) melalui Lesson Study. Seminar Pendidikan ini diselenggarakan di Gedung Teknik E2 ruang 03.06. Selain melibatkan pembicara dari Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Tidar, Dr. Ericka Darmawan, M.Pd. sebagai praktisi dan peneliti Pendidikan yang telah menerapkan Project Based Learning dan Lesson Study di Universitas Tidar, juga mengundang pembicara dari Universitas Nusantara PGRI Kediri Dr. Agus Muji Santoso, M.Si. yang pernah mengikuti Program STOLS (Short-term Training on Lesson Study) di Jepang.

Seminar ini wajib diikuti oleh semua mahasiswa program studi Pendidikan Biologi UNTIDAR. Seminar dimulai pukul 09.00 WIB dibuka dengan persembahan tari Kukilo yang dibawakan oleh mahasiswa Prodi Pendididkan Biologi yaitu Icha Pamira dan Hagni Sukma. Sambutan disampaikan oleh Yoga Aditya selaku Ketua Hima Prodi dan Seminar secara resmi dibuka oleh Koordinator Program Studi Pendidikan Biologi Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd..

Seminar Pendidikan ini ditujukan untuk mahasiswa pendidikan biologi sebagai bekal awal yang kelak akan menjadi pendidik dan menghadapi kegiatan pembelajaran di sekolah. Selain memaparkan tentang apa itu Lesson Study dan Project Based Learning (PjBL), pembicara juga memaparkan tentang keunggulan Project Based Learning (PjBL) yang di aplikasikan dengan Lesson Study.

Project Based Learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan juga memberikan peluang siswa bekerja secara otonom, mengkonstruksi belajar mereka sendiri dan juga puncaknya menghasilkan produk karya siswa yang bernilai realistik. Lesson Study merupakan suatu pendekatan peningkatan kualitas pembelajaran yang diinisiasi oleh guru-guru di Jepang, kemudian mulai diadaptasi di Indonesia melalui program JICA (Japan International Cooperation Agency). Lesson Study ini dilaksanakan oleh guru secara kolaboratif, dengan langkah-langkah pokok merancang pembelajaran untuk mencapai tujuan, melaksanakan pembelajaran, mengamati pelaksanaan pembelajaran tersebut, serta melakukan refleksi untuk mendiskusikan pembelajaran yang dikaji untuk bahan penyempurnaan dalam rencana pembelajaran berikutnya. Fokus utama pelaksanaan lesson study adalah aktivitas siswa di kelas, dengan asumsi bahwa aktivitas siswa tersebut terkait dengan aktivitas guru selama mengajar di kelas. Penerapan Project Based Learning (PjBL) melalui Lesson Study ini selain untuk memudahkan siswa dalam memahami materi juga dapat meningkatkan tingkat kepercayaan diri pada siswa, meningkatkan keaktifan siswa, memberikan nilai lebih tentang empati dan mendorong siswa untuk dapat bekerja secara kelompok. [KG]

[:en]

Thursday July 11, 2019, Biology Education Study Program of Tidar Universityin collaboration with the Student Association of Biology Education hold an Educational Seminar by using a theme “Designing Project-Based Learning through Lesson Study.”This education seminar was held in Engineering Building E2, Room 03.06.Besides involving speaker from the lecturer of Biology Education Study Program in Tidar University, Dr.Ericka Darmawan, M.Pd.as an educational practitioner and researcher who have implemented project-based learning and lesson study at Tidar University, the seminar also invited speaker from the University of Nusantara PGRI Kediri, Dr.Agus Muji Santoso, M.Sc.,who have participated in the STOLS Program (Short-term Training on Lesson Study) in Japan.

This seminar must be followed by all Biology Education Study Program students of Tidar University. The seminar started at 09. 00 pm and opened by Kukilo dance performed by students of Biology Education Study Program, Icha Pamira and Hagni Sukma. The speech delivered by Yoga Aditya as Chair of the Students Association and the seminar was officially opened by the Biology Education Study Program Coordinator, Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd..

