[:id]Pembekalan PPL FKIP Skala Nasional dan Internasional 2019[:en]The Briefing of National and International Teaching Practice of FETT 2019[:]

[:id]

Sejumlah 203 mahasiswa dari PBI dan PBSI FKIP mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) pada tahun 2019 ini. Program tersebut terdiri dari PPL skala nasional (dalam negeri) dan internasional (luar negeri). Penyelenggaraan PPL FKIP diawali dengan kegiatan pembekalan mahasiswa pada rentang bulan Juli 2019 untuk menyiapkan mereka dalam mengelola kelas secara langsung di sekolah tujuan.

PPL Nasional berlangsung pada tanggal 15 Juli – 13 September 2019. Program tersebut diikuti oleh 195 mahasiswa yang ditempatkan pada 17 sekolah nasional, yaitu SMA N 1 Magelang, SMA N 2 Magelang, SMA N 3 Magelang, SMA N 4 Magelang, SMA N 5 Magelang, SMA N 1 Temanggung, SMA N 2 Temanggung, SMA N 3 Temanggung, SMA N 1 Grabag, SMA N 2 Grabag, SMA N 1 Kota Mungkid, SMA N 1 Muntilan, SMA N 1 Salaman, MAN Parakan Temanggung, MAN 1 Kota Magelang, MAN 1 Kabupaten Magelang, SMA N 1 Candimulyo. Kegiatan pembekalan PPL Nasional dilaksanakan pada 11-12 Juli 2019. Kegiatan tersebut dihadiri oleh beberapa pembicara yang memberikan pengarahan teknis, yaitu Drs. Sucahyo Wibowo, M.Pd (Kepala SMAN 1 Magelang), Drs. Imam Kolemi, M.A. (Guru Bahasa Inggris SMAN 1 Temanggung), dan Dr. Ety Syarifah, M.Pd. (Guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Salaman).

Sementara itu PPL Internasional dilaksanakan di negara Malaysia dan Thailand. PPL Internasional Malaysia akan dilaksanakan pada 25 Agustus – 21 September 2019 nanti, yang akan diikuti oleh 6 mahasiwa, yaitu Dian Tyas Utami (PBSI), Putri Dewi Retnowati (PBSI), Satiti Dewi Lestari (PBSI), Uly Fikriyyah (PBSI), Hastri Raras Respati (PBI), dan Ariani Nur Fitria (PBI). Mereka terbagi di 4 sekolah, yaitu Sekolah Kebangsaan Bandar Sungai Buaya 2, Sekolah Kebangsaan Taman Bunga Raya 2, Sekolah Kebangsaan Bukit Beruntung 2, dan Sekolah Menengah Bandar Sungai Buaya. PPL Internasional Thailand (PPL SEA TEACHERS) akan dilaksanakan pada 4  Agustus – 1 September 2019, yang akan diikuti oleh 2 mahasiswa, yaitu Novia Indri Susanti (PBSI) dan Andina Dea Hardianti (PBSI). Mereka akan ditempatkan di sekolah mitra SEA TEACHERS dibawah koordinasi Valaya Alongkorn Rajabhat University. Pembekalan PPL Internasional Malaysia dipandu oleh Mohd Zainal Abidin bin Mohd Tulus ( Executive Director Panji Integrasi Cerdas Malaysia) pada tanggal 13 Juli 2019 dan pembekalan PPL Internasional Thailand dipandu oleh salah satu dosen Valaya Alongkorn Rajabhat University-Thailand secara online pada tanggal 2 Juli 2019.[MR]

[:en]

203 students from English Education (PBI) and Indonesian Language and Literature Education Study Program (PBSI) join teaching practice in this year. There are two programs of teaching practice: international teaching practice and national teaching practice. This teaching practice program is started by briefing activity in July 2019 to prepare the students in managing the class.

The national teaching practice lasted from July 15th – September 13th, 2019. It is followed by 195 students in 17 schools, i.e. SMA N 1 Magelang, SMA N 2 Magelang, SMA N 2 Magelang, SMA N 4 Magelang, SMA N 5 Magelang, SMA N 1 Temanggung, SMA N 2 Temanggung, SMA N 3 Temanggung, SMA N 1 Grabag, SMA N 2 Grabag, SMA N 1 Kota Mungkid, SMA N 1 Muntilan, SMA N 1 Salaman, MAN Parakan Temanggung, MAN 1 Kota Magelang, MAN 1 Kabupaten Magelang, SMA N 1 Candimulyo. The briefing of teaching practice is held on July 11th – 12th, 2019. The speaker gives the technical direction in this briefing activity. They are Drs. Sucahyo Wibowo, M.Pd (The headmaster of SMAN 1 Magelang), Drs. Imam Kolemi, M.A. (English Language teacher of SMAN 1 Temanggung), dan Dr. Ety Syarifah, M.Pd. (Indonesian Language teacher SMAN 1 Salaman).

Meanwhile the international teaching practice will be held in Malaysia and Thailand in August 25th – Sepetember 21st 2019. Six students will join teaching practice in Malaysia. They are Tyas Utami (PBSI), Putri Dewi Retnowati (PBSI), Satiti Dewi Lestari (PBSI), Uly Fikriyyah (PBSI), Hastri Raras Respati (PBI), dan Ariani Nur Fitria (PBI). They will do their teaching practice in Sekolah Kebangsaan Bandar Sungai Buaya 2, Sekolah Kebangsaan Taman Bunga Raya 2, Sekolah Kebangsaan Bukit Beruntung 2, and Sekolah Menengah Bandar Sungai Buaya. The international teaching practice in Thailand or SEA TEACHERS will be held on August 4th – September 1st 2019. Novia Indri Susanti (PBI) and Andina Dea Hardianti (PBI) will join this event. They will be placed in SEA TEACHERS partner schools under the coordination of Valaya Alongkorn Rajabhat University. The briefing of International teaching practice in Malaysia is guided by Mohd Zainal Abidin bin Mohd Tulus (Executive Director of Panji Integrasi Cerdas Malaysia) on July 13, 2019 and the briefing of International teaching practice in Thailand is guided by one of Valaya Alongkorn Rajabhat University-Thailand’s online lecturers on July 2, 2019. (MR/AW)

[:]

[:id]Pendidikan Biologi UNTIDAR Gelar Seminar Pendidikan Biologi 2019[:en]Biology Education Study Program of Tidar University Held a Biology Education Seminar of 2019[:]

[:id]

Kamis 11 Juli 2019, Program Studi Pendidikan Biologi UNTIDAR bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi menyelenggarakan Seminar Pendidikan dengan tema : Mendesain Project Based Learning (PjBL) melalui Lesson Study. Seminar Pendidikan ini diselenggarakan di Gedung Teknik E2 ruang 03.06. Selain melibatkan pembicara dari Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Tidar, Dr. Ericka Darmawan, M.Pd. sebagai praktisi dan peneliti Pendidikan yang telah menerapkan Project Based Learning dan Lesson Study di Universitas Tidar, juga mengundang pembicara dari Universitas Nusantara PGRI Kediri Dr. Agus Muji Santoso, M.Si. yang pernah mengikuti Program STOLS (Short-term Training on Lesson Study) di Jepang.

Seminar ini wajib diikuti oleh semua mahasiswa program studi Pendidikan Biologi UNTIDAR. Seminar dimulai pukul 09.00 WIB dibuka dengan persembahan tari Kukilo yang dibawakan oleh mahasiswa Prodi Pendididkan Biologi yaitu Icha Pamira dan Hagni Sukma. Sambutan disampaikan oleh Yoga Aditya selaku Ketua Hima Prodi dan Seminar secara resmi dibuka oleh Koordinator Program Studi Pendidikan Biologi Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd..

Seminar Pendidikan ini ditujukan untuk mahasiswa pendidikan biologi sebagai bekal awal yang kelak akan menjadi pendidik dan menghadapi kegiatan pembelajaran di sekolah. Selain memaparkan tentang apa itu Lesson Study dan Project Based Learning (PjBL), pembicara juga memaparkan tentang keunggulan Project Based Learning (PjBL) yang di aplikasikan dengan Lesson Study.

Project Based Learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan juga memberikan peluang siswa bekerja secara otonom, mengkonstruksi belajar mereka sendiri dan juga puncaknya menghasilkan produk karya siswa yang bernilai realistik. Lesson Study merupakan suatu pendekatan peningkatan kualitas pembelajaran yang diinisiasi oleh guru-guru di Jepang, kemudian mulai diadaptasi di Indonesia melalui program JICA (Japan International Cooperation Agency). Lesson Study ini dilaksanakan oleh guru secara kolaboratif, dengan langkah-langkah pokok merancang pembelajaran untuk mencapai tujuan, melaksanakan pembelajaran, mengamati pelaksanaan pembelajaran tersebut, serta melakukan refleksi untuk mendiskusikan pembelajaran yang dikaji untuk bahan penyempurnaan dalam rencana pembelajaran berikutnya. Fokus utama pelaksanaan lesson study adalah aktivitas siswa di kelas, dengan asumsi bahwa aktivitas siswa tersebut terkait dengan aktivitas guru selama mengajar di kelas. Penerapan Project Based Learning (PjBL) melalui Lesson Study ini selain untuk memudahkan siswa dalam memahami materi juga dapat meningkatkan tingkat kepercayaan diri pada siswa, meningkatkan keaktifan siswa, memberikan nilai lebih tentang empati dan mendorong siswa untuk dapat bekerja secara kelompok. [KG]

[:en]

Thursday July 11, 2019, Biology Education Study Program of Tidar Universityin collaboration with the Student Association of Biology Education hold an Educational Seminar by using a theme “Designing Project-Based Learning through Lesson Study.”This education seminar was held in Engineering Building E2, Room 03.06.Besides involving speaker from the lecturer of Biology Education Study Program in Tidar University, Dr.Ericka Darmawan, M.Pd.as an educational practitioner and researcher who have implemented project-based learning and lesson study at Tidar University, the seminar also invited speaker from the University of Nusantara PGRI Kediri, Dr.Agus Muji Santoso, M.Sc.,who have participated in the STOLS Program (Short-term Training on Lesson Study) in Japan.