This education seminar was intended for Biology Education students as the initial provision as the teachers to-be and also in facing learning activities in schools. Not only explaining about lesson study and project-based learning, the speakers also explained the advantages of project-based learning which was applied with lesson study.

Project-based learning is a learning approach that involves students in problem solving activities and also gives opportunity for them in learning autonomously, constructs their own learning, and as the result they will be able to produce their realistic creation. Furthermore, lesson study is a method that enhances the learning quality that was initiated by teachers in Japan, then started to be adapted in Indonesia through the JICA (Japan International Cooperation Agency) program. It was conducted by the teachers collaboratively, by following some principles, such as designing learning for reaching the learning purposes, implementing learning, observing the learning implementation, as well as doing reflection for discussing the next planning for the learning improvement. The main focus of the lesson study implementation is the students’ involvement in the learning activity in class. Finally, the implementation of project-based learning through this lesson study makes the students easier in understanding the material, their level of confidence increases, students’ involvement increase, and provide more value about empathy and encourage students in group working. (ER)

[:]

[:id]Dosen Prodi Pendidikan Matematika Narasumber Seminar: Menjadi Guru Matematika Inspiratif di Era Revolusi Industri 4.0[:en]Lecturer of Mathematics Education Study Program Become Speaker in Seminar: Become an Inspiring Mathematics Teacher in the Industrial Revolution 4.0 Era[:]

[:id]

Bertempat di Ruang E2.03.06 Fakultas Teknik, Prodi Pendidikan Matematika UNTIDAR mengadakan Seminar Pendidikan dengan tema “Peran Pendidikan Matematika dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0.” Seminar Pendidikan yang digelar pada hari Jum’at, 12 Juli 2019 ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Dr. Dafid Slamet Setiana, M. Pd. dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta dan Aprilia Nurul Chasanah, M. Pd. yang merupakan dosen Prodi Pendidikan Matematika UNTIDAR.

Kegiatan yang merupakan salah satu program kerja Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (HIMATIKA) UNTIDAR ini bertujuan untuk menyebarluaskan dan membagikan ilmu mengenai Pendidikan Matematika dalam menghadapi perkembangan teknologi di era Revolusi Industri 4.0 kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika UNTIDAR. Seminar ini diikuti oleh para dosen dan seluruh mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika UNTIDAR.

Selain dosen dan mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, Seminar Pendidikan ini dihadiri oleh Prof. Dr. Sukarno, M. Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Dr. Ahmad Muhlisin, M. Pd. selaku Ketua Jurusan MIPA, Siswanto, M. Pd. selaku sekretaris Jurusan MIPA, serta beberapa perwakilan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas dan Himaprodi.

Mengusung subtema “Menjadi Guru Matematika Inspiratif di Era Revolusi Industri 4.0”, materi pertama Seminar

Pendidikan ini disampaikan oleh Aprilia Nurul Chasanah, M. Pd. Dosen Prodi Pendidikan Matematika ini menjelaskan kiat-kiat untuk menjadi guru yang inspiratif. Narasumber kedua, Dr. Dafid Slamet Setiana, M. Pd., menyampaikan tentang fenomena pendidikan yang terjadi di era 4.0. Pembicara yang merupakan dosen prodi matematika UST Yogyakarta ini menjelaskan terkait keterampilan apa saja yang dibutuhkan di tahun 2020, dampak pemanfaatan digital bagi pendidikan, dan tantangan pembelajaran matematika di era Revolusi Industri 4.0. Saat sesi tanya jawab dari masing-masing narasumber berlangsung, para peserta antusias memberikan pertanyaan terkait materi yang disampaikan.

Aprilia Nurul Chasanah, M. Pd. menyatakan bahwa pemilihan subtema yang disampaikannya secara khusus bertujuan untuk memberikan gambaran umum terkait fenomena pendidikan era 4.0 serta memberikan bekal mahasiswa dalam mempersiapkan diri menjadi calon pendidik yang inspiratif. “Saya sangat mengapresiasi Seminar Pendidikan ini karena mahasiswa dapat belajar mengelola suatu kegiatan dan tentunya ada sambung rasa antara dosen dan mahasiswa dalam forum ilmiah,” ungkapnya.