This seminar must be followed by all Biology Education Study Program students of Tidar University. The seminar started at 09. 00 pm and opened by Kukilo dance performed by students of Biology Education Study Program, Icha Pamira and Hagni Sukma. The speech delivered by Yoga Aditya as Chair of the Students Association and the seminar was officially opened by the Biology Education Study Program Coordinator, Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd..

This education seminar was intended for Biology Education students as the initial provision as the teachers to-be and also in facing learning activities in schools. Not only explaining about lesson study and project-based learning, the speakers also explained the advantages of project-based learning which was applied with lesson study.

Project-based learning is a learning approach that involves students in problem solving activities and also gives opportunity for them in learning autonomously, constructs their own learning, and as the result they will be able to produce their realistic creation. Furthermore, lesson study is a method that enhances the learning quality that was initiated by teachers in Japan, then started to be adapted in Indonesia through the JICA (Japan International Cooperation Agency) program. It was conducted by the teachers collaboratively, by following some principles, such as designing learning for reaching the learning purposes, implementing learning, observing the learning implementation, as well as doing reflection for discussing the next planning for the learning improvement. The main focus of the lesson study implementation is the students’ involvement in the learning activity in class. Finally, the implementation of project-based learning through this lesson study makes the students easier in understanding the material, their level of confidence increases, students’ involvement increase, and provide more value about empathy and encourage students in group working. (ER)

[:]

[:id]Dosen Prodi Pendidikan Matematika Narasumber Seminar: Menjadi Guru Matematika Inspiratif di Era Revolusi Industri 4.0[:en]Lecturer of Mathematics Education Study Program Become Speaker in Seminar: Become an Inspiring Mathematics Teacher in the Industrial Revolution 4.0 Era[:]

[:id]

Bertempat di Ruang E2.03.06 Fakultas Teknik, Prodi Pendidikan Matematika UNTIDAR mengadakan Seminar Pendidikan dengan tema “Peran Pendidikan Matematika dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0.” Seminar Pendidikan yang digelar pada hari Jum’at, 12 Juli 2019 ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Dr. Dafid Slamet Setiana, M. Pd. dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta dan Aprilia Nurul Chasanah, M. Pd. yang merupakan dosen Prodi Pendidikan Matematika UNTIDAR.

Kegiatan yang merupakan salah satu program kerja Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (HIMATIKA) UNTIDAR ini bertujuan untuk menyebarluaskan dan membagikan ilmu mengenai Pendidikan Matematika dalam menghadapi perkembangan teknologi di era Revolusi Industri 4.0 kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika UNTIDAR. Seminar ini diikuti oleh para dosen dan seluruh mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika UNTIDAR.

Selain dosen dan mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, Seminar Pendidikan ini dihadiri oleh Prof. Dr. Sukarno, M. Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Dr. Ahmad Muhlisin, M. Pd. selaku Ketua Jurusan MIPA, Siswanto, M. Pd. selaku sekretaris Jurusan MIPA, serta beberapa perwakilan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas dan Himaprodi.

Mengusung subtema “Menjadi Guru Matematika Inspiratif di Era Revolusi Industri 4.0”, materi pertama Seminar

Pendidikan ini disampaikan oleh Aprilia Nurul Chasanah, M. Pd. Dosen Prodi Pendidikan Matematika ini menjelaskan kiat-kiat untuk menjadi guru yang inspiratif. Narasumber kedua, Dr. Dafid Slamet Setiana, M. Pd., menyampaikan tentang fenomena pendidikan yang terjadi di era 4.0. Pembicara yang merupakan dosen prodi matematika UST Yogyakarta ini menjelaskan terkait keterampilan apa saja yang dibutuhkan di tahun 2020, dampak pemanfaatan digital bagi pendidikan, dan tantangan pembelajaran matematika di era Revolusi Industri 4.0. Saat sesi tanya jawab dari masing-masing narasumber berlangsung, para peserta antusias memberikan pertanyaan terkait materi yang disampaikan.

Aprilia Nurul Chasanah, M. Pd. menyatakan bahwa pemilihan subtema yang disampaikannya secara khusus bertujuan untuk memberikan gambaran umum terkait fenomena pendidikan era 4.0 serta memberikan bekal mahasiswa dalam mempersiapkan diri menjadi calon pendidik yang inspiratif. “Saya sangat mengapresiasi Seminar Pendidikan ini karena mahasiswa dapat belajar mengelola suatu kegiatan dan tentunya ada sambung rasa antara dosen dan mahasiswa dalam forum ilmiah,” ungkapnya.

Dosen Prodi Matematika ini secara rinci menyampaikan tips menjadi guru yang inspiratif, yaitu life-long learner, kreatif dan inovatif, mengoptimalkan teknologi, reflektif, kolaboratif, student-centered, dan menerapkan pendekatan belajar diferensiasi.