Dosen Prodi Matematika ini secara rinci menyampaikan tips menjadi guru yang inspiratif, yaitu life-long learner, kreatif dan inovatif, mengoptimalkan teknologi, reflektif, kolaboratif, student-centered, dan menerapkan pendekatan belajar diferensiasi.

“Mahasiswa seharusnya tidak hanya pintar tapi juga harus memperhatikan karakter sebagai bekal menjadi calon pendidik di masa depan. Jadi, mahasiswa yang oke itu harus good dan smart,” ujarnya. “Saya berharap kegiatan seperti ini (Seminar Pendidikan) dapat menjadi budaya akademik dan ilmiah di lingkungan Prodi Pendidikan Matematika.” Imbuhnya [YF]+

[:en]

Located in UNTIDAR, Mathematics Education Study Program held an Education Seminar with the theme “The Role of Mathematics Education in Facing Industrial Revolution 4.0 Era”. The Education Seminar which was held on Friday, July 12, 2019 presented two speakers, namely Dr. Dafid Slamet Setiana, M. Pd. from Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta (UST) and Aprilia Nurul Chasanah, M. Pd., lecturer of  UNTIDAR Mathematics Education Study Program.

The aim of this activity, which is one of the programs of the Mathematics Education Student Association (HIMATIKA), is to disseminate and share knowledge about Mathematics Education in facing technological developments in the 4.0 Industrial Revolution Era to students, especially Mathematics Education Study Program students of Untidar. This seminar was attended by lecturers and all students of Mathematics Education Study Program.

Besides, this Education Seminar was attended by Prof. Dr. Sukarno, M. Si., dean of the Teacher Training and Education Faculty, Dr. Ahmad Muhlisin, M. Pd., head of Mathematics and Natural Sciences (MIPA) Department, Siswanto, M. Pd., secretary of the MIPA Department, and several students as representatives of Student Executive Board (BEM) of the Faculty and Himaprodi.

Carrying out the theme “Becoming an Inspiring Mathematics Teacher in Industrial Revolution 4.0 Era”, the first material of the Education Seminar was delivered by Aprilia Nurul Chasanah, M. Pd. The Mathematics Education’s lecturer explained tips for becoming an inspiring teacher. Second speaker, Dr. Dafid Slamet Setiana, M. Pd., explained about the educational phenomenon that occurred in 4.0 era. The speaker, a lecturer of mathematics study program of UST Yogyakarta, explained skills which are needed in 2020, the impacts of digital use for education, and the challenges of learning mathematics in the 4.0 Industrial Revolution Era. In the question and answer session from each speaker, the participants enthusiastically gave questions regarding the material presented.

Aprilia Nurul Chasanah, M. Pd. stated that the selection of the sub-themes that is delivered, specifically aimed to provide an overview of the phenomenon of education in 4.0 era as well as to prepare students to become inspiring educators. “I really appreciate this Education Seminar because students can learn to manage an activity and of course there is a connection between lecturers and students in scientific forums,” she said.

She also gave tips to become an inspiring teacher, they are life-long learner, creative and innovative, optimizing technology, reflective, collaborative, student-centered, and apply differentiation learning approaches. “Students should not only be smart but also must pay attention to the character as a prospective educators in the future. Therefore, students should be good and smart, “she said. “I hope activity like this (Education Seminar) can be an academic and scientific culture in the Mathematics Education Study Program.” added her [GF]

[:]

[:id]FKIP Kembali Tambah Doktor[:en]A New Doctor for Faculty of Education and Teachers Training of Tidar University[:]

[:id]

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar miliki Doktor baru, yakni Dr. Sri Sarwanti, M. Hum. Gelar Doktor dari Universitas Negeri Yogyakarta tersebut berhasil diraih setelah mampu mempertahankan disertasinya yang berjudul “Developing an Environment-Based Collaborative English Learning Model for Rural Junior High Schools” dalam ujian terbuka pada tanggal 17 Juli 2019. Tampak hadir dalam ujian terbuka, dosen-dosen di lingkungan FKIP untuk memberikan dukungan. Disertasi dengan promotor Prof. Sugirin, M.A., Ph. D. Dan Co-promotor Prof. Dr. Sukarno, M.Si. ini dapat dipertahankan dengan baik dalam ujian tersebut.