“Mahasiswa seharusnya tidak hanya pintar tapi juga harus memperhatikan karakter sebagai bekal menjadi calon pendidik di masa depan. Jadi, mahasiswa yang oke itu harus good dan smart,” ujarnya. “Saya berharap kegiatan seperti ini (Seminar Pendidikan) dapat menjadi budaya akademik dan ilmiah di lingkungan Prodi Pendidikan Matematika.” Imbuhnya [YF]+

[:en]

Located in UNTIDAR, Mathematics Education Study Program held an Education Seminar with the theme “The Role of Mathematics Education in Facing Industrial Revolution 4.0 Era”. The Education Seminar which was held on Friday, July 12, 2019 presented two speakers, namely Dr. Dafid Slamet Setiana, M. Pd. from Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta (UST) and Aprilia Nurul Chasanah, M. Pd., lecturer of  UNTIDAR Mathematics Education Study Program.

The aim of this activity, which is one of the programs of the Mathematics Education Student Association (HIMATIKA), is to disseminate and share knowledge about Mathematics Education in facing technological developments in the 4.0 Industrial Revolution Era to students, especially Mathematics Education Study Program students of Untidar. This seminar was attended by lecturers and all students of Mathematics Education Study Program.

Besides, this Education Seminar was attended by Prof. Dr. Sukarno, M. Si., dean of the Teacher Training and Education Faculty, Dr. Ahmad Muhlisin, M. Pd., head of Mathematics and Natural Sciences (MIPA) Department, Siswanto, M. Pd., secretary of the MIPA Department, and several students as representatives of Student Executive Board (BEM) of the Faculty and Himaprodi.

Carrying out the theme “Becoming an Inspiring Mathematics Teacher in Industrial Revolution 4.0 Era”, the first material of the Education Seminar was delivered by Aprilia Nurul Chasanah, M. Pd. The Mathematics Education’s lecturer explained tips for becoming an inspiring teacher. Second speaker, Dr. Dafid Slamet Setiana, M. Pd., explained about the educational phenomenon that occurred in 4.0 era. The speaker, a lecturer of mathematics study program of UST Yogyakarta, explained skills which are needed in 2020, the impacts of digital use for education, and the challenges of learning mathematics in the 4.0 Industrial Revolution Era. In the question and answer session from each speaker, the participants enthusiastically gave questions regarding the material presented.

Aprilia Nurul Chasanah, M. Pd. stated that the selection of the sub-themes that is delivered, specifically aimed to provide an overview of the phenomenon of education in 4.0 era as well as to prepare students to become inspiring educators. “I really appreciate this Education Seminar because students can learn to manage an activity and of course there is a connection between lecturers and students in scientific forums,” she said.

She also gave tips to become an inspiring teacher, they are life-long learner, creative and innovative, optimizing technology, reflective, collaborative, student-centered, and apply differentiation learning approaches. “Students should not only be smart but also must pay attention to the character as a prospective educators in the future. Therefore, students should be good and smart, “she said. “I hope activity like this (Education Seminar) can be an academic and scientific culture in the Mathematics Education Study Program.” added her [GF]

[:]

[:id]FKIP Kembali Tambah Doktor[:en]A New Doctor for Faculty of Education and Teachers Training of Tidar University[:]

[:id]

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar miliki Doktor baru, yakni Dr. Sri Sarwanti, M. Hum. Gelar Doktor dari Universitas Negeri Yogyakarta tersebut berhasil diraih setelah mampu mempertahankan disertasinya yang berjudul “Developing an Environment-Based Collaborative English Learning Model for Rural Junior High Schools” dalam ujian terbuka pada tanggal 17 Juli 2019. Tampak hadir dalam ujian terbuka, dosen-dosen di lingkungan FKIP untuk memberikan dukungan. Disertasi dengan promotor Prof. Sugirin, M.A., Ph. D. Dan Co-promotor Prof. Dr. Sukarno, M.Si. ini dapat dipertahankan dengan baik dalam ujian tersebut.

Penelitian Dr. Sri Sarwanti, M. Hum ini dilatarbelakangi adanya keterbatasan pada proses belajar mengajar, fasilitas, masyarakat, dan akses pada sekolah satu atap di daerah pinggiran Kabupaten Magelang. Diperkuat dengan adanya paradigma pendidikan yang berubah dari teacher centered learning menjadi student centered learning. Pada era disruptif saat ini pembelajaran mengedepankan adanya kemampuan berpikir kritis (critical thinking), berkomunikasi (communication), berkolaborasi (collaborative), dan kreativitas (creativity). Dengan adanya autonomous learning maka beliau memilih aspek collaborative sebagai variabel dalam penelitiannya. Berdasarkan latar belakang masalah yang dihadapi pada sekolah tersebut, dikembangkanlah model pembelajaran lingkungan berbasis kolaborasi. Lingkungan dalam hal ini mencakup lingkungan fisik, psikis, instruksional, dan sosial. Berdasarkan hasil penelitiannya, ternyata model pembelajaran ini mampu meningkatkan keterampilan, karakter, kolaborasi, dan nilai siswa.

Model pembelajaran lingkungan berbasis kolaborasi ini mencakup kegiatan awal, inti, dan akhir. Pada kegiatan awal dapat berupa apersepsi dengan game, menyanyi, bercerita, dll. Kegiatan inti dan kegiatan akhir menggunakan pembelajaran kreatif dan inovatif seperti group work, pair work, gallery walk, dsb. Dr. Sri Sarwanti, M. Hum merupakan Doktor ke-14 FKIP UNTIDAR. Dengan bertambahnya Doktor baru ini semoga barisan FKIP semakin kuat dalam memberikan yang terbaik bagi dunia Pendidikan di Universitas Tidar. [ET]

[:en]

The English Education Study Program of Faculty of Education and Teachers Training (FETT) has a new Doctor, namely Dr.Sri Sarwanti, M. Hum.The Doctorate from Yogyakarta State University was successfully achieved after being able to defend his dissertation entitled “Developing Environment-based Collaborative English Learning Model for Rural Junior High Schools” in an open examination on July 17, 2019. Appearing to be present at the open examination, lecturers of FETT environment to give support. The dissertation with Promoter Prof.Sugirin, MA, Ph.D. and Co-promoter Prof.Dr.Sukarno, M.Sc.can be well-maintained in the exam.

The research conducted by Dr.Sri Sarwanti, M.Hum., was motivated by the limitations in teaching and learning processes, facilities, community services, and access to one-roof schools in the suburbs of Magelang Regency. That research was also strengthened by the educational paradigm that changed from teacher-centered learning to student-centered learning.Furthermore, the disruptive era promotes the students to do critical thinking skills, communication, collaborative activity, and learning creatively.With the existence of autonomous learning, she chose the collaborative aspect as a variable in her research.Based on the background of the problems faced at the school, collaboration-based environmental learning models were developed.The environment in this case covers the physical, psychological, instructional, and social environment.Based on her research result, it turns out this model is able to improve the students’ skills, character, collaboration, and scores.

This collaborative-based learning model includes the initial, core, and final activities. In the initial activity can be conducted by giving apperception with games, singing, storytelling, etc. The core and the final activities can use creative and innovative learning such as group work, pair work, gallery walk, etc. Dr. Sri Sarwanti, M. Hum is the 14th Doctor of FETT. The best for FETT. (ER)

[:]

[:id]Rangkaian Kegiatan IPA[:]

[:id]

Program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Universitas Tidar (UNTIDAR) mengadakan dua kegiatan dalam dua hari berturut-turut. Kegiatan pertama yaitu Seminar Pendidikan yang diadakan pada hari Rabu, 10 Juli 2019. Seminar ini diisi oleh Dr. Anggi Tias Pratama, M.Pd. dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai pembicara I dan Eli Trisnowati, M.Pd. dari UNTIDAR sebagai pembicara II. Kegiatan Seminar Pendidikan ini mengangkat tema “Tenaga Pendidik Berkualitas dengan Penguasaan HOTS”. Dr. Anggi Tias Pratama, M.Pd. menyampaikan materi mengenai penilaian HOTS, sedangkan Eli Trisnowati, M.Pd. menyampaikan mengenai pembelajaran SETS untuk penguasaan HOTS. Menurut Eli Trisnowati, M.Pd., kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang rutin diadakan oleh mahasiswa HIMAPRODI IPA.

Kegiatan kedua Prodi IPA adalah Pameran Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA EXPO). IPBA EXPO diadakan pada hari Kamis, 11 Juli 2019 di Hall FKIP UNTIDAR. Kegiatan IPBA EXPO merupakan pameran alat peraga kebumian yang dibuat oleh mahasiswa Prodi IPA pada mata kuliah IPBA yang diampu oleh Eko Julianto, M.Pd. Alat peraga yang dibuat dalam IPBA EXPO adalah simulasi banjir, pendeteksi banjir, simulasi gempa bumi, struktur lapisan tanah, simulasi gunung meletus. Siklus air, penahan gelombang, lempengan bumi, dan pemanasan global.

[:]

[:id]Say No To Botol Minum Plastik[:en]Say No To Plastic Drinking Bottles[:]

[:id]

Menindaklanjuti intruksi Menristekdikti Nomor 1/M/Ins/2019 tentang Larangan Penggunaan Air Minum Berbahan Plastik Sekali Pakai dan/atau  Kantong Plastik di Lingkungan Kemenristek dan Dikti yang diteken 26/6 lalu, Universitas tidar menghimbau kepada mahasiswa untuk tidak membeli atau menggunakan air minum berkemasan plastik, termasuk  pada pengelola kantin Universitas Tidar untuk mengurangi penjualan minuman berkemasan plastik. Keterangan tersebut termuat dalam surat edaran no 80/UN57SE/2019 tentang Larangan Penggunaan Kemasan Plastik Sekali Pakai di Universitas Tidar.

Dirjen pembelajaran dan kemahasiswaan Kemenristek dan Dikti, Ismunandar mengatakan, dengan diberlakukannya  intruksi Menristekdikti Nomor 1/M/Ins/2019 tersebut, semua unit di bawah kewenangan Kemenristek dan Dikti dilarang menggunakan kemasan plastik sekali pakai dalam kegiatan kampus. Seblumnya, larangan penggunaan plastik kemasan sekali pakai ini diawali oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan yang dipimpin oleh Susi Pujiastuti, bahkan dalam kementrian KKP tersebut, terdapat sangsi terhadap pengguna kemasan plastik.