Penelitian Dr. Sri Sarwanti, M. Hum ini dilatarbelakangi adanya keterbatasan pada proses belajar mengajar, fasilitas, masyarakat, dan akses pada sekolah satu atap di daerah pinggiran Kabupaten Magelang. Diperkuat dengan adanya paradigma pendidikan yang berubah dari teacher centered learning menjadi student centered learning. Pada era disruptif saat ini pembelajaran mengedepankan adanya kemampuan berpikir kritis (critical thinking), berkomunikasi (communication), berkolaborasi (collaborative), dan kreativitas (creativity). Dengan adanya autonomous learning maka beliau memilih aspek collaborative sebagai variabel dalam penelitiannya. Berdasarkan latar belakang masalah yang dihadapi pada sekolah tersebut, dikembangkanlah model pembelajaran lingkungan berbasis kolaborasi. Lingkungan dalam hal ini mencakup lingkungan fisik, psikis, instruksional, dan sosial. Berdasarkan hasil penelitiannya, ternyata model pembelajaran ini mampu meningkatkan keterampilan, karakter, kolaborasi, dan nilai siswa.

Model pembelajaran lingkungan berbasis kolaborasi ini mencakup kegiatan awal, inti, dan akhir. Pada kegiatan awal dapat berupa apersepsi dengan game, menyanyi, bercerita, dll. Kegiatan inti dan kegiatan akhir menggunakan pembelajaran kreatif dan inovatif seperti group work, pair work, gallery walk, dsb. Dr. Sri Sarwanti, M. Hum merupakan Doktor ke-14 FKIP UNTIDAR. Dengan bertambahnya Doktor baru ini semoga barisan FKIP semakin kuat dalam memberikan yang terbaik bagi dunia Pendidikan di Universitas Tidar. [ET]

[:en]

The English Education Study Program of Faculty of Education and Teachers Training (FETT) has a new Doctor, namely Dr.Sri Sarwanti, M. Hum.The Doctorate from Yogyakarta State University was successfully achieved after being able to defend his dissertation entitled “Developing Environment-based Collaborative English Learning Model for Rural Junior High Schools” in an open examination on July 17, 2019. Appearing to be present at the open examination, lecturers of FETT environment to give support. The dissertation with Promoter Prof.Sugirin, MA, Ph.D. and Co-promoter Prof.Dr.Sukarno, M.Sc.can be well-maintained in the exam.

The research conducted by Dr.Sri Sarwanti, M.Hum., was motivated by the limitations in teaching and learning processes, facilities, community services, and access to one-roof schools in the suburbs of Magelang Regency. That research was also strengthened by the educational paradigm that changed from teacher-centered learning to student-centered learning.Furthermore, the disruptive era promotes the students to do critical thinking skills, communication, collaborative activity, and learning creatively.With the existence of autonomous learning, she chose the collaborative aspect as a variable in her research.Based on the background of the problems faced at the school, collaboration-based environmental learning models were developed.The environment in this case covers the physical, psychological, instructional, and social environment.Based on her research result, it turns out this model is able to improve the students’ skills, character, collaboration, and scores.

This collaborative-based learning model includes the initial, core, and final activities. In the initial activity can be conducted by giving apperception with games, singing, storytelling, etc. The core and the final activities can use creative and innovative learning such as group work, pair work, gallery walk, etc. Dr. Sri Sarwanti, M. Hum is the 14th Doctor of FETT. The best for FETT. (ER)

[:]