Kemasan plastik akhir-akhir ini disorot sebagai penyumbang sampah tak terurai terbesar di dunia. Hal tersebut menyebabkan kerusakan lingkungan dan membahayakan makhluk hidup. Hasil penelitian menemukan 80% sampah laut teridentifikasi berasal dari plastik. Menegaskan hasil penelitian tersebut, Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, sampah plastik di Indonesia mencapai 6,4 juta ton/tahun. Mirisnya, sebanyak 3,2 juta ton sampah plastik itu tidak didaur ulang dan akhirnya menjadi sampah di laut. Bertambahnya volume sampah di laut mengakibatkan spesies langka dan dilindungi mati karena menelan sampah plastik. Jika sampah plastik ini tidak ditanggulangi, dapat dipastikan beragam makluk hidup akan punah. MW

[:en]

Following up the instruction of the Minister of Research, Technology and Higher Educatiom (Menristekdikti) Number 1/M/ Ins/2019 concerning the Prohibition of Using Drinking Water with Disposable Plastic and/or Plastic Bags in the environment of the Ministry of which was signed on July 6, Universitas Tidar urged students not to buy or use plastic bottled drinking, including the management of the Universitas Tidar canteen to reduce sales of plastic packaging drinks. This information is contained in circular no. 80/UN57SE/2019 concerning the Prohibition of the Use of Disposable Plastic Packaging at Universitas Tidar.

The Director General of Learning and Student Affairs of the Ministry of Research, Technology and Higher Education, Ismunandar said, with the implementation of the instruction of the Minister of Research and Technology Number 1/M/Ins/2019, all units under the authority of the Ministry of Research, Technology and Higher Education are prohibited from using disposable plastic packaging in campus activities. Previously, the ban on the use of disposable plastic packaging was initiated by the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (KKP), which was led by Susi Pujiastuti. Even in the ministry, there are sanctions against users of plastic packaging.

Plastic packaging has recently been highlighted as the biggest contributor to unraveling rubbish in the world. This causes damage to the environment and endanger living things. The results of the study found that 80% of marine waste was identified as plastic. Confirming the results of the study, the Indonesian Plastic Industry Association (INAPLAS) and the Central Statistics Agency (BPS) said that plastic waste in Indonesia reached 6.4 million tons/year. Sadly, as much as 3.2 million tons of plastic waste is not recycled and eventually becomes trash at sea. Increasing the volume of trash in the sea resulted in deaths of rare and protected species caused by ingesting plastic waste. If this plastic waste is not addressed, it is certain that a variety of living things will become extinct. (AL)

[:]

[:id]EDSA Sukses Gelar Seminar Nasional Perdana Bertajuk CELL[:]

[:id]

English Department Students’ Association (EDSA), himaprodi PBI FKIP adakan seminar nasional perdana pada Sabtu, 29 Juni 2019. Seminar yang digelar oleh EDSA sebenarnya sudah dilakukan beberapa kali. Akan tetapi seminar terdahulu bertajuk seminar pendidikan. Pada agenda kali ini tim EDSA berinisiatif untuk mentransformasi kegiatan yang tadinya seminar pendidikan menjadi seminar nasional. Suatu keberanian dan kegigihan yang luar biasa untuk dapat menyelenggarakan seminar nasional dengan kerja tim mahasiswa. Seminar nasional dengan fasilitas Call for Papers ini diberi nama Conference of English Language and Literature (CELL).

Tema CELL perdana ini adalah “Innovative Teaching of Language and Literature in Digital Era”. Tujuan diadakannya CELL ini sebenarnya untuk memberikan fasilitas khususnya bagi mahasiswa PBI FKIP UNTIDAR agar dapat mempublikasikan serta mempresentasikan paper yang sudah dibuat. Ternyata antusiasme peserta selain dari UNTIDAR sangat menggembirakan. Pasalnya seminar perdana ini berhasil mengumpulkan 200 peserta dari Jawa maupun luar Jawa dengan 63 peserta pemakalah.

Ketua panitia, M. Rauuf Oktavian Nur menuturkan “Saya sangat bersyukur karena EDSA berhasil memulai seminar nasional CELL dengan kerja keras panitia dan dukungan dari berbagai pihak”. Terlebih lagi dengan banyaknya partisipan yang hadir dalam seminar CELL ini. M. Rauuf menyampaikan bahwa jumlah peserta yang ada memang sudah cukup banyak, tetapi sedikit disayangkan karena antusiasme mahasiswa PBI belum maksimal. Hal ini dilihat dari jumlah artikel yang lolos untuk dipresentasikan lebih banyak dari Universitas lain.

Pembicara pada CELL kali ini adalah pakar yang berkompeten sesuai tema yang diambil, yaitu Prof. Dr. Paulina Pannen, M. Ls. Staf ahli bidang akademik Kemenristekdikti dan Junjun Muhamad Ramdani, M. Pd. dosen Universitas Siliwangi, kandidat Ph.D di University of New South Wales, Australia. Kedua berbicara tentang tren pembelajaran pada era digital sekarang ini. Prof. Dr. Paulina Pannen, M. Ls. memaparkan tentang proses belajar mengajar di era digital yang mencakup gambaran umum dunia di tahun 2050, fenomena revolusi industri 4.0, transformasi pembelajaran digital, dan evolusi teknologi dalam dunia pendidikan. Junjun Muhamad Ramdani, M. Pd. menjelaskan tentang bagaimana mengajar speaking berdasarkan perspektif ekologi dan peran dosen/guru dan mahasiswa/siswa dalam pembelajaran speaking. (ET)

[:]

[:id]Mahasiswa Prodi Pendididkan Bahasa Inggris FKIP UNTIDAR Meluncurkan Buku Baru[:]

[:id]

Sebagai institusi yang melahirkan calon pendidik, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) FKIP UNTIDAR membekali mahasiswa agar dapat menghadapi kemajuan teknologi. Para mahasiswa telah dipersiapkan sejak awal untuk menjadi guru bagi generasi milenial. Salah satunya melalui mata kuliah keterampilan (skill) Technology Enhanced Language Learning (TELL). TELL merupakan mata kuliah skills pada semester 2. Di akhir kegiatan perkuliahan, mahasiswa telah menggelar pameran TELL di selasar FKIP UNTIDAR pada hari Rabu-Kamis tanggal 26-27 Juni 2019.

Pada kegiatan tersebut juga diluncurkan 4 buku karya mahasiswa yang berjudul Artificial Assistant for Digital Learners, The

Further How Technology Changes The Way You Learn, Virtual Teachers for Digital Generation, Digital Technology for Autonomous English Learners: Enhanced Your English Skills with Technology

. Buku-buku tersebut berisi deskripsi aplikasi teknologi yang membantu pembaca untuk belajar bahasa Inggris meliputi keterampilan reading, listening, writing, speaking, grammar, dan vocabulary. Selain itu banner hasil karya mahasiswa berisi aplikasi teknologi belajar bahasa Inggris juga dipamerkan. Dua belas banner terbaik akan dipilih dimana 6 terbaik pertama akan dipamerkan dalam acara International Conference on Language and Language Teaching (ICLLT) 12 Oktober 2019 dan 6 terbaik berikutnya akan dipamerkan pada acara Conference of English Language and Literature 29 Juni 2019.

“TELL merupakan mata kuliah yang memperkenalkan teknologi kepada mahasiswa untuk tertarik belajar bahasa Inggris. Pameran TELL bersamaan dengan launching buku ini mengajarkan kepada mahasiswa untuk berbagi ilmu serta sebagai upaya aktualisasi menggunakan bahasa Inggris dalam menulis”  kata salah satu dosen pengampu mata kuliah TELL, Lilia Indriani, M. Pd.

“Semua buku dan banner ditulis dan didesain oleh mahasiswa. Melalui kegiatan pameran TELL ini saya merasa senang dan bangga karena karya mahasiswa dapat terapresiasi” kata salah satu mahasiswa prodi PBI semester 2,

Chanifatus Sa’adah. (RI)[:]

[:id]Kehadiran Dosen Baru Memperkuat Formasi FKIP Di Tahun 2019[:en]New Lecturers for Strengthening FETT UNTIDAR in 2019[:]

[:id]

Formasi FKIP UNTIDAR pada tahun 2019 semakin menguat dengan hadirnya dosen-dosen baru. Berjumlah 21 personil yang merupakan hasil proses seleksi ketat CPNS 2018, Bapak dan Ibu dosen baru  yang tersebar di berbagai prodi yaitu di Prodi PBSI sebanyak 7 orang, PBI 7 orang , dan di Prodi IPA sebanyak 7 orang.

Para dosen baru tersebut telah mendapatkan SK aktif mengajar per tanggal 1 Maret 2019, sehingga sudah mulai turut serta dalam kegiatan perkuliahan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019. Bapak dan Ibu dosen baru tersebut sementara ini ditandemkan dengan dosen-dosen senior dalam kegiatan perkuliahan. Hal tersebut dilakukan sebagai sarana penyesuaian awal sebelum nantinya akan mengampu kelas secara mandiri.

Pada kegiatan orientasi dosen baru di tingkat fakultas yang dihadiri oleh para pejabat struktural, Prof. Dr. Sukarno, M.Si selaku Dekan FKIP menyampaikan beberapa hal. Selain mengucapkan selamat, beliau juga memberi pengarahan terkait Tupoksi dan menekankan bahwa dosen baru harus segera menyesuaikan diri dengan kultur dan jadwal akademik di kampus. Senada dengan arahan dari Bapak Dekan, Dr Mimi Mulyani, M.Hum, selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FKIP turut menyampaikan bahwa dosen baru harus selalu mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku, memiliki karakter kuat, mampu bekerja sama, serta harus bekerja dengan hati yang ikhlas dalam upaya mencerdaskan anak bangsa melalui kegiatan perkuliahan. (RD)

[:en]

The presence of 21 new lecturers will make a positive impact for the FETT UNTIDAR. Those 21 persons are the selected personnel from CPNS 2018 selection, 7 lecturers for English Education Study Program, 7 lecturers for Indonesian Language and Literature Study Program, and 7 lecturers for Science Education Study Program. Those new lecturers achieve a Decree per March 1, 2019. They are given chances for attending the senior lectures for their experiences before handling their own classes in the next semester.

On the faculty orientation for the new lecturers’ event, Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Dean of FETT UNTIDAR, congratulates and gives briefing in relation to the job-desk of the lecturers, schedules, and academic cultures on campus. In line with the Dean’s directions, Dr. Mimi Mulyani, M.Hum., the Vice Dean of Finance FETT UNTIDAR, mentions that new lecturers should obey the rules, have strong characters, able to work in team, and work sincerely for educating the generation through the lecture activities. (ER)

[:]

[:id]FKIP Gelar Workshop Penyusunan Borang Akreditasi 4.0.[:en]FKIP Held 4.0 Accreditation Form Compiling Workshop[:]

[:id]

(15/06/2019) Bertempat di ruang Multimedia Universitas Tidar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menyelenggarakan Workshop Penyusunan Borang Akreditasi 4.0.  Workshop dihadiri oleh pejabat struktural FKIP, tim gugus akademik, tim gugus penjamin mutu, dan perwakilan dosen di setiap program studi di lingkungan FKIP.

Pemateri dalam workshop ini adalah Dr. Sarwanto, M.Si. dari Universitas Sebelas Maret.  Dr. Sarwanto memberikan materi terkait  Instrumen Akreditasi Program Studi 4.0 (IAPS 4.0)  yang meliputi Laporan Evaluasi Diri (LED) dan Laporan Kinerja Program Studi (LKPS). Dr. Sarwanto menjelaskan bahwa  Akreditasi 4.0 berbasis evaluasi diri untuk menemukenali kekuatan dan kelemahan, serta berorientasi pada outputs  dan outcomes.

“Ada perbedaan antara Standar dan Kriteria instrumen BAN PT sebelum  dan sesudah SN Dikti 2015. Sebelum SN Dikti 2015, ada  7 standar yang mencakup Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran; Tatapamong dan manajemen; Mahasiswa; Sumber Daya Manusia; Kurikulum; Keuangan, Sarana/Prasarana; dan Riset dan Kerjasama. Setelah SN Dikti 2015, ada 9 standar yang meliputi Visi, Misi, Tujuan dan Strategi; Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama; Mahasiswa; Sumber Daya Manusia; Keuangan, Sarana dan Prasarana; Pendidikan; Penelitian; Pengabdian kepada Masyarakat; serta Luaran dan Capaian Tridharma.” imbuh Dr. Sarwanto.

Pemberlakuan IAPS 4.0 melalui Unit Pengelola Program Studi (UPPS) mulai 1 April 2019. Dua dokumen utama IAPS 4.0 yaitu LED dan LKPS. Dalam penyusunan dokumen utama tersebut diperlukan sinergi yang optimal,efektof, dan efesien anatara UPPS dan Program Studi.  Dengan diselenggarakannya workshop ini, peserta dapat memperoleh wawasan terkait IAPS 4.0 sehingga ketika program studi di lingkungan FKIP akan mengajukan akreditasi 4.0, program studi tersebut sudah memiliki gambaran untuk mengisi dokumen LED dan LKPS.  (CA)

[:en]

(06/15/2019) Located in the Multimedia room of Tidar University, Faculty of Education and Teachers Training (FKIP) held a 4.0 Accreditation Form Compiling Workshop. This workshop was attended by FKIP structural officials, academic group teams, quality assurance team, and lecturer representatives from each study program within the FKIP environment with Dr. Sarwanto, M.Sc from Sebelas Maret University as the keynote speaker.

During the valuable day, Sarwanto gave materials related to Study Program Accreditation Instrument 4.0 (IAPS 4.0) for academicians of FKIP for which included a Self Evaluation Report (LED) and Study Program Performance Report (LKPS). Furthermore, he explained that Accreditation 4.0 is based on self-evaluation to identify strengths and weaknesses, and is oriented on the outputs and outcomes.

“There is a difference between the Standards and Criteria for BAN PT instruments before and after SN Dikti 2015. Before the SN Dikti 2015, there had been 7 standards namely Vision, Mission, Goals and Objectives; Staff and management; College student; Human Resources; Curriculum; Finance, Facilities / Infrastructure; and Research and Cooperation. After SN Dikti 2015, there were 9 standards covering Vision, Mission, Objectives and Strategies; Governance, Governance and Cooperation; College student; Human Resources; Finance, Facilities and Infrastructure; Education; Research; Community service; and Tridharma Output and Outcomes,” added Sarwanto.

The application of IAPS 4.0 through the Study Program Management Unit (UPPS) began on April 1, 2019 and it has two main documents of IAPS 4.0 namely LED and LKPS. In compiling and preparing the main documents, an optimal, effective, and efficient synergy is needed between UPPS and the Study Program. By holding this workshop, participants can obtain insight related to IAPS 4.0 so that when the study program in FKIP will apply for 4.0 accreditation, the study program already has an overview for filling out LED documents and LKPS. (AL)

[:]